Contoh Kalimat Tidak Efektif beserta Alasannya, Lengkap dengan Ciri-cirinya
Contoh Kalimat Tidak Efektif beserta Alasannya – Dalam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar terdapat banyak jenis kalimat yang yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik untuk kebutuhan formal ataupun tidak.
Hal tersebut sangat penting untuk bisa diketahui karena bisa membuat cara bicara ataupun penulisan menjadi lebih tepat.
Contoh Kalimat Tidak Efektif beserta Alasannya
Daftar Isi
- Contoh Kalimat Tidak Efektif beserta Alasannya
- Pengertian Kalimat Tidak Efektif
- Ciri-ciri Kalimat Tidak Efektif
- 1. Penggunaan Kata yang Mubadzir
- 2. Tidak Memiliki Unsur Pokok Minimal Subjek Predikat (SP)
- 3. Diksi yang Kurang Tepat
- 4. Tidak Sesuai EYD
- 5. Tidak Adanya Kesejajaran Bentuk Bahasa yang Dipakai
- 6. Tidak Terdapat Penekanan pada Ide Pokok
- Syarat Kalimat Tidak Efektif
Daftar Isi
- Contoh Kalimat Tidak Efektif beserta Alasannya
- Pengertian Kalimat Tidak Efektif
- Ciri-ciri Kalimat Tidak Efektif
- 1. Penggunaan Kata yang Mubadzir
- 2. Tidak Memiliki Unsur Pokok Minimal Subjek Predikat (SP)
- 3. Diksi yang Kurang Tepat
- 4. Tidak Sesuai EYD
- 5. Tidak Adanya Kesejajaran Bentuk Bahasa yang Dipakai
- 6. Tidak Terdapat Penekanan pada Ide Pokok
- Syarat Kalimat Tidak Efektif
Salah satu contohnya ialah penggunaan kalimat yang efektif dan tidak efektif. Dalam bahasa sehari-hari untuk berbincang dengan orang lain mungkin kalimat yang tidak efektif akan lebih mudah ditemukan.
Secara umum kalimat ini merupakan rangkaian kata yang memiliki penempatan kurang tepat sehingga terdengar rancu.
Pengertian Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif berarti merupakan susunan kalimat yang tidak mengacu pada kaidah yang berlaku serta tidak mengandung unsur-unsur penting dari sebuah kalimat yang baik dan benar.
Pada kalimat ini terkadang tidak terdapat unsur SPOK yang menjadi dasar penyusunan sebuah kalimat menjadi mudah dipahami dan jelas.
Secara umum kalimat yang tidak efektif lebih sulit dipahami karena penggunaan kata yang tidak efektif atau penempatan yang kurang tepat.
Untuk membuat kalimat yang efektif tentunya harus memiliki pengetahuan mengenai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar baik dari segi pengucapan maupun penulisan.
Jenis kalimat ini cenderung berbelit-belit bahkan beberapa orang akan sulit memahaminya baik dari segi penulisan maupun pada saat dibacakan.
Pemilihan kata atau diksi dalam jenis kalimat ini biasanya kurang tepat sehingga tidak memenuhi kaidah bahasa yang sesuai.
Sekilas kalimat tersebut juga akan sedikit terdengar rancu dan kurang nyaman saat didengarkan.
Sementara itu, syarat kalimat yang efektif ialah terdapat kesesuaian antara apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh pembaca dengan maksud yang sebenarnya terutama dari sisi pembuat kalimat tersebut.
Kalimat tidak efektif tidak akan memberikan efek tertentu dalam komunikasi terutama untuk memperjelas informasi.
Ciri-ciri Kalimat Tidak Efektif
Sebenarnya untuk mengetahui ciri-cirinya Anda hanya bisa memastikan kebalikan dari ciri-ciri kalimat yang efektif. Ciri-ciri yang paling umum tentunya terdapat pada penggunaan kata yang kurang tepat sehingga sangat berlawanan dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.
Tak hanya itu adapula beberapa ciri-ciri lainnya dari kalimat yang tidak efektif.
1. Penggunaan Kata yang Mubadzir
Ciri-ciri lain yang membuat sebuah kalimat dinyatakan tidak efektif ialah adanya penggunaan kata yang mubadzir atau berlebihan.
Biasanya sering ditemukan kata yang sejenis atau memiliki makna yang hampir serupa dalam satu kalimat sehingga membuat kalimat ini menjadi tidak efektif.
Jika Anda menemukan hal ini maka otomatis hal tersebut termasuk ke dalam kelompok kalimat yang tidak efektif.
2. Tidak Memiliki Unsur Pokok Minimal Subjek Predikat (SP)
Kalimat tidak efektif tidak akan memiliki unsur pokok yang lengkap atau minimal memiliki unsur pokok yang terdiri dari subjek dan predikat. 1 rangkaian kata yang memiliki subjek dan predikat yang jelas tentu akan lebih mudah dipahami sehingga menjadi lebih efektif.
Jika terdapat kalimat yang sama sekali tidak mengandung subjek atau predikat maka otomatis tidak termasuk kedalam kalimat yang efektif.
3. Diksi yang Kurang Tepat
Diksi yang kurang tepat biasanya menjadi ciri utama dari kelompok kalimat ini sehingga membuatnya menjadi tidak efektif. Pemilihan kata biasanya kurang tepat dan tidak memiliki kesesuaian terhadap tema atau topik yang dibahas. hasilnya kalimat menjadi lebih berbelit-belit dan sulit untuk dipahami.
4. Tidak Sesuai EYD
Jika Anda menemukan rangkaian kata yang tidak sesuai dengan EYD maka otomatis kalimat ini termasuk ke dalam kelompok yang tidak efektif. EYD atau ejaan yang disempurnakan meliputi perubahan kata pada saat mendapat imbuhan, sisipan atau akhiran.
Contohnya saja jika terdapat kata dengan imbuhan “me” atau “ter” maka kata tersebut harus terdengar tepat dan perubahannya harus sesuai.
5. Tidak Adanya Kesejajaran Bentuk Bahasa yang Dipakai
Kalimat tidak efektif tidak memiliki kesejajaran bentuk bahasa yang digunakan dalam rangkaian kata. Kalimat tersebut tidak memiliki penempatan ide yang sama pada tulisan yang dibuat.
Hal tersebut tentu akan menimbulkan tema yang melenceng dari pembahasan dalam kalimat yang digunakan.
6. Tidak Terdapat Penekanan pada Ide Pokok
Tulisan yang lebih mudah dipahami akan memiliki ide pokok di dalamnya. Kalimat yang tidak efektif tidak begitu fokus terhadap ide pokok dari pembahasan yang dimaksud sehingga sulit untuk dipahami karena pembahasannya bisa lebih meluas.
Bahkan pada jenis kalimat ini penafsirannya bisa lebih bervariasi akibat tidak adanya penekanan terhadap ide pokok.
Berdasarkan ciri-ciri di atas Anda tentu bisa membuat perbandingan dari sebuah kalimat yang memiliki kesesuaian dengan ciri-ciri tersebut. Minimal memiliki salah satu ciri-ciri di atas maka kalimat tersebut bisa dikatakan sebagai kalimat yang tidak efektif.
Anda bisa lebih mudah menentukan dan membedakan kelompok kata tersebut dengan menggunakan ciri-ciri ini.
Terkadang dalam beberapa konteks kalimat Anda bisa saja merasa sulit untuk membedakannya. Dengan mengacu pada ciri-ciri ini Anda akan lebih mudah dalammembedakan satu sama lain dan mengetahui letak kata yang tidak efektif yang membuat kalimat tersebut menjadi rancu.
Syarat Kalimat Tidak Efektif
Selain terdapat ciri-ciri yang bisa membedakan antara kalimat efektif dan tidak efektif adapula beberapa syarat khusus yang menandakan bahwa kalimat tersebut tidak efektif.
Beberapa penulisan kalimat seringkali cukup bervariasi sehingga Anda juga bisa saja kesulitan jika hanya mengandalkan ciri-ciri dari kalimat tidak efektif.
Syarat yang dimaksud juga merupakan prinsip yang sangat berlawanan dengan syarat atau prinsip penting dari kalimat yang efektif. Hal tersebut juga bisa menjadi identitas tersendiri bagi rangkaian kata yang yang bisa dibedakan sebagai kalimat yang efektif ataupun sebaliknya.
Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan syarat dari kalimat yang tidak efektif.
1. Tidak Adanya Kesatuan
Kesatuan yang dimaksud ialah keseimbangan antara pikiran atau gagasan dengan struktur bahasa yang digunakan. Hal ini bisa ditunjukkan dengan adanya perpaduan dari pikiran yang sangat baik.
Pada kalimat yang tidak efektif biasanya tidak terdapat kesatuan yang ditandai dengan tidak adanya subjek dan predikat yang jelas serta memiliki subjek yang ganda.
2. Tidak Memiliki Kehematan
Syarat kalimat efektif ialah adanya kehematan sehingga jika tidak adanya prinsip ini otomatis kalimat tersebut tergolong ke dalam kalimat tidak efektif. Kehematan yang dimaksud piala menghindari penggunaan kata yang tidak perlu atau menjamakkan kata yang sudah jamak serta tidak mengulang subjek.
3. Tidak Memiliki Keparalelan
Keterangan merupakan kesamaan bentuk dalam penggunaan kata dalam satu kalimat. Jika kata pertama termasuk dalam bentuk verba maka kata berikutnya juga harus menggunakan bentuk kata verba sehingga menjadi sebuah keparalelan.
Dengan begitu, hal ini akan menjadi kesatuan dari rangkaian kata yang mudah dipahami karena memiliki bentuk yang paralel.
4. Tidak Jelas, Padat dan Singkat
Syarat berikutnya dari kalimat yang efektif ialah penyampaian yang jelas padat dan juga singkat. Jika sebuah kalimat memiliki pemaparan yang terlalu bertele-tele sehingga sulit dipahami bahkan maknanya sendiri tidak bisa ditentukan sudah pasti rangkaian kata tersebut tergolong ke dalam kalimat yang tidak efektif.
Jenis kalimat yang tidak efektif bisa dikenali dari kesesuaian antara kalimat dengan syarat yang berlaku. Bisa mempermudah Anda untuk mengenalinya bukan hanya dari ciri-cirinya saja.
Hal ini bisa Anda gunakan pada saat mengerjakan soal bahasa Indonesia mengenai kalimat yang efektif dan tidak efektif.
Untuk lebih memudahkannya Anda bisa memperhatikan ciri-ciri penting dari kalimat yang dimaksud serta memastikan apakah kalimat ini memenuhi syaratnya.
Jika salah satu syarat saja tidak terpenuhi maka kalimat tersebut bisa termasuk kedalam kalimat tidak efektif karena bisa berubah dari cara pembacaan maupun makna.
Contoh
Kalimat yang tidak efektif tentunya sangat mudah Anda temukan terutama dalam penggunaannya sehari-hari karena memang untuk komunikasi dengan orang terdekat kalimat ini lebih sering digunakan.
Sementara itu, biasanya untuk acara yang lebih formal atau lawan bicara yang lebih tinggi jabatannya biasanya kalimat yang efektif akan digunakan.
Misalnya : ” Kalau gitu, nanti kita bahas kembali”. Kalimat ini tidak efektif karena menggunakan kata dengan diksi yang kurang tepat. Terdapat kata “gitu” yang merupakan kata yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan serta kaidah bahasa Indonesia.
Melihat dari kata berikutnya yang digunakan maka penggunaan kalimat ini bisa digunakan dalam suasana formal.
Akan tetapi kalimat tersebut kurang efektif karena menggunakan kata “gitu” sehingga harus diganti dengan penggunaan kata lain. Agar menjadi lebih efektif kata tersebut bisa diubah sehingga menjadi “Kalau begitu, hal ini akan dibahas kembali nanti”.
Dalam suasana yang formal kalimat yang kedua ini terdengar lebih efektif dan tepat dalam penggunaan kata.
Contoh kalimat tidak efektif di atas seringkali ditemukan dalam penggunaannya secara langsung dalam suasana yang formal.
Dalam beberapa acara yang melibatkan banyak orang terutama dengan jabatan yang cukup tinggi kalimat tersebut tentu kurang pas dan diperlukan penyempurnaan sehingga menjadi kalimat yang efektif.
Contoh lain yang juga sangat sering ditemukan ialah adanya penggunaan kata yang tidak memiliki kehematan atau menggunakan kata bermakna ganda.
Misalnya “Fira hanya membeli coklat 6 box saja”. Kalimat ini menjadi tidak efektif karena menggunakan dua kata yang memiliki makna yang serupa yaitu “hanya” dan “saja”.
Rangkaian kata tersebut bisa menjadi lebih efektif jika salah satu dari kedua kata ini dihilangkan.
Maknanya akan tetap sama dan bisa dipahami dengan maksud yang serupa. Kata “hanya” dan kata “saja” memiliki makna yang hampir sama dan tidak perlu digunakan keduanya secara bersamaan dalam satu kalimat sehingga menjadi kata yang mubazir.
Adapula kalimat tidak efektif yang sering digunakan hingga saat ini dalam aktivitas sehari-hari yaitu “waktu dan tempat saya persilahkan”. Kalimat ini tidak efektif terutama untuk digunakan dalam sebuah acara.
Kalimat tersebut sering digunakan oleh pembawa acara yang akan mempersilahkan pengisi acara menyampaikan pidato atau sambutan.
Secara makna kalimat tersebut berarti mempersilahkan bagi “waktu dan tempat” bukan untuk subjek yang dimaksud yaitu pengisi acara.
Kalimat efektif untuk mengoreksi kalimat tadi ialah “Kepada bapak atau ibu saya persilahkan” sehingga maknanya jelas siapa yang dipersilahkan untuk berbicara.
Dari penjelasan diatas tentu Anda sudah mendapatkan pemahaman mengenai kalimat yang efektif dan tidak efektif.
Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, syarat hingga contoh kalimat tidak efektif Anda bisa lebih mudah membedakan jenis kalimat ini.
Dengan begitu, penggunaan serta pemahaman terhadap kalimat ini bisa lebih tepat.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: