8 Jenis Sendi pada Manusia beserta Contoh dan Penjelasannya Lengkap dengan Gambar
8 Jenis Sendi pada Manusia beserta Contoh dan Penjelasannya Lengkap dengan Gambar – Manusia sendiri memiliki beberapa jenis persendian untuk mendukung kegiatan dalam hidupnya.
Tanpa sendi seseorang tentu saja tidak akan bisa bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari sehingga mengetahui jenis persendian di tubuh manusia adalah hal krusial agar dapat mendukung kehidupan.
Oleh karena itu, simak terus ulasan berikut agar kamu dapat mengenali sekaligus mempelajari fungsinya untuk kehidupan sehari-hari.
8 Jenis Sendi pada Manusia
Daftar Isi
Daftar Isi
Langsung saja kita masuk ke dalam materi utama, yaitu joint atau persendian yang ada di tubuh. Berikut ini akan Mamikos jelaskan delapan jenisnya sehingga kamu dapat mempelajari dengan lebih mudah.
1. Sinartrosis
Sinartrosis merupakan sebuah persendian mati yang artinya tidak dapat bergerak sama sekali. Pada dasarnya, persendian sendiri merupakan pertemuan antara dua tulang manusia atau lebih dalam tubuh.
Apapun bentuknya, baik itu mampu bergerak atau kondisinya paten tatap namanya adalah joint. Jadi, sinartrosis ini adalah pertemuan antara dua tulang yang tidak bisa bergerak dalam satu tubuh.
Fungsi dari adanya sinartrosis sendiri adalah agar organ tersebut dapat tumbuh berkembang dan terlindungi.
Jenis persendian di tubuh ini mobilitasnya sangat terbatas artinya hanya digunakan untuk mengembang saja.
Letak sinartrosis terdapat di lempeng tengkorak, dan penghubung antara tengkorak ke gigi. Keduanya digunakan untuk melindungi organ tersebut agar tetap dapat tumbuh namun tidak mendapat gangguan eksternal.
Misalnya tidak terdapat jenis sendi pada manusia seperti sutura atau lempeng tengkorak maka otak kesulitan berkembang.
Oleh karenanya, pertumbuhan otak sendiri nantinya akan terhambat dan memberikan masalah.
Meskipun varian ini tidak bisa bergerak seperti di jari misalnya, namun masih memiliki manfaat besar. Jadi, apapun yang terdapat di tubuh hampir semuanya memiliki fungsi krusial dalam kehidupan.
2. Amfiartrosis
Amfiartrosis merupakan satu jenis joint yang sifatnya kaku atau sering dikenal dengan tulang rawan. Meskipun kaku, namun sebenarnya jenis sendi pada manusia ini memiliki gerakan cukup luas jika diakumulasi.
Contohnya paling mudah adalah terdapat antara sekat ruas tulang belakang dimana ada bantalan tulang rawan. Jika kita ambil satu saja amfiartrosis tentu tidak dapat melakukan gerakan apapun.
Namun, ketika semua ruas tersebut diakumulasi tentu dapat memberikan opsi gerakan seperti yang bisa kita lakukan. Kemudian, kekuatan dari amfiartrosis ini juga sangat tinggi karena dapat menopang berat badan.
Selain itu lokasinya juga terdapat di simfisis pubis atau tulang pinggul dimana keduanya direkatkan oleh fibrokartilago. Jadi, posisi pinggul tetap memiliki elastisitas meskipun sangat terbatas.
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya jenis sendi pada manusia berupa amfiartrosis artinya gerakan menjadi sangat terbatas.
Ini adalah salah satu bentuk adaptasi dimana nantinya tubuh menjadi mudah bergerak.
Amfiartrosis sendiri meskipun pergerakannya cukup terbatas namun ternyata juga sangat kuat. Sehingga, ketika digunakan untuk menopang berat badan akan tetap bertahan dan bisa membantu kehidupan.
Apabila misalnya ada kelainan dalam amfiartrosis seperti menjadi lebih kaku atau bahkan membentuk pertulangan, akan mengganggu. Seseorang harus melakukan terapi agar elastisitasnya bisa kembali lagi.
3. Sendi peluru
Ini termasuk jenis sendi pada manusia yang mampu melakukan gerakan atau diartrosis. Sendi peluru sendiri mampu melakukan gerakan memutar, ke depan, ke belakang, dan ke samping.
Derajat pergerakannya juga paling besar dibandingkan dengan joint lainnya di tubuh manusia. Terdapat empat titik dimana persendian ini ada pada tubuh, yaitu pinggul dan bahu.
Dapat kamu rasakan sendiri bahwa bagian bahu dan pinggul dapat digerakkan ke segala arah. Mulai dari ke depan, ke belakang, memutar, dan ke samping sehingga dapat mengoptimalkan mobilitas.
Hal tersebut dapat terjadi karena persendiannya terletak di antara tulang berbentuk bulat dan rongga. Sehingga, mampu memberikan keleluasaan dalam bergerak.
Jenis sendi pada manusia ini memiliki kekuatan cukup tinggi karena posisinya digunakan juga sebagai penopang. Apabila terjadi gangguan di bagian tersebut, tentu saja akan membuat sulit bergerak.
Bahkan dalam kondisi tertentu dimana terjadi pengurangan elastisitas bisa juga lepas dari badan. Kondisi seperti itu sebenarnya cukup jarang ditemui dan perlu kecelakaan besar agar bisa sampai lepas.
4. Hinge Joint (Engsel)
Ini merupakan jenis sendi pada manusia dengan satu macam gerakan saja sehingga cukup terbatas. Contohnya adalah di siku dan lutut dimana gerakannya hanya satu arah saja ketika digunakan.
Ketika kita menggunakan bagian tubuh dengan sendi engsel maka dua pertemuan tulang tersebut melakukan gerakan searah. Kekuatan dalam lapisan tersebut juga cukup kuat untuk menopang beban.
Apabila digunakan dalam kondisi tertentu, engsel ini juga akan mengalami degradasi secara berkala. Sehingga, perlu diingat bahwa ketika menggunakannya perlu mengetahui seberapa jauh batas kemampuan otot.
Jika dipaksa melampaui kemampuan otot maka akan terjadi potensi robekan pada selaputnya. Sehingga, ketika nantinya digerakkan bisa terasa sakit dan membuat mobilitas terganggu.
Meskipun jenis sendi pada manusia ini gerakannya sangat terbatas, namun fungsinya tidak kalah penting. Jika tidak memiliki engsel maka kemampuan kita untuk mengangkat barang misalnya akan berkurang.
5. Condyloid Joint (Sendi Gulung)
Jenis sendi pada manusia ini memiliki jenis gerakan dapat menggulung seperti namanya. Ada empat gerakan yang dapat dilakukan, yaitu ekstensi, fleksi, abduksi, dan adduksi sehingga sifatnya cukup fleksibel.
Contohnya pada bagian tubuh adalah sendi rahang dan ruas-ruas jari dimana pergerakannya bisa seperti menggulung. Bisa meluruskan dan membengkokkan juga dapat membantu sesuai kebutuhan.
Di ruas jari misalnya, gerakan ekstensi dan fleksi bisa kita gunakan untuk akhirnya mengepalkan. Kemudian abduksi dan adduksi ketika menjauhkan atau mendekatkan bagian tersebut ke tubuh.
Ruas jari juga dapat melakukan berbagai gerakan variatif sehingga mampu digunakan secara optimal. Tidak hanya mengepal dan menggenggam saja, namun berbagai variasi sesuai dengan kebutuhan manusia.
Apabila kita amati secara lebih jauh adanya mobilitas tersebut tidak lepas dari kebutuhan hidup. Seseorang akan kesulitan hidup apabila tangannya tidak bisa digunakan untuk memegang sesuatu.
Adanya variasi gerakan tersebut memungkinkan bagian seperti jari tangan bisa fleksibel digunakan. Jenis sendi pada manusia ini akan sangat membantu untuk beberapa gerakan tertentu, misalnya menggenggam.
Gerakan tangan menggenggam akan terjadi jika proses ekstensi dan fleksi bisa dilakukan. Sehingga, fungsi dari otot ini juga perlu dijadikan sebagai salah satu acuan ketika melakukan kegiatan harian.
6. Pivot Joint (Sendi Putar)
Ini adalah jenis sendi pada manusia yang memiliki kemampuan gerakan memutar seperti cincin. Salah satu contoh paling mudah dilihat terdapat beberapa susunan tulang belakang kedua di bawah leher.
Pada bagian tersebut dapat kamu amati bahwa leher dapat melakukan gerakan memutar seperti cincin. Hal tersebut tentu sangat membantu dan memberikan keleluasaan dalam melakukan pergerakan.
Kemudian, contoh berikutnya terdapat pada tulang hasta dan pengumpil dimana juga mampu melakukan gerakan memutar. Pada manusia normal, kondisi seperti ini akan digunakan untuk beraktivitas.
Fleksibilitas dari pivot joint juga dipengaruhi oleh seberapa besar kadar pengapuran pada bagian tubuh tersebut. Semakin tinggi zat kapur yang terkandung maka kemampuan gerakannya tentu menjadi berkurang.
Oleh karena itu, guna mencegah pengapuran persendian dibutuhkan lebih banyak kalsium dan cairan. Jika semua itu terpenuhi maka kesehatan dari persendian juga dapat dijaga secara lebih optimal.
Dengan adanya jenis sendi pada manusia ini kamu tentu dapat melakukan berbagai gerakan yang dibutuhkan. Misalnya saja dengan menggelengkan kepala atau menyesuaikan rotasi pada tangan ketika merasa lelah.
7. Gliding Joint (Sendi Geser)
Ini adalah salah satu jenis sendi yang kemampuan geraknya juga sangat terbatas, namun masih masuk dalam kategori sendi gerak. Gliding atau plane joint terdapat pada pergelangan tangan kita.
Gerakan yang dapat dilakukan juga sekadar menggeser antara dua tulang dengan jenis sama saja. Karena keterbatasan ini maka penggunaan jenis sendi pada manusia tersebut juga cukup terbatas.
Misalnya di bagian pergelangan tangan, mungkin kamu akan lebih cenderung menganggapnya sebagai pivot joint. Memang benar ini adalah kombinasi sehingga perlakuannya juga perlu berbeda.
Kita tidak bisa mengklasifikasikan misalnya satu sendi saja di bagian tubuh maka artinya hanya ada satu jenis. Tidak bisa begitu karena tetap saja ada beberapa bagian dengan perpaduan seperti ini.
Gliding joint ini pada dasarnya merupakan pertemuan antara dua tulang yang memiliki jenis sama.
Karena kondisinya saling bersentuhan sehingga tetap ada pembatas dimana mampu melakukan pergerakan secara terbatas.
Sekat tulang rawan dalam bagian tersebut juga memiliki fungsi sebagai bantalan ketika bergerak. Apabila kita menggunakannya secara optimal tentu saja dapat menjadi salah satu kunci mobilitas utama.
Oleh karena itu, jenis sendi pada manusia seperti gliding joint keberadaannya sering tertutup oleh varian lain. Keterbatasan ini dulunya dianggap sebagai persendian mati, namun sekarang masuk dalam gerak.
8. Saddle Joint (Sendi Pelana)
Biasanya juga disebut dengan sendi pelana dimana gerakannya hampir sama dengan putar. Namun terdapat satu perbedaan, yaitu saddle joint dapat memberikan pergerakan timbal balik pada bagian tertentu.
Paling mudah dilihat jenis ini ada pada dasar ibu jari dimana dapat melakukan gerakan memutar sekaligus timbal bali. Memang jenis sendi pada manusia ini termasuk dalam pergerakan paling banyak.
Kita bisa memutar menjauh dan mendekat sekaligus ada timbal balik yang terjadi pada pergerakannya. Oleh karena itu, saddle joint termasuk dalam salah satu kategori sinovial paling tinggi.
Apabila kita amati lebih seksama, bagian dasar ibu jari juga memiliki permukaan dasar cekung. Artinya bagian bulat di tulang ibu jari dapat melakukan gerakan secara lebih leluasa dan sedikit batasannya.
Kondisi tersebut tentu saja sangat bagus untuk mengoptimalkan mobilitas ketika nantinya digerakkan oleh otot. Sayangnya, karena pergerakannya terlalu luas biasanya kemampuan tahannya relatif kecil.
Artinya, ketika bagian tersebut digunakan untuk menopang berat terlalu tinggi akan ada resiko robek. Saat hal tersebut terjadi maka persendian secara otomatis tidak akan dapat digerakkan secara optimal.
Penutup
Apabila sudah mengetahui semua jenis tersebut tentu sekarang kamu bisa memahami lebih mudah. Ada banyak jenis sendi pada manusia dengan fungsionalitas berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya.
Jika kamu ingin mendapatkan beragam artikel menarik tentang IPA, misalnya sistem pernapasan manusia atau yang lainnya, jangan lupa kunjungi blog Mamikos Info, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: