6 Jurusan Kesehatan yang Sepi Peminat Tapi Peluang Kerja Besar dan Banyak Dibutuhkan

Apakah kamu memiliki passion di bidang kesehatan? Simak jurusan kesehatan yang masih sepi peminat di dalam artikel ini.

28 April 2024 Ayu Diana A

6 Jurusan Kesehatan yang Sepi Peminat Tapi Peluang Kerja Besar dan Banyak Dibutuhkan – Dengan adanya Pandemi Covid-19 waktu itu, kontribusi bidang kesehatan menjadi hal yang sangat penting di kalangan masyarakat. Mulai dari dokter, perawat, hingga analis medis, semuanya mengambil peranan penting dalam kesehatan.

Bidang kesehatan juga menjadi salah satu bidang yang banyak diminati pada penerimaan mahasiswa baru. Setiap tahunnya, ada daya tampung yang cukup besar bagi jurusan kesehatan.

Akan tetapi, ada juga jurusan kesehatan yang masih sepi peminat. Padahal, keahlian dalam bidang tersebut justru sangat dibutuhkan. Di bawah ini Mamikos sudah merangkum mengenal jurusan kesehatan yang masih sepi peminat tetapi memiliki peluang kerja yang besar dan banyak dibutuhkan.

Daftar Jurusan Kesehatan yang Sepi Peminat

Jurusan Kesehatan yang Sepi Peminat
Canva/@sydaproductions

Berbicara mengenai jurusan kesehatan, mungkin hal pertama yang muncul di benak kita adalah Jurusan Kedokteran atau Pendidikan Dokter, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kebidanan, dan Farmasi. Tapi, jurusan kesehatan tidak hanya sebatas profesi tersebut.

Jika kamu ingin berkontribusi di bidang kesehatan, kamu tidak melulu harus menjadi dokter atau perawat. Kamu bisa juga mencari jurusan kesehatan yang sekiranya memiliki peluang diterima yang lebih besar karena peminatnya tidak banyak.

Selain itu, banyak dibutuhkan di masyarakat, sehingga peluang kerjanya pun besar. Apa saja?

1. Jurusan Fisioterapi

Jurusan Fisioterapi masih asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi calon mahasiswa di Indonesia. Padahal, Jurusan Fisioterapi sangat dibutuhkan di dunia kesehatan.

Jurusan Fisioterapi merupakan cabang dari Kedokteran. Hanya saja, jurusan ini khusus mempelajari mengenai fungsi gerak tubuh dan anatomi tubuh manusia.

Selama kurang lebih 3 – 5 tahun, mahasiswa Jurusan Fisioterapi akan belajar mengenai pemulihan pasca trauma/cedera, cara mengoptimalkan dan menstabilkan fungsi tubuh, memperbaiki fungsi alat gerak tubuh, dan menangani kelainan fisik.

Setelah mendapatkan gelar Sarjana Fisioterapi, lulusan Jurusan Fisioterapi dapat bekerja di rumah sakit, pusat kebugaran, atau klinik sebagai seorang fisioterapis atau dokter pengobatan fisik.

Selain itu, mereka juga dapat membuka praktik fisioterapi sendiri sebagai konsultan atau rehabilitasi fisik.

Jika kamu berminat, beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga membuka Jurusan Fisioterapi, yaitu: Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Institut Teknologi bandung, Universitas Indonesia, dan ada juga Akademi Fisioterapi YAB.

Close