Jenis Usaha Bidang Pertanian Dilengkapi Penjelasan dan Contohnya

Jenis Usaha Bidang Pertanian Dilengkapi Penjelasan dan Contohnya – Indonesia merupakan negara kepulauan yang diberkahi dengan kesuburan tanahnya yang luar biasa.

Cuaca yang mendukung tumbuhnya aneka ragam tumbuhan yang didukung dengan kesuburan tanah yang luar biasa dan kecukupan air membuat banyak penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani.

Sektor Pertanian di Indonesia

https://unsplash.com/@kirildobrev

Sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu hasil pertanian dari bumi Indonesia telah dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia.

Bahkan datangnya bangsa Eropa dari belahan bumi barat rela menempuh perjalanan laut selama berbulan-bulan hanya untuk mencari rempah-rempah yang dihasilkan oleh para petani Indonesia.

Keterampilan bangsa Indonesia dalam mengolah tanahnya yang subur memang tak perlu dipertanyakan lagi.

Berdasarkan sejumlah catatan-catatan kuno petani Indonesia telah memiliki kemampuan membaca tanda-tanda alam sehingga dapat menentukan jenis tanaman yang cocok sesuai dengan musimnya.

Sayangnya, dalam beberapa tahun belakangan ini banyak generasi muda yang mulai enggan turun ke sawah dengan beragam alasan.

Pandemi covid-19 yang menerpa dunia beberapa tahun yang lalu memang memukul banyak sektor usaha.

Namun, di sisi lain karena covid-19 itu justru menyebabkan banyak anak-anak muda yang kehilangan pekerjaan di kota memutuskan kembali ke desanya untuk menjadi petani.

Hal ini tentu menggembirakan karena kehadiran petani dengan usia muda ini adalah kabar baik bagi dunia pertanian di Indonesia.

Jenis Usaha Bidang Pertanian

Selama ini banyak yang belum tahu apa saja jenis usaha bidang pertanian di Indonesia. Bagi kamu ingin mengetahui apa saja contohnya. Simak penjelasannya di bawah ini

1. Budidaya Tanaman Pangan

Jenis usaha bidang pertanian yang pertama. Budidaya tanaman pangan merupakan kegiatan pertanian yang melibatkan pengolahan dan pengelolaan tanah untuk tujuan memproduksi tanaman yang dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan manusia.

Budidaya tanaman pangan dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan pangan manusia secara massal.

Berikut adalah beberapa hal yang tercakup dalam budidaya tanaman pangan:

Memilih varietas tanaman pangan yang tepat sesuai dengan kondisi iklim, kebutuhan air, dan kondisi tanah yang ada di suatu wilayah.

Melakukan persiapan lahan yang meliputi pengolahan tanah seperti penggemburan, penggulingan, dan pemupukan agar tanah memiliki kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

Penanaman benih atau bibit tanaman pangan dengan metode yang sesuai, seperti penanaman langsung di sawah atau melalui pembibitan terlebih dahulu.

Melakukan pemeliharaan tanaman seperti penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pengaturan gulma agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal.

Melakukan pemanenan pada saat tanaman telah mencapai kematangan atau ukuran yang sesuai untuk dikonsumsi. Pemanenan dilakukan dengan teknik yang tepat agar kualitas hasil panen tetap terjaga.

Setelah panen, tanaman pangan dapat disimpan dalam kondisi yang baik untuk menjaga kualitasnya sebelum dijual atau dikonsumsi.

Selanjutnya, produk tanaman pangan dapat dipasarkan ke pasar lokal, regional, atau internasional.

Contohnya adalah padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain.

2. Usaha Bidang Tanaman Hortikultura

Jenis usaha bidang pertanian berikutnya. Usaha budidaya tanaman hortikultura secara sederhana dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun.

Istilah ini didasarkan pada budidaya tanaman yang dilakukan di kebun dengan menggunakan teknik yang sudah maju dan meliputi beberapa cakupan kerja.

Area kerjanya antara lain meliputi pembenihan, pembibitan tanaman yang dikembangkan, pengembangan kultur jaringan, melakukan produksi berbagai komoditas tanaman, pemberantasan hama serta penyakit, pemanenan, sampai melakukan distribusi ke konsumen.

Pengembangan jenis sayur-sayuran, pengembangan jenis tanaman obat, pengembangan jenis tanaman buah, dan pengembangan jenis tanaman bunga

3. Usaha Bidang Tanaman Hias

Jenis usaha bidang pertanian selanjutnya. Usaha tanaman hias merupakan kegiatan budidaya, produksi, dan penjualan tanaman yang memiliki nilai estetika dan digunakan untuk tujuan dekoratif atau keindahan dalam lanskap, taman, atau dalam ruangan.

Tanaman hias digunakan untuk mempercantik dan menghiasi lingkungan, baik itu di rumah, perkantoran, taman kota, restoran, hotel, atau acara-acara tertentu.

Usaha tanaman hias melibatkan beberapa kegiatan, antara lain:

Pooses pembibitan yaitu proses yang meliputi pemilihan bibit tanaman hias yang berkualitas, penyemaian benih atau perbanyakan vegetatif, perawatan, pengaturan iklim, penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan perlindungan tanaman dari hama dan penyakit.

Proses produksi yaitu proses yang dilakukan untuk menyediakan barang secara massal atau skala besar untuk memenuhi permintaan pasar.

Proses produksi melibatkan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemrosesan tanaman hias dalam jumlah yang cukup besar.

Usaha ini meliputi penjualan langsung ke konsumen atau melalui pengecer seperti toko tanaman hias, pusat kebun, atau penjualan online.

Usaha ini melibatkan desain taman atau lanskap yang mencakup pemilihan tanaman hias, pengaturan tata letak, perencanaan sistem irigasi, dan pemasangan tanaman hias di tempat yang ditentukan.

Contoh usaha bidang tanaman hias contoh usaha bunga kerajinan bunga melati, usaha bibit bunga mawar, usaha penjualan bibit bunga anggrek, dll

4. Usaha Bidang Perkebunan

Budidaya tanaman perkebunan merupakan jenis usaha bidang pertanian yang fokus pada budidaya tanaman komersial dengan skala yang relatif besar.

Tanaman perkebunan biasanya ditanam untuk tujuan komersial, seperti produksi hasil panen yang dapat dijual secara massal.

Berikut adalah beberapa hal yang tercakup dalam budidaya tanaman perkebunan:

Memilih jenis tanaman perkebunan yang sesuai dengan tujuan budidaya, kondisi iklim, dan kebutuhan tanah di suatu wilayah.

Contoh tanaman perkebunan meliputi kelapa sawit, karet, kopi, teh, cokelat, tembakau, kakao, dan tanaman komersial lainnya.

Melakukan persiapan lahan yang meliputi pengolahan tanah, perataan lahan, pembuatan saluran drainase, dan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman perkebunan.

Menanam bibit atau stek tanaman perkebunan dengan jarak dan pola tanam yang sesuai. Proses penanaman dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin dan alat bantu.

Melakukan pemeliharaan tanaman seperti penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemangkasan untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan hasil panen yang baik.

Melakukan pemanenan pada saat tanaman perkebunan telah mencapai kematangan atau ukuran yang sesuai. Pemanenan dilakukan dengan metode yang tepat untuk menjaga kualitas hasil panen.

Setelah panen, hasil panen tanaman perkebunan perlu diolah agar siap dijual atau dijadikan bahan baku dalam industri pengolahan.

Proses pengolahan dapat meliputi pengeringan, penggilingan, fermentasi, atau proses lainnya sesuai dengan jenis tanaman perkebunan yang dibudidayakan.

Produk hasil budidaya tanaman perkebunan dapat dijual secara langsung kepada konsumen atau melalui jalur distribusi yang melibatkan agen, pabrik pengolahan, atau perusahaan eksportir.

5. Usaha Bidang Hidroponik

Usaha pertanian di bidang hidroponik merupakan metode budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

Istilah “hidroponik” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “air” (hidro) dan “bekerja” (ponos), mengacu pada budidaya tanaman di air.

Dalam menjalankan jenis usaha bidang pertanian hidroponik, tanaman ditanam dalam wadah yang memungkinkan akar mereka terendam dalam larutan nutrisi yang terkontrol.

Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dilarutkan dalam air atau media yang inersia, seperti kerikil, pasir, serat kokos, atau bahan lain yang tidak memiliki sifat nutrisi sendiri.

Keuntungan usaha pertanian di bidang hidroponik penggunaan air yang efisien, pengendalian nutrisi yang presisi, tanaman tumbuh lebih cepat, kontrol lingkungan lebih baik, dapat memaksimalkan potensi lahan.

6. Usaha Pengolahan Makanan

Usaha pabrik pengolahan makanan berfokus pada pengolahan makanan dari bahan baku pertanian seperti tepung, gula, minyak, dan lain-lain.

Contohnya adalah pabrik gula merah, tepung, dan minyak kelapa sawit.

7. Penyediaan Sarana Pertanian

Jenis usaha bidang pertanian berupa penyediaan sarana pertanian berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh petani seperti benih, pupuk, alat pertanian, dan lain-lain.

Contohnya : Toko alat-alat pertanian, toko obat-obatan pertanian, toko benih pertanian, dll

8. Agrowisata

Usaha agrowisata berfokus pada pengembangan pariwisata yang berbasis pada pertanian seperti wisata petik buah, wisata peternakan, dan lain-lain.

Demikianlah jenis usaha di bidang pertanian yang bisa kamu jadikan inspirasi. Semoga artikel singkat ini dapat memotivasi kamu untuk usaha di bidang pertanian.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta