5 Jenis Teater Kontemporer Beserta Penjelasannya Lengkap
5 Jenis Teater Kontemporer Beserta Penjelasannya Lengkap – Teater memiliki sudut pandang dari berbagai definisi, mulai dari diartikan sebagai tempat atau gedung untuk pertunjukan (etimologis), hingga pemantasan yang ditunjukan di depan audiens (istilah).
Berbeda dari teater tradisional, Teater kontemporer sendiri merupakan bagian dari teater modern.
Hanya saja, teater kontemporer berasal dari inovasi teater modern yang memiliki kiblat pada teater klasik (tradisional) yang cenderung statis dan mapan.
Kenali Berbagai Ciri untuk Mengetahui Jenis-Jenis Teater Kontemporer
Daftar Isi
Daftar Isi
Teater kontemporer memiliki konsep aktualisasi diri manusia agar dapat kembali berdaya dengan cara kreatif dan lebih cerdas.
Selain itu, terdapat tujuan yang tersemat dalam setiap pertunjukan teater kontemporer yaitu sebagai alat refleksi dari perkembangan masyarakat.
Teater Kontemporer Teater yang Puitis
Teater kontemporer memiliki banyak jenis, mulai dari yang dimainkan dengan gerak dan mimik, hingga penuturan dialog yang cenderung puitis.
Tidak heran, banyak yang menganggapnya sebagai jenis pertunjukan dinamik, energik, dan juga bebas.
Pada teater kontemporer yang bebas ini juga tidak memiliki bentuk baku. Namun, setiap pesan yang disampaikan melalui gerak, mimik, hingga dialog memiliki makna mendalam yang menggunakan diksi indah.
Teater Kontemporer Berunsur Humor
Jenis teater kontemporer memiliki ciri yaitu ada unsur humor yang menonjol di dalamnya.
Hal ini dilakukan untuk menghibur atau memancing gelagak tawa penonton. Namun, biasanya teater berunsur humor ini memiliki sentilan kritik sosial.
Tidak heran, teater kontemporer sangat sering mengambil tema-tema yang direfleksi dari perkembangan masyarakat.
Penyajiannya tentu berkaita denga kisah kontroversial dan tabu, tapi berbumbu komedi.
Teater Kontemporer Ada Banyak Unsur Teater Rakyat Tradisional Etnik
Seni teater kontemporer yang berangkat dari inovasi teater modern dan klasik, tentu memiliki banyak unsur teater rakyat tradisional etnik.
Hal ini yang juga sebenarnya sedikit menyulitkan untuk membedakanya, karena cenderung ada perpaduan.
Apabila kamu pernah menyaksikan suatu pertunjukan drama yang memberikan kesan tradisional, tapi dikemas dalam bentuk modern, dan mengangkat isu terkini, maka itulah salah satu dari ciri teater kontemporer memiliki banyak unsur tradisional etnik.
Teater Kontemporer Berlatar Underdog
Sering kali, tema yang diangkat dalam teater kontemporer yaitu kehidupan underdog.
Misalnya, kehidupan gelandangan atau orang-orang yang tidak diunggulkan. Namun, di sini sosok tersebut diperlakukan sebaliknya yaitu sebagai intelektual.
Di situlah seni dari jenis teater kontemporer ini dipertunjukkan secara ciamik. Berbagai unsur dapat melekat dan berpadu, serta memiliki pesan mendalam di setia alur cerita yang dihadirkan dengan latar underdog.
Teater Kontemporer Bersifat Simbolik
Teater kontemporer sangat lekat dengan permasalahan yang sedang terjadi di tengah masyarakat saat pertunjukan itu ditampilkan.
Oleh karenanya, ciri yang tidak bisa dilepaskan yaitu bersifat simbolik yang memiliki esensi dari kejadian nyata.
Setiap kejadian dari keseluruhan cerita dalam pentas teater kontemporer memang bukan kejadian sebenarnya, tapi peristiwa simbolis yang diangkat berdasarkan pengalaman di dalam kehidupan manusia.
Teater Kontemporer Didominasi Sutradara
Ciri selanjutnya yang melekat pada teater kontemporer yaitu adanya dominasi dari sutradara.
Pada seni pertunjukan ini, tugas sutradara sangatlah menyeluruh, karena bertugas untuk mengarahkan semua aktor dan mengatur pergerakan, dan sebagainya.
Hal tersebut guna mendukung pesan dan moral yang akan disampaikan oleh sutradara kepada audiens yang menyaksikan teater kontemporer tersebut.
Sementara itu, aktor hanya menjadi pemeran yang sesuai dengan dialog dan arahan dari sutradara.
Bahkan, seluruh ide dan pesan yang akan disampaikan dalam alur cerita pentas teater kontemporer juga berasal dari sutradara.
Di sinilah sosok terpenting yang akan memberikan arahan agar pesan tersampaikan dengan baik kepada audiens.
Penjelasan Lengkap Jenis-Jenis Teater Kontemporer
Berdasarkan ciri-ciri yang telah dipaparkan tersebut, maka kamu dapat mengelompokan jenis teater kontemporer ke dalam 5 klasifikasi.
Pertunjukan seni teater kontemporer cenderung lebih leluasa untuk kepentingan apresiasi dan eksperimentasi yang bersumber ide dari sutradara.
1. Teater Boneka Kontemporer
Pertunjukan menggunakan media boneka ternyata sudah ada sejak zaman kuno. Hal ini dibuktikan dengan peninggalan pada makam-makam kuno di India, Mesir, dan Yunani.
Adapun pemilihan cerita teater ini biasanya tentang legenda atau keagamaan.
Seiring dengan perkembangan kesenian teater, jenis pertunjukan pakai boneka pun turut mengalami kemajuan.
Ceritanya pun lebih beragam, tidak sekadar dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga semua usia akan menyukainya.
Apalagi teater boneka telah mendapatkan sentuhan secara kontemporer. Bahkan, kamu dapat memperingati hari teater boneka sedunia yang dirayakan setiap tanggal 21 Maret. Di tengah kepopuleran film animasi, pertunjukan ini tetap diminati.
Sebab, teater boneka kontemporer ini memiliki konsep cerita yang berasal dari kisah kehidupan sehari-hari yang diperankan oleh boneka yang dimainkan dengan berbagai cara.
Selain itu, jenis teater kontemporer ini menggunakan media yang tepat.
Pertunjukan boneka menggunakan berbagai media untuk menarik perhatian agar audiens mau menyaksikannya.
Media sosial pun menjadi salah satu yag paling sering digunakan oleh teater boneka kontemporer dalam menunjukkan puppet yang dimiliki.
2. Teater Musikal Kontemporer
Tahukah kamu kalau teater musikal kontemporer sudah ada sejak dahulu kala? Jenis pertunjukan ini ternyata sudah ada sejak zaman kuno, tepatnya pada abad ke-19 dan teater musikal Barat modern adalah pemulanya.
Misalnya saja di Inggris ada karya-karya terkenal Gilbert dan Sullivan. Selanjutnya di Amerika ada karya-karya dari Harrigan dan Hart, yang telah megispirasi seniman lainnya hingga saat ini. Bahkan, genre dalam teater musikal kontemporer beragam.
Hal ini juga menunjukkan berbagai ciri yang telah ditunjukkan dalam teater kontemporer.
Terdapat banyak warna yang disajikan dalam pertunjukan musikal, seperti dialog, nyanyian, tarian, dan tidak luput dari pesan yang ingin disampaikan.
Jenis teater kontemporer musikal tentu memiliki beragam musik yang disesuaikan dengan genre cerita dan pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara kepada penontonnya. Musik, lirik, dan naskah menjadi tiga komponen utama musikal.
Meskipun teater musikal kontemporer memiliki kaitan dengan opera, tapi ternyata memiliki perbedaan yang begitu menonjol.
Musikal tidak hanya mengandalkan nyanyian, ada tarian dan dialog yang mengiringinya.
Bahkan, tarian di dalam teater musikal merupakan bagian terpenting dalam cerita yang dibangun.
Selain itu, genre musik yang dipilih pun adalah yang sedang populer. Bahasa yang digunakan dalam pertunjukan musikal sesuai negara masing-masing.
Di sini juga tidak dibutuhkan penari latar, karena para aktor yang terkait di dalam cerita akan memiliki porsi untuk menari, bernyanyi, dan terkadang berdialog di panggung. Mereka akan melakukan sesuai arahan dari sutradara.
3. Teater Kontemporer Dramatik
Dramatika lakon yang dipentaskan menjadi hal mendasar dalam teater dramatik kontemporer ini.
Perubahan psikologis pada karakter yang ditampilkan sangat penting untuk diperhatikan agar mencapai pada tujuan pesan yang ingin disampaikan.
Di sini sutradara memiliki ide yang sangat luar biasa dalam menyajikan pertunjukan yang sedemikian rupa membangkitkan rasa yang bercampur aduk pada penontonnya.
Situasi teater dramatik yang menjadi latar di dalam cerita dibuat sedetail mungkin.
Para aktor yang memerankan karakter-karakter terkait cerita dalam -jenis teater kontemporer ini wajib mematuhi seluruh rangkaian alur plot yang telah dibuat. Ekspresi dan lain sebagainya pun menjadi penting untuk diperhatikan.
Hal tersebut guna menghidupkan suasana yang hendak dibangun berdasarkan ide cerita dan genre yang biasanya dikaitkan dengan realitas di masyarakat.
Jenis teater dramatik kontemporer ini menunjukan ragam ciri yang telah disebutkan.
Seperti mengambil tema-tema underdog atau hal lainnya yang penuh dengan tragedi. Menarik minat dan rasa penonton terhadap kondisi cerita yang disajikan menjadi fokus utama dalam pertunjukan dramatik. Di sini aktor tidak boleh improvisasi.
Sebab, dalam penyajian seluruh rangkaian cerita dibuat sesuai dengan kisah yang ada di tengah masyarakat.
Detail tempat dan latar belakang isi cerita menjadi hal yang sangat diperhatikan untuk menghidupkan suasana panggung.
4. Teatrikalisasi Puisi Kontemporer
Jenis teater kontemporer yang selanjutnya yaitu teatrikal puisi. Hal ini juga mencerminkan dari ciri yang ditunjukan bahwa teater kontemporer merupakan teater puitis.
Di dalamnya mengandalkan syair sastra yang dibuat menjadi pertunjukan.
Teater dan puisi adalah hal yang berbeda satu dengan yang lainnya, mski keduanya merupakan bagian dari seni.
Namun, tahukah kamu, kalau keduaya dijadikan satu akan menghasilkan karya yang luar biasa untuk disaksikan?
Teatrikal puisi kontemporer sendiri memiliki makna sebagai adegan sandiwara yang diiringi dengan pembacaan puisi.
Gerakan, ekspresi, blocking, tata panggung, dan lain sebagainya akan menyesuaikan syair sastra yang telah dibuat.
Teatrikal puisi ini memberikan kesempatan kepada seniman untuk mengekspresikan seluruh ide dan kreativitasnya dalam menerjemahkan puisi menjadi pertunjukan.
Jenis teater kontemporer satu ini sangat mengedepankan estetika puitik di panggungnya.
Namun, tetap saja yang melakukan dominasi terhadap seluruh rangkaian adegan dan situasi adalah hasil arahan dari sutradara.
Bahkan, pemaknaan dari suatu karya puisi tersebut juga dihasilkan dari pemikiran dan sudut pandang sutradara.
Banyak audiens yang akan terkesima dengan penuturan puisi layaknya seorang dalang yang memandu alur drama di atas panggung.
Para aktor terlatih pun mampu memikat dengan setiap adegan yang sesuai dari puisi yang dibacakan.
5. Teater Gerak Kontemporer
Teater gerak ini memiliki perkembangan yang berbeda jika dibanding jenis teater kontemporer lainnya.
Sebab, merujuk kepada jenis pertunjukan tanpa berdialog. Hanya mengadalkan gestur dan mimik untuk memperkuat pesan.
Namun, ternyata inilah tantangan dari sutradara dan aktor yang akan berlakon di atas panggung teater gerak.
Jenis pertunjukan kontemporer ini lebih dikenal sebagai pantomim. Pada pertunjukan pantomim ini dialog sangat diminimalkan.
Bahkan, beberapa teater gerak sama sekali tidak ada dialog dan mengandalkan sang aktor untuk melakukan gerakan, serta bermain ekspresi untuk menyampaikan pesan di dalam rangkaian cerita tersebut. Istimewanya, pesan tersampaikan dengan baik.
Jenis gerak yang dilakukan oleh para aktor merupakan gerak teatrikal. Setiap gerakan yang dilakukan harus sesuai dengan arahan dari sutradara berdasarkan naskah yang telah dibuat. Bahkan ekspresi pun sudah tertuang di dalamnya dan wajib diikuti.
Aktor pada teater gerak kontemporer ini akan berlatih untuk menyampaikan pesan melalui cerita tanpa dialog.
Bahkan, ini jauh lebih sulit dari peran yang mengharuskan bercakap-cakap atau bernyanyi. Senang dan sedih harus ditunjukkan melalui gerak.
Itulah 5 jenis teater kontemporer yang dapat diketahui melalui ciri yang melekat di dalamnya.
Setiap seni pertunjukan yang disajikan selalu melekat dengan peristiwa yang sedang hangat atau menjadi perbincangan di masyarakat, sehingga bentuknya lebih disukai.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: