12 Jenis Pengangguran yang Sering Bergentayangan, Kamu Termasuk yang Mana?
12 Jenis Pengangguran yang Sering Bergentayangan, Kamu Termasuk yang Mana? – Di Indonesia, pengangguran merupakan masalah yang banyak menjadi sorotan. Pada bulan Februari 2020, jumlah pengangguran meningkat sebanyak 60 ribu orang menjadi 6,88 juta pengangguran. Kondisi tersebut juga diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan banyak perusahaan merumahkan pegawainya. Dari jumlah itu, ada beberapa jenis pengangguran seperti yang akan Mamikos jelaskan di bawah ini.
Daftar Lengkap Jenis Pengangguran yang Banyak Ditemui
Pengangguran merupakan orang-orang dalam angkatan kerja (berusia 15 hingga 64 tahun) yang tidak mempunyai pekerjaan atau sedang dalam proses mencari kerja. Banyaknya pengangguran di suatu negara bisa memicu timbulnya kemiskinan, tindak kriminal, pendapatan nasional yang berkurang dari sektor pajak, hingga menurunkan aktivitas perekonomian. Perlu kamu ketahui bahwa sebenranya ada beragam jenis pengangguran yang seringkali kamu temui di kehidupan sehari-hari. Simak daftar lengkap 12 jenis pengangguran dari Mamikos berikut ini.
12 Jenis Pengangguran
1. Friksional
Jenis pengangguran yang satu ini disebabkan oleh transisi atau perpindahan sementara dalam kehidupannya. Salah satu situasinya adalah ketika seseorang memilih berhenti dari pekerjaannya dan belum menemukan pekerjaan yang baru. Para lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan juga bisa disebut sebagai pengangguran friksional. Jenis pengangguran friksional merupakan hal yang lumrah dan bisa dikatakan sebagai salah satu bagian alamiah dalam proses mencari kerja.
2. Siklis
Pengangguran siklis merupakan jenis pengangguran yang disebabkan oleh pengurangan tenaga kerja yang berupakan bagian dari siklus suatu bisnis atau fluktuasi ekonomi. Situasi yang biasanya menyebabkan pengangguran siklis adalah ketika permintaan barang dan jasa suatu perusahaan semakin sedikit dan mengharuskan dilakukannya pengurangan pegawai. Jenis pengangguran ini bisa menciptakan siklus yang memperburuk kondisi ekonomi suatu negara. Karena uang yang mereka miliki semakin sedikit, maka mereka tidak bisa membeli barang dan jasa lalu menyebabkan perusahaan lain kekurangan permintaan barang dan jasa juga.
3. Struktural
Jenis pengangguran struktural tercipta karena adanya ketidakcocokan dari kemampuan pekerja dengan kebutuhan perusahaan. Situasi yang sering menciptakan jenis pengangguran ini adalah industrialisasi dan globalisasi. Salah satu contohnya adalah ketika sektor ekonomi sebuah negara beralih dari sektor pertanian ke sektor industri, maka pengangguran struktural akan bermunculan. Orang-orang yang terbiasa bekerja di sektor pertanian akan kesulitan dalam bekerja pada sektor industri karena kemampuan yang tidak mereka miliki.
4. Musiman
Jenis pengangguran musiman biasanya muncul pada musim-musim tertentu dalam suatu tahun. Pengangguran musiman juga bisa muncul ketika turunnya permintaan dari sebuah sektor industri. Kamu bisa menemukan pengangguran jenis ini pada industri sektor pariwisata atau konstruksi. Jika tidak sedang musim liburan atau tidak ada bangunan yang harus dibangun, para pekerja di sektor tersebut biasanya akan menganggur sampai musim pekerjaan mereka tiba kembali.
5. Jangka Panjang
Jika seseorang tidak memiliki pekerjaan selama 27 minggu atau bahkan lebih, maka orang tersebut bisa digolongkan sebagai jenis pengangguran jangka panjang. Jenis pengangguran ini bisa disebabkan oleh pengangguran siklis dan struktural. Bisa dikatakan bahwa pengangguran jenis ini tercipta dari adanya resesi atau ketidaksesuaian keterampilan pekerja dengan kebutuhan pasar.
6. Klasik
Karena sebuah perusahaan berusaha mempertahankan standar gaji yang terlalu tinggi, maka akan menciptakan jenis pengangguran klasik. Situasi tersebut bisa juga diartikan sebagai situasi di mana perusahaan harus membayar lebih untuk setiap karyawan yang mengakibatkan beberapa karyawan terpaksa tidak digaji atau diberhentikan dari pekerjaannya. Penyebab munculnya situasi semacam itu biasanya karena serikat pekerja meminta kenaikan gaji dan tunjangan di atas keseimbangan pasar. Selain itu, kenaikan upah minimun yang ditetapkan pemerintah juga bisa meningkatkan jumlah pengangguran klasik.
7. Terselubung
Seseorang yang memiliki produktivitas kerja sedikit meskipun mereka berstatus sebagai seorang pekerja bisa disebut sebagai pengangguran terselubung. Situasi tersebut bisa ditemukan di sebuah perusahaan yang memiliki karyawan jauh lebih banyak dibanding beban kerja yang dimiliki. Akibatnya, produktivitas tiap individu menjadi berkurang hingga terciptalah pengangguran terselubung. Jika mereka diberhentikan dari pekerjaannya, output perusahaan tidak akan terpengaruh.
8. Kasual
Jenis pengangguran kasual biasanya tercipta karena kontrak kerja mereka yang sudah habis. Situasi tersebut biasanya bisa ditemukan pasa pekerja lepas, harian, atau kontrak di mana mereka tidak akan bekerja lagi setelah kontrak pekerjaan mereka selesai. Sehingga, para pekerja tersebut akan dianggap sebagai pengangguran hingga mereka menemukan pekerjaan baru lagi.
9. Sukarela
Jangan berpikir bahwa semua orang tidak ingin menjadi pengangguran. Pasalnya, ada beberapa orang yang memilih untuk menganggur meskipun mereka sebenarnya bisa mencari dan mendapatkan pekerjaan. Orang-orang tersebut bisa digolongkan sebagai jenis pengangguran sukarela. Alasan yang biasanya mendasari keputusan mereka seperti kepemilikan warisan atau kaya mendadak.
10. Terbuka
Jenis pengangguran terbuka merupakan salah satu masalah utama di Indonesia. Jenis pengangguran ini disebabkan karena tidak tersedianya lowongan kerja yang memadai di suatu negara atau ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan dengan lowongan yang tersedia. Sehingga orang-orang tersebut sama sekali tidak bekerja atau sedang berusaha mencari pekerjaan yang sesuai. Selain itu, pengangguran jenis ini juga bisa tercipta karena penurunan kegiatan ekonomi suatu perusahaan.
11. Setengah Menganggur
Jenis pengangguran ini tercipta karena produktivitas pekerja yang tidak maksimal. Orang yang setengah menganggur sebenarnya menyandang status sebagai seorang pekerja. Namun, mereka memiliki jam kerja yang tidak sesuai sehingga penghasilan yang mereka dapatkan juga tidak bisa mencukupi kebutuhuan.
12. Teknologi
Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin atau robot seringkali membuat perusahaan mengurangi jumlah pekerja dan menciptakan jenis pengangguran teknologi. Untuk mengatasinya, para pekerja perlu meningkatkan keterampilan dan kemampuan agar bisa tetap relevan sesuai perkembangan zaman.
Nah, itu tadi informasi yang bisa Mamikos sampaikan terkait jenis pengangguran yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Meskipun sedang menganggur, kamu tidak boleh bermalas-malasan. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan seperti meningkatkan skill untuk meningkatkan kualitas diri. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah untuk mencari pekerjaan nantinya. Untuk kamu yang sedang bingung mencari tempat tinggal di dekat sekolah atau kampus idaman, kamu bisa install aplikasi Mamikos untuk mempermudahmu.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: