6 Gejala yang Menunjukkan Adanya Konflik Sosial dalam Masyarakat

6 Gejala yang Menunjukkan Adanya Konflik Sosial dalam Masyarakat – Konflik merupakan gejala sosial yang wajar terjadi di dalam setiap masyarakat.

Konflik sosial bisa terjadi dikarenakan setiap individual atau kelompok punya keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan, kekuasaan, prestise, atau dukungan sosial.

Agar kamu dapat memahami materi konflik sosial lebih lanjut, simak penjelasan terkait gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat di bawah ini.

Berikut Deretan Gejala yang Menunjukkan Adanya Konflik Sosial dalam Masyarakat

liputan6.com

Pernahkah kamu mendegar berita seputar tawuran? Nah, perlu kamu pahami bahwa tawuran masuk dalam kategori konflik sosial dalam masyarakat.

Lantas, seperti apa sih gejela yang menunjukkan adanya konflik sosial di dalam masyarakat?

Sebelum
kamu mengetahui apa saja gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam
masyarakat, kamu harus paham terlebih dahulu seputar pengertian dan
faktor-faktor penyebab konflik sosial.

Nah, di bawah ini Mamikos sudah rangkumkan informasi lengkap seputar konflik sosial mulai dari pengertian, faktor penyebabnya hingga gejalanya.

Apa
itu Konflik Sosial?

Konflik berasal dari bahasa latin configere yang memiliki arti memikul.

Secara sosiologi, konflik dapat dimaknai sebagai suatu proses sosial antara dia orang atau lebih, dimana salah satu pihak berusaha ingin menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya.

Menurut Soerjono Soekanto, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial ketika beberapa orang atau sekelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan atau kekerasan.

Sedangkan, Robert M.Z. Lawang menyebutkan bahwa konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, contohnya nilai dan otoritas.

Sementara tujuan dari mereka yang berkonflik itu tidak hanya untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.

Nah, dari kedua pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa konflik sosial dapat diartikan sebagai pertentangan antara perseorangan atau kelompok dalam suatu masyarakat yang didasari oleh perbedaan-perbedaan mendasar, seperti nilai, status, dan kekuasaan.

Konflik tersebut termasuk ke dalam proses sosial yang dapat berpengaruh positif ataupun negatif dalam interaksi antar manusia.

Apa
saja Faktor Penyebab Konflik Sosial?

Dilihat
secara umum, berikut adalah beberapa fakotr penyebab adanya konflik sosial:

1.
Perbedaan Antar Individu

Konflik
sosial antarindividu dapat terjadi jika ego masing-masing individu tidak dapat
dikendalikan secara tepat.

2.
Perbedaan Antar Kebudayaan

Karakter seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Sementara, tidak semua masyarakat punya kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang sama.

Perbedaan kebiasaan, nilai-nilai dan norma sosial yang dianut oleh individu atau kelompok dapat menjadi pemicu konflik jika masing-masing pihak tidak mencoba memahami nilai dan norma satu sama lain.

3.
Perbedaan Kepentingan

Faktor
penyebab konflik berikutnya adalah berbedanya tingkat kebutuhan hidup. Perlu
kamu pahami bahwa berbedanya tingkat kebutuhan hidup juga bisa menyebabkan perbedaan
kepentingan antarindividu dan kelompok.

Perbedaan ini bisa berupa perbedaan kepentingan budaya, ekonomi, politik, dan sosial.

Contohnya, konflik yang muncul ketika pemerintah menetapkan upah minimum regional (UMR).

Mungkin ada pegawai yang merasa berhak atas kenaikan upah lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan, sementara pemerintah merasa sudah menaikkan upah dengan layak.

4.
Perbedaan Etnis

Adanya perbedaan sistem nilai dan norma sosial antara satu etnis dengan etnis lainnya dalam masyarakat multicultural juga bisa memicu konflik.

Misalnya saja, memprioritaskan etnis tertentu dalam perekrutan pegawai baru, meski masih ada etnis lainnya yang juga tinggal di daerah tersebut.

5.
Perbedaan Ras

Paham rasialisme atau diskriminasi ras cenderung menjadi dasar dari timbulnya konflik rasial.

Konflik dapat terjadi akibat adanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang menjadi minoritas, namun memiliki kelebihan atau kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan ras mayoritas.

6.
Perbedaan Agama

Meskipun agama cenderung tidak menjadi pencetus utama terjadinya suatu konflik sosial.

Namun dalam banyak kasus yang terjadi, konflik karena perbedaan agama cenderung merupakan hasil negatif dari rentetan konflik yang terjadi sebelumnya.

Contohnya saja kasus penistaan agama akibat interpretasi ayat kitab suci yang berbeda, hal tersebut berujung terjadinya konflik antar dua kelompok agama.

Apa
saja Bentuk Konflik Sosial dalam Masyarakat?

Adanya konflik sosial dapat dikendalikan dengan beberapa hal, yakni konsiliasi, mediasi, dan arbitrase.

Nah, berikut ini adalah bentuk-bentuk konflik sosial dalam masyarakat menurut Soerjono Soekanto, antara lain:

1.
Konflik Pribadi

Konflik pribadi merupakan konflik yang terjadi di antara individu yang disebabkan karena adanya masalah pribadi.

Masalah tersebut bisa terjadi karena adanya perbedaan cara pandang antarindividu terkait persoalan yang sama.

Misalnya saja, dua individu sedang beradu argumentasi tentang masalah pembagian warisan dalam keluarga.

2.
Konflik Politik

Konflik politik merupakan konflik yang bisa terjadi akibat dari adanya kepentingan atau tujuan politis yang berbeda antara seseorang ataupun kelompok.

Hal ini dapat dilihat dari perbedaan pandangan antar partai politik karena perbedaan ideologi, asas perjuangan, dan kepentingan politik masing-masing.

Contoh yang paling familiar dilihat adalah konflik antar pendukung partai yang berbeda menjelang pilkada atau pemilu.

3.
Konflik Rasial

Konflik rasial merupakan konflik yang terjadi di antara kelompok ras yang berbeda karena adanya kepentingan dan kebudayaan yang saling berbenturan.

Kamu bisa mengetahui lebih jauh terkait konflik yang satu ini dengan melihat konflik antara orang-orang kulit hitam dengan kulit putih akibat adanya diskriminasi ras di Amerika Serikat dan Afrika Selatan.

4.
Konflik Antarkelas Sosial

Konflik antarkelas sosial merupakan konflik yang muncul karena adanya perbedaan kepentingan di antara kelas-kelas yang ada di dalam kelompok masyarakat.

Contohnya, konflik antar karyawan dengan perusahaannya terkait kenaikan upah.

5.
Konflik Bersifat Internasional

Konflik yang bersifat internasional merupakan konflik yang melibatkan beberapa kelompok negara karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing negara.

Konflik semacam ini bisa kamu lihat seperti Korea Utara dengan Korea Selatan, kemudian antara ISIS dan negara-negara yang diterornya.

Apa
saja Gejala yang Menunjukkan Adanya Konflik Sosial dalam Masyarakat?

Lantas, apa saja gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat?

Nah, berikut ini adalah gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial di dalam masyarakat:

  1. Tidak
    memiliki persamaan pandangan antarkelompok, seperti perbedaan tujuan, cara
    melakukan sesuatu, dan sebagainya.
  2. Norma-norma
    sosial di dalam masyarakat tidak berfungsi sebagai alat mencapai tujuan
  3. Adanya
    pertentangan norma-norma dalam masyarakat yang berujung menimbulkan kebingungan
    bagi masyarakat.
  4. Tidak
    tegasnya atau lemahnya sanksi terhadap pelanggar atas norma
  5. Tindakan
    terhadap pelanggar atas norma sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku
  6. Terjadi
    proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat,
    tindakan kontroversial dan pertentangan.

Nah, di atas tadi Mamikos sudah rangkumkan informasi seputar gejala-gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial di dalam masyarakat. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat ya untuk kamu semua!

Jika kamu ingin menggali informasi lebih banyak seputar konflik sosial, maka kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta