8 Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tentang Ibu dan Ayah Singkat Penuh Makna

8 Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tentang Ibu Dan Ayah Singkat Penuh Makna – Jika dilihat dari tahun kelahirannya, geguritan dapat dikatakan sebagai salah satu genre sastra Jawa yang usianya masih sangat muda.

Geguritan yang ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa modern yang telah ditemukan dibuat sekitar tahun 1920-an.

Meski usianya hampir satu abad, tetapi bila dibandingkan dengan sastra Jawa lain yang usianya ratusan dan bahkan ribuan tahun, geguritan tetaplah yang termuda.

Mengenal Geguritan

Geguritan memiliki kemiripan dengan tembang macapat. Meski demikian ada perbedaan yang sangat mencolok diantara keduanya.

Geguritan dapat dituliskan secara bebas tanpa ada aturan ketat yang mengekangnya. Sementara tembang macapat merupakan kebalikannya.

Meski dituliskan secara bebas dan tanpa aturan yang mengekangnya. Seorang pembuat geguritan tetap harus memperhatikan sejumlah hal agar geguritannya bagus.

Di dalam karya sastra Jawa seseorang yang menciptakan geguritan disebut dengan penggurit. Supaya geguritan yang dibuatnya bagus dan maknanya tersampaikan beberapa hal yang diperhatikan seorang penggurit.

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Membuat Geguritan

• Kesesuaian tema
• Pilihan bahasa yang digunakan
• Gunakanlah tata penulisan yang benar
• Dapat diterima nalar
• Tujuan dan maksud yang ingin disampaikan jelas

Dalam membuat geguritan, seorang penggurit dibebaskan memakai tema apa saja. Diantara tema yang sering dipakai seorang penggurit dalam menciptakan sebuah geguritan.

Biasanya penggurit memakai tema yang dekat dengan dirinya sendiri. Hal yang paling dekat dengan penggurit tidak lain adalah keluarga.

Sebuah keluarga yang berisi bapak, ibu, dan anak adalah sumber inspirasi yang tidak akan habis untuk digali dan kemudian digubah menjadi sebuah geguritan yang indah.

Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tentang Ibu dan Ayah yang Penuh Makna

Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tentang Ibu dan Ayah 1

Sasuwir Dongane Ibu

Satekem lintang kang dakpetik saka jembare langit
Sarta sasuwir dongane
Muga isih bisa gawe sangu cecoloking laku
Rikala sadawaning dalan pangrantu
Mung dikebaki esem wayu
Duweke prawan ayu
Sing omahe kidul gunung lawu

Sacuwil angin kangen dakrangket saka pategalan
Muga bisa nuwuhake kesabaran
Marang titah kang nate kelangan katresnan
Saengga masia durung tekan wayahe
Ngrasakake endah lan manise

Dheweke ora nyupatani jaman
Kanthi sewu supata
Kang bisa nambak samudra

Nyatane bagya lan kuciwa
Padha karo hawa
Sing tekane tanpa aweh pawarta
Lan samangsa gelem lunga
Babar pisan ora nate menehi pirsa

Mulane mumpung wengine isih turu
Becike padha elinga pesene ibu
Supaya tatu ing dhadhamu dadi lebu
Luntur lebur dadi sawijining kenangan
Kang bakal dadi pepaesing jaman