Latar Belakang Gerakan Non Blok, Tujuan, Negara Pendiri, dan Dampaknya

Latar Belakang Gerakan Non
Blok, Tujuan, Negara Pendiri, dan Dampaknya – Gerakan Non Blok didirikan oleh
beberapa negara yang tidak ingin berpihak pada Blok Barat dan Blok Timur pada
tahun 1961.

Gerakan ini muncul sebagai
bentuk upaya penghapusan konflik dan kebebasan negara-negara yang baru merdeka.

Sebagai gerakan yang berani pada saat terjadinya Perang Dingin, apa yang menjadi latar belakang Gerakan Non Blok berdiri?

Latar Belakang Gerakan Non Blok

kemlu.go.id

Melalui Gerakan Non Blok, negara-negara yang bergabung di dalamnya berusaha menciptakan alternatif bagi aliansi militer yang dominan pada saat itu.

Gerakan ini tidak hanya bersifat taktis sebagai respons
terhadap Perang Dingin, tetapi juga mencerminkan aspirasi untuk menciptakan
dunia yang lebih adil, damai, dan merdeka di luar pengaruh blok-blok besar.

Berikut penjelasan tentang latar belakang Gerakan Non Blok
yang lebih rinci:

1. Dekolonisasi dan Kemerdekaan Baru

Pasca Perang Dunia II, gelombang dekolonisasi melanda banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Latar belakang Gerakan Non Blok membawa kemerdekaan bagi
banyak negara yang sebelumnya dikuasai oleh kekuatan kolonial.

Negara-negara baru yang masih tergolong muda dalam dunia
politik internasional mencari cara untuk mempertahankan kemerdekaan mereka dan
menghindari campur tangan eksternal.

2. Tantangan Blok Barat dan Blok Timur

Saat itu, dunia dibagi antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.

Negara-negara yang baru merdeka dihadapkan pada tekanan
untuk memilih pihak berada di Blok Barat atau Blok Timur bersaing untuk
merekrut sekutu.

Bagi banyak negara, bergabung dengan salah satu blok berarti
terlibat dalam konflik ideologis dan geopolitik yang dapat membahayakan
stabilitas nasional mereka.

3. Kebutuhan akan Independensi Politik

Latar belakang Gerakan Non Blok muncul sebagai respons
terhadap kebutuhan akan independensi politik.

Negara-negara yang baru merdeka ingin menjaga kedaulatan
mereka dan tidak ingin terlibat dalam konflik antara kekuatan besar yang dapat
mengancam stabilitas dan perkembangan mereka.

4. Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955)

Konferensi ini menjadi titik awal dan latar belakang Gerakan
Non Blok didirikan.

Pemimpin dari negara-negara Asia dan Afrika berkumpul untuk
membahas isu-isu seperti kemerdekaan, anti-kolonialisme, dan kekhawatiran
terhadap campur tangan asing.

Mereka sepakat untuk bekerja sama dalam menjaga kemerdekaan
mereka dan menolak bergabung dalam aliansi militer atau blok politik tertentu.

5. Prinsip Non-Intervensi dan Persamaan

Gerakan Non-Blok menganut prinsip non-intervensi, yaitu
bahwa setiap negara memiliki hak untuk menentukan jalannya sendiri tanpa campur
tangan eksternal.

Mereka juga menekankan persamaan di antara negara-negara
besar dan kecil, menciptakan suatu wadah di mana semua negara dapat berbicara
dengan suara yang setara tanpa memandang ukuran atau kekuatan militer.

Tujuan Gerakan Non Blok

Selain latar belakang Gerakan Non Blok juga memiliki beberapa tujuan utama yang mencerminkan aspirasi negara-negara anggotanya untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengembangkan kerjasama.

Berikut adalah beberapa tujuan utama Gerakan Non Blok:

1. Mempertahankan Kemerdekaan Nasional

Tujuan paling mendasar dari Gerakan Non Blok adalah
mempertahankan kemerdekaan nasional negara-negara anggotanya.

Gerakan ini bertujuan untuk melindungi kedaulatan
negara-negara kecil dan baru merdeka dari tekanan atau campur tangan oleh
kekuatan besar atau blok-blok politik.

2. Menjaga Kedamaian dan Menghindari Konflik

Gerakan Non Blok berusaha menciptakan lingkungan di mana
negara-negara dapat hidup berdampingan dengan damai.

Dengan menolak terlibat dalam aliansi militer dan blok
politik tertentu, gerakan ini berharap untuk menghindari konflik yang dapat
merugikan stabilitas dan perdamaian regional.

3. Prinsip Non-Intervensi

Gerakan Non Blok menganut prinsip non-intervensi dalam
urusan dalam negeri negara-negara anggotanya.

Mereka menegaskan bahwa setiap negara memiliki hak untuk
menentukan jalannya sendiri tanpa campur tangan eksternal.

Prinsip ini menjadi landasan dalam menjaga kemerdekaan dan
kebebasan keputusan nasional.

4. Kerjasama Internasional Independen

Tujuan lainnya adalah untuk mengembangkan hubungan
internasional yang independen dan tidak terikat pada kepentingan blok-blok
besar.

Negara-negara anggota berkomitmen untuk bekerja sama di
bidang ekonomi, politik, dan sosial tanpa harus tunduk pada pengaruh atau
tekanan dari Blok Barat atau Blok Timur.

5. Pengembangan Ekonomi dan Sosial

Tujuan Gerakan Non Blok juga mencakup upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara anggotanya.

Melalui kerjasama dan pertukaran sumber daya, gerakan ini
berharap dapat meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

6. Mempromosikan Keadilan Internasional

Gerakan ini menekankan prinsip persamaan di antara
negara-negara besar dan kecil.

Mereka berusaha untuk mempromosikan keadilan internasional
di mana semua negara memiliki hak yang sama untuk berbicara dan berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan global.

Negara Pendiri Gerakan Non Blok

Gerakan Non-Blok didirikan oleh sejumlah negara pada
Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.

Negara-negara pendiri Gerakan Non Blok melibatkan sejumlah pemimpin dan perwakilan dari Asia dan Afrika.

Mereka berkumpul untuk membahas isu-isu kemerdekaan, anti-kolonialisme, dan keinginan untuk mempertahankan independensi nasional.

Beberapa negara pendiri Gerakan Non Blok yang terlibat dalam
konferensi tersebut antara lain:

1. India – Jawaharlal Nehru

India yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jawaharlal Nehru menjadi
salah satu negara pendiri Gerakan Non Blok.

Nehru memiliki peran kunci dalam mempromosikan prinsip non blok
dan kerjasama independen di antara negara-negara yang baru merdeka.

2. Indonesia – Soekarno

Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno dan menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.

Soekarno turut berperan penting dalam mendirikan Gerakan Non
Blok dan memperjuangkan prinsip-prinsipnya.

3. Mesir – Gamal Abdel Nasser

Negara pendiri gerakan non blok dari Mesir diwakili oleh Presiden Gamal Abdel Nasser.

Nasser adalah salah satu tokoh utama yang berperan mengadvokasi kepentingan negara-negara berkembang di dunia internasional.

4. Yugoslavia – Josip Broz Tito

Dipimpin oleh Josip Broz Tito, Yugoslavia adalah satu-satunya
negara Eropa yang terlibat dalam pendirian Gerakan Non Blok.

Tito menyumbangkan pandangan independennya dan pengalaman
Yugoslavia yang tidak terikat pada Blok Barat atau Blok Timur.

5. Cina – Zhou Enlai

Meskipun awalnya tidak termasuk dalam negara pendiri, Cina
kemudian menjadi anggota Gerakan Non Blok dan berkontribusi pada perkembangan
gerakan ini.

Saat itu Perdana Menteri Cina Zhou Enlai memainkan peran
penting dalam memperkuat hubungan dengan negara-negara Non-Blok.

Dampak Gerakan Non Blok

Latar belakang Gerakan Non Blok membuat negara pendirinya menghadapi
tantangan dan perubahan dinamika politik global seiring waktu.

Dampak-dampak ini mencerminkan kontribusinya yang signifikan
dalam membentuk arah perjalanan sejumlah negara berkembang dan memberikan
alternatif dalam kaitannya dengan hubungan internasional.

Gerakan Non Blok memiliki dampak yang signifikan, baik dalam
skala regional maupun global.

Beberapa dampak utama dari Gerakan NonBlok melibatkan aspek
politik, ekonomi, dan sosial, seperti:

1. Penguatan Kedaulatan Nasional

Gerakan Non Blok membantu memperkuat kedaulatan nasional
negara-negara anggotanya dengan menegaskan prinsip non-intervensi dan menolak
terlibat dalam aliansi militer.

Akibatnya gerakan ini memberikan ruang bagi negara-negara
kecil dan baru merdeka untuk menjalankan kebijakan luar negeri mereka secara
independen.

2. Tersebarnya Prinsip Non Blok

Latar belakang Gerakan Non Blok yang berdiri karena prinsip
tidak memihaknya, membuat tersebarnya prinsip-prinsipnya ke seluruh dunia.

Gerakan ini menginspirasi negara-negara berkembang lainnya
untuk mengambil sikap independen dan mengejar kebijakan luar negeri yang tidak
terikat pada blok-blok besar.

3. Mengurangi Ketegangan dan Konflik

Dengan menolak terlibat dalam konflik antarblok, Gerakan Non
Blok membantu mengurangi ketegangan geopolitik dan konflik internasional.

Negara-negara anggota berusaha menciptakan lingkungan yang
lebih damai dan stabil di mana diplomasi dapat memainkan peran yang lebih besar
daripada kekuatan militer.

4. Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Antarnegara

Dampak Gerakan Non Blok mendorong kerjasama ekonomi dan
pembangunan di antara negara-negara anggotanya.

Inisiatif ini mencakup pertukaran sumber daya, teknologi,
dan pengalaman untuk meningkatkan perkembangan ekonomi dan sosial di
negara-negara anggota.

5. Pembentukan Blok Non Blok dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Dampak Gerakan Non-Blok mencapai tingkat global dengan
pembentukan “Kelompok 77” di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kelompok ini, yang sebagian besar terdiri dari negara-negara
Non Blok, berupaya bersama dalam forum internasional untuk memperjuangkan
kepentingan pembangunan dan keadilan global.

6. Peningkatan Pengaruh di Forum Internasional

Melalui Gerakan Non Blok negara-negara anggotanya mendapat
tempat untuk meningkatkan pengaruh mereka dalam forum internasional.

Mereka dapat bersuara bersama dalam isu-isu global dan
memperjuangkan prinsip-prinsip seperti ketidakpemblokiran, keadilan ekonomi,
dan perdamaian dunia.

7. Pendorong Diplomasi Independen

Gerakan Non Blok memberikan dorongan bagi negara-negara
anggotanya untuk menjalankan diplomasi independen dan tidak terikat pada
aliansi militer tertentu.

Hal ini memberikan kemudahan dalam kebijakan luar negeri dan
memberdayakan negara-negara berkembang untuk mengambil peran aktif dalam dunia
internasional.

Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok

1. Tuan Rumah Konferensi Asia-Afrika (1955)

Konferensi Asia-Afrika menjadi salah satu latar belakang Gerakan Non Blok.

Ketika itu Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955, di mana Gerakan Non-Blok pertama kali mendapat dukungan dan momentum.

Presiden Indonesia, Soekarno, menyampaikan pidato penting
yang menekankan persatuan negara-negara Asia dan Afrika untuk melawan
kolonialisme dan imperialisme.

2. Inisiatif Non Blok dan Prinsip Dasar

Soekarno secara aktif mempromosikan konsep dan
prinsip-prinsip Gerakan Non-Blok, termasuk prinsip non-intervensi, perdamaian
dunia, dan kerjasama internasional yang independen.

Indonesia membantu merumuskan dasar-dasar ideologis dan
tujuan dari gerakan ini.

3. Pimpinan Aktif dalam Gerakan Non Blok

Indonesia terus berperan sebagai salah satu pemimpin aktif
dalam Gerakan Non Blok. Pada Konferensi Non-Blok di Beograd pada tahun 1961, Soekarno
terpilih sebagai Ketua Gerakan NonBlok.

Pimpinan aktif ini menunjukkan peran Indonesia dalam
membentuk arah dan kebijakan gerakan ini.

4. Mendukung Perdamaian Dunia

Indonesia selalu menekankan pentingnya perdamaian dunia dan
menentang konflik bersenjata.

Hal ini tercermin dalam peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok
di mana negara ini secara konsisten mempromosikan penyelesaian damai terhadap
konflik internasional.

5. Pendukung Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan:

Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok adalah memperkuat
kerjasama ekonomi dan pembangunan di antara negara-negara anggota.

Melalui inisiatif ini, Indonesia berupaya mempromosikan
pertukaran sumber daya dan pengalaman untuk meningkatkan perkembangan ekonomi
dan sosial di kawasan Asia-Afrika.

6. Kontribusi pada Isu-Isu Global

Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam perjuangan Gerakan
Non Blok terkait isu-isu global seperti penghapusan senjata nuklir,
ketidakadilan perdagangan internasional, dan isu-isu pembangunan.

Indonesia menggunakan gerakan ini untuk bersuara dan
memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang di dunia internasional.

7. Membentuk Kelompok 77 di PBB

Bersama dengan negara-negara Non Blok lainnya, Indonesia turut
mendirikan “Kelompok 77” di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada
tahun 1964.

Kelompok 77 bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan
ekonomi dan pembangunan negara-negara berkembang di dunia internasional.

Penutup

Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai latar belakang
Gerakan Non Blok sebagai upaya menciptakan keamanan dan perdamaian dunia.

Sebagai warga negara Indonesia yang juga turut serta dalam upaya tersebut, sudah seharusnya kita selalu mendukung dihapuskannya penjajahan di dunia.

Sebagaimana tujuan dari Gerakan Non Blok itu sendiri.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta