Insomnia Artinya adalah, Ciri ciri, Gejala dan penyebabnya
Insomnia Artinya adalah, Ciri ciri, Gejala dan penyebabnya – Mungkin Anda telah sering mendengar istilah insomnia. Apa sebenarnya insomnia itu? Secara umum arti insomnia adalah sebuah kondisi dimana orang yang mengalaminya merasakan keluhan sulit tidur. Bisa juga timbul keluhan lain seperti tidur yang kurang nyenyak.
Insomnia yang dialami oleh orang dewasa, bisa saja terjadi keluhan insomnia akut yang dapat berlangsung hingga berhari-hari ataupun berminggu-minggu. Penyebab utamanya sebagian besar adalah dampak dari kondisi psikis sehingga menyebabkan stress.
Arti Insomnia
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian insomnia secara umum adalah sebuah kondisi seseorang yang mengalami kesulitan tidur. Gangguan ini membuat penderitanya tidak memiliki waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuh. Kondisi ini menyebabkan pengidap insomnia menjadi tidak fit dalam beraktivitas harian.
Keluhan insomnia ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang pendek (akut), namun bisa juga dalam waktu yang panjang (kronis). Tidur adalah suatu keadaan tidak sadar yang terjadi secara alami agar tubuh dapat beristirahat dengan baik.
Pada saat tidur ini, tubuh akan melalui siklus dimana fase tidur dan gerakan mata cepat terjadi secara bergantian. Anda bisa saja melalui empat hingga lima siklus tidur dalam semalam. Biasanya satu siklus berlangsung sekitar 90 menit.
Apabila Anda mengalami gangguan tidur, maka ketika bangun tidur tubuh dalam keadaan yang lelah. Tentu saja aktivitas harian juga akan ikut terganggu. Penting bagi para penderita insomnia agar berkonsultasi ke dokter jika mengalami gangguan tidur.
Ciri-Ciri Insomnia
Tanda paling umum yang dapat dilihat ketika seseorang mengalami insomnia adalah kesulitan tidur. Meskipun hal tersebut bukanlah tanda utama, namun banyak orang yang mengidentifikasikan demikian. Lalu, apa saja ciri-ciri atau tanda jika Anda mengalami insomnia?
- Kesulitan ketika hendak memulai tidur di malam hari.
- Sering terbangun di tengah malam atau bangun ketika masih sangat pagi.
- Bangun tidur dengan tubuh yang terasa lelah.
- Sering mengantuk dan merasa lelah di siang hari.
- Lebih mudah marah, cemas, gugup, dan depresi.
- Memiliki masalah ketika memperhatikan, sulit fokus, dan juga sulit mengingat.
- Terdapat keluhan sakit kepala dan kepala menjadi pusing.
- Timbul rasa tertekan pada usus dan perut.
- Muncul kekhawatiran tentang tidur.
Gejala Insomnia
Sesuai dengan arti insomnia, orang yang mengalami insomnia akan sulit untuk merasakan mengantuk. Hal ini berpengaruh pada penentuan ukuran tidur normal, sebab masing-masing orang memiliki jumlah kebutuhan tidur yang berbeda-beda. Sedangkan gejala insomnia yang paling umum terjadi antara lain:
- Mudah terbangun pada malam hari atau pada dini hari dan tidak mudah untuk bisa tidur kembali.
- Sulit untuk merasakan ngantuk dan tidak bisa tidur kembali.
- Merasa emosional, lelah, sulit untuk berkonsentrasi, dan tidak bisa melakukan aktivitas fisik di siang hari secara baik.
- Tidak bisa tidur siang walaupun tubuh merasa lelah.
Penyebab Insomnia
Meskipun terlihat sepele, namun jika tidak ditangani dengan benar maka insomnia dapat menyebabkan gangguan serius pada tubuh. Rata-rata para penderitanya tidak menyadari gejala awal penyebab terjadinya insomnia. Secara garis besar beberapa penyebab insomnia dapat dilihat sebagai berikut:
Stres
Stres menjadi penyebab paling utama insomnia. Keluhan stres atau banyak pikiran yang Anda alami, memicu munculnya kesulitan untuk tidur. Apa saja hal-hal penyebab stres? Mungkin Anda sedang memikirkan banyak hal, masalah pekerjaan, kesehatan, atau masalah keluarga.
Hal-hal tersebut mampu memicu stres dan berimbas pada kesulitan tidur atau insomnia. Anda mungkin akan terlalu sulit untuk memejamkan mata di malam hari. Stres bukan hanya karena beban pikiran yang besar, rasa kehilangan maupun perceraian juga bisa menimbulkan stres.
Jadwal Aktivitas Berubah
Jam biologis tubuh atau ritme sirkadian, berperan untuk mengatur jam kerja dari organ tubuh. Artinya adalah, tubuh akan mulai terbiasa dengan ritme yang telah dibuat tersebut. Contohnya adalah kapan waktu tidur, bangun tidur, kapan metabolisme tubuh berlangsung, dan suhu tubuh.
Apabila ritme sirkadian ini terganggu, maka dapat menyebabkan terjadinya insomnia. Biasanya kondisi ini dapat terjadi ketika adanya perubahan jadwal pada aktivitas harian yang Anda lakukan. Contohnya adalah mengubah pola tidur, bepergian ke luar negeri, dan lainnya.
Kebiasaan Tidur yang Buruk
Beberapa orang mungkin tidak menyadari tentang kebiasaan tidur yang buruk ini. Padahal semakin lama kebiasaan ini didiamkan maka dapat menyebabkan insomnia. Salah satu contohnya adalah jadwal tidur tidak teratur, kondisi tidur tidak nyaman, hingga kebiasaan bekerja di atas tempat tidur.
Hal-hal sepele yang mungkin sering Anda lakukan seperti menggunakan laptop, bermain game, menonton televisi, dan kegiatan lainnya memaksa mata untuk menatap layar dalam waktu lama. Tentunya hal ini akan mengganggu siklus tidur dan secara berkala akan menjadi insomnia.
Apabila terpaksa melakukan pekerjaan dengan menggunakan laptop, batasi waktu untuk menatap layar. Jeda dengan istirahat sekitar 10 hingga 15 menit agar mata tidak lelah. Hal ini memungkinkan untuk menjaga ritme tubuh dalam merespon rasa ngantuk.
Terlalu Banyak Makan di Malam Hari
Makan di malam hari tentunya bukan suatu kesalahan. Ada beberapa orang yang mungkin mengonsumsi makanan ringan sebelum beranjak tidur. Namun, tahukah Anda ketika makan dalam jumlah yang besar dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman ketika berbaring.
Bahkan ada beberapa orang yang mengalami heartburn yang menyiksa dan bisa mengakibatkan muntah. Hal ini terjadi karena berbaring setelah mengonsumsi makanan. Ada baiknya ketika malam hari jangan makan terlalu banyak makanan yang bisa menyebabkan insomnia.
Jika tiba-tiba merasa lapar di malam hari, konsumsilah makanan yang tidak berlemak atau karbohidrat tinggi. Memilih buah potong untuk cemilan sebelum tidur akan lebih mudah untuk dicerna dan tidak menimbulkan heartburn. Tentunya dengan takaran normal dan tidak berlebihan.
Gangguan Mental
Penyebab insomnia selanjutnya adalah memiliki gangguan mental. Ada beberapa jenis gangguan mental yang umum terjadi. Salah satunya adalah gangguan kecemasan dan juga PTSD (post-traumatic stress disorder. Kedua hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya insomnia.
Ketika Anda mengalami kesulitan tidur, menjadi tanda awal mengalami gejala depresi. Apabila merasakan kondisi ini pada tubuh, segeralah konsultasikan kesehatan mental ke dokter ahlinya. Tentunya akan mendapatkan penanganan tepat sebelum insomnia berubah menjadi kronis.
Penyakit Kronis dan Penyakit Lainnya
Orang-orang yang memiliki beberapa penyakit tertentu, juga dapat menjadi pemicu terjadinya insomnia. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan insomnia misalnya kanker, diabetes, penyakit jantung, hingga penyakit kronis lainnya.
Deretan penyakit lain yang umum dialami oleh masyarakat seperti asma, Parkinson, Alzheimer, GERD (gastroesophageal reflux disease), dan kelenjar tiroid juga mampu memicu keluhan sulit tidur. Namun, tidak semua orang yang mengalami penyakit tersebut selalu berakhir pada insomnia.
Kebiasaan Konsumsi Kafein, Nikotin, Alkohol
Arti insomnia atau kesulitan tidur sering dikaitkan dengan minum kopi. Banyak orang yang berpendapat bahwa kebiasan minum kopi mampu membuat seseorang sulit tidur. Hal ini ada benarnya juga, karena kopi mengandung kafein penyebab insomnia.
Bukan hanya kopi, ketika mengonsumsi teh atau minuman bersoda juga bisa menyebabkan insomnia. Kandungan kafein yang terdapat pada produk tersebut memiliki sifat stimulan, sehingga membuat Anda akan sulit tidur atau terjaga sepanjang malam.
Selain kafein, insomnia juga dapat diakibatkan oleh konsumsi produk yang mengandung nikotin dan alkohol. Jika Anda adalah perokok, kemungkinan terjadi insomnia semakin besar. Termasuk juga minuman alkohol yang bisa membuat Anda sering terbangun ketika tengah malam.
Penggunaan Obat-obatan
Ada beberapa jenis obat-obatan yang memiliki kontraindikasi menyebabkan gangguan tidur. Obat-obatan yang sering memicu insomnia termasuk obat untuk mengatasi tekanan darah, obat untuk asma, hingga obat-obatan antidepresan.
Selain itu, golongan obat-obatan untuk meredakan rasa sakit juga dapat memicu kesulitan tidur. Contohnya adalah obat alergi, obat flu, dan pereda nyeri lainnya. Konsultasikan kepada dokter ketika mendapatkan obat tersebut ketika sakit.
Pertambahan Usia
Penyebab ini mungkin terlihat tidak masuk akal. Namun, tahukah Anda ketika usia bertambah maka menambah juga kemungkinan terjadinya insomnia? Ketika memasuki usia lanjut, terdapat banyak perubahan yang dialami dalam tubuh.
Perubahan tersebut antara lain berkaitan dengan kondisi kesehatan, kebiasaan tidur, hingga perubahan aktivitas harian. Oleh karena itu, para lansia lebih rentan mengalami insomnia. Untuk mengatasinya, terapkan gaya hidup sehat agar tidur menjadi nyenyak.
Faktor Risiko Insomnia
Insomnia adalah suatu kondisi yang dialami oleh hampir sebagian besar orang. Kondisi ini sering dikenal dengan sulit tidur. Selain beberapa penyebab insomnia yang telah dijelaskan di atas, ada juga beberapa faktor risiko terjadinya gangguan tidur.
Jenis Kelamin
Bagi perempuan, perubahan hormon pada saat siklus menstruasi dan juga menopause bisa menimbulkan beberapa gejala. Salah satu gejalanya adalah insomnia tersebut. Kondisi ini juga sering juga muncul ketika wanita sedang dalam kondisi hamil.
Usia
Sebenarnya, insomnia dapat terjadi pada siapa saja. Namun, risiko lebih tinggi akan dialami oleh para lansia yang berusia lebih dari 60 tahun ke atas. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pola tidur dan juga beberapa masalah kesehatan.
Faktor Keturunan
Apabila dalam satu keluarga, misalnya orang tua atau saudara kandung yang mengalami insomnia akan mengakibatkan risiko Anda untuk mengalami insomnia juga. Orang yang tidak memiliki riwayat keturunan insomnia, akan lebih kecil risikonya mengalami gangguan tidur.
Gaya Hidup
Risiko insomnia akan semakin besar karena gaya hidup. Beberapa gaya hidup termasuk didalamnya adalah aktivitas harian juga meningkatkan risiko. Jika Anda adalah orang yang sering tidur di siang hari atau menonton TV di malam hari, akan mengganggu jam tidur malam.
Komplikasi Insomnia
Tidur merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar sistem daya tahan tubuh dapat bekerja secara normal. Ketika tidur terganggu maka akan menyebabkan kesehatan fisik mendapatkan dampak negative. Begitu juga kesehatan jiwa juga akan ikut terdampak. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah:
- Reaksi dalam merespon sesuatu menjadi lambat sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan atau kesalahan.
- Prestasi akademik dan prestasi kerja menurun.
- Dapat berkembang menjadi penyakit kejiwaan, seperti gangguan kecemasan dan juga depresi.
- Meningkatkan risiko terkena penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi) hingga penyakit jantung karena perubahan jam biologis.
- Produktivitas menurun.
Banyak orang yang tidak menyadari jika mengalami insomnia. Dilihat secara umum, arti insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan kesulitan tidur. Anda bisa mengatasi insomnia ini dengan menerapkan hidup sehat, memiliki jadwal tidur yang teratur, serta konsumsi makanan bergizi.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: