5 Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia dan Peninggalannya
5 Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia dan Peninggalannya – Di masa lalu komoditas Indonesia berupa rempah-rempah di pasar dunia harganya lebih mahal daripada emas.
Maka tidak mengherankan apabila banyak kapal-kapal besar dari berbagai belahan dunia datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah.
Informasi Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi
Sadar bahwa rempah-rempah membawa untung yang besar. Kerajaan-kerajaan di Indonesia berusaha mengamankan jalur perdagangan dari serangan perompak dan bajak laut.
Supaya mampu melakukan hal ini tentu penguatan armada laut pun dilakukan.
Kapal-kapal besar dengan persenjataan lengkap di masanya disiapkan untuk mengamankan kapal-kapal pedagang dari mancanegara yang datang ke nusantara.
Selain itu para pedagang rempah-rempah nusantara pun tahu bahwa harga rempah-rempah yang mereka miliki sangat dicari oleh pasar dunia.
Makanya, banyak pedagang-pedagang dari Indonesia yang melakukan penjelajahan samudra guna menjual rempah-rempah yang mereka punya sampai Afrika dan Eropa.
Hal inilah yang kemudian menjadikan pihak kerajaan lebih memperkuat armada lautnya dibanding armada daratnya.
Penguatan armada laut inilah yang menjadikan kerajaan-kerajaan di masa Hindu Budha menjadi kerajaan maritim yang artinya kerajaan yang memfokuskan diri pada sektor kelautan.
Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia dan Peninggalannya
Di bawah ini merupakan ringkasan kerajaan Maritim Hindu Budha dan Peninggalannya yang ada di Indonesia.
1. Kutai Kartanegara
Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan tertua di Indonesia ini bisa dikatakan pula sebagai kerajaan maritim tertua di Indonesia.
Hal ini dikarenakan kerajaan Kutai yang didirikan oleh Kudungga dan mencapai masa kejayaannya di masa pemerintahan raja Mulawarman.
Kerajaan ini menjalin hubungan yang baik dengan kerajaan-kerajaan di sekitarnya sampai dengan kerajaan di Cina dan India.
Pedagang-pedagang yang melakukan jual-beli di wilayah kerajaan Kutai ditarik pajak.
Dan sebagai imbal baliknya, kerajaan Kutai berupaya mengamankan jalur perdagangan di wilayahnya dari serangan bajak laut dan perompak.
Keamanan yang terjamin dan ketersediaan rempah yang melimpah. Alasan inilah yang menjadikan bandar-bandar pelabuhan di kerajaan Kutai pada masanya selalu ramai oleh para pedagang dari berbagai penjuru dunia.
Peninggalan dari kerajaan Kutai Kartanegara yang sampai kini masih bisa disaksikan keberadaannya adalah belasan Yupa yang beberapa diantaranya bertuliskan nama-nama raja yang pernah memerintah di Kutai Kartanegara.
2. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara yang berdiri pada abad ke-7 hingga abad ke-14.
Kerajaan ini berpusat di daerah Palembang, Sumatera Selatan dan memiliki wilayah kekuasaan yang luas, mencakup wilayah Sumatera, sebagian pulau Jawa, hingga beberapa daratan di Asia Tenggara.
Menurut catatan sejarah, pendiri Kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa, seorang pangeran yang diperkirakan berasal dari daerah di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa yang berkuasa pada abad ke-8 hingga abad ke-9.
Di bawah kepemimpinannya Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan emas, serta menjadi pusat kebudayaan dan agama Buddha di Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya juga memiliki armada laut yang kuat sehingga mampu menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.
Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat pengembangan seni dan budaya.
Salah satu peninggalan budaya yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Candi Muara Takus, yang merupakan salah satu situs bersejarah di Riau.
Candi Muara Takus merupakan bukti pesatnya perkembangan agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya pada masa itu.
Namun, pada abad ke-11, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran akibat serangan dari Kerajaan Chola dari India Selatan dan Kerajaan Janggala dari Jawa Timur.
Kemunduran Kerajaan Sriwijaya juga disebabkan oleh perubahan jalur perdagangan dunia yang tidak lagi melalui Selat Malaka.
Meskipun demikian, Kerajaan Sriwijaya tetap menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara pada masa itu dan memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan budaya dan perdagangan di Asia Tenggara.
Peninggalan-peninggalan sejarah dari Kerajaan Sriwijaya seperti Kompleks Candi Muara Takus yang luasnya diperkirakan ratusan hektar ini masih dapat disaksikan sampai sekarang.
3. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno yang diperkirakan berdiri pada kisaran abad ke-7 M dengan raja terbesarnya Rakai Pikatan merupakan salah satu kerajaan maritim tertua yang pernah berdiri di Pulau Jawa.
Seperti pada umumnya kerajaan-kerajaan maritim lainnya. Jalur transportasi air baik itu sungai maupun laut menjadi prioritas kerajaan.
Di masa ini banyak sekali jenis-jenis kapal yang digunakan oleh rakyat. Pelabuhan yang selalu ramai didatangi oleh berbagai bangsa dari belahan dunia merupakan sumber pendapatan bagi kerajaan.
Kestabilan perekonomian dari hasil perdagangan rempah-rempah dan pajak yang ditarik oleh kerajaan digunakan oleh berbagai keperluan kerajaan.
Beberapa diantaranya adalah digunakan untuk membangun ratusan candi yang memiliki ukuran raksasa.
Beberapa peninggalan dari kerajaan Mataram Kuno yang sampai saat ini masih bisa disaksikan adalah Candi Sewu, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, dan masih banyak lainnya.
4. Kerajaan Singasari
Kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok ini berada di Jawa Timur. Kerajaan yang didirikan pada tahun 1222 M ini merupakan salah satu kerajaan di nusantara yang memiliki armada laut paling kuat.
Meski sering terjadi perebutan kekuasaan yang menyebabkan pertumpahan darah. Kerajaan Singasari mampu mencapai masa keemasannya pada saat dipimpin oleh Kertanegara.
Pada masa kepemimpinan Kertanegara inilah ekspedisi pamalayu yang dikemudian hari dikenal dengan penyatuan nusantara dilaksanakan.
Ratusan kapal dikirim untuk menaklukkan beberapa daerah di nusantara. Di masa kepemimpinan raja Kertanegara inilah puncak seni pahat arca di Jawa Timur terjadi.
Hal inilah yang menyebabkan arca-arca dari masa Singasari memiliki keindahan yang luar biasa dan bahkan belum ada tandingannya hingga sekarang.
Sayangnya ekspedisi pamalayu yang diupayakan oleh raja Kertanegara gagal dilaksanakan karena sang raja gugur akibat serangan yang dilakukan oleh raja Jayakatwang dari Gelang-gelang.
Mangkatnya raja Kertanegara dalam serangan itu membuat kerajaan Singasari yang beribu kota di Tumapel mengalami keruntuhan.
Bukti-bukti peninggalan kerajaan Singasari yang sampai kini masih bisa disaksikan keberadaannya diantaranya adalah Candi Singasari, Candi Pari, dan Candi Jawi.
5. Kerajaan Majapahit
Kerajaan yang berdiri di Jawa Timur pada kisaran akhir tahun 1200-an ini merupakan kerajaan maritim terbesar di nusantara.
Wilayah mandala yang berada di bawah kekuasaan Majapahit diperkirakan lebih luas dibanding dengan wilayah Indonesia sekarang.
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya yang merupakan menantu dari Prabu Kertanegara yang memerintah di kerajaan Singasari.
Sempat mengalami banyak pemberontakan. Kerajaan Majapahit mulai menapaki masa damai di masa pemerintahan Tribhuwana Tungga Dewi yang merupakan cucu dari raja Kertanegara.
Di masa pemerintahan Tribhuwana Tungga Dewi inilah ekspedisi pamalayu kembali dilaksanakan.
Armada laut Majapahit yang diperkirakan mencapai ribuan dibawah kepemimpinan mpu Nala mampu menaklukkan dan menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara.
Sinar kerajaan Majapahit semakin terang dan mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada.
Sayangnya sepeninggal raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Kerajaan Majapahit tidak lagi memiliki pemimpin yang cakap.
Sering terjadinya perang saudara ditambah dengan banyaknya pejabat yang korup. Serta hukum yang tidak ditegakkan membuat kerajaan Majapahit semakin kehilangan jati dirinya.
Sehingga pada menjelang abad ke-16 kerajaan Majapahit yang pernah menjadi kerajaan maritim terbesar di nusantara sudah tidak terdengar lagi keberadaannya.
Peninggalan kerajaan Majapahit yang masih bisa disaksikan sekarang antara lain adalah Situs Trowulan yang diperkirakan sebagai bekas istana kerajaan Majapahit, candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dan masih banyak lainnya.
Demikian penjelasan mengenai Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia dan Peninggalannya. Semoga artikel Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia dan Peninggalannya ini memberi manfaat bagi kamu yang gemar pelajaran sejarah.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: