8 Keunikan dan Kegunaan Rumah Adat Kasepuhan Cirebon Jawa Barat beserta Penjelasannya
8 Keunikan dan Kegunaan Rumah Adat Kasepuhan Cirebon Jawa Barat beserta Penjelasannya – Masyarakatnya yang hadir dari banyak latar belakang membuat Indonesia kaya akan keragaman budaya.
Salah satunya yaitu berkaitan dengan rumah adat. Cirebon memiliki rumah adat yang disebut sebagai rumah adat Kasepuhan dan memiliki makna budaya yang begitu menarik untuk dipelajari.
Upaya untuk melestarikan budaya yang dimiliki masyarakat juga bisa kamu lakukan dengan mengenal berbagai keunikan dan kegunaan rumah adat Kasepuhan Cirebon yang ada.
Mengenal Rumah Adat Kasepuhan
Sebelum membahas mengenai keunikan dan kegunaan rumah adat Kasepuhan Cirebon secara lebih jauh, mari mengenal situs budaya yang satu ini.
Rumah adat Kasepuhan menjadi salah satu rumah adat yang dimiliki oleh masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Jika melihat sejarahnya, rumah adat ini dahulunya didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada tahun 1529.
Hal yang menarik dari rumah adat Kasepuhan Cirebon ini merupakan perluasan dari keraton tertua yaitu Pakungwati.
Sama seperti rumah adat lainnya, Kasepuhan terbagi ke dalam beberapa bagian, mulai dari pintu gerbang utara sampai dengan bangunan induk keraton.
Berikut merupakan beberapa bagian dari rumah adat Kasepuhan Cirebon tersebut diantaranya:
- Pintu gerbang utama keraton menjadi akses untuk keluar dan masuk.
- Bangunan Pancaratna menjadi tempat para pembesar desa untuk bertemu dengan Wedana maupun Demang.
- Bangunan Pangrawit menjadi lokasi pelatihan prajurit, pengadilan, dan juga tempat beristirahat.
- Komplek Siti Inggil yang letaknya ada di halaman depan keraton dan fungsinya untuk tempat duduk bagi para pengawal raja.
- Langgar Agung yang terletak di halaman kedua keraton dan fungsinya sebagai tempat untuk beribadah bagi para keluarga dan kerabat dari keraton.
- Bangunan induk keraton yang berfungsi sebagai tempat beraktivitas untuk para sultan.
Oleh karena itu, sudah bukan hal yang baru lagi bahwa rumah adat Kasepuhan Cirebon ini masih kental dengan nilai sejarahnya.
Hal ini juga dikarenakan rumah adat ini menjadi bagian dari sejarah yang dimiliki oleh Cirebon.
Tidak hanya itu, setiap bagian dari rumah adat Kasepuhan Cirebon memiliki makna dan nilainya masing-masing. Seperti jumlah dari penggunaan tiang bangunan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Keunikan Rumah Adat Kasepuhan Cirebon dan Kegunaannya
Pada bagian sebelumnya, kamu sudah mengenal mengenai rumah adat Kasepuhan Cirebon secara singkat.
Kali ini, kamu akan diajak untuk mengetahui apa saja keunikan dan kegunaan rumah adat Kasepuhan Cirebon yang ada.
Keunikan yang dimiliki oleh rumah adat ini membuatnya masih dijaga kelestariannya sampai sekarang. Apalagi masyarakat pastinya juga ingin menjaga agar makna dan filosofinya bisa tetap dipertahankan.
Meskipun sekarang ini sudah banyak masyarakat yang lebih memilih untuk tinggal di rumah yang modern, tetapi masih ada beberapa yang memilih untuk tinggal di rumah adat.
Setiap rumah adat memiliki ciri dan keunikannya tersendiri yang membuatnya menjadi menarik dan berbeda dengan rumah adat lainnya. Tidak terkecuali pula dengan rumah adat Kasepuhan Cirebon.
Berikut merupakan beberapa keunikan dan kegunaan rumah adat Kasepuhan Cirebon yang perlu untuk kamu ketahui.
1. Pintu Gerbang Utama
Keunikan pertama yang dimiliki oleh rumah adat Kasepuhan Cirebon yaitu dari bagian pintu gerbang utamanya. Peletakannya sendiri tidak bisa untuk dilakukan dengan sembarangan.
Pembangunan pintu gerbang utama ini harus pada bagian utara. Seringkali disebut juga sebagai Kreteg Pangrawit yang merupakan sebuah jembatan.
Saat kamu sudah melewati jembatan yang ada, maka langsung sampai di bagian depan rumah yang terdiri dari dua bangunan. Keduanya dinamakan yaitu Pancaratna dan juga Pancatini.
2. Pancaratna
Bagian rumah yang pertama yaitu disebut sebagai Pancaratna. Bagian ini menjadi keunikan dari rumah adat Kasepuhan yang bisa untuk kamu temukan setelah berhasil melewati bagian gerbang utamanya.
Lebih tepatnya, bagunan Pancaratna bisa kamu temukan di sebelah kiri kompleks barat.
Ukuran dari Pancaratna yaitu sebesar 8×8 meter. Bagian atapnya disangga dengan sebanyak empat tiang yang disebut sebagai sokoguru, diletakkan di bagian atas lantai yang lebih tinggi.
Sementara untuk atap bangunan dibuat dari genteng.
3. Pangrawit
Keunikan selanjutnya yang dimiliki oleh rumah adat Kasepuhan yaitu ada bangunan Pangrawit.
Bangunan ini bisa kamu lihat setelah memasuki bagian utama dari rumah adat yang satu ini. Lebih tepatnya yaitu ada di bagian kiri depan kompleks. Pangrawit dibangun dengan menghadap ke arah utara.
Ukurannya sendiri yaitu sebesar 8×8 meter, sama seperti ukuran yang dimiliki oleh banguunan Pancaratna.
Hal yang membedakan yaitu bagian lantainya dibuat dari tegel dan kamu harus melepas alas kaki sebelum masuk ke dalamnya.
4. Halaman Pertama Rumah Adat Kasepuhan
Selanjutnya yaitu ada bagian halaman pertama dari rumah adat. Sebenarnya halaman ini sendiri terbagi ke dalam beberapa bagian, salah satunya yaitu halaman pertama.
Kamu akan bisa melihat halaman pertama ini setelah melewati bangunan Pancaratna dan Pancaniti. Selain itu, kamu bisa untuk masuk ke halaman pertama ini leat Gapura Adi maupun juga Gapura Benteng.
Keduanya memiliki ukuran yang berbeda dengan Gapura Benteng lebih besar dari Gapura Adi.
5. Halaman Kedua Rumah Adat Kasepuhan
Keunikan lainnya dari rumah adat Kasepuhan yaitu adanya halaman kedua. Untuk halaman yang satu ini memiliki pembatas yaitu dari tembok bata.
Bagian utara dari adanya tembok bata ini terdapat dua pintu gerbang yang disebut Regol Pengada dan Gapura Lonceng.
Regol Pengada merupakan berbentuk paduraksa dan dibuat dari batu serta daun pintunya berasal dari kayu. Sementara untuk Gapura Lonceng merupakan gapura yang dilengkapi dengan adanya atap.
6. Umpak
Bagian keunikan dan kegunaan rumah adat Kasepuhan Cirebon yang tidak kalah pentingnya untuk kamu ketahui yaitu adanya umpak.
Mungkin kamu akan lebih sering menemukan umpak ini pada rumah adat yang berasal dari Maluku.
Umpak ini terbuat dari batu dan tujuannya yaitu untuk menahan atap agar tidak langsung ke tanah. Ukurannya yaitu tidak terlalu tinggi dan berfungsi sebagai bagian landasan saja.
Umpak ini membantu kayu untuk bisa menjadi lebih awet, tidak mudah lapuk, dan tahan dari adanya rayap.
7. Pembangunan Tanpa Paku dan Baut
Hal yang unik dari pembangunan rumah adat Kasepuhan Cirebon ini yaitu bisa dilihat dari pembangunannya yang tidak membutuhkan paku maupun baut.
Sementara untuk penghubungnya sendiri hanya menggunakan kayu dengan kualitas yang terbaik.
8. Pintu Lurus
Keunikan lain dari rumah adat Kasepuhan Cirebon ini yaitu pintu utamanya yang selalu lurus. Dari bagian depan rumah utama, kamu bisa melihat secara langsung bagian paling belakang dari rumah ini.
Pintu yang lurus dari depan sampai belakang memiliki makna kejujuran yang dimiliki oleh pemilik rumah. Namun, sekarang mungkin sudah berbeda dan tergantung pada pemiliknya itu sendiri.
Penutup
Nah, itu tadi merupakan penjelasan dari beberapa keunikan dan kegunaan rumah adat Kasepuhan Cirebon yang bisa kamu temui.
Mempelajari apa saja keunikan yang dimiliki oleh rumah adat dapat membantu kamu melestarikan budaya Indonesia dengan baik.
Tidak hanya rumah adat Kasepuhan Cirebon, wilayah lainnya yang ada di Indonesia juga memiliki rumah adatnya yang begitu menarik untuk dipelajari.
Kamu bisa membaca mengenai keunikan dari rumah adat yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia hanya di situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: