8 Jenis Pakaian Daerah Adat Maluku, Ternyata Beragam Lho!
Jenis Pakaian Daerah Adat Maluku – Mungkin kamu berpikir bahwa pakaian adat daerah Maluku hanya terdiri dari 1 macam saja, layaknya pakaian adat dari daerah lainnya. Namun ternyata, tidak seperti itu. Karena kawasan yang berada di seberang pulau Papua ini, memiliki jenis pakaian daerah adat Maluku yang lumayan banyak dan beragam.
Jenis-jenis pakaian daerah tersebut memiliki makna dan arti yang berbeda-beda, dan digunakan di hari-hari tertentu saja. Bagi kamu yang merupakan warga asli Maluku, apakah kamu tahu jenis pakaian adat dari daerahmu ini? Jangan ngaku sebagai anak Maluku, ya.. jika belum tahu jenis-jenis pakaian adat dari daerahmu sendiri.
Meskipun demikian, bukan berarti kamu tidak bisa mencari tahu, mana saja yang menjadi pakaian adat, yang sekaligus menjadi kebanggaan dari kawasan yang berada di Indonesia bagian timur ini. Seperti yang akan dibahas dalam ulasan ini.
Jenis Pakaian Daerah Adat Maluku Yang Wajib Kamu ketahui!
Meskipun kamu bukanlah orang Maluku, atau mungkin kamu memang asli Maluku, namun karena kamu kelamaan merantau, maka kamu jadi lupa-lupa ingat mengenai ragam jenis pakaian daerah adat Maluku ini. Maka tak ada salahnya, jika kamu mencoba sekali lagi untuk mengenal pakaian adat daerahmu sendiri.
Sementara bagi kamu yang bukan asli Maluku, mempelajari ragam pakaian adat Maluku ini, tentunya bisa menambah pengetahuanmu mengenai adat istiadat Indonesia, yang memang memiliki banyak sekali pakaian tradisional. Salah satunya dengan Maluku, yang memang memiliki pakaian adat yang lebih dari 1 jenis.
Agar tidak membuatmu semakin penasaran, berikut ini, 8 jenis pakaian daerah adat Maluku yang wajib kamu ketahui. Diantaranya :
1. Baju Cele Kain Selele
Bisa dibilang, Baju Cele Kain Selele merupakan salah satu jenis pakaian daerah adat Maluku yang banyak digunakan pada acara-acara penting. Seperti pernikahan, upacara adat, pesta rakyat, dan yang lainnya.
Pakaian adat yang satu ini juga sering diperkenalkan pada upacara dan acara-acara resmi masyarakat Maluku, yang diperuntukkan bagi masyarakat luar Maluku. Maka wajar saja, jika bagi sebagian orang menganggap, bahwa pakaian adat Maluku, hanyalah Baju cele Kain salele ini saja.
Jenis pakaian adat dengan Baju Cele Kain Salele ini, terdiri dari kain yang tebal, dan biasanya berwarna merah ataupun warna-warna yang mencolok lainnya, dengan kombinasi warna emas dan juga perak. Meskipun Kain Salele ini merupakan kain yang tebal, namun tetap nyaman digunakan.
Secara umum, Baju Cele Kain Salele, dibedakan menjadi 2 jenis, yang dibedakan menurut pakaian yang digunakan oleh pria dan wanita. Diantaranya :
a. Baju Cele Kain Salele Pria
Bagi kaum pria, Kain Salele yang menjadi ciri khas dari Baju Cele ini, dijahit hingga berbentuk jas dan celana panjang dengan warna yang senada. Di bagian dalam jas, biasanya kaum pria akan memakai kemeja. Sementara alas kaki yang dikenakan yaitu sepatu berupa pantofel.
b. Baju Cele Kain Salele Yang Biasa Digunakan Wanita
Kain Salele pada Baju Cele, biasanya dikombinasikan dengan kebaya dengan bawahan kain sarung tenun, dengan warna yang senada. Sedangkan untuk alas kakinya, para wanita juga memakai sepatu pantofel, seperti halnya kamu pria.
Untuk menambah keanggunan, kaum wanita biasanya memakai aksesoris berupa,
- Konde/haspel, biasanya berwarna emas dan perak, dan dipadukan dengan riasan rambut yang ditata sederhana
- Sisir konde, digunakan untuk menjepit konde agar tidak terjatuh
- Bunga Ron, digunakan untuk mempercantik konde. Terbuat dari gambus ataupun papaceda, dan dipasangkan pada konde, dengan cara dililitkan/dilingkarkan pada konde
- Kak kuping, merupakan aksesoris tambahan yang dipakai bersama konde/haspel. Terdiri dari 4 buah kak kuping
- Kain Lenso, ditempelkan pada pundak dengan menggunakan peniti. Bentuknya lebih menyerupai sapu tangan, dan dianggap sebagai warisan dari pemerintahan Belanda, pada zaman dulu
2. Kebaya Putih Panjang
Pada zaman dulu, kebaya putih panjang ini hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja, yang memiliki status terhormat. Misalnya kaum bangsawan, guru, dan keluarga kerajaan. Modelnya tak jauh berbeda dengan kebaya pada umumnya, dengan pemilihan brokat sebagai bahan utamanya. Sementara pemilihan kancing di bagian dada dan lengan, merupakan aksesoris tambahan, untuk mempercantik kebaya.
Sementara untuk aksesoris lainnya, yaitu pemilihan sepatu yang berwarna senada, serta sanggul yang berbentuk bulat. Dengan tambahan tusuk konde, yang makin menambah kecantikan dan keanggunan bagi setiap wanita yang memakainya.
3. Baju Nona Rok
Sekilas, Baju Nona Rok hampir sama dengan Kebaya Putih Panjang. Hanya saja, jika pada Baju Nona Rok ini, dipakai bersamaan dengan rok yang memiliki motif bunga. Tampilan Baju Nona Rok akan lebih manis, jika ditambahkan aksesoris berupa ikat pinggang berwarna perak. Dengan hiasan berupa sanggul dan juga tusuk konde.
4. Kebaya Hitam Gereja
Bagi kamu yang tinggal di Maluku, ataupun yang pernah singgah ke kawasan kepulauan ini. Mungkin kamu pernah melihat kebanyakan umat Kristiani, khususnya para wanita yang memakai kebaya berwarna hitam, saat pergi beribadah ke gereja.
Hal ini memang berkaitan dengan kebaya hitam itu sendiri yang dijadikan sebagai kebaya hitam khusus untuk pergi ke gereja, dengan nama Kebaya Hitam Gereja. Sekaligus sebagai jenis pakaian daerah adat Maluku, yang diperuntukkan bagi kaum wanita kristiani di sana.
5. Kebaya/Baju Dansa
Berbeda halnya dengan jenis pakaian daerah adat Maluku lainnya, yang dipakai pada upacara adat dan juga keagamaan. Maka pakaian adat yang satu ini, biasanya dipakai pada pesta pernikahan. Khususnya pada pesta pernikahan yang menggelar acara dansa, sebagai hiburan dari pesta pernikahan tersebut.
Untuk wanita, pada umumnya memakai kebaya. Namun bagi kaum pria, baju ini memiliki model berupa kemeja berleher bundar, namun tidak berkancing. Sementara bahan kain yang digunakan biasanya kain polos, dengan tambahan motif berupa bunga-bunga kecil.
6. Baju Baniang
Baju ini merupakan jenis pakaian daerah adat Maluku yang hanya dikhususkan bagi kaum pria saja. Bentuknya lebih menyerupai kemeja, namun dengan bentuk leher bulat, yang disertai dengan aksesoris berupa kancing dengan warna putih. Biasanya, Baju Baniang digunakan sebagai baju dalaman untuk jas, dan yang lainnya.
7. Baju koja
Selain pakaian adat yang telah disebutkan di atas, ada juga nih pakaian adat Maluku yang dinamakan Baju Koja. Jenis pakaian adat yang satu ini, dulunya merupakan pakaian yang dipakai oleh para keluarga kerajaan. Berupa jubah panjang dengan warna-warna yang cerah. Seperti merah, biru, dan juga kuning. Baju koja ini biasa dipadukan dengan celana panjang, yang berwarna hitam maupun putih.
8. Kimun Gia
Selain Baju Koja, ada lagi pakaian adat yang bernama Kimun Gia. Keduanya merupakan pakaian adat yang diilhami dari pakaian keluarga kerajaan Maluku. Hanya saja, jika untuk Kimun Gia ini, memang dikhususkan bagi kaum wanita saja. Pada umumnya, baju Kimun Gia ini terbuat dari kain satin yang memiliki warna-warna yang cerah dan mencolok.
Nah itu dia, 8 jenis pakaian daerah adat Maluku yang wajib kamu ketahui. Terutama bagi kamu yang merupakan asli warga Maluku. Selain yang dijelaskan di atas, sebenarnya masih ada lagi pakaian adat Maluku lainnya, yang dibedakan berdasarkan kawasan dan wilayah Maluku yang ditinggali. Misalnya di wilayah Maluku Utara, yang terkenal dengan pakaian adat Ternate, pakaian adat Tidore, dan yang lainnya.
Nah, sekarang kamu sudah paham dong, mana saja pakaian adat Maluku yang menjadi kebanggaan dari kawasan yang dijuluki sebagai the spicy island ( kawasan rempah-rempah). Jadi, mulai sekarang, jangan salah lagi ya, dalam memakai pakaian adat Maluku ini. Karena setiap pakaian adat memiliki makna sendiri-sendiri, dan hanya boleh digunakan untuk acara-acara tertentu saja.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: