Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia beserta Gambar dan Penjelasannya

Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia beserta gambar dan penjelasannya – Dalam studi arkeologi pra-sejarah, Indonesia mempunyai kedudukan yang amat penting.

Sebab, di Indonesia terdapat salah satu fosil-fosil manusia purba tertua, serta fosil manusia purba peralihan. Hal tersebut menandakan bahwa di Indonesia ada begitu banyak fosil-fosil manusia purba yang telah ditemukan.

Lantas, apa saja jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia? Baca artikel ini untuk mendapatkan penjelasan serta gambarnya.

Sejarah Penemuan Manusia Purba di Indonesia

bbci.co.uk

Sebelum membahas jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, mari pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud manusia purba dan bagaimana sejarah penemuan manusia purba pertama di Indonesia.

Manusia purba adalah manusia yang hidup di zaman sebelum dikenalnya sistem aksara atau manusia yang belum mengenal sistem komunikasi menggunakan tulisan.

Mayoritas para peneliti prasejarah yang berfokus pada studi manusia purba sepakat bahwa manusia bermula dari dataran Afrika.

Manusia yang dimaksud tentu saja adalah manusia purba, yang kemudian tersebar ke seluruh penjuru bumi.

Hingga kemudian mereka mencapai ke Kepulauan Nusantara atau Indonesia dalam proses persebarannya.

Di Indonesia, penemuan manusia purba pertama terjadi di daerah Gunung Lawa, Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur, pada 1888.

Penemunya adalah seorang warga lokal Desa Wajak yang berada di bawah arahan B.D. van Rietschoten, sehingga peneliti menisbatkan sosok penemunya adalah B.D. van Rietschoten.

Di Desa Wajak, manusia purba yang ditemukan diberi kode Wajak-I yang kemudian dinamai Homo (sapiens) Wajakensis.

Selang dari penemuan Homo Wajakensis tersebut lalu terjadilah berbagai penemuan fosil manusia purba lainnya, dengan jumlah penemuan terbanyak di Pulau Jawa.

Ada begitu banyak temuan fosil manusia purba di Indonesia, sehingga membuat Indonesia sebagai laboratorium besar untuk penelitian prasejarah dunia.

Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia

Mengacu pada penelitian yang dilakukan tim riset atau peneliti kajian manusia purba atau zaman prasejarah dari Kemendikbud, hingga saat ini tercatat ada 8 jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

Delapan manusia purba yang ditemukan di Indonesia tersebut jelas menjadi penanda bahwa di masa lampau, Indonesia telah menjadi jujugan koloni manusia.

Adapun 8 manusia purba yang ditemukan di Indonesia tersebut antara lain:

1. Meganthropus Palaeojavanicus
2. Pithecanthropus Mojokertensis
3. Pithecanthropus Erectus
4. Pithecanthropus Soloensis
5. Homo Wajakensis
6. Homo Floresiensis
7. Homo Soloensis
8. Homo Sapiens

Berikut adalah detail dari delapan jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia:

1. Meganthropus Palaeojavanicus

Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia yang tertua adalah jenis Meganthropus Paleojavanicus.

Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan oleh sebuah tim yang dipimpin G.H.R. von Koenigswald di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, pada 1936 s.d 1941.

Nama ‘Meganthropus Palaeojavanicus’ sendiri memiliki arti ‘manusia raksasa dari Jawa’, mengingat ukuran fosil yang lebih besar dibandingkan jenis manusia purba lainnya.

Bahkan, sebelum penggalian situs di Sangiran dilakukan tim G.H.R. von Koenigswald, masyarakat lokal Sangiran juga sudah sering menemukan tulang-tulang besar tersebut, dan mereka menyebutnya balung buta yang artinya tulang raksasa.

Adapun kebanyakan fosil yang ditemukan adalah rahang atas dan rahang bawah.

Ciri-ciri dari Meganthropus Palaeojavanicus antara lain:

1. Ruang tegap dengan gigi besar
2. Memiliki tulang pipi yang tebal
3. Kening yang maju ke depan dan belakang kepala yang menonjol ke belakang
4. Tidak memiliki dagu sehingga hampir serupa dengan kera

Masa hidup Meganthropus Palaeojavanicus diperkirakan pada 2 sampai 1 juta tahun yang lalu, yakni di masa Paleolitikum, atau Zaman Batu Tua.

2. Pithecanthropus Mojokertensis

Manusia purba selanjutnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Mojokertensis.

Pithecanthropus Mojokertensis merupakan jenis manusia purba Pithecanthropus tertua yang ditemukan di Indonesia.

Penemuan Pithecanthropus Mojokertensis berada di Kepuh Klagen, Mojokerto, pada sekitar tahun 1936.

Pithecanthropus Mojokertensis pertama kali ditemukan oleh seorang masyarakat lokal bernama Tjokrohandojo yang ternyata seorang anggota tim G.H.R. von Koenigswald.

Adapun untuk ciri-ciri dari Pithecanthropus Mojokertensis di antaranya:

1. Berbadan tinggi tegap sekitar 165 s.d 180 cm
2. Memiliki otot tengkuk yang kokoh
3. Tulang kening tebal, dan menonjol ke depan
4. Diperkirakan isi tengkoraknya sebesar 750 s.d 1300 cc
5. Hidung lebar
6. Tidak memiliki dagu

Nama Pithecanthropus Mojokertensis memiliki arti ‘manusia kera tegap besar dari Mojokerto’.

Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di masa Pleistosen awal, tengah, hingga akhir, sehingga diperkirakan Pithecanthropus hidup pada 50.000 s.d 2 juta tahun yang lalu.

3. Pithecanthropus Erectus

Manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus pertama kali ditemukan di sebuah lembah di Bengawan Solo, Desa Trinil, Jawa Tengah, oleh tim yang dipimpin Eugene Dubois pada 1891.

Nama Pithecanthropus Erectus sendiri mempunyai arti ‘manusia kera yang berjalan dengan tegak lurus’.

Beberapa ciri utama dari manusia purba Pithecanthropus Erectus adalah:

1. Dimensi tubuh yang lebih kecil dibandingkan Pithecanthropus Mojokertensis
2. Mempunyai rahang yang besar namun tidak berdagu
3. Volume otak sekitar 750 s.d 900 cc
4. Mempunyai tulang tengkorak yang besar
5. Kening yang menonjol ke depan
6. Mempunyai hidung yang lebar
9. Cara jalannya tegap lurus.

Pithecanthropus Erectus yang ditemukan Eugene Dubois sempat menuai kritik dari kalangan peneliti karena Eugene Dubois sendiri yang enggan mengungkap secara penuh hasil temuannya.

Di tahun 1944, seorang ahli Biologi dari Amerika bernama Ernst Mayr, mengklasifikasikan Pithecanthropus Erectus sebagai Homo Sapiens.

4. Pithecanthropus Soloensis

Pithecanthropus Soloensis adalah jenis spesies manusia purba dari Indonesia  yang ditemukan di daerah Ngandong, di tepi Sungai Bengawan Solo, Indonesia, oleh tim ahli paleoanthropology Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada 1931-1933. 

Fosil Pithecanthropus Soloensis merupakan bagian dari evolusi manusia Jawa, yang diperkirakan hidup sekitar 109.000 hingga 143.000 tahun yang lalu pada zaman Pleistosen.

Ciri-ciri fisik Pithecanthropus Soloensis di antaranya:

1. Meliputi kapasitas otak sekitar 1000-1300 cc, yang mendekati manusia modern
2. Meskipun tengkoraknya lebih tebal dan memiliki tonjolan alis yang kuat
3. Postur tubuhnya lebih tegap dibandingkan manusia purba lainnya, dan diperkirakan memiliki tinggi sekitar 165-180 cm.

Penemuan Pithecanthropus Soloensis termasuk penting dalam sejarah evolusi manusia karena menunjukkan perkembangan anatomi yang lebih maju dibandingkan dengan spesies sebelumnya seperti Pithecanthropus Erectus.

Selain itu, penemuan Pithecanthropus Soloensis juga menandai salah satu tahap penting dalam perjalanan evolusi manusia di Asia Tenggara.

5. Homo Wajakensis

Homo Wajakensis merupakan salah satu spesies manusia purba yang ditemukan di Indonesia. 

Fosil Homo Wajakensis  pertama kali ditemukan oleh seorang dokter Belanda, Eugene Dubois, pada tahun 1888 di Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur. 

Berdasarkan penelitian, Homo Wajakensis dianggap sebagai salah satu subspesies Homo sapiens awal, yang kemungkinan merupakan nenek moyang dari populasi Austronesia yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia Tenggara dan Oseania.

Ciri-ciri Homo Wajakensis antara lain:

1. Ukuran tengkorak yang lebih besar dibandingkan spesies sebelumnya seperti Homo erectus, dengan volume otak sekitar 1.630 cm³
2. Wajahnya lebar, dengan hidung yang menonjol dan rahang yang lebih kecil dibandingkan Homo erectus
3. Memiliki ciri-ciri fisik yang mendekati manusia modern, seperti bentuk tubuh yang lebih tegak dan tinggi badan yang mendekati Homo sapiens.

Fosil Homo Wajakensis menunjukkan bahwa mereka hidup sekitar 40.000 hingga 25.000 tahun yang lalu. 

6. Homo Floresiensis

Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia berikutnya adalah Homo Floresiensis.

Homo Floresiensis merupakan spesies hominid kecil yang ditemukan di Pulau Flores, Indonesia. 

Fosilnya pertama kali ditemukan pada 2003 di Liang Bua, sebuah gua di Flores, oleh tim arkeolog Indonesia dan Australia, di antara timnya adalah Peter Brown dan Mike J Marwood.

Penemuan tersebut mengejutkan banyak peneliti prasejarah karena ukurannya yang kecil sehingga disebut juga ‘The Hobbit’. Ciri-ciri utama Homo Floresiensis antara lain:

1. tinggi badan sekitar 1 meter dan berat sekitar 25 kg
2. Volume otak hanya sekitar 380 cc, lebih kecil dari otak simpanse, meskipun mereka menunjukkan kemampuan menggunakan alat-alat batu yang relatif canggih
3. Bentuk tengkorak dan kerangka menunjukkan campuran karakteristik primitif dan modern. 

Homo Floresiensis hidup sekitar 50.000 hingga 100.000 tahun lalu, jauh lebih baru dari yang diharapkan untuk hominin non-manusia.

Penemuan ini memunculkan spekulasi tentang asal-usulnya. Ada yang berpendapat bahwa H. floresiensis adalah keturunan Homo erectus yang mengalami evolusi ukuran tubuh kecil (dwarfisme insular) karena hidup di lingkungan pulau dengan sumber daya terbatas. 

Namun, beberapa ahli lain berhipotesis bahwa H. floresiensis mungkin merupakan spesies yang berbeda dan lebih primitif. 

7. Homo Soloensis

Homo Soloensis adalah spesies manusia purba yang fosilnya ditemukan di lembah Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah, Indonesia. 

Pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald bersama tim pada 1931-1933 di situs Ngandong, Solo. 

Secara morfologis, Homo Soloensis memiliki beberapa ciri khas, yakni:

1. Volume otaknya cukup besar, sekitar 1.000-1.300 cc, mendekati ukuran Homo sapiens modern
2. Bentuk tengkoraknya lebih tebal dan memiliki tonjolan alis yang menonjol, berbeda dengan Homo sapiens yang memiliki wajah lebih halus
3. Memiliki rahang yang kuat dan gigi yang lebih besar
4. Posturnya menunjukkan kemampuan untuk berjalan tegak seperti manusia modern, meski mungkin lebih kekar dan memiliki tubuh yang lebih pendek.

Penemuan Homo Soloensis memberikan wawasan tentang keberadaan manusia purba di Asia Tenggara pada periode Pleistosen Akhir, sekitar 109.000 hingga 12.000 tahun yang lalu.

Fosil Homo Soloensis merupakan salah satu bukti penting perkembangan evolusi manusia di Asia, terutama dalam memahami bagaimana Homo erectus berevolusi di wilayah tersebut sebelum akhirnya punah atau berinteraksi dengan Homo sapiens. 

8. Homo Sapiens

Jenis manusia purba terakhir yang ditemukan di Indonesia pada artikel ini adalah Homo Sapiens.

Homo Sapiens di Indonesia diperkirakan muncul sekitar 40.000 tahun lalu, setelah Homo erectus yang sebelumnya tinggal di wilayah ini. 

Temuan fosil Homo sapiens di Indonesia, salah satunya ditemukan di gua-gua di Sulawesi dan Kalimantan, mengindikasikan keberadaan manusia modern di Nusantara sejak Zaman Pleistosen.

Penemuan penting Homo sapiens di Indonesia meliputi lukisan gua berusia lebih dari 40.000 tahun yang ditemukan di Leang Timpuseng, Sulawesi.

Lukisan tersebut dianggap sebagai salah satu seni figuratif tertua di dunia, menunjukkan bahwa Homo sapiens di Indonesia sudah memiliki kemampuan berpikir abstrak dan simbolik.

Secara fisik, Homo sapiens di Indonesia memiliki ciri-ciri umum manusia modern, yakni tengkorak besar dengan dahi tinggi, wajah lebih kecil dibanding Homo erectus, serta dagu yang menonjol. 

Selain itu, mereka memiliki kemampuan bertahan hidup yang lebih maju, seperti teknologi alat batu yang lebih canggih, kemampuan membuat api, dan pola hidup yang didasarkan pada berburu dan meramu.

Demikian pembahasan mengenai jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia beserta gambar dan penjelasannya. Semoga bermanfaat.

FAQ

Sebutkan apa saja manusia purba yang ditemukan di Indonesia?

1. Meganthropus Palaeojavanicus
2. Pithecanthropus Mojokertensis
3. Pithecanthropus Erectus
4. Pithecanthropus Soloensis
5. Homo Wajakensis
6. Homo Floresiensis
7. Homo Soloensis
8. Homo Sapiens

Apa maksudnya manusia purba?

Manusia purba adalah manusia yang hidup di zaman sebelum dikenalnya sistem aksara atau manusia yang belum mengenal sistem komunikasi menggunakan tulisan.

Pithecanthropus erectus ditemukan di daerah mana?

Manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus pertama kali ditemukan di sebuah lembah di Bengawan Solo, Desa Trinil, Jawa Tengah, oleh tim yang dipimpin Eugene Dubois pada 1891.

Di mana lokasi penemuan Meganthropus?

Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan oleh sebuah tim yang dipimpin G.H.R. von Koenigswald di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, pada 1936 s.d 1941. Nama ‘Meganthropus Palaeojavanicus’ sendiri memiliki arti ‘manusia raksasa dari Jawa’, mengingat ukuran fosil yang lebih besar dibandingkan jenis manusia purba lainnya.

Apa nama manusia purba yang ditemukan di Desa Wajak?

Di Desa Wajak, manusia purba yang ditemukan diberi kode Wajak-I yang kemudian dinamai Homo (sapiens) Wajakensis.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta