6 Karakteristik Teks Argumentasi beserta Kaidah Kebahasaannya
6 Karakteristik Teks Argumentasi beserta Kaidah Kebahasaannya — Teks argumentasi merupakan jenis teks yang mencantumkan fakta dan opini sekaligus.
Jenis teks ini memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan teks-teks yang lain seperti teks laporan hasil observasi dan sebagainya.
Nah, supaya kamu bisa mengenali jenis teks ini, pelajari secara mendalam yuk apa saja karakteristik teks argumentasi melalui uraian Mamikos berikut ini!
Pengertian Teks Argumentasi
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum mempelajari karakteristik teks argumentasi, kamu pasti penasaran apa sih arti dari teks argumentasi yang dari tadi Mamikos sebutkan?
Beberapa hari ke belakang, Indonesia sedang mengalami situasi darurat di bidang politik terkait RUU Pilkada yang diusulkan DPR.
Nah, kamu bisa menyampaikan opini atau pendapatmu mengenai hal tersebut lewat teks argumentasi.
Teks argumentasi menurut Agustinalia (2022) dalam Mengenal dan Memahami Jenis-jenis Teks merupakan teks yang memuat pengembangan penulisan teks dengan tujuan meyakinkan pembaca agar memiliki pola pikir yang sama dengan penulis.
Isi teks argumentasi dapat berupa ide, gagasan, opini atau pendapat dengan disertakan analogi, contoh serta penjelasan argumen yang kuat sehingga bisa membuat pembaca setuju dengan pemaparanmu.
Teks argumentasi bisa kamu temukan dalam dalam berbagai konteks, seperti pada karya tulis, artikel opini di media, pidato yang sifatnya persuasif maupun debat.
Tujuan Teks Argumentasi
Tadi kamu sudah belajar mengenai pengertian teks argumentasi, nah sebelum melangkan menuju pembahasan mengenai karakteristik teks argumentasi, belajar dulu yuk tentang tujuan teks ini.
Tujuan dari disusunnya teks argumentasi yaitu memberikan keyakinan kepada pembaca mengenai hal-hal tertentu dengan alasan atau argumen serta sejumlah informasi dan data sebagai bukti nyata yang mendasari argumen tadi terbentuk.
Harapannya, dengan ditambahkannya alasan, fakta, atau bukti yang kuat, pembaca diharapkan akan lebih merasa yakin dan percaya.
Jadi, dari tujuan ini bisa kita simpulkan kalau ternyata selain kita membutuhkan argumen atau gagasan, kita juga membutuhkan sejumlah fakta atau bukti yang bisa mendukung pendapat kita.
Karakteristik Teks Argumentasi
Akhirnya, sampai juga Mamikos pada pembahasan mengenai karakteristik teks argumentasi. Berikut karakteristiknya menurut Agustinalia (2022):
1. Terdapat Opini Penulis
Berbeda dengan teks laporan hasil observasi yang sangat objektif sifatnya, dalam teks argumentasi terdapat opini, pandangan, pendapat, gagasan atau keyakinan penulis terhadap suatu fenomena.
Opini ini nantinya harus didukung oleh bukti-bukti yang mendukung berupa data-data yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya.
2. Disajikan dengan Analisis dan Analogi
Ciri teks argumentasi selanjutnya adalah dalam penyusunannya, teks ini akan menerangkan suatu fenomena dengan cara pembaca diminta untuk menganalisis serta menganalogi.
3. Sumber Rujukan Jelas
Teks argumentasi memiliki sumber rujukan yang jelas yang didalamnya merangkum data-data faktual, objektif serta terpercaya.
Mengapa demikian? Hal ini bertujuan agar dapat mendukung dan memperkuat opini penulis sehingga nantinya dapat diterima oleh pembaca.
4. Disampaikan dengan Logis
Sumber rujukan yang sudah dihimpun oleh penulis sebagai bahan riset tulisannya akan disampaikan secara logis ke dalam teks argumentasi.
Kata-kata yang logis akan lebih mudah diterima oleh pembaca, apalagi jika cara penyampaian dan pilihan kata-katanya dibuat semudah mungkin untuk dimengerti.
5. Terdapat Kalimat Ajakan
Pada teks argumentasi biasanya penulis akan menambahkan kalimat seruan ajakan yang meminta pembaca untuk ikut setuju dengan opini penulis.
Kalimat ajakan ini juga bisa berisi ajakan kepada pembaca untuk mengikuti langkah selanjutnya apabila pembaca menerima ide atau gagasan si penulis.
6. Diakhiri Simpulan
Setelah disampaikan opini penulis serta data-data dari rujukan terpercaya, maka di akhir teks argumentasi penulis wajib memberikan simpulan atau pembahasan secara garis besar berisi solusi untuk menyelesaikan masalah yang diangkatnya.
Kaidah Kebahasaan
Tadi kamu sudah belajar mengenai karakteristik teks argumentasi, lengkapi pengetahuanmu mengenai teks argumentasi dengan mengetahui kaidah kebahasaannya juga, yuk!
Dalam menyusun sebuah teks berbahasa Indonesia, penting bagi kita untuk mengetahui kaidah kebahasaannya, termasuk dalam menyusun teks argumentasi. Teks argumentasi memiliki 3 unsur kaidah kebahasaan, berikut penjelasannya!
1. Adverbia
Adverbia biasa dikenal sebagai kata keterangan yang bisa digunakan untuk menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai jenis kata lainnya.
Tujuan ditambahkannya adverbial pada teks argumentasi yaitu agar suatu kalimat dalam teks argumentasi semakin jelas maksudnya tanpa ada penafsiran lain yang membuatnya terkesan sebagai kalimat ambigu.
Beberapa kata keterangan yang bisa kamu kamu tambahkan bermacam-macam, beberapa di antaranya adalah:
A. Keterangan Tempat
Kamu bisa menggunakan keterangan tempat untuk memberikan informasi yang lebih terperinci mengenai lokasi peristiwa atau kejadian yang sedang kamu terangkan.
B. Keterangan Waktu
Terkadang dalam sebuah teks argumentasi, kamu perlu merincikan kapan suatu peristiwa terjadi supaya ada kronologi waktu yang jelas.
Nah, kamu bisa menggunakan keterangan waktu untuk memberikan gambaran rinci kapan suatu kejadian terjadi menggunakan adverbial yang khusus untuk merinci keterangan waktu.
C. Keterangan Alat
Untuk memperinci suatu alat yang berkaitan dengan suatu peristiwa dalam teks argumentasi, kamu wajib menambahkan adverbial yang berkaitan dengan keterangan alat.
D. Keterangan Syarat
Adverbia terkait syarat digunakan untuk menjelaskan segala sesuatu yang memiliki hubungan persyaratan.
E. Keterangan Sebab
Adverbia jenis ini bisa kamu gunakan apabila kamu ingin menjelaskan alasan atau penyebab dari suatu peristiwa terjadi.
2. Konjungsi
Konjungsi diketahui sebagai kata penghubung atau penyambung yang menghubungkan satu kata dengan kata lain supaya memiliki makna jelas dan berhubungan satu dengan lainnya.
Saat mempelajari kalimat ambigu tempo hari, kita sudah mengetahui bahwa salah satu sebab suatu kalimat menjadi kalimat ambigu adalah karena konjungsi yang tidak tepat atau justru kekurangan suatu konjungsi di dalamnya.
Padahal, dalam kalimat argumentasi kita harus meyakinkan pembaca mengenai gagasan yang kita miliki, oleh karena itu sebisa mungkin jangan sampai konjungsi yang kita pakai salah sehingga berakhir menjadi kalimat ambigu.
Berikut beberapa jenis konjungsi yang bisa kamu gunakan dalam menyusun teks argumentasi:
A. Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat pada umumnya dipakai untuk menghubungkan suatu kata dengan kata, antarfrasa maupun antarklausa.
B. Konjungsi Antarkalimat
Untuk membuat paragraf yang padu, kita membutuhkan konjungsi yang menghubungkan kalimat satu dengan lainnya. Untuk melakukannya, kamu bisa menggunakan konjungsi antarkalimat.
C. Konjungsi Antarparagraf
Tidak hanya kata maupun kalimat, satu paragraf dengan paragraf lainnya juga membutuhkan konjungsi yang bisa membuatnya memiliki kesinambungan dan menjadi teks yang utuh.
Kamu bisa melakukannya dengan memanfaatkan konjungsi antarparagraf yang bisa digunakan dalam membuka suatu paragraf yang bisa dikaitkan dengan paragraf yang sebelumnya.
3. Verba
Verba berarti kata kerja. Kata ini dapat menjelaskan suatu perbuatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh subjek. Berikut beberapa jenis verba yang bisa coba kamu gunakan dalam menyusun teks argumentasi:
A. Verba Asal
Verba asal ialah verba yang digolongkan berdasarkan bentuknya di mana verba ini akan lebih bermakna apabila disusun bersama afiks lain.
B. Verba Turunan
Verba ini bentuknya lebih kompleks sehingga memiliki dua morfem atau lebih.
C. Verba Transitif
Verba jenis ini ialah verba yang butuh nomina objek. Apabila di dalam kalimat aktif, nominanya akan berfungsi sebagai objek, sementara dalam kalimat pasif maka objek akan digantikan oleh subjek.
D. Verba Intransitif
Verba jenis ini membutuhkan objek di dalamnya dan verba ini biasanya akan memiliki bentuk dasar afiks “ber-“ dan “ber – kan”, “ter-“ juga “ke-“.
Struktur Teks Argumentasi
Dalam menyusun teks argumentasi terdapat struktur yang harus kamu ikuti, setelah mengetahui karakteristik teks argumentasi, kamu wajib mengetahui struktur berikut!
1. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan biasanya akan diisi dengan latar belakang atau pengenalan masalah sehingga penulis perlu menunjukkan dasar dari argumentasi yang disampaikannya.
Untuk dapat memikat pembaca, maka penulis perlu menuliskan bagian ini semenarik mungkin untuk menarik perhatian pembaca.
2. Tubuh Argumen
Pada bagian ini penulis harus membuktikan argumentasinya dengan menunjukkan bukti, fakta atau alasan logis sehingga pembaca akan bisa menerima pendapat penulis dengan baik.
Pastikan saat membuat bagian ini kami menganalisis, menyusun dan mengemukakan dengan terlebih dahulu melakukan observasi atau eksperimen sehingga bisa didapat simpulan yang tepat.
3. Simpulan
Bagian ini bisa dibilang merupakan intisari dari teks argumentasi karena berisi pendapat penulis mengenai fenomena atau permasalahan yang dibahas.
Kamu harus menyusun simpulan secara runtut, sinkron, serta logis apa yang kamu bahas pada bagian-bagian sebelumnya.
Kamu harus bisa menyakinkan pembaca untuk memercayai apa yang kamu paparkan pada bagian ini sebab kesimpulan merupakan kunci terakhir yang akan menentukan keberhasilan tujuanmu mempengaruhi pembaca.
Jenis-jenis Teks Argumentasi
Kalau kamu sudah tahu strukturnya, kamu bisa menyusun teks argumentasi menjadi 5 jenis seperti di bawah ini:
1. Sebab Akibat
Teks argumentasi jenis ini biasanya akan disusun berdasarkan hubungan kausalitas dari satu masalah satu dengan masalah lainnya.
Pada teks argumentasi jenis ini pembaca akan diperlihatkan bahwa oleh suatu fenomena (sebab), maka akan didapatkan fenomena lainnya (akibat).
2. Perbandingan
Jika kamu ingin menguji 2 fenomena atau lebih berdasarkan perbedaannya, maka kamu bisa mencoba menyusun teks argumentasi jenis perbandingan.
Dengan membandingkan 2 fenomena tersebut diharapkan didapatkan hasil evaluasi yang jelas mengenai perbedaan, kelebihan dan kekurangan dua fenomena atau lebih itu.
3. Persamaan
Jika kamu perlu mencari persamaan atau kemiripan dari dua fenomena atau lebih, maka kamu bisa menyusunnya ke dalam argumentasi persamaan.
Dengan menyajikannya ke dalam jenis teks argumentasi ini maka pembaca akan mengetahui apa kaitan penting dua fenomena tersebut.
4. Autoritas
Teks argumentasi autoritas diciptakan dengan cara mengutip rujukan yang relevan sehingga bisa menambah keabsahan argumen penulis.
Otoritas yang dijadikan sumber rujukan bisa berupa apa saja dari individu hingga institusi selama kredibilitasnya pada bidang yang terkait topik tersebut mumpuni.
5. Kesaksian
Argumentasi kesaksian disusun dari kumpulan kesaksian atau pernyataan dari pihak-pihak yang mempunyai pengalaman langsung atau ilmu terkait suatu fenomena.
Contoh Teks Argumentasi
Digadang-gadang sebagai lulusan yang siap mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor, lulusan SMK nyatanya menjadi penyumbang pengangguran terbesar di Indonesia.
Data dari BPS menunjukkan sejak 2016 persentase pengangguran dari lulusan SMK menjadi yang paling tinggi yaitu menyentuh 9,82%, sedangkan tahun 2024 menjadi 8,9%.
Hal ini disinyalir karena adanya ketidakcocokan antara kurikulum yang diajarkan di jenjang SMK dengan kebutuhan tenaga kerja di zaman sekarang.
Pemerintah perlu membenahi kurikulum yang mereka canangkan di jenjang SMK supaya lulusannya bisa lebih terserap oleh industri.
Penutup
Dengan mengetahui karakteristik teks argumentasi kamu pasti bisa membuat teks argumentasi sendiri yang sudah sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan.
Apabila kamu masih membutuhkan informasi tambahan terkait teks argumentasi, kamu bisa menyimak FAQ berikut, ya!
FAQ
Manfaatnya antara lain: melatih kemampuan kita untuk berpikir secara kritis, mengasah keterampilan kita dalam berkomunikasi, meningkatkan kemampuan persuasi serta memperdalam pemahaman isu.
Langkah-langkahnya antara lain: tentukan dulu topik yang akan kamu bahas, tentukan tesis, kumpulkan bukti atau data yang akan mendukung opinimu, susun argumen-argumenmu, tuliskan simpulan utamanya.
Struktur dari suatu argumen pada umumnya terdiri atas 3 komponen, antara lain: pernyataan atau posisi yang diambil oleh penulis, argumen yang mendukung pendapat penulis yang diambil berdasar data dan fakta, terakhir ialah simpulan yang merangkum argumen serta memberikan penegasan.
Karena objektivitas dari data-data yang disertakan dalam mendukung ide atau argumen penulis akan meningkatkan kredibilitas pendapat penulis sehingga pembaca akan menerima argumen penulis tersebut dengan lebih mudah.
Kalimat opini biasanya digunakan penulis untuk memberikan pandangan atau penialai subjektif dari penulis mengenai suatu masalah.
Sedangkan fakta digunakan untuk menghadirkan alasan-alasan logis atas gagasan yang penulis sampaikan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: