Komdigi Bekukan Worldcoin, Siapa Pemiliknya? Scan Bola Mata Dapat Uang 800rb

Komdigi Bekukan Worldcoin, Siapa Pemiliknya? Scan Bola Mata Dapat Uang 800rb โ€“ Beberapa hari terakhir, pemberitaan terkait Worldcoin dan World ID semakin menjadi perhatian publik. 

Hal tersebut bermula ketika terdapat antrean memanjang di depan sejumlah ruko bertanda World ID di kawasan Depok, Bekasi, dan Jakarta. 

Diketahui, hal ini dilakukan oleh masyarakat untuk memindai iris mata atau retina mata, yang kemudian akan diberikan imbalan sebesar Rp250.000 hingga Rp800.000.๐Ÿ“ฑ๐Ÿง‘โ€๐Ÿ’ป๐Ÿ”

Dibalik Worldcoin yang Dibekukan oleh Komdigi

Melansir dari laman Kompas, dijelaskan bahwa Worldcoin merupakan proyek mata uang kripto yang mempunyai platform dompet digital bernama World App. Selain Worldcoin yang disimpan, pada World App juga mencakup World ID yang merupakan identitas digital.

Identitas digital tersebut harus melalui alat verifikasi untuk membuktikan jika pemegangnya adalah manusia dan bukan bot AI, dengan cara mendaftar memindai iris mata menggunakan menggunakan alat seperti bola yang disebut Orb. Orang-orang yang mendaftar pun akan diberi imbalan koin dalam Worldcoin. 

Namun, hal ini menjadi kontroversial setelah adanya kekhawatiran dalam penyalahgunaan data iris, khususnya pada privasi data biometrik. Tidak hanya itu saja, mengutip dari laman Tirto diterangkan jika retina mata adalah bentuk identifikasi yang tersulit untuk dipalsukan, bahkan sensitifitasnya saja jauh melebihi sidik jari dan juga password. 

Wordcoin dan World ID adalah suatu projek yang dijalankan oleh Tools for Humanity, yang dirikan oleh Sam Altman dan Alex Blania di mana perusahaannya berbasis di San Fransisco serta Berlin. 

Sam Altman sendiri merupakan pendiri dari teknologi AI yang populer yaitu ChatGPT. Ia bersama Alex Blania dan Max Novendstern telah mengembangkan proyek Worldcoin sejak tahun 2020 dan baru diluncurkan ke publik pada tahun 2023 lalu.

Meskipun, dijelaskan jika World ID lebih aman karena tidak melibatkan informasi lain pada umumnya (seperti nama, email, foto) dan juga data biometrik akan diolah menjadi kode yang dapat terenkripsi permanen, namun ada beberapa hal yang membuat masyarakat khawatir.

Mulai dari kekhawatiran adanya penyalahgunaan data, kemungkinan peretasan pada informasi internal Worldcoin, hingga pencatatan penggunaan nama badan hukum lain pada Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE).

Penutup

Menanggapi hal ini, Komdigi pun membekukan sementara ijin atau tanda daftar PSE atau penyelenggara sistem elektronik bagi Worldcoin dan World ID di Indonesia setelah adanya laporan dan kekhawatiran dari masyarakat.

Temukan informasi terbaru lainnya yang dapat Anda temukan di blog Mamikos, seperti artikel mengenai Daging RW yang Menyebabkan Rabies pada Pria di NTT.๐Ÿฅฉ๐Ÿ”

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta