Contoh Teks Ceramah Bahasa Indonesia Kelas 11 Beserta Struktur dan Kaidah Kebahasaannya
Contoh Teks Ceramah Bahasa Indonesia Kelas 11 Beserta Struktur dan Kaidah Kebahasaannya- Kaidah kebahasaan teks ceramah termasuk salah satu ilmu tentang kebahasaan yang wajib dipahami secara jelas.
Beberapa kaidah yang terdapat di dalamnya ini, akan sangat berpengaruh terhadap hasil dari teks ceramah yang akan dibuat oleh seseorang tertentu.
Selain itu, pengertian dari teks ceramah itu sendiri juga perlu untuk dipahami, supaya pembahasan tentang teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 yang akan kami sebutkan di sini dapat tersampaikan secara jelas.
Contoh Teks Ceramah Bahasa Indonesia Kelas 11
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian teks ceramah, yaitu sebuah teks yang berisi pemberitahuan maupun penyampaian informasi yang berkaitan dengan pengetahuan dan informasi umum jenis lainnya.
Teks ceramah akan disampaikan di depan publik, dan yang akan menyampaikannya adalah seorang pakar atau seseorang yang sudah menguasai topik yang sedang dibahasnya itu dengan baik.
Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah Bahasa Indonesia Kelas 11
Untuk kaidah kebahasaan teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 sendiri akan meliputi beberapa hal di bawah ini:
1. Menggunakan Kata Ganti Orang Pertama dan Orang Kedua Jamak sebagai Sapaan
Kaidah kebahasaan teks ceramah kelas 11 bahasa Indonesia yang pertama adalah menggunakan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan.
Untuk kata ganti orang pertama sendiri adalah saya, aku, dan kami.
Kata ganti orang pertama bersifat tunggal, sehingga tidak akan bersifat jamak seperti kata ganti orang kedua yang meliputi para hadirin sekalian, bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara.
Penggunaan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua ini dapat disesuaikan dengan teks ceramah yang akan dibuat, atau bisa juga disesuaikan dengan tujuan dimana ceramah itu akan disampaikan.
Yang terpenting, penggunaan kata ganti orang ini sudah sesuai dengan semua hal yang meliputi di dalamnya, dan beberapa faktor seperti usia pendengar ceramah juga patut diperhatikan dengan baik.
2. Menggunakan Kata-Kata Teknis atau Istilah Sesuai dengan Topik
Kaidah kebahasaan teks ceramah materi bahasa Indonesia kelas 11 kedua adalah menggunakan kata-kata teknis atau istilah tertentu, yang masih berkaitan dengan topik yang sedang dibahas di dalam teks ceramah tersebut.
Untuk kaidah kebahasaan teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 yang satu ini, akan sangat berpengaruh terhadap isi dari teks ceramah tersebut.
Sebagai contoh, jika topik yang sedang dibahas akan berfokus kepada topik kebahasaan, maka istilah-istilah yang perlu dimasukkan ke teks ceramah bisa meliputi sarkastis, eufemistis, tata krama, dan beberapa istilah sejenis ini lainnya.
Dengan menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berhubungan erat dengan topik yang sedang dibahas seperti ini, akan meningkatkan tingkat kepercayaan para pendengar kepada sang pembicara serta bisa meyakinkan pendengar bahwa pembicara tersebut benar-benar ahli dalam bidang tersebut.
3. Menggunakan Kata-Kata yang Menunjukkan Hubungan Argumentasi
Yang dimaksud dengan hubungan argumentasi pada kaidah kebahasaan teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 satu ini adalah sebab-akibat dari suatu hal tertentu.
Jadi, kata-kata yang mampu menunjukkan hubungan argumentasi disini adalah jika, maka, sebab, karena, oleh karena itu, dan lain sebagainya.
Kaidah kebahasaan teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 yang satu ini juga tidak kalah penting dengan kaidah-kaidah sebelumnya.
Sehingga, kamu sangat tidak boleh mengabaikan poin ini ketika sedang membuat sebuah teks ceramah.
Selain itu, kata-kata yang menyatakan hubungan perbandingan atau yang bersifat temporal seperti kemudian, sebaliknya, pada akhirnya, namun, dan lain sebagainya.
Jadi, materi teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 ini sangat perlu untuk dipahami secara jelas, karena teks ceramah itu sendiri termasuk salah satu jenis teks yang proses pembuatannya harus diperhatikan secara seksama.
4. Menggunakan Kata-Kata Kerja Mental
Kaidah kebahasaan teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 yang keempat adalah menggunakan kata-kata kerja mental seperti diharapkan, memperkirakan, menduga, mengagumkan, berasumsi, dan menyimpulkan.
Dengan melihat contoh-contoh kata kerja mental yang ada di atas, kamu pasti sudah bisa menilai kapan kata-kata ini akan digunakan dalam sebuah kalimat tertentu.
Penggunaan kata-kata kerja mental ini wajib digunakan di sebuah kalimat yang cocok, supaya sebuah kalimat tersebut bisa terbentuk secara tepat.
Dengan begitu, teks ceramah dapat dibuat secara lebih baik dan pesan yang ada di dalam teks tersebut dapat lebih mudah untuk tersampaikan kepada para pendengarnya.
5. Menggunakan Kata-Kata Persuasif
Teks ceramah juga wajib menggunakan kata-kata persuasif supaya kalimat yang terkandung di dalamnya dapat dibuat secara lebih jelas dan nyata.
Sebagai informasi tambahan, contoh kata-kata yang bersifat persuasif adalah sebaiknya, perlu, harus, hendaknya, dan lain sebagainya.
Kata-kata yang bersifat persuasif ini sangatlah penting perannya di dalam sebuah teks ceramah.
Dengan menggunakan kata-kata yang persuasif, pendengar dari ceramah dapat lebih memahami apa pesan dan isi yang hendak disampaikan melalui teks ceramah yang disampaikan oleh pakar ahli tersebut.
Contoh Teks Ceramah Bahasa Indonesia Kelas 11 beserta Strukturnya
Untuk semakin memahami teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 ini, kamu bisa menyimak contoh-contohnya berikut ini, yang sudah dibedakan menurut strukturnya masing-masing, yaitu:
1. Contoh Teks Ceramah tentang Sekolah Jepang
Pembuka
Apakah kamu pernah berkunjung ke Jepang? Seperti yang sudah banyak orang ketahui, Jepang termasuk negara kecil di Asia yang sudah maju.
Dengan begitu, banyak hal yang perlu diketahui tentang negara kecil di Asia yang sudah maju ini, yang salah satunya berkaitan dengan masyarakat negaranya yang mampu mempertahankan tradisi yang berkembang di kisaran masyarakatnya itu sendiri.
Isi
Anak-anak Jepang, setiap hari selalu membersihkan sekolahnya masing-masing selama seperempat jam atau 15 menit dengan para gurunya. Hal inilah yang akhirnya menciptakan generasi Jepang yang sederhana dan menyukai kebersihan.
Salah satu bagian dari etika Jepang adalah para siswa yang belajar menjaga kebersihan, sehingga masalah kebersihan dapat teratasi dengan baik. Semua siswa di Jepang, mulai dari tahun pertama hingga tahun keenam sekolah dasar diwajibkan untuk mempelajari etika Jepang yang satu ini.
Bahkan, pekerja kebersihan di Jepang sampai memiliki julukan sendiri yaitu Insinyur Kesehatan. Selain itu, pekerja kebersihan di Jepang juga digaji dengan angka yang tidak main-main, yakni setara dengan Rp50.000.000,00 per bulannya.
Namun, pekerja kebersihan di Jepang akan melalui proses evaluasi yang ketat, karena untuk merekrutnya sendiri mereka harus melalui tes tertulis dan wawancara yang tidak mudah.
Sementara itu, seperti yang sudah kamu ketahui bahwa Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah selayaknya negara kita, Indonesia. Tidak berhenti sampai disitu saja, Jepang juga sering terkena bencana alam gempa bumi.
Kendati demikian, hal-hal yang seharusnya menjadi kendala bagi negara lain ini justru tidak menjadi kendala bagi Jepang untuk menjadi negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Masyarakat Jepang mengatasi permasalahan kurangnya sumber daya alam ini dengan melakukan optimasi pada sumber daya lainnya, yang termasuk sumber daya manusia. Hal ini bisa kamu lihat sendiri ketika berkunjung ke beberapa rumah makan prasmanan di Jepang.
Di tempat tersebut, kamu bisa melihat kebiasaan orang-orang jepang yang hanya makan disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing, dan hal ini akan mengurangi risiko munculnya sisa makanan yang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi, serta membuat restoran tidak memiliki limbah apapun yang meliputi di dalamnya.
Penegasan Ulang
Selain kebersihan, masyarakat Jepang juga sangat menghargai waktu. Masyarakat Jepang selalu menepati waktu, dan hal ini juga bisa dilihat dari tingkat keterlambatan kereta di Jepang yang hanya sekitar 7 detik per tahunnya.
Ketepatan waktu bagi masyarakat Jepang sudah menjadi budaya tersendiri bagi mereka, sehingga hitungan menit maupun detik pada waktu yang mereka miliki akan sangat dihargai secara baik-baik.
Selain itu, Jepang juga sangat menghargai pendidikan yang ada di dalam negaranya, sehingga tidak sedikit dari masyarakatnya yang sangat mendukung visi pendidikan yang ada di Jepang. Hal ini bisa kamu buktikan sendiri dengan menanyakan pertanyaan “Apa arti pelajar itu?” ke masyarakat Jepang.
Umumnya, masyarakat Jepang akan menjawab pertanyaan ini dengan jawaban, “Pelajar adalah definisi dari masa depan Jepang.” Jawaban ini akan sangat mampu menggambarkan prinsip dari negara kecil di Asia ini.
2. Pentingnya Berbahasa Santun
Pembuka
Akhir-akhir ini, pemilihan dan penggunaan kata-kata yang santun lebih sering diabaikan oleh masyarakat luas. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata yang mereka pilih, yang umumnya akan menggunakan kata-kata sarkastik, sehingga kata-kata ini dapat menggores hati orang lain.
Isi
Kebiasaan buruk ini menunjukkan adanya penurunan standar pada moral, agama, maupun tata nilai yang berlaku dalam lingkungan masyarakat tersebut. Sikap dan perilaku yang tidak santun ini akan berkaitan juga dengan rendahnya penghayatan masyarakat dalam budayanya.
Hal ini disebabkan oleh hal-hal yang meliputi di dalam kesantunan berbahasa pada dasarnya tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilihan kata maupun kalimat saja. Namun, yang dimaksud dengan kesantunan disini juga akan berkaitan dengan adat pergaulan yang berlaku di kalangan masyarakat luas.
Penegasan Ulang
Sebagai seorang manusia yang memiliki akal dan pikiran, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga pemilihan kata yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, supaya bahasa santun itu bisa menjadi tradisi yang dimiliki oleh setiap individu sejak mereka masih berusia muda, atau bahkan sejak kanak-kanak.
Sejak awal, anak perlu dididik dan dibina untuk menggunakan bahasa yang santun, dan jika hal ini tidak diterapkan secara nyata, maka tidak mustahil rasa kesantunan itu dapat hilang dan menjadikan si anak terlihat arogan, kasar, bahkan hingga kering dari nilai-nilai etika dan agama.
Tentu saja, perilaku dan kebiasaan yang buruk seperti ini tidak pernah diharapkan oleh para orang tua maupun masyarakat manapun. Sehingga, sebagai orang tua yang baik, mereka harus mengajari anak-anaknya sejak kecil untuk menjaga pemilihan kata yang akan mereka gunakan.
Penutup
Informasi yang sangat berhubungan erat dengan teks ceramah bahasa Indonesia kelas 11 ini memang sudah diwajibkan untuk dipahami secara jelas, karena informasi ini termasuk materi kelas 11 yang akan selalu dibahas.
Dengan begitu, sudah menjadi kewajibanmu untuk memahami penjelasan di atas, dan untuk lebih jelasnya kamu bisa menyimak contoh-contohnya yang sudah disebutkan di atas.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: