Urutan Langkah-Langkah Metode Ilmiah dan Contohnya Lengkap
Urutan Langkah-Langkah Metode Ilmiah dan Contohnya Lengkap – Dunia Sains tidak terlepas dari metode ilmiah. Metode ini digunakan untuk meneliti dan menjawab dari permasalahan yang dihadapi oleh peneliti, dan biasanya digunakan di karya tulis ilmiah. Untuk bisa menjawabnya, Anda perlu melakukan pengujian yang sistematis. Berikut ini adalah urutan langkah-langkah metode ilmiah dan contohnya lengkap:
Urutan Langkah-Langkah Metode Ilmiah dan Contohnya Lengkap
Daftar Isi
Daftar Isi
- Urutan Langkah-Langkah Metode Ilmiah dan Contohnya Lengkap
- 1. Perumusan Masalah
- 2. Menyusun Tujuan dan Manfaat Penelitian
- 3. Menyusun Teori Dasar
- 4. Membuat Hipotesis
- 5. Menetapkan Variabel Metode Ilmiah
- 6. Menetapkan Prosedur Kerja
- 7. Menguraikan Pembahasan
- 8. Membuat Kesimpulan
- 9. Mempublikasi Penelitian
1. Perumusan Masalah
Langkah awal dalam metode ilmiah adalah dengan menanyakan “apa yang menjadi permasalahan?” dengan membuat daftar pertanyaan. Dengan membuat pertanyaan, Anda akan tahu arah dan tujuan untuk penelitian di langkah selanjutnya.
Hal yang harus Anda perhatikan adalah bentuknya yang harus berupa kalimat pertanyaan. Bagian ini harus disampaikan dengan jelas sehingga mudah dipahami. Rumusan masalah juga harus bisa diobservasi atau diuji sehingga pertanyaan bisa dijawab.
Contoh rumusan masalah:
Beras adalah sumber karbohidrat yang dimakan oleh orang Indonesia, tak terkecuali warga Desa Cikopo Kecamatan Jasinga. Namun, mereka memilih untuk membeli beras dari tempat penggilingan padi ketimbang pasar Jasinga. Oleh sebab itu, rumusan masalahnya adalah:
- Faktor apa saja yang membuat warga Desa Cikopo Kecamatan Jasinga membeli beras di tempat penggilingan beras?
- Bagaimana cara warga Desa Cikopo Kecamatan Jasinga memutuskan untuk membeli beras dan kaitannya tentang tempat pembelian beras?
2. Menyusun Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setelah merumuskan masalah, urutan langkah-langkah metode ilmiah yang kedua adalah membuat tujuan dan manfaat dari penelitian. Pembuatan bagian ini adalah agar penelitian tidak melenceng dari tujuan awal dan bisa menjawab bagian rumusan masalah.
Contoh tujuan penelitian:
- Mengetahui beragam faktor dari perilaku warga Desa Cikopo yang memilih untuk membeli beras melalui tempat penggilingan padi.
- Mengetahui alasan dari pengambilan keputusan warga Desa Cikopo untuk memilih jenis beras dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
Contoh manfaat penelitian:
- Manfaat bagi instansi: penelitian ini akan bermanfaat bagi instansi terkait tempat metode ilmiah ini diterbitkan karena akan memberikan referensi dan informasi yang hubungannya dengan pengambilan keputusan oleh konsumen.
- Manfaat bagi rekan peneliti: metode ilmiah ini akan menjadi sumber referensi penting yang nantinya bisa dilanjutkan untuk diteliti dengan menggunakan faktor-faktor dan rumusan masalah yang berbeda.
- Manfaat bagi masyarakat: masyarakat akan menikmati hasil penelitian karena kesimpulan metode ilmiah akan membantu mereka dalam mengambil keputusan di masa depan.
- Bagi peneliti: metode ilmiah ini akan menambah wawasan, pengetahuan, dan menjawab permasalahan yang terkait dengan tujuan penelitian.
3. Menyusun Teori Dasar
Langkah-langkah metode ilmiah tidak boleh melepaskan teori dasar. Bagian ini sangat penting karena akan membantu menjawab dari rumusan masalah. Peneliti wajib mencari kajiannya melalui sumber literatur berupa buku, jurnal ilmiah, hasil penelitian universitas, dan sumber kredibel lainnya.
Contoh susunan teori dasar:
- Pengertian perilaku konsumen.
- Hasil akhir dari perilaku konsumen secara umum.
- Pengertian perilaku konsumen berdasarkan pendapat para ahli.
- Pengertian konsumsi secara umum dan konsumsi masyarakat.
- Pengertian konsumsi dalam lingkup ekonomi.
- Faktor-faktor perilaku konsumen yang diekspos dari berbagai sudut pandang (budaya, sosial, keluarga, status, pekerjaan, selera pribadi, gaya hidup, kepribadian, psikologis, keyakinan, dan sikap).
- Pengertian pengambilan keputusan oleh konsumen berdasarkan berbagai informasi (internal, komersial, publik dan pengalaman pribadi)
- Tahap dan proses pengambilan keputusan konsumen.
- Informasi dasar mengenai masyarakat yang tinggal di Desa Cikopo, Kecamatan Jasinga.
- Jenis-jenis beras dan produksi lokal.
4. Membuat Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah dugaan sementara dari jawaban terhadap rumusan ilmiah. Namun, hipotesis tidak boleh dibuat sembarangan. Anda harus mengacu pada teori dasar dan ditulis secara objektif dengan ukuran-ukuran tertentu.
Contoh hipotesis:
- Warga desa membeli beras di penggilingan padi karena aksesnya yang lebih dekat dengan tempat tinggal daripada harus pergi ke pasar.
- Penggilingan padi menyediakan beras dengan kualitas yang bermutu.
- Harga yang disediakan oleh penggilingan padi lebih murah karena diambil langsung dari petani setempat.
- Rasa beras yang disediakan penggilingan padi lebih enak daripada yang dijual di pasar.
5. Menetapkan Variabel Metode Ilmiah
Urutan langkah-langkah metode ilmiah juga harus menetapkan variabel di dalamnya. Variabel dalam metode ilmiah terdiri dari 3 macam, yakni terikat, terkontrol dan bebas. Nantinya, hal ini menjadi faktor apakah penelitian bersifat valid atau tidak.
Contoh variabel ilmiah:
- Variabel Terikat
- Warga Desa Cikopo yang membeli beras di penggilingan padi.
- Variabel Bebas
- Warga Desa Cikopo yang membeli beras secara acak.
- Variabel Kontrol
- Warga Desa Cikopo yang membeli beras di luar penggilingan padi.
6. Menetapkan Prosedur Kerja
Metode ilmiah membutuhkan prosedur yang sistematis. Jika hal ini tidak diperhatikan, maka validitasnya sangat diragukan. Selain runut, metode juga harus dijelaskan secara rinci dan ringkas. Penggambaran bagian ini menjelaskan deskripsi rencana penelitian secara keseluruhan.
Prosedur kerja melibatkan banyak hal, di antaranya:
Metode Wawancara
Prosedur yang satu ini sangat umum dilakukan untuk mendapatkan data yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif. Peneliti harus membuat rancangan wawancara yang efektif sehingga variabel terikat bisa menjawab dengan akurat. Metode ini melibatkan peneliti dengan sumber langsung.
Hal yang harus disiapkan untuk melakukan metode wawancara adalah:
- Menentukan sampling dan menghubunginya.
- Menentukan jadwal wawancara.
- Menyiapkan bahan wawancara dan mencatat atau merekam hasilnya.
- Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara peneliti untuk menyimpan bukti pengambilan sampling. Selain pencatatan, peneliti juga bisa mengambil foto sebagai dokumen visual. Banyak pula penelitian dalam metode ilmiah yang memang hanya bisa dilakukan dengan dokumentasi tertentu.
Aktivitas metode dokumentasi di antaranya:
- Mencatat sumber.
- Mengambil gambar.
- Merekam suara.
- Metode Observasi
Cara ini melibatkan peneliti langsung yang turun ke lapangan. Peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung berada di sekitar objek dan melakukan pengamatan. Kemudian, hasil observasi didokumentasikan baik dalam bentuk suara, tulisan, maupun gambar.
Contoh prosedur kerja:
Metode wawancara (menyiapkan pertanyaan untuk variabel terikat):
- Menanyakan identitas sumber terkait dengan perilaku (status sosial, pekerjaan, usia, gender, pendapatan dan lainnya).
- Menanyakan seberapa sering mengonsumsi nasi dalam sebulan.
- Menanyakan berapa kali membeli beras dalam sebulan, rata-rata pengeluaran untuk membeli beras, seberapa banyak konsumsi beras per kepala atau kapita.
- Menanyakan tempat penggilingan padi untuk membeli beras dan opsi lain selain penggilingan padi.
- Menanyakan mengapa penggilingan padi menjadi opsi terbaik daripada tempat lain seperti agen atau pasar?
- Membandingkan rasa beras yang dibeli di penggilingan dan pasar.
- Membandingkan harga yang dikeluarkan untuk membeli beras di satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Metode Dokumentasi dan Observasi:
- Mengambil foto penggilingan padi yang ada di Desa Cikopo Jasinga.
- Mengambil foto beras yang dihasilkan oleh penggilingan padi dan pasar atau agen.
- Mencatat hasil wawancara dengan konsumen.
- Mencatat perbandingan harga riil antara beras yang dijual di penggilingan dengan yang di pasar.
- Teknik Analisis Data
Semua data yang didapatkan dari beragam metode harus dikumpulkan. Kemudian, hasilnya harus diorganisasikan secara terstruktur dalam kategori tertentu. Unit-unit yang ada di dalam langkah-langkah metode ilmiah perlu dijabarkan dengan konsep berdasarkan teori dasar dan menyimpulkan dari pola.
Metode Kualitatif
Metode ini menjelaskan hal-hal yang hanya bisa dijelaskan dengan pengertian, konseptual, kreativitas dan juga kecerdikan. Analisisnya dihasilkan dengan metode induktif, yakni menyimpulkan data lalu hasilnya berupa hipotesis.
Metode Kuantitatif
Sedangkan metode kuantitatif adalah teknik analisis data yang berupa angka-angka. Fakta di lapangan bisa dengan mudah disimpulkan dengan melakukan perhitungan tertentu. Kesimpulan tidak boleh melibatkan pengalaman dan harus sesuai dengan data.
Contoh teknik analisis data kualitatif:
- Mengetahui faktor-faktor sosial yang terjadi di Desa Cikopo dalam hal pengambilan keputusan tentang pemilihan beras.
- Mengetahui peran pasar, penggilingan padi dan petani dalam hal bisnis penjualan beras yang terjadi di Desa Cikopo.
Contoh teknik analisis data kuantitatif:
- Mengukur seberapa banyak beras rata-rata yang dibeli per kapita.
- Harga rata-rata beras yang dijual di penggilingan dan di pasar
- Jumlah penggilingan padi yang ada di Desa Cikopo.
- Jumlah beras yang terjual di penggilingan beras.
- Jumlah beras yang masuk ke penggilingan padi setiap kali musim panen.
7. Menguraikan Pembahasan
Sajian data tak hanya dijelaskan dengan menggunakan grafik atau diagram saja. Data harus dijabarkan dengan jelas menggunakan paragraf pembahasan. Pembahasan harus membicarakan diagram atau grafik yang tersedia, sehingga lebih mudah untuk dimengerti oleh pembaca.
Teknik pembahasan juga tidak boleh melenceng dari teori dasar. Pembuktian data perlu mengacu pada hasil akhir dan dibandingkan dengan hipotesis. Untuk metode ilmiah yang sederhana, Anda hanya perlu membahas masalah utama tanpa harus membahas proses yang menyertai penelitian.
Contoh penguraian pembahasan:
- Membahas faktor-faktor yang menjadi alasan utama warga Desa Cikopo memilih penggilingan padi untuk membeli beras.
- Membahas perilaku Desa Cikopo saat menentukan pembelian beras di penggilingan.
- Membahas perbandingan harga antara beras di penggilingan dan pasar berikut alasannya.
- Membahas kualitas beras yang dijual di penggilingan dan pasar.
- Membahas asal beras yang dijual di penggilingan dan di pasar.
8. Membuat Kesimpulan
Kesimpulan adalah bagian yang penting dari urutan langkah-langkah metode ilmiah. Tanpa bagian ini, pembaca akan kesulitan untuk menangkap jawaban dari perumusan masalah. Kesimpulan harus dibuat dengan jelas, lugas, dan berbobot. Semua bagiannya harus menjawab bagian rumusan masalah.
Contoh kesimpulan:
Warga Desa Cikopo membeli beras di penggilingan padi dengan pertimbangan jarak antara rumah dan penggilingan. Selain lebih dekat, ongkosnya juga lebih murah daripada harus pergi ke pasar. Warga desa berusia lanjut lebih banyak jumlahnya dan jarang dari mereka pergi ke pasar.
Selain itu, warga desa juga memiliki penghasilan yang rendah. Harga jual beras di penggilingan jauh lebih murah daripada yang dijual di pasar. Alur petani langsung ke penggilingan membuat harga beras bisa lebih murah sekitar Rp 2.000,00 – Rp 3.000,00.
9. Mempublikasi Penelitian
Bagian ini adalah yang terakhir setelah langkah metode ilmiahnya rampung. Anda harus menyusunnya secara sistematis sehingga bisa dipahami oleh pembaca. Ada banyak bentuk publikasi yang bisa Anda lakukan seperti:
- Menerbitkan jurnal ilmiah.
- Menerbitkan skripsi, tesis atau disertasi.
- Menerbitkan makalah.
- Mengadakan seminar ilmiah.
Urutan langkah-langkah metode ilmiah harus ditulis secara sistematis. Jika tidak, maka hasil dari penulisan metode ilmiah menjadi tidak valid. Pastikan pengolahan data dilakukan dengan metode yang tepat dan pengerjaannya dibimbing oleh pihak profesional.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: