100+ Kosakata Bahasa Bali Sehari-hari beserta Artinya, Bahasa Halus hingga yang Kasar

100+ Kosakata Bahasa Bali Sehari-hari beserta Artinya, Bahasa Halus hingga yang Kasar – Bahasa Bali termasuk salah satu bahasa daerah dengan penutur terbanyak di Indonesia.

Bahasa Bali tidak hanya dituturkan masyarakat Bali tetapi juga mereka para wisatawan lokal dan mancanegara yang sedang berwisata di pulau Bali.

Nah, kalau kamu juga ingin mempelajari kosakata bahasa Bali sehari-hari beserta artinya, silakan temukan contohnya di artikel ini, ya! 😀🕍

100+ Kosakata Bahasa Bali Sehari-hari beserta Artinya

unsplash.com/@p_kuzovkova

Bahasa Bali memiliki kemiripan dengan bahasa Jawa yang mengenal beberapa tingkatan bahasa dari yang halus sampai dengan yang kasar.

Beberapa kosakata bahasa Bali juga menyerap dari bahasa Sansekerta, sehingga membuatnya mirip dengan bahasa daerah lain di nusantara.

Biasanya bahasa Bali halus digunakan untuk bertutur dalam acara formal, bertutur dengan mereka yang memiliki kedudukan lebih tinggi, berbicara dengan pendeta atau pemuka agama, meminang wanita, pertemuan resmi desa adat, dan lain-lain.

Sementara untuk bahasa kasarnya, selain digunakan untuk berbicara dengan rekan yang sudah akrab atau sudah dikenal lama.

Terkadang bahasa kasar ini juga digunakan sebagai ungkapan rasa kesal, marah, atau rasa yang tidak disukai seseorang.

Biasanya bahasa ini jarang dipakai dalam pertemuan resmi dan formal. Maka dari itu bagi kamu yang sedang belajar bahasa Bali harus tahu bahasa Bali mana yang halus dan bahasa Bali mana yang kasar.

Di artikel ini, Mamikos akan memberikan beberapa contoh kosakata Bali yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dari yang halus sampai dengan yang kasar. Jadi, cermati dengan baik, ya!

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 1 – 10

  • Wastan tityang memiliki arti [nama saya]
  • Punapi gatra? memiliki arti  [apa kabar]
  • Kenken kabare? memiliki arti [bagaimana kabarnya?]
  • Becik-becik manten memiliki arti [baik-baik aja]
  • Sampun ngajeng? memiliki arti [sudah makan?]
  • Rahajeng semeng memiliki arti [selamat pagi]
  • Ngiring sareng-sareng memiliki arti [mari sama-sama]
  • Om swastyastu memiliki arti [salam pembuka yang bermakna semoga selamat]
  • Nggih sampun memiliki arti [iya sudah]
  • Ainggih durusang memiliki arti [iya silakan]

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 11 – 20

  • Rahajeng wengi memiliki arti [selamat malam]
  • Matur suksma memiliki arti [terima kasih]
  • Ten kenapi memiliki arti [gak apa-apa]
  • Tiang tresna ajak Bli memiliki arti [saya cinta sama Bli [merujuk ke lelaki]
  • Lakar ngudiang? memiliki arti [mau ngapain?]
  • Aji kuda niki? memiliki arti [berapa harganya ini?]
  • Ring dija? memiliki arti [dari mana?]
  • Numbas memiliki arti [beli]
  • Jaen sajan/jaen pisan memiliki arti [enak banget]
  • Napi ajengan ne? memiliki arti [apa makanannya?]

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 21 – 30

  • Jagi metaken memiliki arti [mau nanya]
  • Dados kirang? memiliki arti [boleh kurang?]
  • Ten dados memiliki arti [gak boleh]
  • Mangkin nggih? memiliki arti [sekarang ya?]
  • Durung/dereng memiliki arti [belum]
  • Semeton memiliki arti [saudara]
  • Jagi mepamit memiliki arti [mau berpamitan untuk pulang]
  • Sampun telah memiliki arti [udah abis]
  • Ampura nggih memiliki arti [maaf ya]
  • Sampunang sebet memiliki arti [jangan sedih]

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 31 – 40

  • Mulih jani [pulang sekarang]
  • Sube tengai ne memiliki arti [udah siang ini]
  • Pedalem sajan memiliki arti [kasihan banget]
  • Tyang lakar melali memiliki arti [saya akan jalan-jalan]
  • Bli memiliki arti [panggilan kakak untuk laki-laki]
  • Mbok memiliki arti [panggilan kakak untuk perempuan]
  • Ngidih tulung memiliki arti [minta tolong]
  • Sampun kayeh/Sampun mesiram? memiliki arti [udah mandi?]
  • Adi memedih? memiliki arti [kok ngambek?]
  • Jagi kirang? memiliki arti [boleh kurang?]

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 41 – 50

  • Meme/biang memiliki arti [panggilan untuk ibu]
  • Kuda hargane? memiliki arti [berapa harganya?]
  • Bapa/ajik memiliki arti [panggilan untuk ayah]
  • Jemak memiliki arti [ambil]
  • Dija ngeranjing? memiliki arti [dimana sekolah?]
  • Di jumah/puri/griya memiliki arti [di rumah]
  • Sampun kelih memiliki arti [udah besar/dewasa]
  • Rauh memiliki arti [datang]
  • Seduk basange memiliki arti [laper perutku]
  • Sampun waneh memiliki arti [udah kenyang]

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 51 – 60

  • Cingakin memiliki arti [lihat]
  • Melahang ngejang memiliki arti [benerin naruh]
  • Aji Kuda Niki memiliki arti [Berapa harganya ini]
  • Matur suksma memiliki arti [Terima kasih]
  • Ngudiang memiliki arti [Kamu lagi ngapain]
  • Melali memiliki arti [Jalan-jalan]
  • Jaen memiliki arti [enak]
  • Jagi numbas niki memiliki arti [Mau beli ini]
  • Tiang jagi lunga ke Kintamani memiliki arti [Saya ingin pergi ke Kintamani]
  • Om Swastyastu memiliki arti [mirip dengan puji Tuhan atau assalamualaikum]

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 61 – 70

  • Punapi gatra? memiliki arti [apa kabar]
  • Mesare memili arti [tidur]
  • Wedangan memiliki arti [minum]
  • Mekarya memiliki arti [bekerja]
  • Umah memiliki arti [rumah]
  • Bedak pisan memiliki arti [haus sekali]
  • Peken gede memiliki arti [mall atau bazar]
  • Toyane ngrebus memiliki arti [merebus air]
  • Numbas bawi memiliki arti [membeli babi]
  • Dumun manjus memiliki arti [mandi dulu]

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 71 – 80

  • Icenin tiang uning memiliki arti [kabari aku, ya]
  • Mamargi kija memiliki arti [pergi ke mana]
  • Lunga ka bandara memiliki arti [pergi ke bandara]
  • Ngawacen buku memiliki arti [membaca buku]
  • Ngutang lulu memiliki arti [pinjam dulu]
  • Nginem teh iriki memiliki arti [minum teh di sini]
  • Busanane becik memiliki arti [bajunya bagus]
  • Pianakne jegeg memiliki arti [anaknya cantik]
  • Anake punika masawitra memiliki arti [orang-orangnya ramah]
  • Prasida ngajeng iriki memiliki arti [bisa makan di sini]

Kosakata Halus dalam Bahasa Bali 81 – 90    

  • Tiang polih toya? memiliki arti [bisakah saya minta minum?]
  • Dumogi jerone iring titiang memiliki arti [Kuharap kamu akan menemaniku]
  • Suksma sampun ngwantu memiliki arti [terima kasih telah membantu]
  • Ampura yening tiang iwang memiliki arti [terima kasih telah menunggu]
  • Suksma sampun simpang memiliki arti  [maaf jika saya salah]
  • Ulun suba majanji memiliki arti [saya telah berjanji]
  • Ngastawa ring pura memiliki arti [berdoa di pura]
  • Pidan sameton ngrauhin memiliki arti [kapan kamu berkunjung]
  • Tiang kari megae memiliki arti [saya masih kerja]
  • Tiang dot ngabagiang ajengan memiliki arti [saya mau berbagi makanan]

Kosakata Kasar dalam Bahasa Bali

Seperti kebanyakan bahasa daerah lainnya di Indonesia, bahasa Bali juga memiliki kosakata kasar yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Walau kesannya kasar, tetapi kosakata kasar ini kerap kali digunakan untuk menunjukkan keakraban dari penutur dengan lawan bicaranya.

Hanya saja, makna dari kosakata kasar ini tetaplah umpatan sehingga kamu harus berhati-hati memakainya supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan lawan bicara.

1. Ndas bedag

Umpatan ini asalnya dari dua kata yakni ndas yang memiliki makna kepala dan bedag yang memiliki makna kuda.

Dalam bahasa bali umpatan ini bisa diartikan sialan yang bisa mewakili rasa tidak suka, marah, atau kurang puas terhadap sesuatu.

2. Sakit gede

Meskipun arti sebenarnya adalah sakit besar, tetapi makna dari kata ini tidaklah demikian. Sebab, di bahasa Bali, kosakata ini sering digunakan untuk umpatan yang memiliki makna sial atau sialan.

3. Bebangkan

Umpatan ini juga termasuk yang sering dijumpai dalam percakapan orang Bali yang sudah berkawan akrab dan dalam situasi yang santai atau digunakan untuk memaki seseorang yang dinilai kurang ajar atau tidak tahu aturan. Adapun makna dari umpatan bebangkan ini adalah bedebah.

4. Naskleng

Dalam perbincangan sehari-hari, umpatan ini termasuk sering ditemui. Adapun makna dari umpatan ini nyaris mirip dengan bangsat.

Biasanya umpatan ini sering digunakan saat berbincang dengan teman yang sudah akrab atau digunakan untuk mengumpat pada suatu pendapat yang kurang disukai.

5. Pirata

Umpatan ini termasuk umpatan yang paling kasar di bahasa Bali. Sehingga meskipun sudah berkawan akrab, kamu disarankan untuk tidak memakainya.

Hal ini dikarenakan makna dari umpatan yang berasal dari daerah Singaraja ini dapat menghina para leluhur, sehingga bisa dikatakan kalau umpatan ini sampai terlontar, artinya yang mengatakan umpatan ini sudah benar-benar dalam keadaan marah.

6. Linan peta

Umpatan ini sering dilontarkan kepada orang-orang yang terlalu banyak bicara, tetapi tidak kelihatan yang dikerjakan. Adapun makna dari umpatan ini adalah terlalu banyak bicara

7. Jelema lengeh

Umpatan ini termasuk sering diberikan orang Bali untuk mereka yang dianggap ceroboh, bodoh, dan lalai terhadap tugas yang harus dikerjakannya.

8. Kleng

Umpatan ini merujuk ke alat kelamin laki-laki

9. Bedag poleg

Umpatan ini biasanya digunakan orang Bali yang ditujukan kepada mereka yang dianggap terlalu banyak bicara atau memberi banyak janji tanpa pernah menepati.

10. Nyegseg

Umpatan ini biasanya diberikan orang Bali kepada orang lain yang susah atau sama sekali tidak bisa diberi tahu kalau yang dilakukannya itu keliru.

11. Jit/Dakin teli

Umpatan ini merujuk pada anggota tubuh perempuan

12. Cicing cai

Umpatan kasar ini terdiri dari dua kata yakni cicing yang memiliki arti anjing dan cai yang memiliki arti kamu yang jika diartikan, umpatan ini memiliki makna anjing kamu

Biasanya umpatan ini digunakan untuk menunjukkan rasa marah, jengkel, sebal kepada orang lain yang memperlakukan penutur kurang baik.

Tetapi, kadang umpatan ini juga sering digunakan saat penutur memberikan pujian kepada temannya yang sudah sangat akrab.

Meski bisa digunakan untuk pujian (walau kedengarannya kasar) kamu harus berhati-hati dan tidak sembarangan menggunakannya dalam percakapan dengan memakai bahasa Bali.

Demikian beberapa kosakata bahasa Bali sehari-hari beserta artinya. Semoga artikel ini bermanfaat. 🗣️🕍

FAQ

Apa bahasa Balinya 100?

100 dalam bahasa Bali disebut dengan sata atau satus.

Apa bahasa Balinya aku cinta kamu?

Kamu bisa mengucapkan tiang tresna ajak ragane untuk menyatakan cinta kepada orang yang kamu sayangi.

Apa artinya jegeg dalam bahasa Bali?

Arti jegeg dalam bahasa Bali adalah menawan atau cantik.

Apa artinya gek dalam bahasa Bali?

Arti gek dalam bahasa Bali adalah mirip dengan pacar, tetapi biasanya yang menggunakan gek ini adalah mereka yang berasal dari kasta tinggi.

Apa artinya diolas?

Dalam bahasa Bali diolas ini memiliki makna meminta pertolongan kepada orang lain.

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah