7 Contoh Kegiatan Ekonomi Agrikultur dan Non Agrikultur
7 Contoh Kegiatan Ekonomi Agrikultur dan Non Agrikultur – Sektor pertanian menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama masyarakat Indonesia.
Namun sayangnya, dibandingkan negara Asia lainnya, produk pertanian kita masih kalah saing di pasar global.
Berbicara pendapatan dari hasil sektor pertanian, dalam artikel ini sudah dirangkumkan berbagai contoh kegiatan ekonomi agrikultur dan non agrikultur.
Berikut Deretan Contoh Kegiatan Ekonomi Agrikultur dan Non Agrikultur
Daftar Isi
- Berikut Deretan Contoh Kegiatan Ekonomi Agrikultur dan Non Agrikultur
- Apa itu Ekonomi Agrikultur?
- Topik Penting dalam Ekonomi Agrikultur
- Contoh Kegiatan Ekonomi Agrikultur dan Non Agrikultur
- 1. Produk Agrikultur
- 2. Industri Kimia
- 3. Produksi Serat
- 4. Tanaman Hias
- 5. Perikanan
- 6. Peternakan
- 7. Ekonomi Non Agrikultur
Daftar Isi
- Berikut Deretan Contoh Kegiatan Ekonomi Agrikultur dan Non Agrikultur
- Apa
itu Ekonomi Agrikultur? - Topik
Penting dalam Ekonomi Agrikultur - Contoh
Kegiatan Ekonomi Agrikultur dan Non Agrikultur - 1.
Produk Agrikultur - 2.
Industri Kimia - 3.
Produksi Serat - 4.
Tanaman Hias - 5.
Perikanan - 6.
Peternakan - 7.
Ekonomi Non Agrikultur
Sebagai negara agraris, sektor pertanian masih menjadi bidang yang mendominasi di negara kita.
Sektor pertanian dan segala produk olahannya memang menjadi bidang ekonomi yang kerap dibutuhkan dan potensial di Indonesia.
Hal ini membuat roda ekonomi Indonesia banyak dipengaruhi oleh sektor agrikuktur. Terlebih, kebutuhan akan produk hasil pertanian sebagai bahan pokok juga sangat tinggi.
Contohnya saja, nasi yang menjadi sumber karbohidrat utama masyarakat Indonesia, secara tidak langsung membuat permintaan akan beras sangat tinggi.
Selain itu, masih banyak hasil pertanian lainnya yang juga dibutuhkan dan mempengaruhi perekonomian.
Contoh kegiatan ekonomi agrikultur dan non agrikultur sendiri memang sangat luas dan beragam, untuk itu dalam artikel ini Mamikos bagikan beberapa contohnya untuk kamu.
Apa
itu Ekonomi Agrikultur?
Sebelum mengetahui apa saja contoh kegiatan ekonomi agrikultur dan non agrikultur, tentunya kamu harus memahami terlebih dahulu terkait istilah ekonomi agrikultur.
Secara istilah, ekonomi agrikultur merujuk pada kegiatan atau usaha untuk mengoptimalkan perekonomian di sekotr pertanian.
Mengutip dari National Geographic, pertanian adalah seni dan ilmu mengolah tanah, bercocok tanam, dan beternak.
Persiapan produk tanaman dan hewani untuk digunakan manusia dan distribusinya ke pasar juga termasuk di dalamnya.
Sektor pertanian juga menyediakan sebagian besar bahan pangan dan sandang di dunia. Mulai dari kapas, wol, dan kulit merupakan contoh hasil produk pertanian. Tak hanya itu saja, pertanian juga menyediakan kayu untuk produk konstruksi dan pembuatan kertas.
Berdasarkan
pengertian tersebut, tentu kamu sudah bisa sedikit mengetahui bahwa contoh
ekonomi agrikultur tidak hanya sebatas produk hasil tani seperti padi saja.
Namun, juga termasuk sektor perikanan, peternakan, obat-obatan, dan serat.
Dalam praktiknya, ekonomi agrikultur juga melibatkan sektor lainnya seperti ternak dan budidaya tanaman, termasuk pula pemanfaatan mikroorganisme untuk pengolahan produk.
Ekonomi agrikultural atau ekonomi agrikultur sendiri bisa didefinisikan sebagai penerapan metode ekonomi untuk mengoptimalkan keputusan yang dibuat oleh produsen di bidang pertanian.
Hal ini menyebabkan ada beberapa topik yang tidak bisa diabaikan setiap pembahasan tentang ekonomi agrikultur ini.
Beberapa topik tersebut seperti ekonomi pangan, ekonomi pembangunan, ekonomi produksi dan manajemen pertanian, serta lingkungan pertanian dan sumber daya alam.
Topik
Penting dalam Ekonomi Agrikultur
Seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa topik penting yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan ekonomi agrikultur. Adapun penjelasan lengkapnya
sebagai berikut.
1.
Ekonomi pangan
Dulunya,
ekonomi agrikultur difokuskan pada permasalahan terkait teknik pertanian.
Namun, kini ekonomi pangan fokusnya sudah mulai bergeser kepada konsumsi
pangan.
Selain penekanan pada pengaruh harga dan pendapatan, para ahli ekonomi juga telah melakukan riset terkait peranan informasi serta atribusi kualitas terhadap perilaku konsumen.
Kemudian, para ahli di bidang ekonomi agrikultur berkontribusi dalam memahami bagaimana sebuah rumah tangga memutuskan untuk memasak sendiri di rumah atau membeli makanan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Lebih
jauh lagi, para ahli juga turut menentukan bagaimana harga pangan ditentukan,
pengertian ambang kemiskinan, dan bagaimana konsumen merespons perubahan harga
serta pendapan dengan cara yang konsisten.
2.
Ekonomi pembangunan
Secara luas, ekonomi pembangunan berkaitan dengan perbaikan kehidupan di negara yang penghasilannya masih tergolong rendah.
Ekonomi agrikultur berkaitan erat dengan hal ini karena sektor pertanian menjadi sumber penghasilan sebagian besar negara berkembang.
Ekonomi agrikultur berada di garis depan ekonomi pembangunan, baik dalam hal lapangan pekerjaan ataupun pendapatan domestik bruto.
Pada prinsipnya, melalui riset ekonomi pembangunan, maka ahli ekonomi dapat menunjukkan peran pertanian bagi pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan transformasi struktural.
3.
Ekonomi produksi dan manajemen pertanian
Berbagai penelitian ekonomi agrikultur telah membahas berkurangnya hasil produksi pertanian, biaya, serta respon pasokan.
Bahkan, berbagai penelitian tersebut berupaya untuk menerapkan teori ekonomi di dalam keputusan petani.
Studi risiko dan pengambilan keputusan di bawah situasi pun tidak pasti mempunyai aplikasi yang nyata terkait kebijakan panen dan cara petani di negara berkembang mengadopsi teknologi.
Tentunya topik ini menjadi penting untuk dibahas guna memastikan produksi pangan yang cukup bagi populasi dunia di tengah kelangkaan air atau perubahan iklim.
4.
Lingkungan pertanian dan sumber daya alam
Berhubungan dengan ekonomi lingkungan, setidaknya ekonomi agrikultur berpengaruh pada tiga hal, yakni korelasi kompleks antara kegiatan ekonomi dengan konsekuensi lingkungan, memperkirakan nilai manfaat dari sumber daya alam seperti lanskap pedesaan, dan merancang insentif untuk mengendalikan pencemaran air akibat produksi pertanian.
Terkait dengan sumber daya alam, para ahli ekonomi telah mengembangkan alat kuantitatif untuk meningkatkan pengelolaan lahan pertanian, mencegah erosi, mengelola hama, melindungi keanekaragaman hayati, serta mencegah penyakit pada ternak.
Contoh
Kegiatan Ekonomi Agrikultur dan Non Agrikultur
Setelah memahami tentang pengertian dari kegiatan ekonomi agrikultur, tentu kamu semakin penasaran dengan contoh ekonomi agrikultur bukan?
Nah, di bawah ini merupakan beberapa contoh dari ekonomi agrikultur.
1.
Produk Agrikultur
Contoh
ekonomi agrikultur yang pertama tentu adalah produk agrikultur itu sendiri. Produk
yang dimaksud di sini adalah hasil mentah pertanian atau perikanan, mulai dari
buah-buahan, sayuran, padi, kayu, dan kulit.
Produk-produk
pertanian mentah tersebut ada yang bisa dikonsumsi langsung, namun ada pula
yang dapat diolah kembali untuk meningkatkan nilai jualnya. Misalnya seperti
kulit yang dapat diolah menjadi tas atau sepatu.
2.
Industri Kimia
Contoh
ekonomi agrikultur beriktunya adalah industri kimia. Perlu kamu ketahui bahwa
ada beberapa produk pertanian yang bisa dijadikan sebagai bahan produk kimia,
mulai dari alcohol, damar, gula, dan kanji.
Alkohol dan damar bisa dihasilkan dengan pengolahan lebih lanjut. Sementara itu, kanji berasal dari singkong dan gila berasal dari tebu.
Melalui berbagai proses yang dilakuakan di pabrik, produk-produk hasil pertanian tersebut dapat diolah menjadi campuran untuk bahan kimia lainnya.
3.
Produksi Serat
Contoh ekonomi agrikultur selanjutnya adalah produk olahan serat, seperti kain wol, rami, dan sutra.
Produk-produk tersebut merupakan hasil pertanian dengan mengolah serat tumbuhan dan kempompong ulat sutra menjadi kain bernilai jual tinggi.
Kemudian, serat kain ini bisa diproduksi menjadi aneka pakaian, seprai, selimut, souvenir, dan perlengkapan lain berbahan dasar kain.
4.
Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan salah satu contoh ekonomi agrikultur yang beberapa waktu lalu sempat populer. Biasanya, tanaman hias dihasilkan dari proses pembibitan secara khusus.
Budidaya
tanaman hias sendiri dimaksudkan untuk mengembangbiakkan aneka jenis tanaman
hias untuk kebutuhan rumah. Menariknya, semakin dicari maka tanaman hias
harganya bisa semakin mahal lho.
5.
Perikanan
Contoh
ekonomi agrikultur juga ada yang datang dari sektor pertanian. Di mana ekonomi
agrikultur dari sektor perikanan dapat diperoleh dengan dua cara, yakni mencari
ikan di perairan atau melakukan budidaya dengan tambak.
Perikanan sendiri dapat berasal dari perairan laut dan perairan darat seperti empang, waduk, dan sejenisnya.
Untuk tambak ikan sendiri biasanya dibuat di daerah lepas pantai maupun di dekat area persawahan. Hasil perikanan sendiri bisa dijual di pasar atau didistribusikan langsung ke rumah makan atau restoran.
6.
Peternakan
Tak hanya ikan saja, hasil peternakan juga merupakan contoh dari ekonomi agrikultur.
Beberapa contohnya yang populer di Indonesia seperti peternakan ayam, peternakan bebek, peternakan kambing, dan peternakan sapi. Adapula jenis peternakan lainnya, mulai dari budidaya jangkrik dan maggot.
Hasil peternakan sendiri bisa berupa daging hewan, kulit ataupun susu. Nantinya, hasil peternakan dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi produk lain agar bisa bernilai jual lebih tinggi. Misalnya seperti sosis, susu steril ataupun yoghurt.
7.
Ekonomi Non Agrikultur
Beberapa
contoh ekonomi non agrikultur seperti obat, tinta, kertas, tekstil, dan juga papan.
Demikian informasi yang bisa Mamikos bagikan terkait contoh kegiatan ekonomi agrikultur dan non agrikultur.
Semoga informasi di atas bisa cukup menambah wawasan kamu ya seputar ekonomi agrikultur.
Bagi kamu yang ingin mengulik informasi seputar kegiatan ekonomi lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan jawabannya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: