Lirik Lagu Cublak-cublak Suweng Beserta Artinya Lengkap dengan Makna dan Penciptanya
Lirik lagu cublak-cublak suweng beserta artinya lengkap dengan makna dan penciptanya – Cublak-Cublak suweng bisa dikatakan sebagai salah satu tembang dolanan tertua yang masih bisa dijumpai keberadaannya hingga kini.
Tembang dolanan ini diperkirakan muncul bersamaan dengan disebarkannya agama islam di pulau Jawa oleh para wali sanga.
Ada kemungkinan tembang dolanan ini pernah dipakai para wali sanga untuk menyebarkan agama islam di kalangan anak-anak di masa tersebut.
Adapun alasannya karena tembang dolanan ini biasanya dinyanyikan saat anak-anak memainkan sebuah permainan tradisional.
Permainan Cublak-cublak Suweng
Daftar Isi
Daftar Isi
Sama dengan nama judulnya, nama permainan tersebut adalah cublak-cublek suweng.
Permainan ini cukup sederhana dan bisa dimainkan di mana saja. Jumlah pemain yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini tidak begitu banyak. Hanya dengan tiga orang pemain, permainan ini sudah bisa dimainkan.
Permainan ini dikenal dan dimainkan di wilayah Jawa Tengah sampai dengan Jawa Timur.
Cara bermain permainan ini cukup sederhana, dimana satu orang anak yang kalah mencoba menebak dimana letak benda (suweng) yang disembunyikan dalam salah satu genggaman teman-temannya.
Lagu dolanan cublak-cublak suweng ini tidak diketahui dengan jelas kapan dikenal dan dimainkan oleh anak-anak dalam masyarakat Jawa.
Namun nama permainan ini sudah ada sejak 1939 di dalam Baoesastra (kamus) Djawa karangan W.J.S. Poerwadarminto, disebutkan bahwa cublak-cublak suweng termasuk nama dolanan anak.
Pemberian nama permainan ini juga terinspirasi dari alat yang digunakan untuk bermain yakni sejenis suweng (subang) yang biasa disebut uwer.
Jika tidak ada benda serupa, dapat diganti dengan kerikil atau benda lain sebesar butir mutiara, dan benda tiruan itu dianggap sebagai suweng.
Sebuah sumber menyebutkan kalau tembang dolanan dengan judul cublek-cublek suweng ini merupakan karya dari Raden Paku atau yang lebih terkenal dengan sebutan Sunan Giri pada tahun 1442 M,
Sunan Giri sendiri merupakan seorang raja yang berkedudukan di Kesunanan Gresik, Jawa Timur.
Dengan posisinya yang sebagai raja tentu Sunan Giri dapat dengan mudah menyebarkan agama islam di kalangan anak-anak di masa itu dengan menggunakan lagu dolanan ciptaannya.
Di masa sekarang, meski masih ada yang menyanyikan tembang dolanan karya dari Sunan Giri yang berjudul cublek-cublek suweng.
Selain kurang mengetahui kesejarahan lahirnya tembang tersebut. Beberapa diantaranya masih belum mengetahui makna yang ada di dalam tersebut.
Sebab itulah dalam artikel ini mamikos akan mengurai makna yang ada di dalam tembang dolanan karya salah satu sunan yang menjadi anggota dewan wali sanga, yang memiliki jasa sangat besar dalam penyebaran agama islam di tanah Jawa.
Lirik dan Terjemahan Cublak-cublak Suweng
Cublak-cublak suweng
tempat minyak wangi yang kosong
Suwenge ting gelenter
kosongnya (udara/bau harumnya/aromanya) menguar kemana-mana
Mambu ketundhung gudel
(bau) harumnya terbuang oleh anak sapi
Pak empong lera-lere
maka yang berisi dan yang tampak kosong bergerak ke sana ke mari
Sapa ngguyu ndhelikkake
Siapa yang tertawa menyembunyikan
Sir sir, pong dhele kosong
(Hati nurani/rahasia-rahasia) kosong atau kedelai kosong
Sir sir, pong dhele gosong
(Hati nurani/rahasia-rahasia) kosong atau kedelai gosong
Makna Tembang Dolanan Cublak-cublak Suweng
Berdasarkan penuturan S. Bambang Purnomo, Staf Akademik FBS UNESA Surabaya, kata cublak memiliki makna wadah minyak wewangi, gebyas (botol kecil, tempat minyak wangi).
Sementara suweng atau bisa disebut juga dengan subang atau giwang merupakan perhiasan untuk telinga perempuan, terbuat dari tandu berlapiskan logam mulia (emas atau perak) yang disebut uwer.
Dalam lagu ini kata suweng dipahami sebagai suwung, sama dengan kata pong yang dapat diartikan kosong.
Jadi cublak-cublak suweng artinya adalah tempat minyak wangi yang kosong. Tempat minyak wangi sekalipun kosong, namun apabila tutup minyak wewangian itu dibuka maka bau harum dari wewangiannya masih akan tercium/tersebar.
Makna Tiap Baris Lirik Cublak-cublak Suweng
Baris pertama
Dalam hal ini, kata cublak di dalam lagu cublak-cublak suweng merupakan gambaran dari manusia yang masih hidup.
Dalam hidupnya banyak manusia yang tidak menyadari bahwa alasan mengapa dirinya hidup tidak lain karena kebaikan Tuhan.
Manusia bisa dikatakan hidup selama dirinya masih memiliki beberapa unsur berupa nafas, simbol hayyu, daya hidup yang semuanya diberikan oleh Tuhan secara gratis, tetapi sayangnya jarang atau bahkan tidak disadari keberadaannya.
Baris kedua
Baris kedua yang berbunyi “suwenge ting gelenter” yang artinya (meski kosong), kosongnya (udara/bau harumnya) tersebar kemana- mana. Kata suwenge menggunakan akhiran “e” yang berarti (-nya).
Kosong disini berarti tidak tampak, merupakan bau harum yang keluar dari botol minyak wangi yang telah dibuka.
Kemudian kata ting gelenter, ting dari kata pating merupakan kata depan yang menjelaskan kata dibelakangnya, seperti suatu perilaku atau keadaan tertentu yang berulang-ulang (Poerwadarminta 477).
Dalam hal ini pating kata selanjutnya, yaitu gelenter berasal dari kata genter yang artinya bambu yang sangat panjang.
Kata gelenter berarti tersebar, memanjang. Jadi suwenge ting gelenter adalah hal yang baik (nafas, daya hidup, namun tidak kelihatan, itu tersebar di sekitar/ sekeliling).
Baris ketiga
Pada baris ketiga, mambu ketudhung gudel, artinya bau harumnya terbuang atau tersia-siakan oleh anak sapi.
Mambu artinya bau. Bau yang harum dari tempat minyak wangi. Bau kata mambu melambangkan hal yang baik (nafas).
Kemudian kata ketudhung, disini memiliki imbuhan ke- dari kata tudhung yang artinya disuruh pergi dari rumah atau diusir.
Kata gudel yaitu anak sapi/ kerbau. Anak sapi melambangkan seseorang yang kurang berpengetahuan, sehingga hal yang baik disia-siakan/ dibuang.
Baris keempat
Kemudian pada baris keempat berbunyi pak empong lera lere. Pak empong yang dimaksud di sini bukan nama tetapi, kata pak di sini berasal dari kata empak yang berarti sesuatu yang berisi.
Kata empong berasal dari kata pong yang artinya kosong. Kata empong di dalam lagu ini berarti sesuatu yang kosong.
Kata lera-lere memiliki arti bergerak kesana kemari. Makna yang terkandung dalam kalimat ini adalah sesuatu yang berisi/ berharga meski muncul sebagai sesuatu yang kosong/ tidak kelihatan sebenarnya ada di sekeliling.
Baris kelima
Sapa ngguyu ndhelikake artinya siapa menyembunyikan dia tertawa. Tertawa disini menunjukkan ekspresi yang bahagia.
Memiliki makna bahwa orang yang mengetahui kebenaran dia akan tertawa karena mengetahui hal yang sebenarnya.
Kata siapa “sapa” menunjuk pada peserta permainan selain pemain yang kalah (dadi), karena pemain yang kalah harus menebak siapa yang menyembunyikan uwer tersebut.
Apabila ada peserta yang tertawa “ngguyu” kemungkinan peserta itulah yang menyembunyikan “ndhelikake”.
Baris keenam dan ketujuh
Pada baris keenam dan ketujuh berisikan kalimat yang hampir sama, yaitu sir, sir pong dhele kopong dan sir, sir pong dhele gosong. Artinya kedelai yang kosong.
Kata sir memiliki arti rahasia atau keinginan yang tidak kelihatan.Kata pong memiliki yaitu kopong atau kosong (tidak ada isinya).
Kata sir sir pong memiliki arti sesuatu yang kosong/tidak nampak sebenarnya kelihatan. Kata dhele artinya kedelai.
Kata kopong artinya kosong/ tidak ada isinya. Kata gosong artinya hangus akibat kelewatan dimasak.
Kalimat sir, sir pong dhele kopong dan sir, sir pong dhele gosong maksudnya adalah sesuatu yang kosong/ tidak berisi itu tidak baik terlebih lagi sesuatu yang hangus (gosong) lebih-lebih tidak baik lagi.
Demikianlah lirik lagu cublak-cublak suweng beserta artinya lengkap makna dan penciptanya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untukmu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: