10 Nama Bangun Datar dan Gambarnya Lengkap dengan Jumlah Sisinya
10 Nama Bangun Datar dan Gambarnya Lengkap dengan Jumlah Sisinya – Pernahkah kamu memerhatikan bentuk-bentuk yang ada di sekitar? Meja yang kamu pakai belajar, papan tulis di kelas, bahkan rambu lalu lintas di jalanan, semuanya memiliki bentuk yang disebut sebagai bangun datar.
Belajar bangun datar bukan hanya soal Matematika, tapi juga bisa membantu melihat dunia dengan cara yang lebih terstruktur. Setiap bangun memiliki nama, jumlah sisi, sudut, dan karakteristik unik.
Mamikos akan membahas semua tentang bangun datar secara lengkap. Mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, jumlah sisinya, sampai contoh dalam kehidupan sehari-hari. Cocok untuk kamu yang masih sekolah tentang bentuk-bentuk geometris. 🔶 🟩 📐
Daftar Isi
Daftar Isi
Sejarah Singkat Konsep Bangun Datar
Konsep bangun datar dalam Matematika sudah dikenal sejak zaman kuno, terutama dalam peradaban seperti Mesir Kuno, Babilonia, dan Yunani Kuno. Lalu, siapa saja tokoh yang paling berpengaruh dalam pengembangan konsep bangun datar?
Pertama dari Euclid yang merupakan seorang matematikawan asal Yunani yang dijuluki “Bapak Geometri”. Ia menyusun buku berjudul Elements berisi teori-teori dasar tentang geometri, termasuk konsep bangun datar seperti titik, garis, segitiga, persegi, dan lainnya.
Tokoh yang paling dikenal dalam dunia geometri adalah Euclid, seorang matematikawan asal Yunani yang hidup sekitar tahun 300 SM. Ia dikenal sebagai “Bapak Geometri” dan menulis buku legendaris berjudul Elements.
Buku Elements berisi susunan teori-teori tentang bentuk-bentuk dasar geometri, seperti titik, garis, segitiga, dan persegi, yang menjadi dasar dari konsep bangun datar.
Selain Euclid, ada juga tokoh penting lain seperti Thales dari Miletus, sebagai orang pertama yang menggunakan logika untuk membuktikan teorema geometri dan Pythagoras yang terkenal dengan teorema segitiga siku-sikunya.
Jadi bisa dibilang, konsep bangun datar merupakan hasil pengembangan dari banyak peradaban dan tokoh hebat di masa lalu.
Apa itu Bangun Datar?
Bangun datar adalah bentuk dua dimensi (2D) yang hanya memiliki panjang dan lebar. Artinya, bangun datar tidak memiliki tinggi atau volume seperti bangun ruang.
Setiap bangun datar memiliki bentuk permukaan datar tanpa kedalaman dan biasanya bisa digambar di atas kertas atau papan tulis.
Secara umum, bangun datar dibatasi oleh garis lurus (seperti pada persegi, segitiga, atau jajar genjang) ataupun garis lengkung (seperti lingkaran).
Setiap garis ini disebut sisi, dan titik pertemuannya disebut sudut. Semakin banyak sisi dan sudut, semakin kompleks pula bentuk bangun datar tersebut.
Bangun datar tidak hanya dipelajari dalam Matematika, tapi juga digunakan dalam kehidupan nyata, seperti dalam arsitektur, desain grafis, teknik sipil, dan bidang lainnya. Oleh karena itu, penting banget untuk kamu mengenali dan memahami bangun datar dari sekarang!
Jenis-jenis Bangun Datar
Bangun datar dalam Matematika memiliki banyak jenis yang bisa dikenali berdasarkan jumlah sisi dan bentuknya. Secara umum, bangun datar dibagi menjadi dua kelompok besar: bangun datar beraturan dan tidak beraturan.
Bangun datar beraturan memiliki sisi dan sudut yang sama besar, sedangkan yang tidak beraturan memiliki sisi dan/atau sudut yang berbeda-beda.
Beberapa bangun datar yang paling umum dipelajari di sekolah antara lain adalah segitiga, persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium, dan lingkaran.
Selain itu, ada juga bangun datar dengan lebih dari empat sisi seperti segilima, segienam, dan segidelapan yang sering muncul dalam bentuk-bentuk dekoratif atau bangunan modern.
Bangun datar juga bisa dikategorikan berdasarkan garis simetri dan sifat-sifat khususnya. Misalnya, segitiga bisa dibagi menjadi segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sembarang, dan segitiga siku-siku.
Trapesium pun ada beberapa jenis seperti trapesium sama kaki dan trapesium siku-siku. Semakin kita memahami perbedaan ini, semakin mudah mengklasifikasikan bentuk-bentuk di sekitar.
1. Segitiga
Jumlah sisi: 3
Jumlah sudut: 3
Ciri-ciri:
- Terdiri dari tiga sisi dan tiga sudut
- Memiliki beberapa jenis: segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sembarang, dan segitiga siku-siku
Fakta menarik tentang segitiga adalah jumlah semua sudut dalam segitiga selalu 180 derajat. Sifat dasar tersebut berlaku untuk semua jenis segitiga, baik itu sama sisi, sama kaki, atau siku-siku. Segitiga tidak simetris, kecuali segitiga sama sisi.
Artinya, jika kamu tahu dua sudut dalam segitiga, kamu bisa langsung menghitung sudut ketiga dengan cara mengurangkan jumlah dua sudut yang sudah diketahui dari 180 derajat.
Segitiga juga memiliki peran yang sangat penting dalam struktur bangunan, terutama dalam konstruksi atap rumah. Bentuk segitiga membantu mendistribusikan beban secara merata dan membuatnya lebih stabil.
Rambu lalu lintas segitiga juga sangat umum kamu temui untuk memberikan petunjuk penting dengan bentuk yang mudah dikenali.
Rumus:
Keliling = a + b + c (panjang sisi)
Luas = 1/2 × alas × tinggi
2. Persegi
Jumlah sisi: 4
Jumlah sudut: 4
Ciri-ciri:
- Semua sisi sama panjang
- Semua sudut 90 derajat
Persegi adalah bangun datar yang paling sederhana dan mudah dikenali. Keempat sisinya yang sama panjang membuat persegi sangat simetris.
Selain itu, karena sudutnya selalu 90 derajat, persegi sering digunakan dalam desain bangunan atau objek lain yang memerlukan kestabilan dan keseimbangan. Banyak lantai rumah atau gedung yang menggunakan ubin persegi karena sifatnya yang mudah dipasang dan disusun.
Fakta menarik tentang persegi adalah bahwa persegi dianggap sebagai bentuk khusus dari persegi panjang. Semua sisi persegi adalah persegi panjang dengan panjang sisi yang sama, menjadikannya lebih simetris daripada persegi panjang.
Persegi juga ada di berbagai media visual, seperti papan catur atau desain grafis yang membutuhkan elemen yang mudah dihitung dan disusun.
Rumus:
Keliling = 4 × sisi
Luas = sisi × sisi
3. Persegi Panjang
Jumlah sisi: 4
Jumlah sudut: 4
Ciri-ciri:
- Sisi yang berhadapan sama panjang
- Semua sudut 90 derajat
Persegi panjang juga memiliki sifat simetri dua kali lipat, yaitu simetri terhadap garis tengah horizontal dan vertikal.
Menariknya, meskipun persegi panjang dan persegi memiliki sisi yang sama-sama empat, persegi panjang memiliki dua pasang sisi yang panjangnya berbeda, sedangkan pada persegi semua sisi adalah sama panjang.
Keunikan inilah yang membuat persegi panjang lebih fleksibel dalam berbagai aplikasi, seperti pada ukuran layar TV atau poster.
Rumus:
Keliling = 2 × (panjang + lebar)
Luas = panjang × lebar
4. Jajar Genjang
Jumlah sisi: 4
Jumlah sudut: 4
Ciri-ciri:
- Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
- Sudut yang berhadapan sama besar
Jajar genjang secara umum tidak simetris, kecuali jika memiliki sudut yang sama besar. Jajar genjang memiliki ciri khas berupa sisi yang saling berhadapan sejajar dan memiliki panjang yang sama.
Bentuk jajar genjang ini sering terlihat pada struktur bangunan, terutama pada atap rumah modern yang berbentuk miring.
Rumus:
Keliling = 2 × (panjang + lebar)
Luas = alas × tinggi
5. Belah Ketupat
Jumlah sisi: 4
Jumlah sudut: 4
Ciri-ciri:
- Semua sisi sama panjang
- Memiliki dua pasang sudut yang sama besar
- Diagonal saling tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang
Salah satu sifat menarik dari belah ketupat adalah diagonalnya yang saling tegak lurus dan membagi dua sama panjang. Tentu saja ini membuat belah ketupat memiliki kesan simetris yang kuat.
Fakta menarik lainnya adalah belah ketupat dianggap sebagai persegi yang dimiringkan. Semua sisi belah ketupat memiliki panjang yang sama, bentuk ini bisa dianggap sebagai modifikasi dari persegi dengan sudut-sudut yang tidak lagi membentuk 90 derajat.
Rumus:
Keliling = 4 × sisi
Luas = 1/2 × diagonal 1 × diagonal 2
6. Layang-layang
Jumlah sisi: 4
Jumlah sudut: 4
Ciri-ciri:
- Dua pasang sisi yang sama panjang dan saling berdekatan
- Satu pasang sudut yang berhadapan sama besar
- Diagonalnya saling tegak lurus, tapi tidak sama panjang
Diagonal pada layang-layang saling tegak lurus, namun tidak sama panjang, sehingga memiliki simetri yang unik.
Seperti halnya belah ketupat, layang-layang juga memiliki diagonal yang membagi dua sama panjang dan saling tegak lurus sehingga sangat estetis dan simetris.
Rumus:
Keliling = 2 × (sisi 1 + sisi 2)
Luas = 1/2 × diagonal 1 × diagonal 2
7. Trapesium
Jumlah sisi: 4
Jumlah sudut: 4
Ciri-ciri:
- Memiliki satu pasang sisi yang sejajar
- Bisa berbentuk trapesium sama kaki (dua sisi yang berhadapan sama panjang), trapesium siku-siku (memiliki satu sudut siku-siku), atau trapesium sembarang.
Trapesium memiliki ciri khas berupa satu pasang sisi yang sejajar. Sisi sejajar ini memberikan bentuk yang berbeda dari bangun datar lainnya.
Trapesium juga sering digunakan dalam dunia arsitektur karena kemampuannya untuk menciptakan ruang yang lebih terbuka dan memaksimalkan area yang ada.
Rumus:
Keliling = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4
Luas = 1/2 × (sisi atas + sisi bawah) × tinggi
8. Lingkaran
Jumlah sisi: 0 (tidak memiliki sisi lurus)
Jumlah sudut: 0
Ciri-ciri:
- Lingkaran adalah bangun datar yang tidak memiliki sisi lurus atau sudut.
- Semua titik pada garis lengkung lingkaran memiliki jarak yang sama dari titik pusat, yang disebut jari-jari.
Tidak seperti bangun datar lainnya, lingkaran tidak memiliki sisi yang terbentuk oleh garis lurus. Semua titik pada lingkaran memiliki jarak yang sama dengan pusatnya disebut sebagai jari-jari. Contoh paling umum dari lingkaran adalah roda kendaraan, piring, atau jam dinding.
Rumus:
Keliling = π × diameter
Luas = π × jari-jari²
9. Segilima
Jumlah sisi: 5
Jumlah sudut: 5
Ciri-ciri:
- Segilima memiliki lima sisi dan lima sudut.
- Segilima bisa berupa segilima beraturan (semua sisi dan sudutnya sama) atau sembarang (sisi dan sudutnya tidak sama).
Di kehidupan sehari-hari, bentuk segilima sering kamu temui dalam desain arsitektur dan simbol-simbol yang digunakan dalam berbagai organisasi.
Rumus:
Keliling = jumlah sisi × panjang sisi
Luas = 1/4 × √(5(5 + 2√5)) × panjang sisi² (untuk segilima beraturan)
10. Segienam
Jumlah sisi: 6
Jumlah sudut: 6
Ciri-ciri:
- Enam sisi dan sudut
- Bisa membentuk pola simetris seperti sarang lebah
Rumus:
Keliling = jumlah sisi × panjang sisi
Luas = (3√3/2) × panjang sisi² (untuk segienam beraturan)
Penutup
Memahami bangun datar dapat membantu untuk mengenal bentuk – bentuk di sekitar, dalam kehidupan sehari – hari maupun pelajaran matematika. Setiap bangun datar memiliki ciri dan rumus yang berbeda untuk menghitung keliling dan luasnya.
Setelah kamu juga mengetahui sifat – sifatnya, semakin lebih paham bagaimana bangun datar digunakan untuk desain, arsitektur, bahkan alam.
Nah, apakah kamu siap untuk mempelajari jenis bangun ruang lainnya? Yuk, belajar bersama Mamikos!
Referensi:
Macam – Macam Bangun Datar dan Rumusnya [Daring]. Tautan: https://www.pijarbelajar.id/blog/macam-macam-bangun-datar-dan-rumusnya
10 Contoh Bangun Datar beserta Ciri-ciri serta Rumus Menghitung Luas dan Kelilingnya [Daring]. Tautan: https://www.liputan6.com/hot/read/5147476/10-contoh-bangun-datar-beserta-ciri-ciri-serta-rumus-menghitung-luas-dan-kelilingnya
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: