3 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Digunakan Pemerintah Indonesia
3 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Digunakan Pemerintah Indonesia – Ada dua jenis kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan perbankan yaitu kebijakan fiskal dan moneter.
Berbagai sektor terdampak langsung adanya kebijakan ini untuk menjaga pendapatan nasional, inflasi, kemiskinan hingga tingkat pengangguran.
Jika kamu ingin mengetahui lebih mendalam tentang apa saja instrumen kebijakan fiskal yang terbagi menjadi tiga kategori. Serta pengertian hingga tujuannya simak penjelasan singkatnya berikut ini.
Pengertian Kebijakan Fiskal Secara Umum
Daftar Isi
- Pengertian Kebijakan Fiskal Secara Umum
- Kebijakan Fiskal di Indonesia
- Tujuan Dibuat Kebijakan Fiskal Bagi Negara
- Instrumen Kebijakan Fiskal dari Sektor Pajak
- Instrumen Kebijakan Fiskal Sektor Pengeluaran Belanja
- Instrumen Kebijakan Fiskal dalam Sektor Obligasi Publik
- Perbedaan Antara Kebijakan Moneter dengan Fiskal
Daftar Isi
- Pengertian Kebijakan Fiskal Secara Umum
- Kebijakan Fiskal di Indonesia
- Tujuan Dibuat Kebijakan Fiskal Bagi Negara
- Instrumen Kebijakan Fiskal dari Sektor Pajak
- Instrumen Kebijakan Fiskal Sektor Pengeluaran Belanja
- Instrumen Kebijakan Fiskal dalam Sektor Obligasi Publik
- Perbedaan Antara Kebijakan Moneter dengan Fiskal
Sebelum membahas tentang instrumen kebijakan fiskal sebaiknya kamu ketahui pengertiannya terlebih dahulu.
Kebijakan fiskal merupakan semua jenis peraturan atau keputusan yang bertujuan menjaga perekonomian.
Kebijakan fiskal adalah sebuah konsep manajemen ekonomi yang pada awalnya dikenalkan oleh John Maynard Keynes.
Kemudian banyak negara mulai menggunakan kebijakan tersebut hingga seluruh dunia sejak Perang Dunia I. Tepatnya dimulai dari tahun 1929 dan tetap digunakan sampai sekarang ini.
Menurut Keynes, pemerintahan dalam Negara memiliki kekuatan de facto untuk bisa mengatur keuangan di negara tersebut. Berbagai jenis pendapatan serta pengeluaran harus ditetapkan pajaknya.
Juga harus dikembangkan tentang kebijakan untuk mengatur ekonomi makro dalam negara tersebut.
Dapat disimpulkan yaitu sebuah kebijakan yang mengatur tentang pasar baik barang maupun jasa.
Dalam menerapkan kebijakan ini pemerintah tidak hanya memperhatikan rakyat miskin namun keseluruhan masyarakat.
Sehingga harus benar-benar bijak dalam penerapannya agar stabilitas ekonomi tersebut dapat terjaga.
Kebijakan Fiskal di Indonesia
Di Indonesia sendiri kebijakan ini dibuat oleh pemerintah pusat dan juga DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Sebagai bentuk kebijakan ekonomi yang digunakan untuk mempermudah dan memperjelas tentang pengelolaan keuangan negara.
Pemerintah Indonesia sudah menetapkan alokasi pendapatan dan belanja negara yang bisa dilihat dalam APBN. Biasanya setiap daerah juga membuat APBN yang diinformasikan ke masyarakat menggunakan berbagai media.
Tujuannya agar masyarakat menjadi tahu berapa pendapatan serta belanja dari tingkat daerah hingga Nasional.
Semua itu dimaksud untuk mengarahkan kondisi perekonomian seuatu negara agar menjadi lebih baik.
Juga bertujuan menjaga kestabilan ekonomi serta membuat rencana pembangunan menjadi lebih jelas dan terencana.
Perlu diketahui juga kebijakan ini terus berubah setiap tahunnya sesuai kondisi negara tersebut.
Termasuk di Indonesia juga mengalami perubahan untuk mengubah kemampuan pemerintah dalam mendanai sebuah progam. Seperti program pertumbuhan ekonomi yang menunjang kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Sedangkan instrumen kebijakan fiskal adalah pengeluaran belanja negara yang nilainya bisa dikurangi atau ditambah.
Penyesuaian ini bertujuan agar antara pendapatan dengan pengeluaran bisa seimbang sesuai keadaan ekonomi negara tersebut.
Tujuan Dibuat Kebijakan Fiskal Bagi Negara
Adanya instrumen kebijakan fiskal tentu memiliki tujuan yang sebaiknya kamu ketahui.
Mengingat instrumen ini berperan penting dalam menjaga kestabilan ekonomi sebuah negara dan untuk seluruh masyarakat.
1. Menjaga Perekonomian Negara
Tujuan utama yaitu menjaga perekonomian negara sekaligus mengembangkannya agar menjadi stabil.
Penerapan kebijakan ini dibutuhkan agar semua sektor ekonomi sebuah negara menjadi terpengaruh.
Seperti sektor perbankan, korporat sampai bisnis mikro agar berbagai masalah didalamnya bisa diatasi dengan baik.
2. Meningkatkan kualitas SDM
Membantu meningkatkan kualitas SDM yang berfokus pada segi perekonomian dan teknologi.
Jika pemerintahan memiliki SDM berkualitas tinggi maka bisa bersaing secara global sehingga kesejahteraan hidup juga meningkat.
3. Menjaga stabilitas harga barang
Adanya instrumen kebijakan fiskal juga bertujuan menjaga stabinilas harga barang dan jasa di pasar.
Agar harga barang atau jasa tersebut bisa dijangkau rakyat dari berbagai kalangan serta terhindar dari fluktuasi.
Namun ada dampak negatif dan positifnya seperti meningkatkan demand serta terjadi monopoli dan penimbunan.
4. Meningkatkan iklim investasi
Sebuah kebijakan dibuat dengan tujuan membangun iklim investasi di sebuah negara menjadi lebih baik. Terutama bagi investor agar meningkatkan investasinya di pasar modal.
Dengan adanya investasi ini membuat pendapatan negara menjadi bertambah dari pajak bisnis.
5. Menyelesaikan permasalahan dasar
Tujuan lainnya yaitu agar pemerintah mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dasar dalam proses pembangunan.
Serta mampu menciptakan keadilan nasional dengan memperhatikan kemampuan masyarakat dari berbagai kalangan.
6. Menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran pemerintahan
Tujuan instrumen kebijakan fiskal terakhir yaitu mengusahakan peningkatan pendapatan pemerintah.
Memantau sumber-sumber ekonomi, menaikkan percepatan investasi serta menyeimbangkan ekonomi baik pendapatan maupun pengeluaran.
Instrumen Kebijakan Fiskal dari Sektor Pajak
Instrumen dalam kebijakan fiskal merupakan sektor perekonomian yang sengaja dimanfaatkan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Salah satunya adalah sektor pajak baik dari domestik hingga luar negeri.
Pemerintah dapat meningkatkan maupun menurunkan daya beli yang ada di masyarakat dengan memanfaatkan aturan pajak.
Contoh sederhananya ketika pajak diturunkan maka pengeluaran barang maupun jasa akan semakin meningkat. Hal ini berpengaruh positif terhadap daya beli masyarakat akan barang atau jasa tersebut.
Dengan adanya penurunan pajak sebagai instrumen kebijakan fiskal membuat harga barang dan jasa juga akan turun.
Sehingga kemampuan masyarakat untuk bisa mencapainya juga lebih terjangkau dan memungkinkan.
Jika sebaliknya nilai pajak dinaikkan dengan berbagai pertimbangan tertentu. Membuat barang dan jasa yang keluar juga akan mengalami penurunan secara signifikan.
Hal ini karena daya beli masyarakat juga akan menurun karena tingginya pajak yang dikeluarkan pemerintah.
Pajak memiliki peranan penting dalam mengatur harga barang maupun jasa yang beredar di masyarakat.
Sehingga menggunakan pajak sebagai salah satu sektor instrumen kebijakan fiskal sangat tepat untuk menjaga kestabilan ekonomi.
Pemerintah Indonesia memiliki aturan tersendiri tentang pajak yang dibedakan tergantung jenis pajaknya.
Dengan adanya perbedaan ini diharapkan dapat meringankan beban pajak untuk masyarakat menengah kebawah.
Serta membantu ekonomi mikro atau usaha kecil menengah bisa lebih berkembang untuk menopang perekonomian.
Sehingga para pengusaha kecil bisa lebih sejahtera dengan beban pajak yang tidak terlalu besar.
Instrumen Kebijakan Fiskal Sektor Pengeluaran Belanja
Jenis instrumen kebijakan fiskal kedua yaitu dalam sektor pengeluaran belanja negara.
Sebenarnya hal ini sangat berpengaruh dan sesuai dengan konsep hidup dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pengeluaran belanja sebuah negara harus diatur secara khusus agar tidak membebani keuangan negara tersebut.
Konsepnya sangat sederhana yaitu pengeluaran belanja yang dipengaruhi oleh pendapatan.
Misalnya dalam kehidupan sehari-hari pendapatan keluarga sedang menurun maka harus lebih berhemat.
Jika pendapatan keluarga Rp 1.098.000 maka pengeluaran setidaknya tidak boleh lebih dari itu atau maksimal Rp 990.000.
Begitupun bagi pemerintah juga harus memperhatikan pengeluaran untuk nasional berdasarkan pendapatan yang diterima.
Mengingat jumlah pendapatan per tahun selalu mengalami perubahan baik penurunan maupun peningkatan.
Maka pengeluaran juga harus disesuaikan dengan mengurangi alokasi dana untuk kegiatan tertentu.
Jadi tidak bisa dibuat aturan harus selalu sama dengan tahun lalu atau lebih besar karena semua tergantung pendapatannya.
Jika pendapatan negara sedang turun maka belanja negara harus bisa berhemat dan disesuaikan.
Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran itu sendiri.
Misalnya nilai belanja negara untuk program pembangunan dikurangi 10% karena pendapatan tahun ini turun.
Sedangkan untuk tahun depan bisa saja dinaikkan 5% dari tahun sebelumnya karena pendapatan sudah mengalami peningkatan.
Instrumen kebijakan fiskal dalam sektor pengeluaran belanja negara sangat diperhatikan keseimbangannya.
Sehingga selalu memperhatikan negara pembayaran negara apakah defisit atau surplus di tahun tersebut.
Pemerintah berusaha agar belanja negara tidak lebih besar dari pendapatan yang diterima.
Jadi jangan heran jika nilai dalam APBN atau APBD yang diinformasikan oleh pemerintah sering mengalami perubahan setiap tahunnya.
Instrumen Kebijakan Fiskal dalam Sektor Obligasi Publik
Masih ada instrumen kebijakan fiskal dalam sektor obligasi publik atau surat utang bagi warga negara. Obligasi atau surat utang sudah terkenal dalam bidang investasi dan menjadi bagian penting bagi seorang investor.
Rakyat yang memiliki dana lebih akan ditawari membeli surat utang dari negara dengan jumlah sesuai keinginan orang tersebut.
Nantinya negara akan membayarkan hutang tersebut dengan mencicil hutang beserta bunga pinjaman.
Jika kamu pernah mendengar tentang SBN Ritel atau Surat Berharga Negara yang secara resmi diperjual belikan.
Surat ini termasuk kedalam jenis surat berharga yang digunakan sebagai produk khusus investasi.
Membeli surat utang ini maka kamu akan mendapatkan keuntungan berupa bunga pinjaman.
Pemerintah menawarkan bunga pinjaman cukup besar sehingga sangat menguntungkan dibandingkan deposito.
Selain itu kamu juga memiliki peran penting dalam pembiayaan anggaran khususnya untuk pembangunan negara.
Karena dana yang kamu berikan dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan program kesejahteraan masyarakat.
Obligasi publik ini sifatnya resmi dengan aturan jelas sehingga jangan khawatir uangmu akan hilang.
Kamu akan mendapatkan bukti surat utang resmi dari negara yang memiliki kekuatan hukum.
Peminat obligasi di Indonesia sendiri sangat banyak sebagai instrumen kebijakan fiskal karena bisa berinvestasi dari nilai kecil.
Jadi jika kamu berminat tidak harus mengeluarkan dana besar karena ada banyak penawaran menarik dari pemerintah.
Perbedaan Antara Kebijakan Moneter dengan Fiskal
Setelah mengetahui instrumen kebijakan fiskal ada 3 jenis sebaiknya kamu juga memahami tentang kebijakan moneter.
Ada beberapa perbedaan dalam penggunaan kebijakan-kebijakan ini yang sangat menarik untuk diketahui.
Kebijakan fiskal mengarah ke pengaturan pendapatan serta belanja yang tertuang dalam APBN.
Sedangkan kebijakan moneter lebih berfokus pada pengaturan tentang uang yang beredar dalam masyarakat.
Selain dari perbedaan pengertian, juga ada perbedaan dari segi pengambilan keputusan.
Kebijakan fiskal diputuskan serta dikelola oleh Kementerian Keuangan di pemerintahan Indonesia.
Sedangkan kebijakan moneter dibuat serta dikelola oleh Bank Indonesia dimana kewenangan sepenuhnya diserahkan.
Bank Indonesia yang memiliki wewenang mengatur peredaran uang di seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun memiliki perbedaan, kebijakan moneter dan fiskal dibuat oleh pemerintah dan bank sentral untuk satu tujuan.
Tujuan utamanya yaitu menjaga kestabilan ekonomi untuk menjaga kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Kebijakan moneter bertugas menjaga jumlah uang yang beredar di masyarakat baik uang kertas maupun uang koin.
Meskipun Bank Indonesia memiliki wewenang mencetak uang namun ada aturan dalam peredaran uang itu sendiri.
Sedangkan kebijakan fiskal fokusnya ke pengelolaan harga barang dan jasa dari pekerja, konsumen hingga pelaku usaha.
Sehingga kesejahteraan bisa tercapai dan perputaran uang di berbagai sektor dalam terkontrol.
Sehingga terintegrasi satu sama lain dan saling melengkapi karena adanya kesamaan tujuan tersebut.
Sehingga tidak bisa saling dipisahkan dalam penerapannya dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Dapat disimpulkan adanya kebijakan ini memiliki pengaruh penting dalam menjaga kestabilan ekonomi negara.
Dengan memakai instrumen kebijakan fiskal yang digunakan sebagai alat sehingga tujuan tersebut dapat tercapai.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: