4 Jenis-Jenis Komoditas Beserta Penjelasan dan Pengertiannya Lengkap
4 Jenis-Jenis Komoditas Beserta Penjelasan dan Pengertiannya Lengkap – Penjualan komoditas tidak hanya melalui perdagangan tetapi juga dapat dilakukan melalui pertukaran dengan menetapkan bahwa harga kedua barang itu sama atau serupa.
Produk yang sukses bisa dijual secara internasional dan tentunya menawarkan keuntungan yang lebih banyak lagi.
Mengenal Jenis-jenis Komoditas Beserta Penjelasannya
Daftar Isi
Daftar Isi
Usaha komoditas tentu bukan usaha yang kecil, sehingga para pebisnis biasanya menggunakan teknologi seperti software akuntansi untuk mengelola hasil keuangan penjualan tersebut untuk laporan keuangan.
Selain itu, sistem perdagangan komoditas dapat dioperasikan secara online, sehingga para pedagang harus pandai mengelola laporan keuangan dan produk komoditas yang tersedia.
Perdagangan komoditas sendiri memiliki banyak jenis, karakteristik dan cara sistem penjualan.
Apa Itu Komoditas?
Komoditas adalah barang atau produk yang dapat dijual untuk mendapatkan keuntungan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa komoditi adalah kumpulan benda-benda yang mempunyai wujud nyata dan dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu untuk ditukar dengan produk lain yang sejenis dan harganya.
Kualitas barang-barang ini sesuai dengan standar perdagangan internasional. Seperti kopi, gandum, beras, karet, jagung, dll.
Selain itu, produk komoditas tidak hanya mencakup kebutuhan sehari-hari seperti sembako.
Salah satu karakteristik pasar komoditas yang paling umum adalah fleksibilitas prinsip sesuai dengan penawaran dan permintaan.
Dengan kata lain, semua aspek dari kedua prinsip ini kemungkinan besar akan berdampak signifikan pada pasar komoditas.
Penggerak utama pasar komoditas adalah prinsip bahwa permintaan tidak dapat dipenuhi jika pasokan yang tersedia terbatas.
Sebaliknya, juga percuma dengan banyak penawaran jika permintaan barang tersebut terbatas.
Salah satu karakteristik pasar komoditas yang paling umum adalah fleksibilitas prinsip sesuai dengan penawaran dan permintaan.
Artinya, semua aspek dari kedua prinsip ini berdampak signifikan terhadap pasar komoditas.
Di pasar komoditas, efek utamanya adalah permintaan tidak dapat dipenuhi ketika pasokan terbatas. Sebaliknya: Bahkan penawaran dalam jumlah besar tidak ada gunanya jika jumlah pertanyaan terbatas.
Sistem Perdagangan Komoditas
Perdagangan komoditas ini ditandai oleh fluktuasi harga yang tajam akibat pengaruh perubahan iklim, kondisi cuaca yang tidak stabil, dan kapasitas produksi yang bervariasi, karena banyak produk pertanian yang bersifat musiman.
Peraturan dan situasi politik di dalam negeri juga memungkinkan harga komoditas naik atau turun secara tiba-tiba. Volatilitas harga dalam trading memang menjadi salah satu risiko yang dihadapi oleh para trader.
Menurut hukum ekonomi dasar, harga harian ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar, yang dipengaruhi oleh harga barang, adanya barang sejenis atau substitusi, peluang produksi, permintaan konsumen, dan ekspektasi pasar.
Oleh karena itu, dengan persediaan barang yang terbatas di pasar, selalu ada konsumen yang tidak dapat terpuaskan sepenuhnya.
Ketika harga suatu produk naik, keuntungan produsen muncul, memungkinkan produsen menjual barang mereka dengan harga lebih tinggi.
Di sisi lain, konsumen juga merugi karena harus membayar harga yang lebih tinggi untuk jumlah barang yang sama.
Untuk mengatasi ketidakpastian ini, perdagangan tradisional menggunakan kontrak berjangka, yang menstandarkan jumlah, kuantitas, dan kualitas minimum yang diperdagangkan pada komoditas.
Ketika standar ini diterapkan, komoditas menjadi peluang investasi yang baik karena lebih dapat diandalkan dalam hal kualitas dan keamanan saat diperdagangkan di bursa perdagangan.
Jenis-jenis Komoditas
1. Pertanian
Jenis komoditas pertanian adalah berbagai hasil pertanian yang dapat dibeli, dijual, disimpan dan diperdagangkan.
Produk pertanian meliputi hutan tanaman, tanaman pangan, perikanan budidaya, perikanan, peternakan, sayuran, pohon buah-buahan, hortikultura dan hasil hutan.
Hasil tanaman dapat berupa kelapa sawit, teh, tebu, tebu, karet, kelapa dan tembakau.
Sedangkan asupan makanan dapat berupa makanan pokok seperti nasi, jagung, singkong, ubi dan kacang-kacangan.
Hasil perikanan dapat dibedakan menjadi perikanan budidaya dan perikanan tangkap.
Contoh budidaya dapat budidaya laut, sawah, keramba, kolam, laguna dan jaring apung. Contoh hasil perikanan dari hasil tangkapan laut atau air tawar diklasifikasikan menjadi ikan, krustasea, moluska dan tumbuhan air.
2. Perikanan
Berikutnya adalah jenis komoditas perikanan. Hasil perikanan juga termasuk dalam klasifikasi pertanian berupa daging sapi, kerbau, kambing, ayam (desa dan breed), babi, telur, susu mentah dan pakan ternak, yang sering dijual dalam bentuk bundel.
Tanaman pekarangan yang terdapat pada hasil pertanian adalah sayuran dan buah-buahan.
Kelompok sayuran bisa berupa cabai rawit, cabai merah, bawang putih, bawang merah, bayam, sawi, tomat, wortel dan lainnya.
Namun contoh kelompok buah antara lain apel, alpukat, jeruk, nangka, pisang, rambutan, pepaya dan lain-lain.
Produk pertanian yang memenuhi persyaratan perdagangan internasional juga mencakup hasil hutan seperti kayu gelondongan dan kayu bakar.
Saat ini budidaya pepaya menonjol di seluruh dunia karena merupakan komoditas yang berharga.
Manfaat enzim pepaya memiliki nilai komersial yang sangat tinggi, dan banyak permintaan dari berbagai perusahaan di dalam dan luar negeri.
3. Pertambangan
Produk pertambangan adalah produk yang diperoleh dengan mengekstraksi sedimen permukaan, bawah tanah dan bawah air dari kerak bumi, memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan diperdagangkan dalam pertukaran internasional.
Proses penambangan terdiri dari beberapa langkah yaitu prospeksi, analisis, prospeksi, penambangan dan pengolahan untuk mendapatkan produk tambang murni.
Hasil penambangan ini dapat berupa logam dan energi. Hasil tambang berupa logam terbagi menjadi dua kelompok, yaitu logam mulia atau logam mulia dan logam industri. Contoh logam mulia adalah emas, perak, platina, dan paladium.
Logam industri meliputi batubara, minyak bumi, bijih nikel, bijih bauksit, bijih mangan, bijih tembaga, bijih timah, aluminium, magnesium, titanium, batu bara, pasir besi dan lain-lain.
Satuan yang digunakan dalam perdagangan komoditas tambang adalah ons, kilogram, ton dan meter.
4. Energi
Sumber daya energi juga berasal dari eksplorasi dan produksi tambang, namun yang membedakannya dengan bahan tambang lainnya adalah kegunaannya yang spesifik sebagai bahan bakar.
Pada umumnya produk energi ini dapat berupa minyak yaitu bensin, solar, minyak mentah dan batu bara.
Satuan yang digunakan dalam perdagangan komoditas energi ini adalah ton, barel dan metrik.
Kelompok Jenis Komoditas
1. Bahan Baku Keras
Diperoleh dari alam melalui penambangan atau ekstraksi, misalnya minyak bumi, gas alam, logam dan lain-lain.
Sebagian besar perdagangan jenis komoditas keras terdiri dari produk-produk energi seperti minyak dan gas alam.
Logam dapat digunakan untuk banyak hal, misalnya emas sangat diminati sebagai lindung nilai saat volatilitas pasar tinggi.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika logam dasar seperti tembaga, besi, dan aluminium akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi global melalui kurva penawaran dan permintaan di masa mendatang.
2. Bahan Baku Lunak
Yaitu hasil pertanian atau hewani yang meliputi jagung, kedelai, biji kopi, gula, dll.
Komoditas jenis ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi alam, sehingga pergerakan harga dapat berfluktuasi secara tiba-tiba, sehingga hampir tidak mungkin untuk memprediksi harga secara akurat.
Demikian informasi mengenai jenis-jenis komoditas dan penjelasannya. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: