Jenis-jenis Narrative Text Beserta Penjelasan Lengkapnya
Jenis-jenis Narrative Text Beserta Penjelasan Lengkapnya – Anda mungkin pernah membaca atau mendengar cerita tentang Cinderella dan Sepatu Kaca.
Cerita tersebut adalah salah satu dongeng yang terkenal di dunia. Nah, dongeng atau fairy tale sendiri termasuk salah satu jenis narrative text.
Istilah narrative text bisa jadi belum familiar di telinga Anda. Merangkum informasi dari berbagai sumber, artikel ini akan membahas pengertian, jenis, ciri-ciri, struktur, serta trik dan tips menyusun narrative text. Silakan disimak, ya.
Pengertian Narrative Text
Daftar Isi
Daftar Isi
Apa itu narrative text? Narrative text adalah jenis tulisan yang sering Anda temukan saat belajar tentang jenis-jenis karangan atau tulisan dalam bahasa Inggris. Untuk memahaminya, mari simak pengertiannya secara umum!
Mengutip ruangguru.com, ānarrative text is a type of text that tells a chronological story in the past tense.ā
Jadi, narrative text adalah sebuah tulisan atau cerita yang dibuat secara runut dalam kalimat lampau.
Tulisan ini menceritakan sebuah kisah, baik imajinatif (khayalan) maupun nyata, yang dimodifikasi dan disusun berdasarkan urutan kejadian di masa lalu.
Tujuan narrative text adalah untuk menghibur para pembacanya melalui penyajian cerita yang menarik. Secara umum, jenis tulisan apa saja yang termasuk narrative text? Berikut ini ulasannya.
Jenis-jenis Narrative Text
Di kalangan penulis, ada beberapa jenis narrative text, yaitu dongeng (fairy tales), cerita binatang (fable)), mitos (myth), legenda (legend), cerita rakyat (folklore), dan misteri (mysteries).
Selain itu, ada cerita menyeramkan (horror stories), romansa atau cerita cinta (romance), sci-fi (science fiction), dan personal experience. Anda bisa menyimak penjelasan masing-masing jenis teks naratif tersebut dalam ulasan di bawah ini.
1. Fairy Tales atau Dongeng
Jenis narrative teks yang pertama adalah dongeng. Dongeng adalah cerita fantasi yang di dalamnya terdapat kejadian ajaib.
Isi ceritanya adalah khayalan penulis. Contoh karakternya adalah peri, raksasa, kurcaci, atau putri yang baik maupun jahat.
Contoh dongeng yang sering diceritakan, antara lain Timun Mas, Tinker Bell, dan Cinderella.
Anda bahkan bisa membuat dongeng baru berdasarkan imajinasi sendiri untuk memberikan pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan.
2. Fable atau Fabel
Jenis narrative text kedua adalah fabel atau cerita yang tokohnya adalah binatang. Fabel biasanya berisi pesan moral untuk pembaca atau pendengarnya. Hewan-hewan dalam fabel diceritakan memiliki kemampuan layaknya manusia.
Contoh fabel adalah Si Kancil, The Ugly Duckling, The Country of the Mice, A Bear and A Rabbit, The Cat and The Rat, The Greedy Monkey, A Fox and A Little Bird, dan The Mouse Deer and Crocodile.
3. Myth atau Mitos
Jenis narrative text ketiga adalah mitos. Mitos merupakan cerita yang berkembang di tengah masyarakat. Saking terkenalnya, mitos dianggap sebagai fakta atau peristiwa yang benar-benar terjadi.
Cerita ini juga sering dikaitkan dengan kehidupan saat ini. Contoh mitos yang terkenal di Indonesia adalah cerita Aji Saka and Dewata Cengkar.
4. Legend atau Legenda
Jenis narrative text keempat adalah legenda. Legenda merupakan cerita yang berisi kisah mengenai asal-usul sebuah daerah. Cerita ini sering juga dikaitkan dengan mitos-mitos dan kepercayaan penduduk setempat.
Contohnya, antara lain The Legend of Rawa Pening, The Legend of Candi Prambanan, dan Story of Lake Toba yang cukup terkenal di Indonesia.
5. Folktale, Folklore, atau Cerita Rakyat
Jenis narrative text kelima adalah folktale atau cerita rakyat. Kisahnya diceritakan secara turun-temurun sehingga menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Contoh cerita rakyat yang terkenal adalah Malin Kundang si anak durhaka.
6. Love Story atau Romansa
Jenis narrative text kelima adalah romansa. Roman merupakan jenis karangan yang umumnya berisi kisah cinta tokoh-tokoh yang diceritakan di dalamnya. Anda pasti mendengar kisah Romeo and Juliet atau Iām One of Those Fool Man, bukan?
7. Horror Stories atau Cerita Menyeramkan
Cerita horor adalah jenis narrative text ketujuh yang perlu diketahui. Karangan ini menceritakan kisah-kisah seram dan menakutkan. Cerita horor umumnya menampilkan tempat-tempat angker serta karakter seperti hantu dan makhluk astral lain.
8. Science Fiction
Jenis narrative text kedelapan adalah science fiction atau fiksi ilmiah. Teks naratif ini berkisah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sains. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang diceritakan di dalamnya sering kali melebihi kenyataan.
9. Personal Experience
Jenis narrative text kesembilan adalah Personal experience merupakan karangan yang berisi pengalaman pribadi penulis. Termasuk di dalamnya adalah biografi, otobiografi, dan kisah inspiratif yang sudah disisipi dengan imajinasi penulis.
Wah! Anda bisa menyusun sebuah buku dengan menuliskan kisah Anda sendiri. Namun, untuk mempelajari dan menyusun tulisan jenis narrative text, Anda perlu menguasai bahasa Inggris. Sebelum itu, mari simak dahulu ciri-ciri narrative text.
Ciri-ciri Narrative Text
Setelah memahami pengertian dan jenis-jenis narrative text, saatnya Anda mengetahui ciri-ciri dari sebuah narrative text. Apa saja?
- Narrative text menceritakan kisah yang terjadi di masa lalu. Untuk menuliskannya dalam bahasa Inggris, Anda harus menggunakan simple past tense.
- Menggunakan noun atau kata benda untuk menunjuk tokoh hewan, orang, atau benda yang ada dalam cerita, contohnya the dog dan the man.
- Biasanya menceritakan kisah-kisah yang sudah diketahui oleh banyak orang serta berkembang di masyarakat. Contohnya seperti Naga Baru Klinting dalam legenda Rawa Pening, Malin Kundang, dan Cinderella.
- Komposisi cerita dalam narrative text terdiri atas setting waktu, tempat, tema cerita, tokoh, suasana, konflik, serta penyelesaian.
- Bisa tersusun dalam sebuah sekuel sederhana atau beberapa sekuel kompleks.
- Diceritakan dengan bahasa yang ringan dan asyik.
Nah, sekarang, apa saja yang harus ada dalam sebuah narrative text? Simak dalam bahasan selanjutnya, ya.
Tiga Unsur dalam Struktur Narrative Text
Ada tiga unsur utama yang harus ada dalam struktur sebuah narrative text, yaitu orientation, complication, dan resolution. Berikut penjelasan masing-masing unsur.
1. Orientation
Orientation adalah jenis narrative text yang paragraf awal yang berisi narasi tentang pengenalan tokoh yang terlibat dalam suatu kejadian di dalam cerita. Selain itu, orientation berisi tempat (lokasi) dan waktu kejadian.
Dalam paragraf ini, penulis akan memberikan mengenalkan tokoh, latar belakang, dan informasi dasar lainnya. Maksudnya agar pembaca bisa memahami jalan cerita dengan baik dan lebih mudah.
2. Complication
Complication jenis narrative text yang terdiri atas paragraf yang menjelaskan mengenai awal mula peristiwa atau kejadian yang ada dalam cerita. Awal mula peristiwa tersebut disusun menjadi rentetan alur cerita yang berlanjut pada konflik, klimaks, dan anti klimaks.
Jadi, penulis akan mulai menceritakan masalah yang menyebabkan suatu peristiwa atau kejadian. Karena narrative text disusun secara kronologis, bagian ini akan menyajikan rentetan alur cerita yang berisi konflik, klimaks, serta antiklimaks.
Problem dalam bagian ini disajikan dalam bentuk paragraf atau kalimat yang mulai menjurus pada masalah yang ada di dalam cerita tersebut.
Conflict akan terlihat ketikan masalahnya ditemukan. Dalam hal ini, para pembaca akan dibawa ke bagian yang menceritakan masalah sehingga mereka akan semakin penasaran.
Ada tiga jenis konflik yang bisa disajikan dalam bagian complication sebuah narrative text, yaitu
- natural conflict, yaitu konflik alam atau antar semesta;
- social conflict, yaitu konflik antar tokoh atau pelaku; atau
- psychological conflict, yaitu konflik pada batin atau diri sendiri.
Climax atau puncak konflik akan disajikan dalam bagian ini juga. Selanjutnya, para pembaca akan dibawa ke bagian naskah yang menceritakan anticlimax. Konflik perlahan menurun dan mulai menunjukkan penyelesaian.
Dalam bagian ini, solution atas konflik yang terjadi dalam cerita sudah terselesaikan dan akan menjadi pertanda cerita akan segera usai.
3. Resolution
Resolution merupakan bagian akhir dari sebuah cerita. Penulis bebas menentukan akan mengakhiri ceritanya dengan happy ending atau sad ending. Bahkan, penulis bisa mengakhirinya dengan ending yang menggantung.
Resolusi pada cerita misteri dan horor, sering juga berupa masalah lain yang harus dipecahkan.
Resolusi seperti ini sengaja dibuat oleh penulis. Maksudnya adalah untuk menambah ketegangan, rasa penasaran, dan keinginan pembaca untuk mengetahui kelanjutan cerita.
Selain ketiga struktur di atas, beberapa penulis menambahkan satu struktur lagi, yaitu reorientation.
Paragraf ini berisi narasi tentang kondisi terakhir karakter di dalam cerita atau bisa juga berisi pesan moral yang bisa dipetik oleh para pembaca.
Setelah memahami pengertian, ciri-ciri dan struktur narrative text, saatnya Anda mencoba untuk menyusunnya. Sebagai panduan, Anda bisa mempraktikkan beberapa tips dalam ulasan berikut ini.
Trik dan Tips Menyusun Narrative Text
Tidak semua orang bisa memahami sebuah narrative text dengan mudah, apalagi menyusunnya. Namun, Anda bisa belajar menyusunnya dengan mempraktikkan beberapa trik di bawah ini. Simak, ya.
- Tentukan jenis narrative text yang akan dibuat, misalnya cerita rakyat atau folktale.
- Ambil salah satu cerita rakyat yang sudah terkenal dan Anda mengenalnya, misalnya cerita tentang Malin Kundang.
- Pahami isi cerita tersebut, kemudian catat tokoh-tokohnya dan karakter masing-masing, lokasi cerita, jenis konflik dan penyelesaiannya, serta pelajaran yang bisa diambil.
- Tuliskan kembali cerita tersebut dengan kalimat Anda. Jangan lupa membaginya dalam tiga struktur narrative text, yaitu orientation, complication, dan resolution.
- Jika sudah menjadi satu naskah utuh yang bisa dipahami alurnya secara kronologis, terjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
- Gunakan kalimat-kalimat bahasa Inggris dalam bentuk lampau atau past tense. Anda boleh menggunakan bentuk past perfect, past continuous, past perfect continuous, maupun past future continuous.
- Cek kesesuaian kalimat-kalimat Anda dengan kaidah penulisan dalam bahasa Inggris. Anda bisa menggunakan bantuan aplikasi untuk mengeceknya dari sisi gramatikal dan keterbacaan.
Selain trik di atas, ada beberapa tips yang perlu Anda ingat saat menulis sebuah teks naratif. Catat, ya.
- Gunakan ajektif yang membentuk frasa kata benda, misalnya little red pen, five green orange;
- Gunakan konjungsi waktu untuk mengurutkan kejadian dalam cerita, misalnya soon (segera), before (sebelum), after (setelah), dan then (kemudian, lalu, selanjutnya).
- Gunakan kata keterangan dan frasa adverbial untuk menunjukkan lokasi kejadian (peristiwa) atau kondisi tokoh. Contohnya in the mountain, there, here, dan happily ever after.
Kesimpulan
Narrative text adalah salah satu jenis karangan dalam bahasa Inggris. Dengan membaca ulasan mengenai jenis-jenis narrative text beserta penjelasan lengkapnya, Anda bisa lebih mudah memahami sebuah narrative text.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: