Klasifikasi Fungi atau Jamur Beserta Peran dan Penjelasannya Lengkap
Klasifikasi Fungi atau Jamur Beserta Peran dan Penjelasannya Lengkap – Secara garis besar, makhluk hidup dibagi menjadi tiga antara lain manusia, tumbuhan, dan hewan.
Namun tahukah kamu, bahwa keberadaan fungi atau jamur dalam sistem rantai kehidupan alam juga termasuk makhluk hidup?
Dalam konsepsi ini, klasifikasi fungi dipelajari dalam pelajaran biologi, ilmu yang mempelajari mengenai kehidupan makhluk hidup.
Sebelum menjelajah jauh kepada klasifikasi fungi, mari kita ingat kembali pengantar dasar fungi atau jamur supaya lebih memahami topik pembahasan.
Pengertian Fungi atau Jamur
Daftar Isi
Daftar Isi
Fungi atau jamur merupakan organisme (makhluk bernyawa) jenis eukariotik yang masuk dalam Kingdom Fungi.
Apa itu eukariotik? Secara sederhana, eukariotik adalah makhluk hidup dengan sel yang mengandung nucleus dan dilapisi oleh membran.
Dalam urutan taksonomi, fungi atau jamur masuk ke dalam kingkom fungi. Kingdom diartikan sebagai peringkat dalam taksonomi, atau sederhananya sebagai “pecahan” dari domain.
Habitat (tempat hidup) dominan dari fungi adalah di darat. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan fungi juga berhabitat di daerah air.
Fungi memiliki peran dalam siklus rantai makanan yaitu sebagai decomposer setelah konsumen tingkat tiga (akhir) mati. Decomposer bermakna pengurai.
Ciri-ciri Kingdom Fungi
Kemudian, bagaimanakah ciri-ciri dari fungi? Berikut adalah beberapa poin ciri-cirinya:
- Umumnya mempunyai benang halus (hifa). Hifa merupakan bagian pembentuk jamur yang berbentuk seperti tabung tipis dan berukuran panjang. Hifa ini bisa tunggal atau bercabang.
- Berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif. Generatif yaitu secara seksual dan vegetatif yaitu secara aseksual.
- Memiliki dan memproduksi spora. Spora adalah alat perkembangbiakan vegetatif alami.
- Fungi mengandung zat kitin, selulosa, glukan, dan mannan pada struktur tubuh jamur.
Klasifikasi dan Peran Fungi
Klasifikasi memiliki makna yang sama dengan pengelompokan. Klasifikasi fungi berarti pengelompokan fungi.
Pengelompokan ini dapat dilakukan dari beberapa kategori. Dalam pembahasan ini, klasifikasi fungi dikelompokkan berdasarkan metode reproduksi seksualnya.
Ada empat divisi klasifikasi fungi berdasarkan metode reproduksi seksual, antara lain: yaitu Zygomycota (jamur roti), Ascomycota (ragi dan jamur kantung), Basidiomycota (jamur payung), dan Deuteromycota (jamur tak sempurna).
1. Zygomycota (Jamur roti)
Ini adalah jenis divisi dari fungi dengan pembenatukan spora yang bermula dari dua sel berbeda yaitu zigospora dan sporangiospora.
Zigospora yaitu spora seksual, sedangkan sporangiospora yaitu spora aseksual. Hifa pada jamur ini tidak memiliki septa. Septa yaitu sekat atau pembatas pada hifa.
Habitat jamur roti umumnya berada di daratan atau disebut juga dengan terrestrial. Sebuah saprofit yaitu jamur pelapuk (tinggal di inang yang sudah mati).
Inang yang sudah mati ini dapat berupa makanan atau sisa makhluk hidup lain (manusia, tumbuhan, dan hewan).
Dalam peranan di suklus kehidupan, fungi juga memiliki peran dalam bersimbiosis. Salah satu contohnya adalah simbiosis Zygomycota dengan mikoriza (akar tumbuhan).
Zygomycota berperan meningkatkan penyerapan nutrisi dan air oleh tanaman inang dengan memanfaatkan volume tanah.
Lalu, apa sajakah ciri-ciri dari jamur ini? Berikut adalah ciri dari Zygomycota (jamur roti):
- Hifa (benang halus) dalam fungi tidak memiliki septa (sekat), serta memiliki beberapa koenositik.
- Tidak memiliki tubuh buah
- Reproduksi secara seksual dan aseksual
- Adanya zat kitin pada dinding jamur Zygomycota
Nah, berikut adalah contoh Zygomycota: Rhizopus stolonifer (jamur pada roti basi), Mucor hiemalis ( jamur fermentasi susu kedelai), Beauveria bassiana (jamur yang dapat menjangkit tubuh serangga atau hama), dan Mucor mucedo (jamur yang hidup sebagai saprofit).
2. Ascomycota (Ragi dan jamur kantung)
Ascomycota merupakan jamur yang memproduksi spora. Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan askospora, serta aseksual dengan konidiospora.
Berlawanan dengan Zygomycot, Ascomycota memiliki benang halus (hifa) yang bersekat. Adapun habitan jamus divisi ini umumnya berada di dasar hutan yang memiliki humus tebal.
Ascomycota bermanfaat untuk sebagai bahan untuk membuat makanan, ragi, bahkan obat. Berikut adalah contoh dari Ascomycota: Saccharomyces cerevisiae (jamur yang berfungsi sebagai ragi), Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum (antibiotic), Neurospora crassa (jamur pembuat oncom), Tuber melanosporum (jamur truffle).
Ciri-ciri Ascomycota:
- Pada reproduksi generatif, jamur ini menghasilkan askospora.
- Talusnya uniseluler dan multiseluler
- Dinding hifa bersifat keterokariotik dan diperkuat selulosa
- Hifa bersekat dengan setiap sel memiliki satu inti
- Reproduksi vegetatif dengan memperbanyak konidia, spora, tunas dan fragmentasi. Sedangkan Reproduksi generatif dilakukan dengan konjugasi untuk membentuk askospora didalam askus.
3. Basidiomycota (Jamur payung)
Seperti namanya, jamur ini memiliki bentuk menyerupai payung. Jamur dalam divisi ini umumnya hidup sebagai parasit, meski ada pula yang sebaga saprofit.
Secara generatif, jamur ini bereproduksi dengan basidiospora, sedangkan secara vegetatif dengan konidia, tunas atau fragmentasi.
Empat bagian yang membentuk tubuh Basidiomycota (jamur payung) yaitu pileus (tudung jamur), billah atau lamella yaitu merupakan bagian bawah tudung jamur berbentu layaknya helaian, tangkai tubuh (stipe), dan cincin atau annulus yang melingkari badan jamur.
Adapun ciri jamur ini, yaitu:
- Hifa bersekat dan berinti haploid
- Data melakukan reproduksi secara generatif dan vegetatif
- Memiliki badan buah
- Mempunyai miselium berjumlah tiga: primer, sekunder , dan tersier.Berikut adalah contoh dari jamur payung: Auricularia polytricha (jamur kuping yang bisa dimakan), Volvariella volvacea ( jamur merang), Ganoderma applanatum (jamur kayu), Puccinia arachidis (jamur parasit pada tanaman kacang), dan Amanita muscaria (jamur beracun).
4. Deuteromycota (Jamur tak sempurna).
Disebut sebagai jamur tidak sempurna karena jamur ini tidak mengalami fase seksual. Berikut adalah ciri dari Deuteromycota:
- Reproduksi secara aseksual atau vegetatif dengan membentuk spora dan konidia
- Bersifat saprofit
- Memiliki benang halus (hifa) yang bersekat dan mengandung zat kitin
- Berpotensi menyebabkan penyakit pada manusia
Apa sajakah contoh jamur ini? Berikut adalah contohnya: Melazasia fur-fur (jamur penyebab panu), Epidermophyton floccosum (jamur penyebab kutu air), Helminthosporium oryzae (jamur penyebab noda hitam di daun, buah dan merusak kecambah), Epidermophyton floccosum (jamur penyebab penyakit kaki atlet).
Perbedaan Jamur dan Tumbuhan
Pernahkah pembaca berpikir mengenai, mengapa fungi atau jamur tidak termasuk dalam kategori tumbuhan?
Padahal dalam masakan contohnya, seringkali disebut sebagai sayur jamur. Nah berikut adalah hal atau konsep yang membedakan antara jamur dan tumbuhan:
- Jamur tidak berfotosintesis sebab tidak ada klorofil
- Mempunyai dinding sel dengan komposisi yang berlainan dengan tumbuhan
- Reproduksinya dilakukan dengan spora.
- Strukturnya tidak seperti pada tumbuhan pada umumnya yang memiliki akar, batang, dan daun.
- Memiliki sifat multiseluler atau banyak sel, hal ini menyebabkan tidak memiliki pembagian fungsi pada setiap bagiannya.
- Tidak adanya sistem vaskuler (pembuluh angkut) seperti tumbuhan.
Penjelasan di atas adalah detail pembahasan mengenai fungi atau jamur. Sekarang kamu bisa lebih mengenal dan paham tentang konsep fungi, manfaat, peran, dan dampaknya dalam kehidupan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: