Karya Tulis Ilmiah: Cara Penulisan, Struktur dan Metode Penelitian
Karya Tulis Ilmiah: Cara Penulisan, Struktur dan Metode Penelitian – Karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan yang dihasilkan dengan menerapkan kaidah-kaidah ilmiah.
Tugas untuk membuat karya tulis ilmiah tidak hanya diberikan bagi mahasiswa saja. Siswa sekolah menengah atau sekolah dasar pun diberikan pengetahuan terkait cara menulis karya ilmiah.
Meskipun demikian, penjelasan bagi setiap jenjang tentu tidak sama untuk memudahkan pemahaman.
Bagian-bagian Karya Tulis Ilmiah dan Cara Penulisannya
Daftar Isi
Daftar Isi
Agar kamu tidak kesulitan ketika diminta membuat karya tulis ilmiah, hal penting yang perlu kamu ketahui adalah sistematikanya.
Selain itu, cara penulisan dan metode penelitian karya tulis ilmiah juga tidak boleh asal-asalan.
Sebab, cara pengambilan data yang tidak akurat akan berpengaruh pada hasil penelitian dan kesimpulan penelitian.
Bagi kamu yang sedang belajar menulis karya tulis ilmiah, informasi berikut bisa menjadi referensi.
Apa Itu Karya Tulis Ilmiah?
Karya tulis ilmiah didefinisikan sebagai tulisan atau laporan tertulis yang berfungsi untuk memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah.
Karya tulis ilmiah ditulis oleh individu atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan.
Nama lain dari karya tulis ilmiah adalah tulisan akademis (academic writing). Biasanya, karya tulis ilmiah dibuat oleh guru, dosen, mahasiswa, atau akademisi.
Tapi perlu kamu ketahui bahwa karya tulis ilmiah tidak hanya terdiri dari satu jenis saja. Terdapat beberapa macam karya tulis ilmiah, yaitu:
1. Makalah
2. Paperwork atau kertas kerja
3. Artikel
4. Skripsi
5. Tesis
6. Disertasi
Masing-masing karya tulis ilmiah dibuat untuk tujuan dan syarat tertentu. Misalnya makalah yang dibuat untuk kepentingan tugas kuliah.
Ada pula skripsi yang menjadi syarat mahasiswa agar bisa lulus program sarjana. Karya tulis ilmiah berupa tesis pun merupakan sebuah syarat agar mahasiswa dapat meraih gelar Master atau Magister.
Cara Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah tentu dibuat dengan menerapkan kaidah-kaidah tertentu.
1. Penggunaan bahasa baku. Pada karya tulis ilmiah digunakan bahasa Indonesia sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Tidak ada bahasa gaul atau bahasa lisan di dalam penulisan suatu karya tulis ilmiah. Apabila ada istilah asing, digunakan huruf miring atau diberi penjelasan khusus.
2. Penggunaan sitasi atau kutipan. Isi dari karya tulis ilmiah tidak berasal dari pendapat pribadi seseorang.
Oleh karena itu, ketika mengambil data atau kalimat dari sumber lain, perlu dicantumkan tanda kutipan. Hal ini sangat penting untuk menghindari plagiasi.
3. Penggunaan sumber terpercaya. Karya tulis ilmiah yang baik tidak menggunakan sumber asal-asalan atau hanya dari blog.
Sebaliknya, sumber yang dipakai adalah buku, jurnal, prosiding, atau artikel terpercaya lainnya.
Struktur Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Pada penulisan karya tulis ilmiah, terdapat struktur penulisan yang bisa diikuti.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa terkadang setiap tempat memiliki kebijakan khusus pada struktur penulisan karya tulis ilmiah.
Kamu bisa menyesuaikan bentuk penulisan dengan berpedoman pada referensi berikut.
1. Halaman Judul atau Cover: memuat judul karya tulis ilmiah
2. Halaman Pengesahan: berisi tanda tangan penulis, pembimbing, dan pihak lain yang sudah ditentukan.
3. Kata Pengantar: berisi sambutan penulis dan ucapan terima kasih.
4. Daftar Isi
5. Pendahuluan: berisi
• Latar belakang penulisan
• Rumusan masalah
• Tujuan pembuatan karya tulis
• Manfaat pembuatan karya tulis
6. Tinjauan Pustaka atau Dasar Teori: berisi teori yang digunakan sebagai acuan.
7. Metodologi Penelitian atau Metode Penelitian
8. Pembahasan Atau Hasil Penelitian
9. Penutup
• Kesimpulan
• Saran
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran: Berisi lampiran data hitungan, dokumentasi, atau data lain yang dianggap penting.
Metode Penelitian pada Karya Tulis Ilmiah
Pada karya tulis ilmiah terdapat metode khusus yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Tidak ada ketentuan bahwa hanya diizinkan untuk menggunakan satu macam metode saja.
Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan beberapa metode sekaligus untuk menambah akurasi data yang didapatkan.
Namun, setiap metode yang digunakan akan berpengaruh pada hasil penelitian.
1. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode kuantitatif digunakan untuk mencari data yang membutuhkan observasi. Hasil dari pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif adalah angka.
Proses analisis data menggunakan statistik. Nantinya, data tersebut dapat diolah menggunakan diagram, grafik, tabel, dan sebagainya.
2. Metode Penelitian Kualitatif
Metode kualitatif adalah kebalikan dari metode kuantitatif. Hasil dari metode ini adalah data yang sifatnya narasi dan bukan angka.
3. Metode Penelitian Eksperimen (Percobaan)
Pada metode eksperimen, peneliti akan melakukan percobaan pada suatu hal untuk mencari tahu dampak dari perlakuan yang diberikan. Biasanya metode ini diterapkan di bidang sains dan kesehatan.
Peneliti akan menetapkan variabel kontrol (tidak diberi perlakuan) dan variabel yang diberi perlakuan. Ketika menerapkan metode ini, prosedur yang diterapkan harus jelas dan sistematis.
4. Metode Penelitian Deskriptif
Metode penelitian deskriptif dilakukan dengan membuat gambaran keadaan suatu subjek atau objek dengan rinci. Deskripsi difokuskan pada masalah yang akan dibahas.
Kemampuan mendeskripsikan sesuatu sangat berperan penting untuk membuat data semakin akurat.
5. Metode Survei
Metode survei dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mencari data yang sudah ditetapkan. Tujuan metode survei adalah mendapatkan informasi sesuai variabel yang dicari.
Namun, peneliti akan membatasi area survei dengan adanya populasi dan sampel penelitian.
6. Metode Kuesioner (Angket)
Perolehan data pada karya tulis ilmiah juga dapat dilakukan dengan metode kuesioner.
Peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai tema karya tulis ilmiah.
Cara pemberiannya pun bisa menggunakan kertas atau dilakukan secara online.
Jawaban yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dan dicari kesimpulannya.
Kesalahan dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Setelah membaca artikel di atas, apakah kamu sudah lebih paham terkait karya tulis ilmiah?
Sebenarnya masih ada informasi terkait kesalahan yang sering dibuat ketika menulis karya ilmiah.
Dengan membaca poin penjelasan berikut, harapannya kamu bisa menghindari kesalahan dan bisa membuat karya tulis ilmiah dengan baik.
1. Tidak Mencantumkan Sumber
Karena ingin dianggap keren, seringkali kutipan atau data penting pada karya tulis ilmiah tidak menyertakan sumber.
Padahal, hal ini sangat berbahaya dan dapat dianggap sebagai bentuk plagiasi.
Setiap kalimat yang ditulis pada karya ilmiah harus mencantumkan sumber, apalagi jika berkaitan dengan teori.
Gunakan teknik kutipan langsung atau kutipan tidak langsung apabila ingin mengutip banyak kalimat.
Selain itu, kamu bisa menggunakan catatan perut atau catatan kaki untuk memudahkan penelusuran.
2. Menggunakan Referensi Blog
Deadline karya tulis ilmiah yang sudah mendekati batas akhir ditambah dengan tugas karya ilmiah dengan tema sulit seakan menjadi beban. Tidak jarang akhirnya penulisan karya tulis ilmiah pun dilakukan asal-asalan.
Jika seharusnya mengambil sumber tulisan dari jurnal atau buku pun tidak dilakukan. Alhasil penulisan karya tulis ilmiah pun hanya copy paste dari blog yang tidak bisa dipercaya.
Mulai saat ini, hindari pengambilan sumber dari blog meskipun terlihat meyakinkan.
Namun, kamu bisa menjadikan tulisan di blog sebagai referensi dan mencari rujukan langsung dari buku atau jurnal. Dengan demikian, data pada karya tulis ilmiahmu dapat dipertanggungjawabkan.
3. Salah Memasukkan Catatan Perut atau Catatan Kaki
Pahami cara penulisan catatan perut atau catatan kaki. Aturan untuk menggunakan jenis catatan tersebut biasanya sudah ditetapkan oleh kampus atau sekolah.
Tentunya teknik untuk mengutip dan menggunakan catatan perut atau catatan kaki tidak sama.
Penutup
Demikian informasi mengenai cara penulisan dan metode penelitian karya tulis ilmiah yang bisa kamu jadikan referensi.
Wajar jika kamu merasa bingung atau kesulitan ketika menulis karya ilmiah, apalagi karena belum terbiasa.
Semakin rajin kamu menulis karya ilmiah, akan semakin paham pula kamu dengan seluk beluk karya tulis tersebut.
Tidak perlu malu bertanya pada ahli apabila kamu mendapati kesulitan ketika sedang menulis.
Para ahli, guru, atau dosen akan membantumu memperbaiki sistematika penulisan, bahkan menyarankan metode pengambilan data yang akurat.
Apabila kamu sudah paham dan bisa menerapkan cara penulisan dan metode penelitian karya tulis ilmiah, cobalah untuk mengikuti kompetisi karya ilmiah.
Jadi, kemampuan pembuatan karya tulis ilmiahmu tidak hanya digunakan untuk mengerjakan tugas saja. Tertarik mencoba?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: