3 Jenis Kebijakan Fiskal Beserta Contohnya yang Ada di Indonesia
3 Jenis Kebijakan Fiskal Beserta Contohnya yang Ada di Indonesia – Saat ini ada banyak jenis kebijakan fiskal beserta contohnya yang dibedakan berdasarkan teoretis, implementasi dan neraca.
Bahkan kebijakan ini dibagi menjadi beberapa kategori sehingga lebih mudah untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Kebijakan fiskal secara umum diberlakukan oleh pemerintah melalui kementerian yang bersangkutan.
Seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Lembaga-Lembaga Investasi, OJK dan lembaga terkait.
Fungsi Adanya Kebijakan Fiskal Bagi Suatu Negara
Daftar Isi
- Fungsi Adanya Kebijakan Fiskal Bagi Suatu Negara
- Jenis-jenis Kebijakan Fiskal dari Segi Teoretis
- Jenis-jenis Kebijakan Fiskal dari Segi Implementasi
- Jenis Kebijakan Fiskal Beserta Contohnya dari Segi Neraca
- Beberapa Contoh Lain Kebijakan Fiskal yang Diterapkan di Indonesia
- Kelebihan, Kekurangan, Serta Dampak Kebijakan Fiskal
Daftar Isi
- Fungsi Adanya Kebijakan Fiskal Bagi Suatu Negara
- Jenis-jenis Kebijakan Fiskal dari Segi Teoretis
- Jenis-jenis Kebijakan Fiskal dari Segi Implementasi
- Jenis Kebijakan Fiskal Beserta Contohnya dari Segi Neraca
- Beberapa Contoh Lain Kebijakan Fiskal yang Diterapkan di Indonesia
- Kelebihan, Kekurangan, Serta Dampak Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal diatur oleh suatu negara termasuk Indonesia tentu sudah ada Undang-Undangnya.
Sehingga ada banyak jenis kebijakan fiskal beserta contohnya mengingat berbagai sektor memerlukan kebijakan sendiri-sendiri.
Karena kepentingan kebijakannya bukan sekedar untuk pemerintah saja namun juga untuk rakyat luas.
Kamu akan menemukan banyak contoh penerapan kebijakan fiskal ini yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.
Lembaga yang berwewenang untuk mengatur kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam Undang-Undang juga dijelaskan berbagai fungsi yang akan dirinci secara sederhana berikut ini.
1. Fungsi Otoritas
Fungsi otoritas berarti sebuah kebijakan fiskal akan berfungsi jika anggaran negara dimanfaatkan mencari pendapatan.
Tidak hanya itu namun dimanfaatkan juga untuk belanja pada tahun bersangkutan.
2. Fungsi Perencanaan
Sebagai perencanaan yang maksudnya jika anggaran negara menjadi dasar manajemen.
Tujuannya yaitu merencanakan anggaran belanja negara pada tahun yang bersangkutan.
3. Fungsi Pengawasan
Pengawasan maksudnya anggaran suatu negara menjadi dasar manajemen untuk mengawasi penggunaan anggaran.
Sehingga tidak berbeda jauh dengan manajemen yang sudah ditetapkan tahun yang bersangkutan.
4. Fungsi Alokasi
Kebijakan ini berfungsi jika anggaran negara digunakan demi mengurangi tingkat pengangguran.
Serta meminimalkan pemborosan sumber daya sehingga membuat efektivitas ekonomi dari negara tersebut.
5. Fungsi Stabilisasi
Kebijakan berfungsi jika anggaran pemerintah dipakai untuk memelihara serta menjaga keseimbangan perekonomian.
Sehingga perekonomian menjadi stabil dan menjamin kesejahteraan masyarakat.
6. Fungsi Distribusi
Fungsi terakhir yaitu ketika anggaran negara tersebut dibuat dengan adil dan rasa kepatuhan. Sehingga seluruh lapisan masyarakat menerapkan kebijakan tersebut tanpa rasa terpaksa dan berjalan dengan baik.
Itulah beberapa fungsi adanya kebijakan fiskal yang berperan penting dalam sebuah negara.
Tidak heran ada beberapa jenis kebijakan fiskal beserta contohnya yang akan dijelaskan untuk menambah pengetahuan kamu.
Jenis-jenis Kebijakan Fiskal dari Segi Teoretis
Jika dilihat dari segi teoretis jenis kebijakan fiskal beserta contohnya dibagi menjadi 3 yaitu fungsional, terencana dan insidental.
Berikut penjelasan dari ketiga jenis tersebut beserta contohnya agar mudah untuk kamu pahami.
1. Kebijakan Fungsional
Kebijakan fiskal fungsional dapat diartikan sebagai sebuah kebijakan yang sengaja diambil untuk peningkatan kualitas ekonomi.
Baik ekonomi makro maupun mikro dimana dampak tersebut dapat dilihat di jangka panjang.
Contohnya adanya program beasiswa untuk siswa berprestasi sehingga bisa menempuh pendidikan S1 secara gratis.
Contoh lain bentuk pendanaan untuk start-up yang hasilnya bisa dilihat ketika bisnis tersebut sudah berjalan.
2. Kebijakan Disengaja
Jenis kebijakan fiskal beserta contohnya kedua yaitu kebijakan disengaja atau terencana.
Kebijakan ini berupa manupulasi anggaran suatu negara dimana fungsinya untuk menghadapi permasalahan tertentu.
Misalnya yang akhir-akhir ini dialami pada masa pandemi maupun ketika terjadi krisis ekonomi.
Contohnya alokasi APBN untuk sektor kesehatan khususnya pada masa pandemi dari relaksasi pajak usaha.
Karena kondisi pandemi ini sektor kesehatan sangat dibutuhkan maka alokasi dana difokuskan untuk penanganan pandemi tersebut.
3. Kebijakan Insidental
Ada satu lagi jenis kebijakan fiskal beserta contohnya berdasarkan segi teoretis yaitu kebijakan insidental.
Insidental memiliki arti tidak disengaja yang merupakan kebijakan untuk menetapkan keputusan demi tujuan tertentu.
Khususnya untuk melindungi stabilitas ekonomi khusus untuk sektor non pemerintahan.
Misalnya penetapan harga eceran tertinggi untuk beras, minyak, gula maupun berbagai jenis komoditas lainnya.
Dengan adanya penetapan harga eceran tertinggi yang diatur pemerintah diharapkan dapat menekan harga tersebut.
Sehingga tidak melambung tinggi sekaligus bertujuan untuk menjaga daya lebih masyarakat.
Jenis-jenis Kebijakan Fiskal dari Segi Implementasi
Jika penjelasan diatas tentang jenis kebijakan fiskal beserta contohnya berdasarkan segi teoretisnya.
Maka jenis lainnya ini berdasarkan dari segi penerapan atau implementasinya dalam sebuah negara dibedakan menjadi 2.
1. Ekspansif
Jenis kebijakan fiskal beserta contohnya jika dilihat dari penerapannya yaitu terdapat kebijakan ekspansif.
Artinya sebuah kebijakan yang diambil oleh pemerintah ketika ekonomi sedang mengalami penurunan atau melemah.
Penerapan kebijakan ini dilakukan dengan menaikkan anggaran belanja lalu menurunkan pajak pada sektor tertentu. Fungsinya untuk meningkatkan daya beli barang atau jasa.
Kemudian perusahaan bisa melakukan produksi seperti biasa tanpa harus mengurangi jumlah karyawan.
Dengan menghapus pajak membuat beban perusahaan menjadi berkurang dan diharapkan bisa mempertahankan karyawannya.
Sebagai contoh pada masa pandemi pemerintah memberikan program penurunan nilai pajak kendaraan.
Ada beberapa daerah yang memberikan diskon 25% bahkan sampai ada 50% juga.
Serta bebas denda atau pemutihan bagi kendaraan yang terlambat pajaknya.
Dengan cara ini diharapkan masyarakat tetap membayar pajak kendaraan meskipun ekonomi sedang sulit.
2. Kontraktif
Masih ada satu jenis kebijakan fiskal beserta contohnya yaitu kebijakan kontraktif.
Kebijakan ini diterapkan dengan menurunkan belanja pemerintah kemudian menaikkan pajak.
Tujuan atau fungsi dari kebijakan ini adalah untuk mencegah dan menekan nilai inflasi.
Serta bertujuan untuk mengurangi rasio gini sehingga nilai mata uang tetap terjaga karena dampak inflasi diminimalkan.
Jadi jangan heran ketika pajak semakin naik karena pemerintah sedang berusaha untuk menekan inflasi.
Sementara belanja pemerintah justru ditekan demi tujuan tersebut bisa tercapai.
Jenis Kebijakan Fiskal Beserta Contohnya dari Segi Neraca
Selain beberapa jenis kebijakan yang dibedakan berdasarkan teoretis dan penerapannya.
Masih ada beberapa jenis lainnya yang perlu kamu ketahui karena masing-masing memiliki fungsi sendiri.
Dilihat dari segi neraca, jenis kebijakan fiskal beserta contohnya dibagi menjadi 4.
Berikut 4 jenis yang dimaksud yaitu kebijakan fiskal seimbang, surplus, defisit dan dinamis.
2. Seimbang
Kebijakan jenis ini diambil pemerintah bertujuan menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran suatu negara.
Selain itu bertujuan agar tidak memiliki banyak hutang kepada negara lainnya.
Meskipun tujuannya positif namun aturan ini terkadang memiliki resiko besar jika diterapkan.
Karena tidak semua negara memiliki kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan warga negaranya.
2. Suplus
Jenis kebijakan fiskal beserta contohnya kedua yaitu kebijakan surplus. Dimaksud surplus yaitu ketika pemasukan negara lebih banyak atau lebih besar dari pengeluarannya.
Tujuan dari adanya kebijakan surplus ini yaitu untuk mencegah terjadinya inflasi yang mempengaruhi harga barang dan jasa negara tersebut.
3. Defisit
Kebalikan dari kebijakan sebelumnya, kebijakan defisit ini merupakan aturan untuk mengatasi kekurangan pemasukan.
Intinya suatu negara mengalami pengeluaran atau belanja negara lebih banyak dibandingkan dengan pemasukannya.
Salah satu contohnya adalah dengan utang luar negeri untuk menutupi kekurangan pemasukan tersebut.
Namun dampaknya membuat hutang terus menumpuk jika pemasukan terus menerus kurang.
4. Dinamis
Jenis kebijakan fiskal beserta contohnya terakhir yaitu kebijakan dinamis. Kegunaan dari kebijakan ini adalah untuk menyediakan pendapatan yang bisa digunakan pemerintah demi memenuhi kebutuhan.
Pendapatan ini biasanya dipakai pemerintah untuk memenuhi berbagai jenis pembiayaan yang terus bertambah.
Beberapa Contoh Lain Kebijakan Fiskal yang Diterapkan di Indonesia
Setelah memahami tentang jenis kebijakan fiskal beserta contohnya seperti dijelaskan di atas.
Berikut ada beberapa contoh lain agar kamu lebih memahami bagaimana penerapan kebijakan ini di Indonesia.
- Adanya kebijakan tentang atx amnesty yaitu pembebasan pajak baik dikurangi maupun dihapuskan. Pemerintah biasanya menawarkan kesempatan ini pada waktu tertentu jika masyarakat mau melaporkan kekayaan keseluruhan.
- Adanya subsidi baik untuk bahan bakar minyak atau BBM maupun gas. Tujuan ini berfokus pada penyediaan bahan bakar agar mobilitas menjadi lancar dan transaksi masyarakat juga meningkat.
- Contoh lain tentang penetapan harga eceran tertinggi atau sering disebut dengan istilah HET. Kebijakan ini mengatur tentang harga jual maksimal untuk jenis-jenis barang tertentu agar harga pasarnya stabil.
Misalnya seperti harga sembako atau bahan pangan dan harga obat-obatan di seluruh wilayah Indonesia.
- Kebijakan tentang kenaikan pajak yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan negara melalui wajib pajak.
- Contoh lainnya tentang obligasi yang dikeluarkan untuk mendapatkan pinjaman dana dari masyarakat. Dengan dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembiayaan defisit dari negara tersebut.
- Kebijakan tentang pembuatan NPWP untuk warga negara dengan tujuan menambahkan jumlah wajib pajak. Jika wajib pajak bertambah maka penghasilan pajak juga akan meningkat dengan sendirinya.
- Jenis kebijakan fiskal beserta contohnya selanjutnya adalah kebijakan untuk mengatur anggaran belanja negara. Dengan mengurangi belanja dan menaikkan pajak bertujuan untuk menstabilkan ekonomi negara tersebut.
Kelebihan, Kekurangan, Serta Dampak Kebijakan Fiskal
Bukan hanya membahas tentang jenis kebijakan fiskal beserta contohnya namun ketahui juga berbagai hal lainnya.
Masing-masing kebijakan tersebut dibuat dengan kelebihan serta kelemahan sendiri sehingga menimbulkan dampak negatif maupun positif di masyarakat.
Seperti apa saja kelebihan, kekurangan hingga dampak yang terjadi di masyarakat akibat adanya kebijakan tersebut.
1. Kelebihan
Adanya kebijakan fiskal tentu saja memiliki kelebihan jika diterapkan dengan baik oleh suatu negara.
Seperti memudahkan dalam mengontrol berapa besar pendapatan sekaligus pengeluaran negara tersebut.
Berguna menutupi dan melengkapi kebijakan moneter dimana keduanya memiliki peranan penting.
Sehingga masalah deflasi dan inflasi bisa diselesaikan dengan baik dan dianggap lebih efektif dibanding kebijakan moneter.
Membantu mengelola keuangan negara agar tidak terlalu banyak mengeluarkan anggaran belanja negara. Serta dapat meminimalkan inflasi dan mempertahankan nilai mata uang.
2. Kekurangan
Sementara itu juga ada beberapa kelemahannya terutama jika kebijakan dibuat tanpa melihat kondisi dan kemampuan negara itu sendiri. Seperti bersifat kaku dan kurang fleksibel karena tergantung dari APBN.
Cenderung membuat pandangan masyarakat menjadi negatif apalagi jika pajak terus meningkat.
Karena hal ini membuat beban masyarakat menjadi meningkat karena pajak terlalu tinggi.
3. Dampak
Bagi bisnis kebijakan ini tentu saja memiliki dampak terutama disebabkan oleh pajak. Pemilik bisnis harus bisa menyesuaikan perencanaan finansial dengan kebijakan fiskal dari pemerintah.
Sehingga bisnis tersebut bisa bertahan apalagi aturan pemerintah sering mengalami perubahan dalam waktu singkat.
Tidak mudah memang untuk bertahan agar bisa mendapatkan keuntungan ditengah aturan pajak yang meningkat.
Kebijakan fiskal terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan segi teoretis, implementasi dan neraca.
Banyaknya jenis kebijakan fiskal beserta contohnya yang sering kamu temui di masyarakat memiliki dampak positif dan negatif.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: