27 Istilah Pewarisan Sifat Genetika beserta Penjelasannya dalam Biologi
27 Istilah Pewarisan Sifat Genetika beserta Penjelasannya dalam Biologi – Di dalam ilmu biologi, terdapat beberapa cabang ilmu yang mempelajari lebih fokus terhadap suatu objek. Salah satu ilmu yang termasuk dari cabang dari biologi adalah ilmu genetika yang mengkhususkan diri dalam penurunan sifat.
Untuk bisa memahami ilmu genetika dengan baik, salah satu cara yang bisa kamu lakukan dengan menguasai istilah-istilah khusus yang ada di dalam ilmu biologi.
Nah, di dalam artikel ini Mamikos akan memberi informasi tentang istilah pewarisan sifat genetika lengkap dengan penjelasannya. Silakan pahami istilah-istilah ini dengan baik, ya!
Istilah Pewarisan Sifat Genetika dalam Biologi
Daftar Isi
Daftar Isi
Di bawah ini adalah istilah tentang pewarisan genetika di dalam ilmu biologi yang harus kamu ketahui.
A. Apa yang dimaksud dengan Pewarisan Sifat Genetika?
Secara sederhana, pewarisan genetika atau yang sering disebut dengan hereditas merupakan suatu proses pewarisan sifat-sifat yang dimiliki makhluk hidup kepada keturunannya.
Mengenai sifat yang diturunkan dapat berupa sifat fisik, biokimia, maupun sifat yang berupa perilaku. Di saat proses penurunan sifat ini berlangsung unsur yang mengendalikannya adalah DNA (deoxyribonucleic acid) yang terdapat pada gen.
Sedangkan, gen sendiri merupakan suatu unsur yang bisa ditemukan di dalam kromosom. Perlu diingat bahwa gen adalah dasar hereditas dalam ilmu genetika.
B. Proses Pewarisan Sifat Makhluk Hidup
Terjadinya proses pewarisan sel makhluk hidup kepada generasi selanjutnya ini dimulai saat terjad peleburan sel telur (sel betina) dengan sel sperma (sel janta) pada saat melakukan proses berkembang biak.
Baik sel telur maupun sel jantan yang bertemu dalam proses berkembang biak ini membawa kromosom dan gen mereka sendiri.
Pertemuan antara sel telur dan sel jantan ini disebut dengan proses pembuahan. Jika proses pembuahan ini sukses, maka akan terbut zigot.
Terbentuknya zigot ini adalah hasil gabungan materi genetik yang dimiliki orang tuanya. Gabungan materi genetik inilah yang menurunkan sifat-sifat yang dimiliki orang tua kepada keturunannya.
Nantinya, sifat-sifat yang diturunkan ini akan ada yang terlihat dominan, tetapi kadang sifat yang menurun kepada keturunannya adalah sifat yang ada di antara sifat yang dimiliki oleh kedua orang tuanya.
C. Faktor yang Mempengaruhi Pewarisan Sifat
Di dalam pewarisan sifat ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan pewarisan sifat induk kepada makhluk hidup.
1. Kondisi Lingkungan
Faktor ini memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pewarisan sifat. Hal ini dikarenakan lingkungan yang tidak baik atau tercemar bisa merusak gen milik induk sehingga dapat menimbulkan kecacatan pada keturunannya.
2. Nutrisi
Keberadaan nutrisi di dalam proses pewarisan sifat sangat penting. Sebab, nutrisi yang baik akan memudahkan terjadinya proses pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya.
Kurangnya nutrisi yang dimiliki induk dapat berpeluang untuk mengurangi atau bahkan merusak gen sehingga sifat yang diwariskan induk kepada keturunannya sering tidak berjalan sebagaimana mestinya.
3. Karakteristik Gen
Dalam proses pewarisan, gen memiliki peran yang sangat penting. Hal ini dikarenakan akan ada dua gen yang saling bersaing untuk diwariskan kepada keturunannya. Gen yang kuat akan terlihat, sebaliknya gen yang lemah tidak akan terlihat.
4. Karakteristik Kromosom
Selain gen, faktor lain yang tidak boleh dilupakan dalam pewarisan sifat adalah sifat atau karakter yang dimiliki oleh kromosom. keberadaan kromosom ini bermanfaat untuk menemukan informasi genetik yang akan diturunkan induk kepada keturunannya.
D. Istilah dalam Pewarisan Sifat
1. Kromosom
Kromosom merupakan struktur yang wujudnya mirip seperti benang dan letaknya berada pada nukleus sel serta mempunyai kandungan materi genetik yang akan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
2. Gen
Merupakan bagian dari kromosom atau suatu kesatuan kimia pada kromosom yang memiliki tugas menjadi pengendali ciri genetis yang dipunyai suatu makhluk hidup yang akan diturunkan oleh induk kepada keturunannya.
3. Intermediet
Merupakan proses pewarisan sifat dari makhluk hidup saat alel dari masing-masing induk saling bercampur yang kemudian membentuk fenotipe campuran yang diturunkan kepada anak atau keturunannya.
4. Gen Resesif
Merupakan suatu suatu gen yang tidak nampak karena tertutupi oleh gen yang lebih dominan sehingga sifat yang dibawanya dari induk tidak terlihat pada anak atau keturunannya. Pada ilmu genetika penulisan gen resesif ini menggunakan huruf kecil seperti ‘a’ atau ‘w’.
5. Gen Dominan
Merupakan suatu gen yang memiliki sifat kebalikan dari gen resesif. Gen ini memiliki kemampuan gen lainnya, sehingga sifat yang dibawanya dari induk akan terlihat jelas pada anak atau keturunannya. Pada ilmu genetika gen dominan ini ditulis dengan menggunakan huruf besar seperti ‘A’ atau ‘W’.
6. Gamet
Merupakan penyebutan untuk sel kelamin yang asalnya dari genotipe.
7. Alel
Merupakan suatu bentuk varian yang dimiliki gen pada lokus tertentu pada sebuah kromosom. Alel ini memiliki peran penting dalam pewarisan sifat induk kepada keturunannya.
8. Lokus
Merupakan suatu gen yang berada pada kromosom. Apabila kromosom diibaratkan sebagai sebuah kalung, maka lokus ini bisa digambarkan sebagai liontin yang ada pada kalung tersebut.
9. Galur Murni
Merupakan penyebutan untuk keturunan dari satu induk yang mempunyai genotipe sama karena pembuahan/penyerbukan dilakukan secara berkali-kali.
10. Parental dan Filial
Parental merupakan penyebutan untuk induk dari suatu makhluk hidup, sementara filial merupakan penyebutan dari anakan atau keturunan dari makhluk hidup.
11. Monohibrid
Merupakan suatu perkawinan yang menghasilkan keturunan dengan satu sifat atau karakter yang berasal dari dua sifat yang berbeda. Sehingga dapat diartikan bahwa keturunan yang dihasilkan hanya memiliki satu ciri-ciri dari induknya.
12. Dihibrid
Merupakan kebalikan dari monohibrid karena keturunan yang dihasilkan mewarisi dua sifat yang dimiliki induknya.
13. Gen Heterozigot
Merupakan gabungan dari dua gen yang dibawa oleh sel telur dan sel sperma, penulisan gen ini di dalam ilmu genetika memakai perpaduan huruf besar dan huruf kecil, misalnya ‘Ww’ atau ‘Aa’.
14. Gen Homozigot Dominan
Merupakan gabungan dari dua gen dominan yang dimiliki oleh sel kelamin betina dan sel klamin jantan yang nantinya akan menurun kepada keturunannya. Di dalam ilmu genetika dituliskan dengan memakai huruf besar semua, misal ‘WW’ atau ‘AA’.
15. Fenotip
Merupakan sifat yang diturunkan induk kepada keturunannnya dan dapat dilihat secara jelas dan langsung tanpa menggunakan alat khusus. Misalnya warna rambut, warna kulit, warna bola mata, bentuk hidung, dll.
16. Genotip
Merupakan sifat yang diturunkan induk kepada keturunannya, namun keberadaannya tidak bisa diamati secara langsung karena tertutup oleh sifat yang lebih dominan. Misalnya, AA, Aa, atau aa.
17. Kromosom Homolog
Merupakan kromosom yang asalnya dari induk betina dimana bentuknya mirip dengan kromosom yang dimiliki oleh pejantan.
18. Kromosom Diploid
Secara sederhana kromosom diploid bisa diartikan suatu kromosom yang terdiri dari dua kromosom atau kromosom yang memiliki pasangan.
19. Kromosom Haploid
Kromosom ini adalah kebalikan dari kromosom diploid. Hal ini dikarenakan kromosom ini tidak memiliki pasangan. Sehingga di dalam ilmu genetika sering disimbolkan dengan x = n.
20. Backcross
Merupakan suatu percobaan yang dilakukan untuk mengawinkan individu dengan salah satu sel induknya yang bertujuan untuk mengetahui genotipe yang dipunyai oleh induknya.
21. Testcross
Merupakan suatu percobaan untuk menghilangkan suatu individu yang tergolong F1 dengan salah satu induknya yang tergolong homozigot resesif. Tindakan ini dilakukan guna mengetahui apakah F1 yang dikawinkan ini termasuk heterozigot atau homozigot.
22. Pembastaran
Merupakan penyebutan untuk perkawinan atau penyerbukan dari dua jenis tanaman yang memiliki varietas berbeda, namun masih termasuk dalam satu spesies.
23. Gen Homozigot Resesif
Gen ini adalah gabungan dari dua gen resesif yang berasal dari kedua induk. Di dalam ilmu genetika gen ini dituliskan dengan menggunakan dua huruf kecil yaitu ‘ww’ atau ‘aa’.
24. Atavisme
Merupakan suatu interaksi yang terjadi antar gen yang nantinya akan menghasilkan keturunan atau filial yang mempunyai fenotipe berbeda dengan sifat induknya.
25. Kriptomeri
Merupakan suatu peristiwa tidak terlihatnya gen dominan yang disebabkan tidak memiliki pasangan dengan gen dominan lainnya.
26. Polimeri
Merupakan penyebutan untuk terjadinya proses interaksi antar gen yang sifatnya saling menambah atau kumulatif antar gen satu dengan lainnya.
Hal ini dapat terjadi karena gen-gen ini berinteraksi untuk saling memberikan pengaruhnya sehingga bisa menghasilkan keturunan yang sama.
27. Epistasis dan Hipostasis
Merupakan penyebutan untuk suatu proses saat gen yang mempunyai sifat dominan akan menyamarkan pengaruh gen dominan lain yang tidak termasuk alelnya.
Gen yang mempunyai kemampuan untuk menutupi gen lain disebut dengan epistasis, sementara gen dominan yang ditutupi ini disebut dengan hipostatis.
Demikian informasi yang dapat Mamikos berikan tentang istilah yang berhubungan dengan pewarisan sifat genetika. Semoga informasi ini dapat memberi manfaat bagi yang membutuhkan.
FAQ
Salah satu contoh pewarisan sifat pada manusia adalah saat seorang anak memiliki warna kulit dan warna rambut yang sama dengan orang tuanya.
Merupakan suatu ilmu biologi yang mempelajari tentang bagaimana cara makhluk hidup menurunkan sifat-sifat yang dimilikinya ke generasi berikutnya dengan menggunakan mekanisme pewarisan genetik.
Materi ilmu genetik dalam ilmu biologi ada empat yakni gen, DNA, RNA, dan kromosom.
setiap gen atau sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain yang tidak sealel pada waktu pembentukan gamet.
Sifat yang dimiliki oleh gen antara lain adalah mengandung informasi genetik, mampu melakukan duplikasi diri pada saat terjadi pembelahan sel, masing-masing gen mempunyai sifat dan fungsi tertentu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: