5 Jenis-jenis Multikulturalisme Beserta Penjelasannya Lengkap
5 Jenis-jenis Multikulturalisme Beserta Penjelasannya Lengkap – Mungkin kamu pernah atau bahkan sering mendengar istilah multikulturalisme. Lalu apa itu multikulturalisme?
Multikulturalisme adalah ragam reaksi terhadap keanekaragaman budaya yang didukung tidak hanya oleh kelompok etnis dominan tetapi juga oleh pendatang baru bahkan minoritas.
Ciri khas multikulturalisme yang diberikan menjadikannya fenomena positif yang pada akhirnya mendorong perkembangan masyarakat.
Masyarakat Indonesia sendiri termasuk masyarakat yang multikultur sebab terdiri dari berbagai suku yang memiliki budayanya masing-masing.
Pengertian Multikulturalisme
Daftar Isi
Daftar Isi
Istilah multikulturalisme tidak hanya digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang beragam secara budaya, tetapi juga merujuk pada semacam kebijakan yang bertujuan untuk melindungi keragaman budaya.
Sederhananya, multikulturalisme adalah situasi di mana semua kelompok budaya atau ras yang berbeda dalam suatu masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama , dan tidak ada yang diabaikan atau dianggap tidak penting .
Multikulturalisme adalah gagasan bahwa identitas dan kelompok budaya yang berbeda harus diakui , dilestarikan, dan didukung dalam masyarakat.
Multikulturalisme, dengan demikian, berupaya mengatasi tantangan yang muncul dari keragaman budaya dan marjinalisasi minoritas.
Meskipun multikulturalisme adalah fenomena dengan sejarah panjang dan ada negara-negara yang secara historis mengadopsi kebijakan multikultural, seperti Indonesia.
Sebelum multikulturalisme menjadi topik dalam filsafat politik, sebagian besar literatur di bidang ini berfokus pada topik yang berkaitan dengan redistribusi sumber daya yang adil.
Sebaliknya, topik multikulturalisme dalam ranah filsafat politik menyoroti gagasan bahwa identitas budaya juga relevan secara normatif dan bahwa kebijakan harus mempertimbangkan identitas ini.
Multikulturalisme dapat terjadi dalam skala nasional atau dalam komunitas suatu bangsa. Ini dapat terjadi baik secara alami melalui imigrasi, atau secara artifisial ketika yurisdiksi dari budaya yang berbeda digabungkan melalui keputusan legislatif.
Pendukung multikulturalisme percaya bahwa orang harus mempertahankan setidaknya beberapa ciri dari budaya tradisional mereka. Lawan mengatakan bahwa multikulturalisme mengancam tatanan sosial dengan menghilangkan identitas dan pengaruh budaya dominan.
Konsep utama multikulturalisme adalah keragaman dalam kesatuan. Munculnya multikulturalisme diperkuat oleh kecenderungan banyaknya suku yang ada.
Multikulturalisme adalah kebijakan yang mengakui pluralisme budaya dan mempromosikannya. Hal ini berkaitan dengan penghormatan terhadap hak seluruh penduduk suatu negara tidak tergantung pada perbedaan suku, ras, dan agama.
Dalam masyarakat multikultural semua warga negara memiliki hak yang sama dalam mengembangkan budaya, bahasa, tradisi, nilai-nilai etnis dan agama, dalam membuka sekolah nasional, dalam menerbitkan surat kabar, jurnal, dan sebagainya. Kebijakan multikulturalisme mengarah pada integrasi tanpa asimilasi.
Jenis-jenis Multikulturalisme
Landasan teoretis multikulturalisme adalah liberalisme, khususnya nilai-nilai liberalisme seperti kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan.
Oleh karena itu, masyarakat multikultural adalah masyarakat liberal yang mampu mengatasi tidak hanya ketidakadilan sosial, tetapi juga ketidakadilan berdasarkan rasisme.
Namun, ada satu perbedaan penting antara multikulturalisme dan liberalisme. Berbeda dengan liberalisme, multikulturalisme lebih mengutamakan hak kelompok masyarakat, yaitu hak kelompok etnis dan budaya, bukan hak individu.
Multikulturalisme merupakan fenomena sosial yang positif. Ini menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan masyarakat. Secara khusus mencegah berkembangnya benturan etnis, memperkuat kepercayaan antar bangsa.
Setelah mengetahui pengertian multikulturalisme, kamu juga wajib tahu jenis-jenisnya. Berikut 5 jenis multikulturalisme yang perlu diketahui:
1. Multikulturalisme Otonomis
Jenis multikulturalisme yang pertama adalah otonomis. Sebuah masyarakat plural yang mana masyarakat mempunyai keberagaman baik dari segi ras, budaya, serta etnis yang berupaya mewujudkan adanya equality (setaraan) dengan budaya dominan.
Serta memiliki kehidupan yang berdiri sendiri (otonom) dalam kerangka politik yang secara kolektif diterima semua masyarakat.
Jenis multikulturalisme otonomis berfokus pada mempertahankan cara hidup mereka yang memiliki kepentingan yang sama dengan kelompok dominan.
Ini bertujuan untuk menciptakan suatu masyarakat yang setiap kelompoknya dapat eksis sebagai mitra yang sejajar.
2. Multikulturalisme Akomodatif
Jenis multikulturalisme yang selanjutnya adalah akomodatif yang mana jenis multikulturalisme akomodatif memiliki kultur dominan yang dapat menyesuaikan akomodasi tertentu terhadap budaya kelompok minoritas seperti hukum, undangan dan lainya yang dianggap sensitif secara kultural.
Dengan demikian kelompok minoritas diberi kebebasan dalam mempertahankan serta mengembangkan budaya mereka daan begitupun sebaliknya.
3. Multikulturalisme Interaktif atau Kritikal
Selanjutnya adalah jenis multikulturalisme interaktif atau kritikal yang mana masyarakat kultural lebih fokus pada pembentukan atau penciptaan kerjasama tanpa adanya hirarki (kolektif).
Mereka tidak fokus pada kehidupan otonom. Jenis multikulturalisme interaktif atau kritikal menegaskan dan mencerminkan perspektif-perspektif distingtif yaitu membedakan antara satuan bahasa dari mereka.
4. Multikulturalisme Kosmopolitan
Jenis multikulturalisme yang berikutnya adalah kosmopolitan. Untuk mengetahui maksud dari jenis multikulturalisme ini., mari ketahui pengertian dari kata mukuturaslime dan kosmopolitan.
Multikulturalisme adalah sinonim untuk pluralisme etnis atau budaya. Artinya, banyak etnis dan budaya yang hidup berdampingan dan mencari cara untuk hidup berdampingan secara damai tanpa kehilangan identitas spesifik komunitas tersebut.
Multikulturalisme Menyiratkan bahwa tidak ada budaya yang harus diencerkan sebagai akibat dari koeksistensi.
Sedangkan, Kosmopolitanisme berpendapat bahwa semua manusia adalah bagian dari satu komunitas tunggal. Masyarakat kosmopolitan penuh dengan orang-orang dari berbagai budaya dan belahan dunia.
Warga negara kosmopolitan mengonstruksi kebudayaannya dari unsur-unsur ekspresi budaya yang beragam yang terdapat dalam masyarakat kosmopolitan. Warga kosmopolitan biasanya mengidentifikasi sebagai warga komunitas global.
Jadi maksud dari multikulturalisme kosmopolitan adalah upaya menghapus batasan-batasan kultural dalam menciptakan suatu masyarakat yang mana setiap individu tidak terikat lagi dengan kebudayaan tertentu.
Namun sebaliknya mereka secara bebas terlibat dalam mengembangkan kehidupan dan percobaan interkultural.
5. Multikulturalisme Isolasionis
Jenis multikulturalisme yang terakhir adalah isolasionis yang mana masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok kultural menjalani kehidupan secara berdiri sendiri (otonom). Mereka hanya terlibat interaksi yang minimal satu sama lain.
Multikulturalisme isolasionisme bertujuan untuk mencegah terbentuknya keanekaragaman budaya dengan tidak mengizinkan orang asing (terutama yang asing secara budaya) untuk memasuki suatu negara dan tinggal di sana.
Penutup
Multikulturalisme sebagai kebijakan juga sangat dekat dengan toleransi pada hakikatnya. Terutama itu adalah salah satu fitur terpenting dari masyarakat yang toleran, yang mengusulkan keberadaan budaya yang berbeda secara paralel.
Sebagai ciri masyarakat yang toleran, multikulturalisme mendorong pengayaan budaya bersama, hal itu mengarah pada penetrasi satu budaya ke budaya lain, ke pembentukan budaya lebih lanjut yang menyatukan orang.
Multikulturalisme merupakan salah satu ragam reaksi terhadap keragaman budaya yang ada dalam suatu masyarakat. Selain itu, kita dapat mencatat ragam reaksi lain terhadap keanekaragaman budaya seperti isolasionisme, asimilasi, dan apartheid.
Proses pembentukan dan perkembangan masyarakat multikultural ditentukan oleh kekhasan perkembangan sejarah, faktor-faktor kemasyarakatan yang konkret.
Perlu dicatat bahwa demokrasi memainkan peran penting dalam proses pembentukan dan pengembangan masyarakat multikultural. Secara khusus, demokrasi telah diperlukan untuk proses tertentu serta kondisi yang memadai.
Multikulturalisme muncul sebagai kebijakan alternatif terhadap ragam reaksi masyarakat yang represif terhadap keanekaragaman budaya.
Nah itulah penjelasan terkait pengertian dan jenis-jenis multikulturalisme. Semoga pembahasani ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: