17 Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan Modern

Untuk mengulik lebih jauh lagi seputar kelebihan dan kelemahan dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, kamu bisa baca artikel ini.

01 Oktober 2023 Bella Carla

17 Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan Modern – Sejak ribuan tahun lalu, bioteknologi sudah digunakan dalam kehidupan.

Secara umum, bioteknologi terbagi menjadi dua jenis, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Simak informasi lengkap seputar kelebihan dan kelemahan dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern di bawah ini.

Berikut Deretan Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan Modern

Deretan Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan Modern
unsplash.com/nci

Bioteknologi sejatinya adalah suatu teknik modern guna mengubah bahan mentah melalui transformasi biologi sehingga dapat menjadi suatu produk yang berguna.

Sudah sejak zaman dahulu masyarakat menggunakan teknik bioteknologi untuk pembuatan roti, keju atau produksi minuman beralkohol.

Ada dua macam bioteknologi, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Dimana kedua macam bioteknologi tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri.

Untuk mengulik lebih jauh lagi seputar kelebihan dan kelemahan dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, kamu bisa baca informasi selengkapnya berikut ini.

Sekilas Tentang Bioteknologi

Dengan bermunculannya ilmu pengetahuan dan meningkatnya alat-alat biologis, maka teknik dikembangkan untuk meningkatkan standar hidup manusia.

Salah satu teknik yang terpenting guna meningkatkan standar hidup manusia ini adalah bioteknologi.

Sejak ribuan tahun yang lalu, bioteknologi telah dikenal oleh manusia. Jika diartikan, bioteknologi merupakana cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup seperti virus, bakteri dan lain-lain maupun produk dari makhluk hidup seperti enzim dan alkohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. 

Sederhananya, bioteknologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan penerapan sistem biologis dan organisme untuk proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia.

Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme sudah digunakan lebih dari 6000 tahun untuk menghasilkan produk seperti roti, keju, minuman beralkohol, dan lain-lain.

Kini, pemanfaatan bioteknologi sudah merambah hampir ke seluruh aspek kehidupan.

Sekarang ini, perkembangan bioteknologi tak hanya didasari pada biologi semata, namun juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lainnya seperti computer, biokimia, biologi molekular, mikrobiologi, kimia, matematika, genetika, dan lain sebagainya.

Dengan kata lain, bioteknologi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi pada masa ini sudah berkembang sangat pesat, khususnya di negara-negara maju. Kemajuan bioteknologi ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi.

Misalnya, rekayasa genetika, DNA rekombinan, kloning, pengembangbiakan sel induk, kultur jaringan, bayi tabung, dan lain-lain.

Bahkan kini teknologi juga sudah memungkinkan kita untuk dapat memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik hingga penyakit kronis yang belum dapat disembuhkan. Misalnya seperti kanker ataupun AIDS.

Apa itu Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern?

Pada dasarnya, bioteknologi dikelompokkan menjadi dua jenis yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Sebelum kamu mengetahui seputar kelebihan dan kelemahan dari keduanya, ada baiknya kamu mengali lebih jauh dulu terkait pengertian dari kedua jenis bioteknologi ini.

1. Bioteknologi Konvensional

Mengutip sumber belajar IPA Kemdikbud, bioteknologi konvensional diartikan sebagai bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi.

Biasanya, bioteknologi konvensional dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak dalam jumlah yang besar.

Bioteknologi konvensional mempunyai ruang lingkup yang sangat terbatas pada peran mikroorganisme dengan menggunakan teknik fermentasi dalam skala kecil.

Dalam proses pembuatannya juga seringkali menggunakan peralatan yang sederhana.

Di bidang pangan, teknik fermentasi diartikan sebagai kegiatan mikroba pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.

Perlu kamu ketahui bahwa fermentasi merupakan proses produksi energi dalam sel keadaan anaerobik (tanpa oksigen).

Jika melihat secara luas, fermentasi diartikan sebagai semua proses yang melibatkan mikroorganisme guna mendapatkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.

Beberapa contoh produk bioteknologi konvensional seperti roti, yoghurt keju, kecap, mentega, minuman beralkohol, tempe, dan lain-lain.

Sementara di bidang pertanian, contoh produk bioteknologi konvensional berupa kultur jaringan, pembastaran, dan hidroponik.

Dan di bidang industri, contoh produk bioteknologi konvensional adalah teknik bioremediasi.

Dimana teknik bioremediasi adalah suatu proses pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat berbahaya seperti logam berat menjadi limbah yang kurang berbahaya.

Close