Lirik Lagu Gugur Bunga beserta Makna dan Penciptanya Lengkap
Gugur Bunga merupakan salah satu lagu nasional yang diciptakan untuk mengenang jasa para pahlawan. Yuk, pelajari liriknya!
Sejak kecil, Ismail Marzuki memang sudah menyukai musik, terutama musik-musik klasik dari Prancis dan Italia.
Berkat kecintaannya pada musik, saat remaja Ismail Marzuki memutuskan bergabung dengan sebuah band dan menjadi gitaris di band tersebut.
Ismail Marzuki pun semakin memperdalam kesukaannya pada musik, hingga pada tahun 1931, dirinya mampu menciptakan lagu untuk yang pertama kalinya yang berjudul O Sarinah.
Tak hanya dalam bahasa Indonesia, lirik O Sarinah juga dibuat dalam bahasa Belanda.
Untuk mencapai titik tersebut, Ismail Marzuki tentu tidak melakukannya secara instan. Ismail Marzuki diketahui mengenyam pendidikan di sekolah formal sekaligus mengikuti beberapa kegiatan musik di luar sekolah.

Advertisement
Saat SD, Ismail Marzuki bersekolah di sekolah penjajahan Belanda, yaitu HIS Idenburg.
Setelah lulus dari Sekolah Dasar, Ismail Marzuki lantas melanjutkan sekolahnya di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) dan memperdalam ilmu agama di Madrasah Unwanul Wustha.
Tak hanya sekolah formal, untuk mengasah bakatnya, Ismail Marzuki juga mengikuti berbagai kegiatan musik, seperti orkestra radio Hozo Kanri Keyku Radio Militer Jepang, meneruskan siaran musik di RRI, hingga berhasil membentuk Orkes Studio Bandung pada tahun 1936-1937.
Lagu-lagu Ciptaan Ismail Marzuki
Seperti yang sudah Mamikos jelaskan di awal, Ismail Marzuki adalah komponis terkenal Indonesia yang juga menciptakan banyak sekali lagu-lagu Indonesia, baik itu lagu keroncong, pop, maupun lagu nasional.
Berikut adalah beberapa lagu ciptaan Ismail Marzuki yang terkenal dan sering dinyanyikan sampai sekarang:
- O Sarinah (1931)
- Keroncong Serenata (1935)
- Roselani (1936)
- Di Tepi Laut (1938)
- Lenggang Bandung (1939)
- Bapak Kromo (1939)
- Rayuan Pulau Kelapa (1944)
- Gugur Bunga (1945)
- Halo, Halo Bandung (1946)
- Sepasang Bola Mata (1946)
- Melati di Tapal Batas (1947)
- Wanita (1948)
- Bandung Selatan di Waktu Malam (1948)
- Indonesia Pusaka (1949)
- Selamat Datang Pahlawan Muda (1949)
- Juwita Malam (1950)
- Sabda Alam (1950)
- Rindu Lukisan (1950)
Berkat jasa Ismail Marzuki dalam menciptakan lagu-lagu bertema nasionalisme dan patriotisme, dia pun dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres No. 89/TK/2004 pada tanggal 5 November 2004 oleh pemerintah Indonesia.