24 Contoh Kalimat Homonim Bahasa Indonesia beserta Penjelasannya Lengkap

24 Contoh Kalimat Homonim Bahasa Indonesia beserta Penjelasannya Lengkap – Saat belajar bahasa Indonesia, istilah “homonim” seringkali ditemukan.

Apakah kamu sudah tahu apa itu homonim dan contoh-contohnya? Mengetahui contohnya sangat penting untuk pemahaman dan pengaplikasian yang lebih mendalam.

Untuk ulasan selengkapnya, simak ulasan berikut, ya!

Contoh-contoh Kalimat Homonim Bahasa Indonesia dan Penjelasannya

pixabay.com/12138562-12138562/

Pernahkah kamu mendengar istilah “homonim”?

Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, homonim didefinisikan sebagai kata yang mempunyai hubungan makna berbeda, tetapi memiliki persamaan dalam hal fonologis ataupun bentuk tulisannya.

Sebenarnya, homonim juga bisa ditemukan dalam bahasa Inggris meskipun dalam bahasa Indonesia homonim juga sering digunakan.

Seringkali seseorang bingung membedakan maksud homonim dalam suatu kalimat karena kurang memahami konteksnya.

Pada artikel berikut, Mamikos akan memberikan informasi terkait contoh-contoh kalimat homonim dan penjelasannya secara lengkap.

Apa Itu Kalimat Homonim?

Sebelum memasuki contoh-contoh kalimat homonim, terlebih dahulu kamu perlu memahami definisinya.

Suatu kalimat homonim sebenarnya adalah kata yang mempunyai ejaan dan pelafalan sama, tetapi maknanya berbeda.

Secara ringkas, homonim berarti nama yang sama untuk suatu benda atau hal yang lainnya.

Perbedaan makna pada homonim dipengaruhi beberapa hal, seperti konteks kalimat yang dibuat, penyusunan kalimat, dan kondisi yang sedang dituliskan.

Contoh-contoh Kalimat Homonim dan Penjelasannya

Penggunaan homonim dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam ragam bicara lisan ataupun tulisan.

Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan homonim dalam kalimat beserta penjelasannya.

Homonim 1: Bisa

  1. Stela bisa menyelesaikan masalah yang tengah Ia hadapi dengan kepala dingin.
    Makna: Kata bisa pada kalimat tersebut mempunyai makna “mampu” atau “dapat”
  2. Bisa ular kobra yang tidak sengaja masuk ke tubuh korban akan menyebabkan kematian.
    Makna: kata bisa pada kalimat kedua bermakna “zat racun”

Homonim 2: Hak

  1. Mama membeli sepatu hak tinggi sebelum datang ke acara pesta yang diadakan nanti malam.
    Makna: Kata hak pada kalimat pertama mempunyai makna bagian yang tinggi pada sepatu bagian tumit, sehingga membuat pemakainya terlihat lebih tinggi.
  2. Setiap warga negara mempunyai hak untuk berpendapat dan mendapatkan perlindungan hukum.
    Makna: Kata hak pada kalimat kedua mempunyai makna sebagai sesuatu yang melekat pada manusia dan harus didapatkan individu.

Homonim 3: Bulan

  1. Rencana pernikahan Mia dan Budi akan dilangsungkan pada bulan Januari tahun depan.
    Makna: Kata bulan pada kalimat pertama merupakan penyebutan periode dalam kalender
  2. Pancaran sinar bulan purnama di langit yang cerah terlihat lebih indah daripada sinar bulan saat sedang mendung.
    Makna: Kata bulan pada kalimat kedua menunjukkan satelit alam yang mempunyai lintasan orbit di bumi

Homonim 4: Rapat

  1. Ayah lupa menutup toples gula dengan rapat, sehingga semut bisa masuk ke dalamnya.
    Makna: Kata rapat pada kalimat pertama menunjukkan makna “tidak renggang” atau “tidak mempunyai celah”.
  2. Pimpinan perusahaan meminta sekretarisnya untuk tidak masuk ke dalam ruangan saat sedang rapat.
    Makna: Kata rapat pada kalimat kedua menunjukkan makna pertemuan atau diskusi untuk membahas hal yang sudah ditentukan.

Homonim 5: Selang

  1. Tukang kebun mempunyai berbagai jenis selang agar pekerjaannya menjadi lebih mudah.
    Makna: Kata selang pada kalimat pertama menunjukkan makna alat untuk menyalurkan atau membantu mengalirkan air.
  2. Tidak selang beberapa lama, kakak datang menjemputku di sekolah.
    Makna: Kata selang pada kalimat kedua diartikan sebagai “jeda waktu”

Homonim 6: Salam

  1. Paman menitipkan salam untuk keponakannya agar belajar rajin dan tidak malas ke sekolah.
    Makna: Kata salam pada kalimat pertama menunjukkan sapaan.
  2. Ibu memasak sayur menggunakan daun salam agar rasanya lebih lezat dan beraroma.
    Makna: Kata salam pada kalimat kedua bermakna jenis daun yang berasal dari tumbuhan.

Homonim 7: Jarak

  1. Jarak antara rumahku dan rumah kekasihku memang jauh, tetapi aku menganggapnya dekat.
    Makna: Kata jarak pada kalimat pertama menunjukkan rentang lokasi atau tempat
  2. Berbisnis jarak saat ini dianggap menguntungkan karena bisa dipanen jangka panjang untuk dijual dengan harga tinggi.
    Makna: Kata jarak pada kalimat kedua menunjukkan jenis tumbuhan.

Homonim 8: Beruang

  1. Sebelum naik gunung, Ria membaca pengumuman bahwa di gunung tersebut terdapat beruang yang buas.
    Makna: Kata beruang pada kalimat pertama menunjukkan jenis salah satu mamalia yang buas.
  2. Adik bukanlah orang yang beruang, tetapi Ia selalu berbagi pada orang lain.
    Makna: Kata beruang pada kalimat kedua menunjukkan kondisi kaya raya atau mempunyai uang yang lebih.

Homonim 9: Malang

  1. Sungguh malang nasibnya karena sekalipun belajar nilainya tetap di bawah rata-rata.
    Makna: Kata malang pada kalimat pertama menunjukkan nasib sial atau menyedihkan.
  2. Jika libur panjang tiba, Meri akan mengajak keluarganya pergi ke Malang.
    Makna: Kata malang pada kalimat kedua menunjukkan nama kota yang terletak di Jawa Timur.
    Homonim 10: Kali
  3. Ayah sudah mengukur ketinggian tembok sebanyak lima kali agar tidak salah memperkirakan pembelian bahan bangunan.
    Makna: Kata kali pada kalimat pertama menunjukkan kelipatan.
  4. Usai sekolah, anak-anak yang tidak mengikuti pelajaran tambahan pergi ke kali untuk mencari ikan.
    Makna: Kata kali pada kalimat kedua menunjukkan sungai dalam bahasa Jawa.

Homonim 10: Genting

  1. Jika hujan tiba, genting bocor yang ada di rumah dapat dengan mudah mengalirkan air hingga menyebabkan banjir.
    Makna: Kata genting pada kalimat pertama merupakan kata ganti untuk atap rumah.
  2. Saat masih balita, ibu mengatakan bahwa kakak pernah berada dalam kondisi genting saat demam tinggi sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
    Makna: Kata genting pada kalimat kedua menunjukkan situasi atau kondisi yang gawat.

Homonim 11: Darah

  1. Saat mengalami kecelakaan, korban tidak mengeluarkan darah tetapi tidak bisa bergerak sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit.
    Makna: Kata darah pada kalimat pertama menunjukkan cairan berwarna merah yang ada dalam tubuh manusia.
  2. Aku dan adikku mempunyai hubungan darah.
    Makna: Kata darah pada kalimat kedua menunjukkan adanya tali persaudaraan atau hubungan keluarga.

Homonim 12: Buku

  1. Tanaman tebu yang berbuku-buku rasanya akan manis jika diolah dengan cara yang tepat.
    Makna: Kata buku pada kalimat pertama menunjukkan pertemuan ruas-ruas pada tanaman.
  2. Sally lupa mengembalikan buku yang Ia pinjam di perpustakaan sehingga mendapatkan denda.
    Makna: Kata buku pada kalimat kedua menunjukkan lembar kertas yang disusun atau dijilid secara teratur, sehingga dapat dibaca.

Penutup

Setelah membaca 13 contoh kalimat homonim bahasa Indonesia beserta penjelasannya lengkap, apakah kamu sudah lebih paham?

Jika masih bingung dengan homonim dalam bahasa Indonesia, kamu bisa membaca ulang teori tentang homonim dan mencoba membuat kalimatnya sendiri. Semakin sering berlatih, kamu akan semakin paham.

Dapatkan informasi terkait materi bahasa Indonesia yang lengkap di blog Mamikos. Selain itu, ada pula materi pelajaran lain dan informasi untuk mahasiswa serta anak kost yang bermanfaat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta