7 Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Cara Pembentukannya beserta Penjelasannya
7 Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Cara Pembentukannya beserta Penjelasannya – Tahukah kamu, keberadaan kelompok sosial sangat menentukan bagaimana seseorang berinteraksi dan berkembang dalam masyarakat?
Ada kelompok yang terbentuk karena kesamaan tujuan, ada pula yang terjadi begitu saja tanpa disadari. Menariknya, setiap kelompok punya ciri khas dan tujuan yang berbeda, lho. 😲
Kali ini Mamikos akan mengajak kamu untuk mempelajari tentang 7 jenis kelompok sosial berdasarkan cara pembentukannya lengkap dengan contoh yang ada di sekitar kita. 📖
Daftar Isi
Daftar Isi
Mengenal Apa itu Kelompok Sosial
Secara sederhana, kelompok sosial dapat diartikan sebagai sekumpulan individu yang saling berinteraksi dengan tujuan tertentu. Interaksi tersebut bisa berupa kerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, mempererat hubungan antaranggota, atau keduanya sekaligus.
Nah, berbeda dengan sekadar kerumunan orang, kelompok sosial memiliki kesamaan aktivitas atau kepentingan yang membuat mereka terikat.
Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya membutuhkan kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli
Untuk memahami lebih jauh, beberapa ahli juga memberikan definisi mengenai kelompok sosial, lho. Terdapa beberapa ahli yang telah mendefinisikan tentang apa itu kelompok sosial, di antaranya:
Kelompok Sosial menurut Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial bisa dipahami sebagai kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan timbal balik serta saling memengaruhi satu sama lain.
Kelompok Sosial menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Sementara itu, Paul B. Horton dan Chester L. Hunt menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang menyadari keanggotaannya dalam sebuah kelompok dan saling berinteraksi di dalamnya.
Kelompok Sosial menurut George Homans
Sedangkan George Homans mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan individu yang terhubung melalui kegiatan, interaksi, serta rasa kebersamaan hingga akhirnya membentuk suatu kesatuan yang terorganisasi.
Kelompok Sosial menurut Robert K. Merton
Robert K. Merton menjelaskan bahwa kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan. Artinya, interaksi yang terjadi antaranggota kelompok tersebut terjadi secara teratur mengikuti aturan dan norma yang telah bersama-sama disepakati.
Ciri-ciri Kelompok Sosial
Pembahasan mengenai kelompok sosial memang luas. Ada ciri, syarat, hingga jenis kelompok sosial berdasarkan cara pembentukannya yang perlu dipahami agar kita bisa membedakan tiap kelompok dengan lebih jelas.
Oleh karena itu, pada bagian ini Mamikos akan mengajakmu mengenal ciri-ciri kelompok sosialnya terlebih dahulu agar dapat membedakan kelompok sosial dari sekadar sekumpulan orang yang kebetulan berada di tempat yang sama.
Nah, beberapa di antaranya bisa dilihat pada poin-poin berikut:
1. Memiliki dorongan atau motif yang sama
Ciri pertama adalah bahwa anggota kelompok sosial biasanya punya tujuan atau kepentingan searah, sehingga mereka terdorong untuk tetap bertahan dalam kelompok tersebut.
2. Adanya interaksi yang beragam
Dapat disebut sebagai kelompok sosial apabila setiap individu merasakan akibat interaksi yang berbeda, tergantung pada pengalaman dan kemampuan masing-masing. Meski begitu, interaksi sosial itulah yang justru mengikat mereka.
3. Struktur atau organisasi yang jelas
Di dalam kelompok sosial, ada peran dan kedudukan tertentu yang diakui bersama. Struktur inilah yang membuat kelompok bisa berjalan lebih teratur.
4. Norma yang disepakati
Kelompok sosial biasanya memiliki aturan atau pedoman yang jadi pegangan anggotanya. Norma ini yang menjaga interaksi tetap terarah menuju tujuan bersama.
5. Kepentingan bersama
Ciri kelompok sosial selanjutnya adalah kelompok ada karena anggotanya ingin mencapai kepentingan tertentu, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun tujuan lain.
6. Bersifat dinamis
Kelompok sosial tidak pernah benar-benar diam. Ia berkembang, berubah, dan menyesuaikan diri sesuai kondisi serta kebutuhan para anggotanya.
Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial
Supaya bisa disebut sebagai kelompok sosial, sekumpulan orang harus memenuhi syarat-syarat tertentu, lho Tanpa adanya syarat ini, interaksi yang terjadi hanya sebatas kumpulan sementara yang tidak memiliki ikatan kuat.
Berikut beberapa syarat terbentuknya kelompok sosial:
- Setiap anggota memiliki kesadaran bahwa dirinya bagian dari kelompok.
- Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya.
- Terdapat faktor pemersatu, misalnya tujuan, kepentingan, nasib, atau ideologi yang sama.
- Kelompok memiliki struktur, aturan, dan pola perilaku yang diakui bersama.
Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial Menurut Baron dan Byrne
Selain itu, Baron dan Byrne juga menambahkan beberapa syarat penting untuk terbentuknya kelompok sosial, yaitu:
- Adanya interaksi nyata antaranggota.
- Interdependensi, yaitu keadaan seorang anggota memengaruhi anggota lain.
- Stabilitas hubungan yang berlangsung cukup lama, bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun.
- Memiliki tujuan bersama yang disepakati semua anggota.
- Adanya struktur peran yang jelas, di mana setiap anggota menjalankan fungsinya.
- Anggota merasakan dirinya sebagai bagian dari kelompok.
Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Keberadaan kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh kondisi tertentu. Ada yang muncul karena keadaan yang tidak bisa dihindari, tetapi ada juga yang terbentuk karena pilihan sadar dari para anggotanya.
Artinya, faktor yang melatarbelakangi seseorang tergabung dalam kelompok bisa berbeda-beda, nih. Namun secara umum, ada dua faktor utama pembentuk kelompok sosial, yaitu:
1. Kebetulan (by chance)
Beberapa orang tergabung dalam kelompok sosial karena keadaan yang tidak mereka pilih sendiri. Contohnya, seseorang lahir dalam keluarga kaya atau miskin. Faktor ini terjadi secara alami tanpa campur tangan individu.
2. Pilihan (by choice)
Selain kebetulan, ada pula kelompok yang terbentuk atas dasar keputusan pribadi. Faktor ini biasanya dipengaruhi oleh dua hal:
- Kedekatan: jarak geografis yang dekat membuat interaksi lebih mudah terjadi, sehingga peluang untuk membentuk kelompok semakin besar.
- Kesamaan: adanya kesamaan minat, nilai, kepercayaan, atau karakter tertentu mendorong individu untuk merasa cocok berada dalam satu kelompok.
Tujuan Kelompok Sosial
Kelompok sosial tidak terbentuk begitu saja, melainkan memiliki sejumlah tujuan yang bermanfaat bagi anggotanya maupun masyarakat luas.
Tujuan ini juga berlaku bagi seluruh jenis kelompok sosial berdasarkan cara pembentukannya yang akan Mamikos bahas nanti. Berikut beberapa tujuan utama kelompok sosial:
1. Memenuhi kebutuhan sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang butuh interaksi. Melalui kelompok, seseorang bisa berbagi pengalaman, saling mendukung, serta merasa dihargai keberadaannya.
2. Mencapai tujuan bersama.
Ada banyak hal yang sulit dilakukan seorang diri, sehingga dibutuhkan kerja sama. Kelompok belajar, tim kerja, atau komunitas tertentu hadir untuk membantu anggotanya meraih tujuan bersama.
3. Memberikan identitas diri.
Bergabung dalam kelompok tertentu membuat seseorang memiliki identitas yang diakui, misalnya sebagai anggota OSIS, organisasi profesi, atau komunitas hobi.
4. Menanamkan nilai dan norma.
Kelompok sosial juga berfungsi sebagai media untuk menanamkan nilai serta norma yang menjadi pedoman perilaku, seperti keluarga yang mengajarkan sopan santun sejak dini.
5. Menjaga keamanan dan ketertiban.
Ada kelompok yang dibentuk untuk menciptakan rasa aman, misalnya RT, RW, atau satuan keamanan lingkungan yang menjaga ketertiban masyarakat.
6. Meningkatkan solidaritas.
Kelompok sosial menumbuhkan rasa kebersamaan, empati, dan solidaritas antaranggota. Contohnya bisa dilihat pada kelompok relawan yang saling mendukung saat membantu korban bencana.
Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Cara Pembentukannya
Berdasarkan proses terbentuknya, kelompok sosial secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok semu dan kelompok nyata.
Nah, masing-masing memiliki karakteristik serta contoh kelompok sosial yang berbeda, lho. Yuk, kita lanjut pelajari jenis kelompok sosial berdasarkan proses terbentuknya di bawah ini.
1. Kelompok Semu
Jenis kelompok sosial berdasarkan cara pembentukannya yang pertama adalah kelompok semu. Kelompok semu sendiri merupakan kumpulan orang yang terbentuk secara spontan dan biasanya hanya berlangsung sementara.
Tidak ada aturan, ikatan, atau tujuan bersama yang jelas. Interaksi di dalamnya juga cenderung singkat dan tidak mengikat. Beberapa jenis kelompok semu antara lain:
a. Kerumunan (crowd)
Kerumunan muncul secara spontan dan tidak teratur. Kerumunan sendiri terbagi menjadi beberapa bentuk:
- Kerumunan formal: memiliki pusat perhatian yang sama, misalnya penonton bioskop atau penonton pertandingan.
- Kerumunan terencana yang ekspresif: terjadi karena tujuan tertentu, contohnya pesta atau kegiatan rekreasi.
- Kerumunan santai namun tidak nyaman: terbentuk karena kebutuhan fasilitas umum, seperti orang yang menunggu bus.
- Kerumunan panik: muncul karena situasi darurat, contohnya evakuasi bencana.
- Spectator crowd: terjadi karena ada peristiwa menarik, misalnya menyaksikan penampakan langka.
- Kerumunan yang melawan hukum: terbentuk karena tindakan ilegal, contohnya tawuran atau pengeroyokan.
- Kerumunan yang berlawanan dengan moral: berisi kegiatan yang dianggap bertentangan dengan nilai masyarakat, misalnya sekelompok orang yang mabuk di jalan.
b. Massa
Massa hampir mirip dengan kerumunan, tetapi sifatnya lebih terorganisir dan biasanya direncanakan. Contohnya seperti demonstrasi, kampanye, atau parade.
c. Publik
Publik adalah kelompok besar yang anggotanya tidak harus berada di tempat yang sama secara fisik. Interaksi biasanya terbentuk melalui media komunikasi, misalnya pemirsa televisi atau penonton konten di YouTube.
2. Kelompok Nyata
Berbeda dengan kelompok semu, kelompok nyata bersifat lebih permanen, memiliki kesadaran berkelompok, dan sering kali terorganisir dengan baik.
Sebagai salah satu jenis kelompok sosial berdasarkan cara pembentukannya, sebagian besar kelompok yang ada di masyarakat termasuk kelompok nyata, lho.
Kelompok nyata juga masih terbai dalam empat jenis, yaitu:
a. Kelompok statistik
Kelompok ini muncul untuk kepentingan penelitian atau perhitungan tertentu. Tidak ada kesadaran berkelompok, karena hanya berdasarkan data. Contohnya kelompok penduduk usia 17–65 tahun.
b. Kelompok masyarakat
Kelompok yang terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan, meski kepentingan tersebut tidak selalu membuat ikatan yang kuat. Contoh yang mudah ditemui seperti warga satu desa atau komunitas dengan minat yang sama.
c. Kelompok masyarakat khusus
Kelompok ini terbentuk karena kesamaan yang lebih spesifik, misalnya usia, pekerjaan, gender, atau tempat tinggal. Anggotanya biasanya memiliki kesadaran berkelompok dan interaksi yang lebih erat.
d. Kelompok asosiasi
Kelompok ini sengaja dibentuk secara terencana dan memiliki organisasi yang kuat. Biasanya memiliki struktur, aturan, dan tujuan yang jelas. Misalnya organisasi profesi, partai politik, atau asosiasi bisnis.
Penutup
Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan bahwa ada beragam jenis kelompok sosial berdasarkan cara pembentukannya? Apalagi semuanya punya peran penting dalam kehidupan sehari-hari. 😃
Kalau kamu ingin mengulang pengetahuan tentang materi sekolah maupun belajar topik menarik lainnya, jangan lupa mampir ke blog Mamikos ya. Banyak artikel yang bisa jadi sumber belajar sekaligus referensi kamu, nih. 📘
Referensi:
e-Modul Sosiologi [Daring/PDF]. Tautan: https://repositori.kemendikdasmen.go.id/19480/1/Kelas%20XI_Sosiologi_KD%203.1%20%281%29.pdf
Jenis-Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Cara Pembentukannya | Sosiologi Kelas 11 [Daring]. Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/klasifikasi-kelompok-sosial-berdasarkan-cara-pembentukannya
Kelompok Sosial: Ciri, Contoh, Syarat & Proses Terbentuknya [Daring]. Tautan: https://www.brainacademy.id/blog/kelompok-sosial
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: