Kalimat Penjelas, Pengertian, Ciri, Fungsi dan Contoh
Kalimat Penjelas – Dalam bahasa Indonesia kita mengenal yang namanya kalimat dan juga paragraf. Paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang saling berkaitan satu dengan lain. Pada kalimat utama yang biasanya terletak di bagian awal atau bagian akhir selalu diikuti dengan kalimat penjelas.
Kalimat penjelas ini akan mendeskripsikan atau memperjelas kalimat utama agar lebih mudah dipahami. Selain itu, kalimat penjelas juga berisi berbagai jenis data. Tanpa kalimat utama kalimat penjelas tidak akan memiliki maksud atau sedikit membingungkan.
Pengertian Kalimat Penjelas
Daftar Isi
Daftar Isi
Kalimat penjelas bisa diartikan sebagai Kalimat yang digunakan untuk membantu menjelaskan pokok bahasan dalam paragraf. Pokok bahasan ini biasanya berupa kalimat utama yang letaknya di bagian paling depan.
Setelah kalimat utama ditulis, maka kalimat selanjutnya merupakan penjelasan dari inti yang sudah dijabarkan. Kalimat penjelasan ini bisa mencakup banyak hal dan jumlahnya menyesuaikan. Apabila terlalu banyak bisa disambung ke paragraf selanjutnya.
Tapi perlu diingat jika kalimat yang efektif jumlah kalimatnya tidak terlalu banyak. Biasanya kalimat tersebut terdiri dari 3 sampai 6 kalimat yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Apabila dibaca secara menyeluruh tidak akan ada masalah atau rancu.
Ciri Kalimat Penjelas
Sebuah kalimat bisa menjadi penjelas apabila memiliki beberapa ciri di bawah ini. Setiap kalimat tidak harus memiliki ciri semuanya tetapi bisa diambil salah satu yang paling tepat.
1. Penunjang Ide Pokok
Ciri pertama dari kalimat ini adalah adanya informasi yang digunakan untuk menunjang ide pokok. Kalimat pertama yang menjadi ide pokok akan ditunjang dengan kalimat selanjutnya hingga akhirnya paragraf selesai. Biasanya satu paragraf minimal terdiri dari 3 kalimat.
Kalimat yang digunakan untuk penjelas tersebut akan mendampingi kalimat utama. Jadi, seseorang bisa lebih paham dan juga jelas. Apabila hanya membaca pokoknya saja akan sulit untuk dipahami karena semua akan dijelaskan pada kalimat yang lain.
Ide pokok dari suatu kalimat bisa saja berada di depan ataupun berada di belakang. Tugas dari Anda adalah mencari tahu dimana letak dari ide pokok tersebut lalu akhirnya menentukan berbagai jenis kalimat sebagai penjelas yang ada di dalam paragraf tersebut.
2. Tidak Bisa Berdiri Sendiri
Suatu kalimat yang berfungsi sebagai penjelas tidak akan bisa berdiri sendiri. Apabila kalimat utama atau kalimat pokok dihilangkan, maka seseorang bisa mengalami kebingungan saat membaca paragraf dari awal hingga akhir. Mereka tidak akan paham apa maksud dari kalimat yang tersusun tersebut.
Untuk mengetahui yang mana saja merupakan kalimat pendukung. Coba hilangkan bagian depan atau bagian belakang dari paragraf. Apabila kalimat masih menginginkan satu dengan lain, maka bagian itu adalah kalimat yang dipakai untuk menjelaskan.
Inti atau awal dari paragraf merupakan pemicu munculnya kalimat-kalimat penjelas. Itulah kenapa dalam membuat paragraf yang baik seseorang harus menentukan terlebih dahulu kalimat utama, baru dijabarkan dengan menulis penjelas yang ada di belakang.
3. Menguraikan Topik
Dalam menulis suatu kalimat maka seseorang akan menentukan topik atau pokok bahasan. Dari topik tersebut akan diuraikan lagi menjadi beberapa hal sebelum akhirnya orang tersebut pun juga akan dijabarkan sesuai dengan kebutuhan. Intinya penguraian topik ini bisa dilakukan dengan penjelas.
Penjelas akan menguraikan apa saja dengan tepat. Artinya penjelas harus berhubungan atau erat hubungannya dengan pokok bahasan atau topik. Apabila penjelas tidak memiliki hubungan, maka tidak akan bisa tersambung satu dengan lainnya.
Terkadang kalimat penjelas harus diperbaiki terlebih dahulu agar berhubungan satu dengan lain. Selain itu, kalimat penjelas juga harus ada hubungannya dengan kalimat utama, karena jika tidak berhubungan maka Anda tidak salah dalam menguraikan suatu topik.
4. Terdapat Hubungan dengan Kalimat Sebelumnya
Satu hal yang harus dipahami dengan baik adalah penjelas pertama dengan penjelas yang lain akan memiliki hubungan yang sangat erat. Hubungan ini hampir mirip dengan kalimat utama atau topik sehingga tidak bisa dipisahkan atau saling bertentangan.
Hubungan ini terlihat dengan jelas saat dibaca. Hubungan antar kalimat dalam satu paragraf sangat penting untuk membuatnya bisa menjadi paragraf yang sempurna. Apabila tidak ada hubungan, maka bisa dikatakan jika paragraf itu terdiri dari kalimat yang berdiri sendiri.
5. Berupa Data atau Fakta
Pendukung yang merupakan penjelas dalam kalimat tidak hanya berupa kata-kata sederhana saja. Apabila seseorang menulis suatu karya tulis ilmiah atau kalimat formal lainnya, maka penjelas bisa berupa data atau fakta yang sifatnya jelas.
Data ini bisa berupa data kualitatif ataupun data kuantitatif. Jika dimasukkan ke dalam kalimat tentu data kualitatif atau kuantitatif akan dibuat sederhana, sehingga seseorang bisa membaca dengan lebih mudah. Selanjutnya jika ingin melihat data yang lebih luas bisa mengecek kabel atau penjabaran.
Karena memiliki sifat yang cukup berusia, maka data atau fakta harus dicek terlebih dahulu. Jadi, penjelas tidak hanya asal ditulis agar paragraf tidak berisi kalimat basa-basi saja. Tetapi berisi penjelas yang sifatnya sangat berbobot dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Memakai Konjungsi Antar Kalimat
Kalimat penjelas biasanya menggunakan konjungsi antarkalimat untuk menyambungkan ke kalimat utama atau pokok. Meski demikian, tidak ada keharusan atau kewajiban untuk menggunakan konjungsi selama masih terkait satu dengan yang lain dan tidak membingungkan.
Beberapa jenis konjungsi antarkalimat yang sering digunakan adalah: oleh karena itu, selanjutnya, dan lainnya.
Fungsi Kalimat Penjelas
Kalimat ini memiliki beberapa fungsi yang membuatnya pasti ada apel harus ada pada suatu paragraf. Berikut beberapa fungsi dari kalimat sebagai penjelas:
1. Menjelaskan Kalimat Utama
Fungsi paling penting atau utama dari penjelas adalah untuk menjabarkan kalimat utama menjadi lebih rinci dan jelas. Penjabaran ini dilakukan agar paragraf bisa lebih dipahami dan bisa berhubungan atau memiliki korelasi antar kalimat di dalamnya.
Kalimat utama atau pokok biasanya terletak di bagian depan. Isi dari kalimat tersebut adalah sesuatu yang yang cukup umum. Jadi, pada kalimat selanjutnya pokok tersebut akan dijelaskan atau dijabarkan hingga rinci.
2. Mendeskripsikan atau Menguraikan Bahasan
Selanjutnya digunakan untuk mendeskripsikan. Misal kalimat utama menjelaskan tentang jenis atau ciri-ciri suatu hal. Pada kalimat selanjutnya maka jenis atau ciri tersebut akan dijabarkan hingga rinci dalam bentuk kalimat.
3. Membuat Argumentasi
Terakhir dan tidak kalah penting fungsi dari penjelas adalah digunakan untuk membuat atau menguatkan suatu argumentasi. Bisa pada kalimat utama seseorang mengungkapkan pandangannya.
Selanjutnya di kalimat yang lain dia menjelaskan dengan memberikan berbagai jenis data yang tepat dan juga akurat.
Dengan berbagai data yang sudah dijelaskan, maka seseorang bisa membuat suatu argumentasi yang kuat. Jadi, orang lain bisa membaca alasan-alasan mengapa argumentasi itu muncul dan bisa menyanggah ataupun menerimanya.
Contoh Contoh Kalimat Penjelas
Suatu penjelasan yang bisa dilihat dalam paragraf. Itulah kenapa untuk mengetahui kalimat penjelas seseorang harus memahami atau menyimak suatu paragraf lalu menentukan mana kalimat utama dan mana yang menjadi penjelas.
Contoh 1
Agar memiliki tubuh yang ideal, seseorang harus mau berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat. Berolahraga akan membuat timbunan lemak yang ada di tubuh berkurang perlahan-lahan. Sementara itu, jika seseorang berolahraga, seluruh sel yang ada di tubuhnya akan bekerja secara maksimal. Hal ini akan semakin baik jika ditunjang dengan konsumsi makanan yang sehat. Kebutuhan nutrisi akan terjaga sehingga proses pembakaran lemak berjalan dengan baik.
Kalimat Utama:
Agar memiliki tubuh yang ideal, seseorang harus mau berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Penjelas:
- Berolahraga akan membuat timbunan lemak yang ada di tubuh berkurang perlahan-lahan.
- Sementara itu jika seseorang berolahraga, seluruh sel yang ada di tubuhnya akan bekerja secara maksimal.
- Hal ini akan semakin baik jika ditunjang dengan konsumsi makanan yang sehat.
- Kebutuhan nutrisi akan terjaga sehingga proses pembakaran lemak berjalan dengan baik.
Contoh 2
Peningkatan kasus covid-19 di Asia terus meningkat. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan kasus yang ada di negara seperti India. Dalam satu bulan terjadi kenaikan hingga jutaan orang positif dan ribuan lainnya meninggal dunia. Indonesia juga mengalami kenaikan hingga ratusan ribu dalam satu bulan saja. Terakhir, negara seperti Malaysia dan Thailand mengalami kenaikan kasus yang lebih besar dan menembus rekor yang dimiliki.
Kalimat Utama:
Peningkatan kasus covid-19 di Asia terus meningkat.
Penjelas:
- Hal ini bisa dilihat dari kenaikan kasus yang ada di negara seperti India.
- Dalam satu bulan terjadi kenaikan hingga jutaan orang positif dan ribuan lainnya meninggal dunia.
- Indonesia juga mengalami kenaikan hingga ratusan ribu dalam satu bulan saja.
- Terakhir, negara seperti Malaysia dan Thailand mengalami kenaikan kasus yang lebih besar dan menembus rekor yang dimiliki.
Contoh 3
Pemanasan global semakin parah di seluruh dunia. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya banyak aktivitas dari manusia yang merusak lingkungan. Berbagai industri memicu terjadinya kenaikan gas rumah kaca. Lebih parah lagi aktivitas pengrusakan hutan juga tidak mengalami penurunan. Jika hal ini terus terjadi dalam beberapa puluh tahun mendatang bumi ini akan hancur.
Kalimat Utama:
Pemanasan global semakin parah di seluruh dunia.
Penjelas:
- Kondisi ini bisa terjadi karena adanya banyak aktivitas dari manusia yang merusak lingkungan.
- Berbagai industri memicu terjadinya kenaikan gas rumah kaca.
- Lebih parah lagi aktivitas pengrusakan hutan juga tidak mengalami penurunan.
- Jika hal ini terus terjadi dalam beberapa puluh tahun mendatang bumi ini akan hancur.
Contoh 4
Masyarakat banyak yang melanggar protokol kesehatan covid-19. Pelanggaran ini bisa dilihat dari semakin menurunnya kesadaran untuk menggunakan masker saat keluar rumah. Selain itu, mereka juga sering melakukan acara besar seperti pernikahan. Indikator Lain terlihat dari meningkatnya jumlah kasus covid 19 yang ada di rumah sakit. Bahkan pemerintah sampai memperlakukan PPKM hingga berkali-kali.
Kalimat Utama:
Masyarakat banyak yang melanggar protokol kesehatan covid-19.
Penjelas:
- Pelanggaran ini bisa dilihat dari semakin menurunnya kesadaran untuk menggunakan masker saat keluar rumah.
- Selain itu mereka juga sering melakukan acara besar seperti pernikahan.
- Indikator Lain terlihat dari meningkatnya jumlah kasus covid 19 yang ada di rumah sakit.
- Bahkan pemerintah sampai memperlakukan PPKM hingga berkali-kali.
Seperti yang sudah dibahas di atas jika kalimat penjelas digunakan untuk menjelaskan maksud atau tujuan dari kalimat utama. Dengan dijelaskan, maka maksud dari paragraf tersebut lebih mudah dipahami secara menyeluruh dan tidak terpotong.
Itulah kenapa saat membuat paragraf yang baik dan tepat, susunan kalimat yang ada di dalamnya harus saling berkaitan satu dengan lainnya. Apabila tidak, maka kalimat tersebut tidak akan saling terpadu dan akhirnya tidak menjadi paragraf yang tepat.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: