Kumpulan Contoh Kata Antonim atau Lawan Kata beserta Penjelasannya Lengkap
Baca ulasan berikut untuk contoh kata antonim dan penjelasan secara singkat. Yuk, cek artikel Mamikos!
Kumpulan Contoh Kata Antonim atau Lawan Kata beserta Penjelasannya Lengkap – Dalam bahasa Indonesia, kata-kata memiliki makna dan arti yang beragam.
Ada kata-kata yang memiliki arti yang sejenis atau memiliki makna yang saling berlawanan. Kata-kata yang memiliki makna berlawanan disebut sebagai antonim.
Antonim merupakan salah satu aspek penting dalam memahami struktur bahasa dan meningkatkan pemahaman kita terhadap kata-kata. Simak artikel ini untuk kumpulan contoh kata antonim.
Contoh Kata Antonim
Daftar Isi [hide]

Berikut adalah 50 contoh kata antonim yang sulit beserta penjelasan singkat:
1. Ambiguitas – Klarifikasi
Ambiguitas: Kondisi tidak jelas atau memiliki lebih dari satu makna yang membingungkan.
Klarifikasi: Tindakan menjelaskan atau mengungkapkan agar menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti.
2. Analogi – Disparitas
Analogi: Perbandingan atau kesamaan antara dua hal yang berbeda untuk mengilustrasikan suatu konsep.
Disparitas: Perbedaan yang signifikan atau ketidakseimbangan antara dua hal.
3. Efemeris – Abadi
Efemeris: Sesuatu yang bersifat sementara atau hanya berlangsung sesaat.
Abadi: Sesuatu yang bersifat kekal atau berlangsung selamanya.
4. Gnosiologi – Epistemologi
Gnosiologi: Studi tentang pengetahuan dan teori mengenai bagaimana manusia memperoleh pengetahuan.
Epistemologi: Cabang filsafat yang mempelajari sumber, batasan, dan validitas pengetahuan.
5. Ideal – Pragmatis
Ideal: Mengacu pada cita-cita atau standar yang sempurna dan tidak selalu praktis di dunia nyata.
Pragmatis: Mengacu pada pendekatan yang berfokus pada hasil praktis dan realistis dalam tindakan atau pemikiran.
6. Inovatif – Konvensional
Inovatif: Mengacu pada sesuatu yang baru, orisinal, dan menciptakan perubahan.
Konvensional: Mengacu pada sesuatu yang mengikuti norma atau aturan yang sudah mapan.
7. Kolaborasi – Persaingan
Kolaborasi: Kerjasama antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Persaingan: Upaya untuk mengalahkan orang lain dalam mencapai tujuan yang sama atau bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
8. Legenda – Fakta
Legenda: Cerita yang biasanya berdasarkan kepercayaan rakyat dan mungkin berisi elemen-elemen mitos.
Fakta: Sesuatu yang terbukti benar berdasarkan bukti dan penelitian.
9. Melankolis – Eksaltasi
Melankolis: Mengacu pada suasana hati sedih, murung, atau lesu.
Eksaltasi: Mengacu pada perasaan bergairah, antusias, atau terangsang.
10. Misteri – Solusi
Misteri: Sesuatu yang sulit dipahami, dijelaskan, atau masih belum terpecahkan.
Solusi: Jawaban atau pemecahan masalah yang mengakhiri ketidakjelasan atau konflik.
11. Neonatus – Laju pertumbuhan
Neonatus: Bayi yang baru lahir hingga usia 28 hari.
Laju pertumbuhan: Kecepatan pertambahan ukuran atau jumlah dalam periode waktu tertentu.
12. Obligasi – Likuiditas
Obligasi: Surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk meminjam dana dari investor.
Likuiditas: Kemampuan aset untuk dijual atau ditukar dengan harga pasar yang wajar tanpa menyebabkan perubahan signifikan pada harga.
13. Paradoks – Konsisten
Paradoks: Pernyataan atau situasi yang bertentangan dengan intuisi dan tampaknya tidak masuk akal, tetapi mungkin memiliki kebenaran tersembunyi.
Konsisten: Tidak bertentangan, stabil, atau berpegang pada prinsip yang sama.
14. Relevan – Irrelevan
Relevan: Terkait atau berhubungan dengan topik atau masalah yang sedang dibicarakan.
Irrelevan: Tidak terkait atau tidak memiliki kaitan dengan topik atau masalah yang sedang dibicarakan.
15. Sanjungan – Celaan
Sanjungan: Pujian atau ungkapan penghargaan terhadap seseorang atau sesuatu.
Celaan: Kritik atau komentar negatif terhadap seseorang atau sesuatu.
16. Unggul – Inferior
Unggul: Lebih baik, lebih unggul, atau memiliki keunggulan dibandingkan yang lain.
Inferior: Lebih rendah dalam kualitas, kemampuan, atau prestasi.

Advertisement
17. Visi – Tidak berpenglihatan
Visi: Kemampuan untuk melihat atau memahami sesuatu dengan jelas dan terarah.
Tidak berpenglihatan: Tidak memiliki kemampuan untuk melihat atau memiliki gangguan penglihatan.
18. Zonk – Berhasil
Zonk: Gagal atau mendapatkan hasil yang buruk dari suatu usaha atau rencana.
Berhasil: Sukses atau mencapai hasil yang diinginkan dari suatu usaha atau rencana.
19. Berserakan – Teratur
Berserakan: Tidak teratur atau tersebar di berbagai tempat dengan acak.
Teratur: Tertata rapi, rapi, atau diatur dengan baik.
20. Degradasi – Promosi
Degradasi: Penurunan pangkat, status, atau kualitas dari posisi sebelumnya.
Promosi: Kenaikan pangkat, status, atau kualitas dari posisi sebelumnya.
21. Ekspansi – Kontraksi
Ekspansi: Perluasan atau pertumbuhan dalam skala, lingkup, atau ukuran.
Kontraksi: Penyusutan atau pengurangan dalam skala, lingkup, atau ukuran.
22. Gemar – Menghindar
Gemar: Senang atau suka melakukan sesuatu.
Menghindar: Menjauhkan diri dari atau menghindari melakukan sesuatu.
23. Hipotesis – Fakta
Hipotesis: Pendugaan atau dugaan yang didasarkan pada bukti yang terbatas dan perlu diuji lebih lanjut.
Fakta: Sesuatu yang terbukti benar berdasarkan bukti dan penelitian.
24. Imparsial – Tidak adil
Imparsial: Bersikap netral dan adil, tanpa pandangan atau preferensi yang memihak.
Tidak adil: Tidak adil atau memihak satu pihak tanpa pertimbangan objektif.
25. Jasmani – Rohani
Jasmani: Terkait dengan tubuh atau fisik.
Rohani: Terkait dengan jiwa, batin, atau aspek non-fisik dari kehidupan.
26. Kontroversial – Konsensus
Kontroversial: Menimbulkan perdebatan atau konflik karena pendapat yang berbeda-beda.
Konsensus: Kesepakatan atau persetujuan yang mencapai kesepakatan bersama.
27. Linglung – Fokus
Linglung: Bingung atau kebingungan, tidak fokus.
Fokus: Berkonsentrasi dengan jelas pada tujuan atau tugas tertentu.
28. Monoton – Variatif
Monoton: Tidak berubah atau tanpa variasi, membosankan.
Variatif: Beragam atau berbeda-beda, tidak membosankan.
29. Nirwana – Sengsara
Nirwana: Pencapaian atau keadaan pencerahan spiritual dan kebahagiaan mutlak.
Sengsara: Menderita atau dalam keadaan penderitaan.
30. Objektif – Subyektif
Objektif: Berdasarkan fakta dan bukti, netral, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi.
Subyektif: Dipengaruhi oleh pandangan pribadi, emosi, atau opini seseorang.
31. Penting – Remeh
Penting: Sangat berarti, signifikan, atau memiliki nilai yang tinggi.
Remeh: Tidak berarti, kurang penting, atau tidak bernilai tinggi.
32. Quiescence – Aktif
Quiescence: Keadaan diam atau tidak aktif.
Aktif: Terlibat dalam aktivitas atau bergerak secara aktif.
33. Revolusi – Evolusi
Revolusi: Perubahan drastis atau tindakan mendalam yang terjadi dengan cepat.
Evolusi: Perubahan secara perlahan dari waktu ke waktu.
34. Flegmatis – Emosional
Flegmatis: Cenderung tenang, tidak mudah terpengaruh emosi.
Emosional: Cenderung memiliki perasaan yang kuat dan mudah terpengaruh.
35. Teori – Praktik
Teori: Ide, gagasan, atau konsep yang berfungsi sebagai dasar penjelasan atau panduan.
Praktik: Implementasi atau penerapan ide atau teori dalam tindakan atau kenyataan.
36. Unik – Klise
Unik: Sangat istimewa atau berbeda dari yang lain.
Klise: Terlalu sering digunakan hingga menjadi biasa atau tidak orisinal.
37. Verifikasi – Penipuan
Verifikasi: Proses memastikan kebenaran atau keabsahan sesuatu.
Penipuan: Tindakan menipu atau memanipulasi agar sesuatu terlihat benar padahal tidak.
38. Wisdom – Bodoh
Wisdom: Kebijaksanaan, wawasan, atau pengetahuan yang mendalam.
Bodoh: Tidak bijaksana, kurang pengalaman, atau ceroboh.
39. Xenophobia – Toleransi
Xenophobia: Ketakutan atau ketidaksukaan terhadap orang asing atau orang dari luar negeri.
Toleransi: Sikap terbuka, penerimaan, atau menghargai perbedaan budaya, agama, atau ras.
40. Yakin – Ragukan
Yakin: Memiliki keyakinan atau kepercayaan kuat terhadap suatu hal.
Ragukan: Meragukan, tidak yakin, atau tidak percaya sepenuhnya.
41. Ziarah – Berdiam
Ziarah: Perjalanan religius atau kunjungan ke tempat suci atau makam orang suci.
Berdiam: Tetap diam atau tidak bergerak, tidak melakukan perjalanan.
42. Amoral – Moral
Amoral: Tidak memiliki kaitan dengan moralitas atau etika.
Moral: Berdasarkan pada prinsip-prinsip etika atau kebenaran moral.
43. Banjir – Kekeringan
Banjir: Kejadian luapan air yang berlebihan dan menggenangi wilayah tertentu.
Kekeringan: Keadaan kekurangan air yang ekstrem, khususnya dalam jangka waktu lama.
44. Kolot – Modern
Kolot: Kuno, konservatif, atau mempertahankan nilai-nilai tradisional.
Modern: Baru, maju, atau sesuai dengan perkembangan zaman.
45. Munafik – Ikhlas
Munafik: Orang yang berpura-pura baik tetapi sebenarnya tidak tulus atau jujur.
Ikhlas: Tulus, tulus, dan tulus dalam kata dan tindakan.
46. Narcissism – Empati
Narcissism: Kecenderungan berlebihan untuk mencintai diri sendiri dan mencari pengakuan.
Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain.
47. Tinggi – Rendah
Tinggi: Berada pada posisi lebih tinggi dari suatu titik referensi.
Rendah: Berada pada posisi lebih rendah dari suatu titik referensi.
48. Ultra – Moderate
Ultra: Ekstrim atau sangat ekstrem dalam pandangan atau tindakan.
Moderate: Tidak ekstrem, bersifat tengah-tengah, atau moderat.
49. Vulgarity – Kesopanan
Vulgarity: Kata-kata atau tindakan yang kasar, tidak sopan, atau vulgar.
Kesopanan: Tindakan atau perilaku yang sopan dan sesuai dengan norma sosial.
50. Waham – Realitas
Waham: Keyakinan yang salah atau pikiran yang keliru.
Realitas: Kenyataan atau fakta sesuai dengan kenyataan yang ada.
Penutup
Kata-kata antonim di atas mencakup berbagai konteks dan memiliki arti yang saling berlawanan.
Pemahaman akan antonim-antonim ini akan membantu meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi secara umum.
Semoga daftar ini membantu memperkaya kosakata Anda!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
