10 Keunikan Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar Riau Beserta Filosofi dan Fungsinya

10 Keunikan Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar Riau Beserta Filosofi dan Fungsinya – Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan salah satu rumah adat khas Provinsi Riau.

Layaknya rumah-rumah adat lain yang ada di Indonesia, tentu saja rumah Selaso Jatuh Kembar memiliki keunikan yang mengandung makna dan filosofi tersendiri.

Apa saja keunikan rumah adat Selaso Jatuh Kembar Riau ini? Yuk, simak artikel Mamikos berikut.

Arti Nama Selaso Jatuh Kembar

https://disbud.kepriprov.go.id/

Selaso merupakan bahasa Melayu yang artinya “selasar” atau “serambi.” Sementara itu, Jatuh Kembar dimaksudkan bagian yang lebih rendah.

Secara keseluruhan, bila diartikan, “Selaso Jatuh Kembar” maksudnya adalah “selasar atau serambi yang letaknya lebih rendah daripada ruang tengah atau ruang dalam.”

Keunikan Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar Riau

Berikut adalah beberapa keunikan rumah adat Selaso Jatuh Kembar Riau beserta penjelasannya:

1. Menghadap ke Sungai

Pada zaman dulu, masyarakat Provinsi Riau menggunakan sungai sebagai jalan lalu lintas.

Itu sebabnya kebanyakan rumah-rumah adat Riau ini menghadap ke arah sungai. Hal tersebut agar memudahkan mobilisasi masyarakatnya.

2. Sebagai Tempat Berkumpul dan Bermusyawarah

Walau namanya “rumah,” namun pada zaman dulu Selaso Jatuh kembar lebih sering digunakan sebagai tempat berkumpul dan bermusyawarah bagi masyarakat Riau.

Rumah adat ini juga sering digunakan untuk upacara adat dan kebudayaan, atau pernikahan.

Seiring berjalannya waktu, barulah rumah ini dijadikan juga sebagai tempat tinggal. Terutama bagi para tetua dan tokoh-tokoh berpengaruh di masyarakat.

3. Menggunakan Bahan Material Alami

Untuk membangun rumah adat ini, bahan material yang digunakan adalah bahan-bahan alami yang bisa ditemukan di lingkungan sekitar.

Misalnya, seperti dedaunan dan rotan untuk membuat atap, batang-batang kayu untuk membuat tiang dan papan untuk dinding dan lantai.

5. Memiliki Hiasan

Keunikan selanjutnya adalah rumah adat Selaso Jatuh Kembar Riau memiliki banyak hiasan. Baik di atap, jendela, pintu, dinding, maupun tiang.

Dan hiasan-hiasan ini tentu memiliki makna dan filosofi tersendiri. Untuk mengetahuinya, simak kelanjutan artikel ini ya!

6. Mempunyai Dua Loteng

Tepat di bawah atap yang paling atas, terdapat dua buah loteng di rumah Selaso Jatuh Kembar.

Loteng ini disebut Langsa dan Panas. Langsa dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan makanan. Oleh sebab itu, biasanya loteng ini berada di atas dapur.

Sementara Panas dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga. Biasanya, letaknya berada di atas ruang utama.

7. Dinding yang Miring

Bukan hanya Menara Pisa saja yang miring, dinding rumah Selaso Jatuh Kembar pun miring.

Hal ini bukan tanpa alasan. Dinding yang miring dimaksudkan agar rumah kuat menahan angin laut yang berhembus kencang.

8. Anak Tangga Berjumlah Ganjil

Untuk memasuki rumah adat Selaso Jatuh Kembar, kamu harus menaiki anak-anak tangga terlebih dahulu.

Uniknya, anak-anak tangga ini berjumlah ganjil. Hal ini melambangkan kepercayaan masyarakat Riau tentang keseimbangan dan keselarasan.

9. Ventilasi Udara

Ventilasi udara di dalam rumah memang sangat penting. Itu sebabnya kamu akan menemukan banyak ventilasi di dalam rumah adat ini.

Di atas jendela, pintu, di setiap ruangan, pasti ada ventilasi. Bentuknya persegi empat, enam atau delapan yang simetris, atau lingkaran.

Hal ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan adat Melayu di masyarakat Riau.

10. Rumah Kecil Selaso Jatuh Kembar

https://theinsidemag.com/

Di halaman rumah adat Selaso Jatuh Kembar biasanya aka nada satu bangunan yang mirip dengan bangunan utama. Hanya saja ukurannya jauh lebih kecil hingga hanya muat untuk satu orang.

Bangunan rumah kecil ini berfungsi sebagai tempat ibadah untuk hari-hari besar. Sekaligus sebagai identitas suku Melayu yang terkenal sangat religius.

Filosofi Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar Riau

Berikut adalah beberapa filosofi dari setiap keunikan Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar Riau yang perlu kamu ketahui:

1. Atap

Atap dari rumah Selaso Jatuh Kembar terbuat dari daun pinah dan rumbai. Dedaunan ini disusun dengan rapi di atas alas rotan kemudian diikat pula dengan tali rotan.

Bentuk atapnya berupa kerucut dengan hiasan berbentuk menyilang yang menghadap ke atas. Hiasan ini disebut sebagai Sayok Layangan atau Sulo Bayung.

Hiasan ini merupakan bentuk kepercayaan masyarakat Riau kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus sebagai pengingat bagi masyarakat untuk selalu beribadah.

Selain itu, penggunaan dedaunan sebagai atap bukanlah tanpa alasan. Pada zaman dulu, masyarakat Riau masih belum familier dengan genteng tanah liat.

Itu sebabnya mereka menggunakan dedaunan sebagai atap. Di samping itu, hal ini juga menjadi salah satu bentuk rasa syukur masyarakat atas pemberian Tuhan.

Dengan menggunakan atap dedaunan pinah dan rumbai, rumah adat Selaso Jatuh Kembar pun menjadi sejuk dan nyaman.

Eits, tenang saja. Walau terbuat dari dedaunan, atap ini tahan lama kok. Jadi, tidak perlu khawatir roboh atau terbang ditiup angin.

2. Selaso Sebagai Tempat Berkumpul

https://www.tamanmini.com/

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu keunikan rumah adat Selaso Jatuh Kembar Riau adalah selasarnya yang lebih rendah dari ruang utama rumah.

Nah, selasar inilah yang kerap dijadikan tempat berkumpul dan bermusyawarah masyarakat Riau di masa lampau.

Untuk mencapai selasar ini, kamu bisa naik tangga yang cukup lebar dan dibatasi dengan birai. Selasarnya juga ditutupi atap, jadi tidak perlu khawatir kepanasan atau kehujanan saat sedang berkumpul.

3. Rumah yang Sangat Luas

Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan salah satu rumah adat Indonesia yang sangat luas. Terdapat beberapa ruangan di dalamnya yang dipisahkan dengan sekat-sekat.

Ruangan-ruangan ini pun dibagi menjadi beberapa macam, seperti: ruangan untuk para tetua, ruangan untuk para lelaki, ruangan untuk tokoh-tokoh berpengaruh dan ruangan untuk para perempuan.

Di bagian belakang terdapat dapur yang tidak kalah luas dengan Singap atau Bidai. Singai atau Bidai ini adalah ventilasi pertukaran udara, dan dibuat dengan mempertimbangkan arah mata angin.

4. Tiang dan Tangga

Keunikan lainnya dari rumah adat Riau ini adalah tiangnya yang memiliki beragam jenis.

Tiang-tiang ini dibuat dari batang-batang kayu resak, tembesu, kulim dan punak. Setidaknya, satu rumah adat harus memiliki empat jenis tiang.

Tiang-tiang yang umumnya terdapat di rumah ini adalah tiang segi empat, segi enam, segi tujuh, segi delapan dan segi sembilan.

Tiang segi empat menggambarkan arah mata angin yang utama, yaitu timur, barat, selatan dan utara. Tiang segi enam menggambarkan rukun iman dalam agama Islam.

Sementara tiang segi tujuh menggambarkan tujuh tingkatan dalam surga dan neraka. Tiang segi delapan menggambarkan rezeki yang akan datang dari delapan penjuru rumah.

Dan yang terakhir, tiang segi sembilan menggambarkan strata perekonomian seseorang.

Tiang-tiang ini nantinya akan menjadi tiang utama di dalam rumah. Biasanya, jumlahnya genap dengan tinggi 1 sampai 2,5 meter, dan jarak antar tiang-tiang tersebut sekitar 3 meter.

Selain tiang, rumah ini juga memiliki tangga yang cukup lebar di bagian depan dan belakang rumah.

Tangga-tangga ini memiliki birai yang diukir dengan berbagai jenis ukiran. Tapi yang paling umum adalah ukiran berbentuk ombak.

5. Makna Ukiran

Sudah dikatakan bahwa keunikan rumah adat Selaso Jatuh Kembar Riau yang lain adalah banyaknya hiasan di dinding, jendela, pintu, birai tangga dan sebagainya.

Salah satu ukiran yang terkenal adalah Itik Sekawan. Sesuai namanya, ukiran ini merupakan gambar sekawanan itik yang berbaris rapi.

Itik Sekawan menggambarkan kehidupan masyarakat Riau yang selaras, kompak, damai dan selalu berdampingan hingga akhir hayat.

Selain Itik Sekawan, ada pula ukiran Pucuk Rebung. Bentuknya menyerupai tunas dan terbagi menjadi beberapa jenis.

Yang pertama adalah Pucuk Rebung Kaluk Paku yang menggambarkan gotong royong dan saling tolong menolong di masyarakat Riau.

https://pariwisataindonesia.id/

Yang kedua adalah Pucuk Rebung Bertunas yang menggambarkan menghilangkan rasa lapar dan haus, serta masalah hidup setiap harinya.

Maksudnya, diharapkan agar penghuni rumah tersebut selalu dalam keadaan sejahtera dan berkecukupan.

Lalu ada Pucuk Rebung Sekuntum yang menggambarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Dan yang terakhir adalah Pucuk Rebung Sirih Tunggal yang menggambarkan pengusiran aura-aura negatif dari dalam rumah.

Tak hanya di dinding, ukiran bermakna juga dapat kamu temukan di birai tangga rumah adat ini. Coraknya ada yang berombak, ada pula yang berupa Lebah Gantung.

Corak Lebah Gantung menggambarkan manusia yang juga harus menjadi tekun, gigih dan rukun layaknya lebah.

Kemudian, corak Awan Larak menggambarkan kelancaran rezeki bagi penghuni rumah sekaligus masyarakat Riau.

Fungsi Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar Riau

Pada zaman dulu, rumah adat Selaso Jatuh Kembar tidak hanya dijadikan sebagai tempat tinggal loh. Tetapi untuk untuk menunjang berbagai macam aktivitas masyarakat sekitarnya.

Bagian kolong rumah biasa dijadikan sebagai kandang hewan ternak, gudang kayu, penyimpanan perahu, tempat bermain anak dan tempat bertukang.

Sekarang, rumah adat ini berfungsi sebagai tempat bermusyawarah, mengadakan pertunjukan seni budaya dan upacara adat.

Nah, itulah 10 keunikan rumah adat Selaso Jatuh Kembar Riau beserta filosofi dan fungsinya. Apakah kamu tertarik untuk melihat rumah ini secara langsung?


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta