15 Cerita Mitos di Indonesia yang Terkenal dan Menarik untuk Diketahui

15 Cerita Mitos di Indonesia yang Terkenal dan Menarik untuk Diketahui – Di Indonesia, banyak sekali mitos yang hingga sekarang masih diyakini kebenarannya.

Meski sulit untuk diterima nalar dan dibuktikan secara ilmiah, namun keberadaan sebuah mitos tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.

Supaya kamu mendapat gambaran seperti apa saja mitos-mitos terkenal yang ada di Indonesia. Di bawah ini ada beberapa kumpulan cerita mitos di Indonesia yang terkenal. πŸ“–πŸ˜Šβœ¨

Kumpulan Cerita Mitos di Indonesia

Instagram/ncdpapl

Supaya kamu mendapat gambaran seperti apa saja mitos-mitos terkenal yang ada di Indonesia, di bawah ini ada beberapa kumpulan cerita mitos di Indonesia yang terkenal.

Pembahasan mitosnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mitos tokoh dan legenda populer, mitos sehari-hari dan kepercayaan masyarakat, serta mitos terkait lokasi dan fenomena alam. Yuk, simak hingga akhir!

Mitos Tokoh dan Legenda Populer

1. Nyi Roro Kidul

Pesanggrahan Langenharjo merupakan bangunan bersejarah yang diperkirakan dibangun pada abad ke-18 Masehi.

Bangunan yang berada tak jauh dari bengawan solo ini dulunya dipakai untuk tirakat dan semedi Sunan Paku Buwana IX yang bertahta di Kasunanan Surakarta.

Selain itu, ada mitos di masyarakat yang mengatakan kalau bangunan ini di masa lalu sering digunakan sebagai tempat pertemuan antara Sunan Paku Buwana IX dengan penguasa laut selatan yakni Kanjeng Gusti Ratu Kidul.

Benar atau tidaknya mitos ini tidak ada yang tahu secara pasti. Namun, berdasarkan beberapa pengakuan warga yang tinggal di sekitar pesanggrahan ini, setiap malam selasa kliwon atau malam jumat kliwon sering terdengar suara lonceng kereta kuda berjalan menuju ke pesanggrahan.

Bagi sebagian warga yang sudah tinggal lama di kawasan tersebut, sudah tidak merasa aneh apabila pada malam-malam tertentu mereka mendengar suara lonceng kereta kuda dari arah pesanggrahan.

Warga membatin bahwa suara tersebut merupakan suara dari kereta kencana Kanjeng Ratu Kidul yang mengunjungi Pesanggrahan Langenharjo.

2. Malin Kundang

Di Pantai Air Manis, Padang, terdapat sebuah formasi batu yang diyakini sebagai wujud dari kapal Malin Kundang, seorang pemuda dari Sumatera Barat yang dikutuk akibat durhaka kepada ibunya.

Konon, di masa lalu, Malin Kundang adalah anak dari keluarga miskin yang memutuskan merantau untuk mencari kekayaan.

Setelah bertahun-tahun, ia kembali sebagai saudagar kaya raya dengan kapal megah dan seorang istri yang elok.

Namun, ketika ibunya yang telah renta dan miskin mendatanginya dengan penuh rindu, Malin malu dan menolak mengakuinya sebagai ibunya, bahkan mendorongnya hingga terjatuh.

Hati ibunya pun hancur, lalu ia memohon kepada Tuhan dalam kepedihan hatinya untuk menghukum anaknya, Malin Kundang, yang tidak berbakti.

Tiba-tiba, langit menggelap, dan badai besar menghantam kapal Malin Kundang, mengubahnya beserta awak kapal menjadi batu.

Hingga kini, masyarakat sekitar Pantai Air Manis mempercayai bahwa batu-batu tersebut adalah saksi bisu dari kutukan tersebut.

Beberapa warga mengaku, pada malam-malam tertentu, terdengar suara ombak yang tidak wajar, seolah-olah kapal Malin Kundang masih berjuang melawan badai. Bagi penduduk setempat, suara ini dianggap sebagai pengingat akan pentingnya bakti kepada orang tua.

3. Sangkuriang

Legenda Sangkuriang masih dikenang oleh masyarakat Jawa Barat sebagai asal-usul adanya Gunung Tangkuban Perahu dan Danau Bandung.

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Sangkuriang yang jatuh hati pada seorang wanita cantik bernama Dayang Sumbi, tanpa menyadari bahwa wanita itu sebenarnya adalah ibunya sendiri yang telah lama berpisah darinya.

Ketika rahasia ini terbongkar, Dayang Sumbi menolak cinta Sangkuriang dan memberikan syarat mustahil: membangun bendungan serta perahu besar dalam waktu satu malam.

Sangkuriang pun tahu ia tidak bisa melakukan ini sendirian sehingga ia meminta bantuan makhluk gaib hingga ia hampir menyelesaikan tugasnya.

Namun, Dayang Sumbi, yang tak ingin pernikahan itu terjadi, berdoa kepada para dewa dan memerintahkan ayam berkokok serta warga menyalakan obor untuk menipu Sangkuriang bahwa pagi telah tiba.

Merasa dikhianati, Sangkuriang marah dan menendang perahu yang telah dibuatnya hingga terbalik, menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Lalu, bendungan yang belum selesai itu menjadi Danau Bandung.

Masyarakat setempat percaya, pada malam-malam tertentu, suara gemuruh dari arah gunung terdengar, seolah-olah Sangkuriang masih berusaha menyelesaikan tugasnya. Bagi warga yang tinggal di sekitar Tangkuban Perahu, suara ini dianggap sebagai gema kemarahan Sangkuriang yang abadi.

4. Dewi Sri

Dewi Sri, yang dikenal sebagai dewi kesuburan dan pelindung petani, merupakan sosok suci dalam kepercayaan masyarakat Jawa dan Bali.

Menurut legenda, ia merupakan putri dari kahyangan yang diturunkan ke bumi oleh para dewa untuk mengajarkan manusia teknik bercocok tanam serta cara mengelola hasil bumi.

Dalam satu versi cerita, tubuh Dewi Sri dipotong-potong dan disebarkan ke berbagai penjuru dunia, lalu dari potongan tubuhnya tumbuh berbagai tanaman pangan: padi dari rambutnya, jagung dari giginya, dan tanaman lain dari bagian tubuhnya.

Dalam versi cerita lain, Dewi Sri diturunkan ke bumi sebagai istri Batara Guru, sekaligus membawa pengetahuan tentang pertanian demi kesejahteraan umat manusia.

Hingga kini, petani tradisional di Jawa dan Bali masih menghormati Dewi Sri melalui berbagai ritual, seperti upacara β€œWiwitan” di Jawa sebelum panen padi, atau pemujaan di lumbung padi di Bali, di mana patung atau lukisan Dewi Sri sering ditempatkan.

Masyarakat petani percaya, pada malam-malam tertentu menjelang musim tanam, aroma wangi bunga melati tercium di sawah-sawah, yang dianggap sebagai tanda kehadiran Dewi Sri yang memberkati ladang mereka. Bagi mereka, aroma ini adalah simbol kemakmuran dan perlindungan sang dewi.

5. Jaka Tarub

Jaka Tarub adalah seorang pemuda desa yang gemar berburu di hutan, dan kisahnya menjadi salah satu legenda romansa terkenal di Jawa.

Suatu ketika, saat sedang berada di hutan, ia melihat tujuh bidadari tengah mandi di sebuah telaga. Terpikat oleh kecantikan salah satunya, Nawang Wulan, Jaka Tarub mencuri selendangnya agar bidadari itu tak bisa kembali ke kahyangan.

Sang bidadari cantik bernama Nawang Wulan itu akhirnya bersedia untuk tinggal di bumi, menikah dengan Jaka Tarub, dan melahirkan seorang putri cantik bernama Nawangsih.

Dengan kekuatan gaibnya, Nawang Wulan mampu memasak nasi hanya dari sebutir padi, namun ia melarang Jaka Tarub membuka tutup periuk saat memasak. Karena rasa ingin tahu, Jaka Tarub melanggar larangan itu, menyebabkan hilangnya kekuatan gaib Nawang Wulan.

Saat mencari beras di lumbung, Nawang Wulan menemukan selendangnya yang selama ini disembunyikan, lalu memutuskan untuk kembali ke kahyangan, meninggalkan Jaka Tarub beserta anak mereka.

Masyarakat di sekitar desa tempat cerita ini berasal percaya, pada malam-malam bulan purnama, terdengar suara lembut seperti nyanyian dari arah telaga, seolah-olah Nawang Wulan masih merindukan keluarganya di bumi.

Bagi warga setempat, suara ini adalah pengingat akan pentingnya kejujuran dan menepati janji.

6. Leak Bali

Menurut kepercayaan masyarakat Bali, Leak adalah sosok manusia yang mempelajari ilmu hitam demi memperoleh kemampuan gaib.

Konon, mereka mampu berubah wujud menjadi hewan seperti babi, anjing, atau burung, bahkan menjadi bola cahaya yang melayang di malam hari.

Leak sering dikaitkan dengan kegiatan mencari korban di tempat-tempat angker, seperti kuburan, untuk mengambil organ tubuh manusia, terutama hati dan darah, guna memperkuat ilmu mereka.

Target utama mereka adalah wanita hamil dan bayi karena dianggap memiliki energi kehidupan yang begitu kuat.

Masyarakat Bali percaya bahwa pada malam-malam tertentu, terutama saat bulan gelap, cahaya aneh atau suara gemerisik terdengar dari arah pekuburan, yang diyakini sebagai tanda kehadiran Leak.

Bagi warga yang tinggal di dekat tempat-tempat angker, fenomena ini sudah tidak asing lagi, dan mereka sering melakukan ritual perlindungan, seperti menaburkan garam atau menyalakan kemenyan, untuk mengusir Leak.

Kepercayaan ini tetap hidup dalam budaya Bali sebagai pengingat akan keseimbangan antara dunia nyata dan gaib.

7. Prabu Dasamuka di Gunung Ungaran

Dalam kisah Ramayana, diceritakan bahwa Prabu Dasamuka merupakan seorang raja raksasa sakti yang kesaktiannya melebihi para dewa-dewa di kahyangan.

Ia dikisahkan sebagai seorang pemuja Dewa Siwa yang taat. Karena ketaatannya, saat Prabu Dasamuka meminta agar diberi kesaktian yang melebihi para dewa dan tidak ada dewa yang mampu mengalahkannya.

Permintaannya itu pun dikalahkan. Selain sangat sakti, Prabu Dasamuka juga memiliki ilmu Pancasona yang membuatnya hidup abadi.

Sebab, selalu bersikap angkara murka. Maka, para dewa berniat mengalahkannya. Caranya adalah dengan mengutus Dewa Wisnu untuk menitis menjadi manusia.

Titisan Dewa Wisnu ini bernama Sri Rama Wijaya. Di bagian akhir dari kisah ramayana versi Jawa, ada yang menyebutkan bahwa karena tidak bisa dibunuh meski telah dihujani dengan beragam senjata, akhirnya Sri Rama menggunakan panah saktinya.

Akibat daya kesaktian dari panah sakti Sri Rama ini, membuat tubuh Rahwana berserakan. Sebelum tubuh Rahwana ini menyatu kembali, Sri Rama mengutus Hanuman untuk menimbun tubuh Rahwana dengan menggunakan gunung Ungaran.

Setelah itu, Sri Rama berpesan untuk membangun candi di atas gunung Ungaran. Tujuan didirikannya candi ini adalah untuk meredam kekuatan dan pengaruh buruk dari Rahwana.

Candi yang dibangun di atas gunung Ungaran ini bernama Candi Gedhong Songo. Selain diyakini untuk menimbun Rahwana, di gunung Ungaran juga ada larangan yang mengatakan bahwa para pendaki dilarang membawa minuman keras.

Sebab, ada keyakinan masyarakat yang menyatakan bahwa apabila ada orang yang datang ke gunung Ungaran dengan membawa minuman keras, dikhawatirkan akan membangkitkan kembali Rahwana.

Mitos Sehari-hari dan Kepercayaan Rakyat

  • Menabrak kucing, apalagi kucing hitam: Dalam kepercayaan lama, hal ini sering dikaitkan dengan datangnya kesialan atau malapetaka bagi orang yang mengalami kejadian tersebut.
  • Suara tokek yang terdengar di rumah: Banyak orang percaya bahwa suara tokek merupakan pertanda baik, seperti akan datangnya rezeki atau kedatangan tamu yang membawa kabar menyenangkan.
  • Kebiasaan duduk di depan pintu: Konon dianggap bisa menghalangi aliran rezeki, bahkan diyakini membuat seseorang sulit mendapatkan jodoh atau mengalami hambatan dalam urusan pernikahan.
  • Menyapu rumah pada malam hari: Dipercaya dapat membuat keberuntungan atau rezeki keluar dari rumah, sehingga sering dijadikan larangan oleh orang tua zaman dulu.
  • Memakai pakaian secara terbalik: Jika terjadi tanpa sengaja, diyakini bisa membawa rezeki tak terduga. Namun, jika dilakukan dengan sengaja, justru dianggap dapat mendatangkan musibah atau kesialan.

Mitos Terkait Lokasi dan Fenomena Alam

1. Gerhana Matahari

Dalam berbagai cerita rakyat kuno, gerhana matahari kerap dipandang sebagai momen mistis. Ada yang percaya matahari sedang dimakan naga, ditelan katak raksasa, atau ditutupi makhluk gaib.

Peristiwa ini sering dipandang sebagai pertanda kesialan yang akan datang pada manusia.

2. Komet

Kemunculan komet di langit dulu sering dianggap bukan sekadar fenomena biasa. Banyak masyarakat percaya cahaya panjang yang melintas itu membawa kesialan besar, misalnya runtuhnya sebuah kerajaan, perang besar, atau bencana alam yang memakan banyak korban. 

3. Letusan Gunung Berapi

Pada masa lalu, letusan gunung berapi dipandang sebagai tanda kemurkaan dewa atau dewi. Dentuman dan semburan lahar dianggap sebagai cara para penguasa alam menunjukkan kekuatan atau menuntut balas atas kesalahan manusia.

Penutup

Demikianlah kumpulan cerita mitos di Indonesia. Semoga kisah mitos ini menambah wawasanmu mengenai mitos-mitos yang ada di Indonesia.

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta