13 Contoh Integrasi Sosial di Masyarakat, Keluarga, dan Sekolah
13 Contoh Integrasi Sosial di Masyarakat, Keluarga, dan Sekolah – Integrasi sosial perlu dilakukan oleh bangsa Indonesia baik di lingkungan masyarakat, keluarga maupun sekolah.
Integrasi sosial juga dapat dikatakan sebagai fenomena sosial yang terjadi akibat adanya proses sosial, terutama tentang perbedaan unsur budaya, emosional, perilaku dan keinginan yang mengakibatkan aspek masalah sosial.
Integrasi sosial menjadi sebuah proses penyesuaian unsur-unsur yang terdapat di masyarakat yang memiliki perbedaan sehingga menjadi satu kesatuan unsur-unsur tersebut dapat berupa nilai norma ras agama bahasa kebiasaan maupun kedudukan sosial.
Apa Itu Integrasi Sosial?
Daftar Isi
Daftar Isi
Ditinjau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, integrasi memiliki arti pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.
Integrasi dapat dikatakan juga sebagai menyatu, menyesuaikan, melebur jadi satu atau masuk ke dalam.
Jadi, pengertian integrasi sosial ini adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam sebuah masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
Unsur-unsur yang berusaha diintegrasikan tersebut bisa berupa bahasa, ras, etnis, norma, nilai, kebiasaan, dan kedudukan sosial.
Menurut Abu Ahmadi, integrasi dalam masyarakat terdapat pada kerjasama dari seluruh anggota masyarakat yang kemudian menghasilkan sebuah kesepakatan nilai yang diyakini oleh seluruh anggota tersebut.
Sedangkan menurut Abdulsyani, integrasi sosial bisa diukur merupakan berkumpulnya atau bersatunya anggota masyarakat secara fisik.
Adapun Horton mengatakan bahwa integrasi sosial merupakan sebuah pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam sebuah masyarakat namun tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.
Pengertian Integrasi Sosial Menurut Ahli
Lebih jelasnya, berikut ini adalah pengertian integrasi menurut beberapa ahli:
Abdul Syani
Integrasi sosial merupakan kriteria berkumpul atau bersatunya anggota masyarakat dalam artian fisik.
Soerjono Soekanto
Integrasi sosial adalah bentuk proses sosial yang terjadi pada berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat.
Hendro Puspito
Integrasi sosial adalah kondisi kesatuan hidup bersama dari satuan sistem sosial budaya, beberapa kelompok etnis, dan kemasyarakatan untuk berinteraksi dan bekerjasama.
Paul B Horton
Integrasi sosial adalah serangkaian proses sosial maupun interaksi sosial terhadap semua kelompok ras dan etnis yang bisa menyatu untuk menunjang kehidupan budaya dan ekonomi.
Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Adapun faktor-faktor pendorong integrasi sosial antara lain adalah toleransi yang dilakukan oleh
- Kelompok satu terhadap kelompok lainnya dengan latar belakang budaya yang berbeda
- Kesempatan yang sama dalam ekonomi bagi
- Berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda sikap saling menghargai antar satu sama lain terhadap kebudayaan yang ada adanya Sikap saling terbuka baik dari golongan yang berkuasa terhadap
- Golongan yang minoritas ataupun sebaliknya
- Adanya persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
- Perkawinan campuran antara dua kebudayaan yang berbeda
- Adanya musuh dari luar yang menyebabkan Kesatuan masyarakat atau kelompok masyarakat memperkuat hubungan dan ketahanan mereka
Jenis-jenis Integrasi Sosial
Integrasi sosial dibedakan menjadi tiga macam yakni sebagai berikut:
1. Normatif
Integrasi normatif merupakan bentuk yang terjadi karena adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Norma yang dimaksud adalah sesuatu yang dapat mempersatukan sebuah kelompok masyarakat.
Contoh norma yang ada di Indonesia adalah slogan Bhinneka Tunggal Ika yang membuat masyarakat merasa harus terus menyatu selama slogan tersebut masih diakui.
Norma tersebut pun memberi arti bahwa masyarakat harus saling menghargai perbedaan yang ada supaya tetap menjadi masyarakat yang utuh.
F
2. Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi-fungsi yang berjalan di tengah masyarakat.
Fungsi-fungsi ini dapat mempertahankan integrasi yang ada karena pada dasarnya semua anggota masyarakat saling tergantung satu sama lainnya.
Fungsi ini bisa terlihat dari keragaman suku yang ada di Indonesia. Misalnya keberadaan suku Bugis memiliki fungsi sebagai pengelola sumber daya alam hasil laut sedangkan suku Minang merupakan penjual yang memasarkan hasil laut tersebut.
Keduanya memiliki fungsi masing-masing sesuai suku namun tetap menyatu.
3. Koersif
Integrasi koersif ini didasarkan atas kekuasaan milik pemimpin. Dalam hal ini, saat pemimpin menerapkan sistem koersif atau kekerasan, maka hal itu harus ditegakkan.
Contohnya adalah pada saat terjadi ricuh atau tawuran akibat kenakalan remaja.
Melihat situasi tersebut penguasa di sana atau kepolisian harus menembakkan gas air mata untuk menghentikan kerusuhan.
Contoh Integrasi Sosial di Masyarakat
- Melakukan gotong-royong untuk kerja bakti membersihkan lingkungan masyarakat sekitar
- Membantu salah satu keluarga yang sedang mengajak mengadakan pesta pernikahan ataupun pesta sejenisnya
- Melakukan ronda untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar
- Membantu warga yang sedang kesulitan misalnya tertimpa musibah kebakaran ataupun lainnya
- Ramah kepada seluruh warga tanpa memandang perbedaan suku, bangsa atau bahasa
- Menghargai ibadah umat agama lain serta tidak mengusiknya
- Mengikuti dan ikut memeriahkan acara yang diselenggarakan desa
- Memenuhi undangan rapat dari Ketua RT atau Ketua RW
- Ikut membantu pemakaman atau menyolatkan warga yang meninggal dunia
- Tidak melakukan tingkah yang bisa mengundang keributan atau rasa benci dari masyarakat
- Memberikan sumbangan jika ada petugas yang meminta untuk kepentingan seperti korban bencana atau dana acara Agustus-an
- Melakukan sholat berjamaah di masjid bagi muslim
- Tidak memperkeruh masalah antar anggota masyarakat namun memberikan solusi agar mereka bisa berdamai
Contoh Integrasi Sosial di Keluarga
- Anggota dalam sebuah keluarga untuk menyampaikan pendapat masing-masing tentang masalah yang sedang diperbincangkan
- Mendahulukan kepentingan bersama disamping kepentingan pribadi menghargai adanya perbedaan hobi dan kebiasaan antar anggota keluarga
- Masing-masing anggota keluarga menjalankan tugas dan kewajiban
- dalam rumah tangga
- Terbuka satu sama lain Jika ada masalah yang menimpa salah satu anggota keluarga
- semua orang
- Anak menghormati orang tua dan sebaliknya orang tua menghargai keinginan dan keputusan anaknya
- Membantu menyelesaikan pekerjaan rumah yang tidak bisa dibereskan oleh sendirian
- Melakukan ibadah secara bersama
- Memahami kepribadian dan sifat dari seluruh anggota keluarga
- Membantu memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi salah satu anggota keluarga
- Mendukung dan senantiasa memberi semangat satu sama lain untuk membangun keluarga yang harmonis
- Menutupi aib keluarga dan tidak menceritakannya kepada orang lain
Contoh Integrasi Sosial di Sekolah
- Memakai baju seragam yang sama bagi seluruh peserta didik
- Berkawan dan bersosialisasi dengan siapa saja tanpa membedakan latar budaya suku ataupun agama
- Melakukan kerja kelompok dan diskusi antar siswa
- Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin
- Menjunjung tinggi sikap toleransi kepada semua anggota
- yang terdapat di sekolah baik siswa maupun guru menghargai kebudayaan siswa lain
- Berkawan dan bersosialisasi dengan siapa saja tanpa membedakan latar budaya suku ataupun agama
- Melakukan kerja kelompok dan diskusi antar siswa
- Memberikan kontribusi aktif dalam setiap kerja kelompok
- Menjalankan piket sesuai jadwal yang sudah diberikan
- Menaati peraturan yang ada di sekolah
- Mempelajari kebiasaan atau kebudayaan siswa lain yang berbeda untuk bisa lebih menghargai
- Berbuat baik kepada teman tanpa melihat agama, suku, dan bangsa
Nah, itulah pembahasan mengenai berbagai contoh integrasi sosial di masyarakat, keluarga, dan sekolah.
Melalui pemaparan contoh integrasi sosial di atas, semoga kamu makin paham dan menguasai materi integrasi sosial. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: