2 Macam-macam Bentuk Interaksi Sosial Beserta Contohnya

2 Macam-macam Bentuk Interaksi Sosial Beserta Contohnya — Dengan atau tanpa kamu sadari, setiap hari kamu pasti melakukan yang namanya interaksi sosial.

Terlepas apapun maksud atau tujuannya, melakukan interaksi secara sosial bagian dari hal yang lumrah dalam kehidupan dan pasti akan selalu kita lakukan.

Mamikos akan menginformasikan untuk kamu apa saja macam-macam bentuk interaksi sosial beserta contohnya dalam kesempatan ini. Jika kamu penasaran dengan ulasan lengkapnya bacalah artikel ini sampai akhir.

Bentuk dan Macam-macam Interaksi Sosial Beserta Contohnya

freepik.com/@freepik

Sebagai seorang makhluk sosial, kamu dan kita semua akan selalu berusaha melakukan bentuk interaksi dengan manusia lain.

Mamikos rasa akan sangat jarang atau bahkan hampir tidak ada manusia yang benar-benar hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain.

Bersama orang lain, manusia dapat saling membantu atau saing memberikan pertolongan semata agar dapat bertahan dan menjalankan hidupnya.

Contoh sederhananya, saat kamu merasa lapar kamu tentu memerlukan makanan untuk dikonsumsi. Makanan tersebut bisa kamu beli langsung dari pedagang yang menjual makanan.

Pedagang yang menjual makanannya pada kamu akan memperoleh keuntungan dari uang yang kamu bayarkan untuk makanan yang ia beli. Karena alasan inilah, yang namanya interaksi sosial ini sangatlah penting.

Interaksi sosial juga dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Termasuk di lingkungan sekitar kamu saat ini, dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan melakukan sebuah interaksi sosial, kamu dapat memberikan reaksi atau mendapat reaksi dari apa yang kamu komunikasikan.

Jika ditelusuri secara umum, interaksi sosial ini juga dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaiktu interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.

Supaya kamu bisa lebih memahami bagaimana macam-macam bentuk interaksi sosial beserta contohnya tersebut, simak langsung rangkuman yang sudah Mamikos susun sebagai berikut ini.

1. Interaksi Sosial Asosiatif

Macam interaksi sosial yang Mamikos akan ulas dan berikan contohnya untuk kamu adalah interaksi sosial asosiatif yang merupakan jenis interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama.

Bisa kerja sama antar individu atau kelompok. Kerja sama tersebut akan terjadi karena sifat dasar manusia yang senantiasa memerlukan kehadiran atau bantuan orang lain dalam hidupnya.

A. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama atau kooperasi menjadi bagian dari bentuk interaksi sosial asosiasi yang merupakan sebuah bentuk usaha antara perorangan atau kelompok agar dapat mencapai tujuan bersama.

Kerja sama umumnya bersifat konstruktif atau membangun.

Untuk beberapa wujud dari kerja sama dapat kamu simak sebagai berikut ini.

  1. Bargaining (tawar-menawar) merupakan sebuah perjanjian tentang pertukaran barang dan jasa yang terjadi antara dua organisasi atau lebih.
  2. Cooperation (kerja sama) yakni penerimaan berbagai unsur baru dalam kepemimpinan dari sebuah organisasi untuk menghindari adanya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang berkaitan.
  3. Coalition (koalisi) merupakan gabungan antar dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
  4. Joint venture (bekerja sama) adalah kerja sama dalam usaha beberapa proyek tertentu.

B. Akomodasi

Akomodasi menjadi bentuk interaksi sosial asosiatif yang merupakan sebuah proses penyesuaian diri dari setiap individu atau beberapa kelompok yang semuanya saling bertentangan, sebagai upaya untuk mengatasi tensi (ketegangan).

Bentuk atau wujud dari akomodasi antara lain:

  1. Coercion (paksaan) adalah pemaksaan kehendak pihak tertentu pada pihak lain yang lebih lemah darinya.
  2. Compromise (kompromi) adalah ketika beberapa pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan supaya tercapai sebuah penyelesaian konflik.
  3. Arbitration (Arbitrasi) apabila pihak-pihak yang saling berselisih tidak sanggup lagi mencapai kompromi sendiri, maka perlu mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan pertentangan yang ada.
  4. Mediation (mediasi) hampir sama dengan arbitrasi, tetapi dalam hal ini pihak ketiga tidak memiliki kewenangan untuk keputusan akan penyelesaian.
  5. Conciliation (konsiliasi) adalah mempertemukan keinginan dari beberapa pihak yang berselisih demi tercapainya tujuan (mufakat) bersama.
  6. Tolerance (toleransi) adalah keinginan untuk menghindari perselisihan/pertentangan.
  7. Stalemate (jalan buntu) yakni ketika kedua kelompok yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang.
  8. Adjudication (ajudikasi) adalah penyelesaian masalah melalui jalur hukum atau pengadilan.

C. Asimilasi

Asimilasi tergolong dalam macam bentuk interaksi sosial asosiatif yang memiliki makna sebuah proses sosial yang ditandai dengan adanya berbagai usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat antara perorangan atau kelompok. Demikianlah pendapat dari Soejono Soekanto.

Hal-hal tersebut meliputi berbagai usaha untuk mempertinggi kesatuan dalam tindakan, sikap, hingga proses mental dengan memperhatikan tujuan dan demi kepentingan bersama.

Jika dirunut secara singkat, asimilasi ini dapat juga dimaknai sebagai peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan yang tujuannya demi kepentingan bersama.

  1. Adanya musik dangdut karena ada pengaruh dari musik Melayu dan India.
  2. Perubahan gaya berpakaian saat ini yang cenderung mengikuti tren dari negara Barat.
  3. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bagian dari bahasa gaul untuk berkomunikasi satu sama lain.

D. Akulturasi

Masih dalam macam bentuk interaksi sosial asosiatif, ada akulturasi yang adalah sebuah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengolahan berbagai unsur kebudayaan asing, tanpa perlu menghilangkan unsur-unsur dari budaya asli.

Hal ini adalah perpaduan dari dua kebudayaan dalam waktu yang cukup lama, tanpa menghilangkan apa yang menjadi budaya aslinya.

Contohnya:

  1. Terdapat kesenian Gambang Kromong yang menjadi bentuk akulturasi kebudayaan antara Indonesia dan Tiongkok yang melebur jadi satu.

2. Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi yang mengarah ke bentuk perpecahan atau merenggangkan solidaritas.

Contoh beberapa proses disosiatif antara lain adalah: persaingan, kontravensi, atau pertentangan.

Persaingan jadi bentuk dari interaksi disosiatif yang banyak kamu temukan di lingkungan kehidupan saat ini.

1. Persaingan (competition)

Persaingan jadi sebuah proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok demi mencapai keuntungan yang melalui bidang kehidupan, yang pada saat tertentu dapat menjadi pusat perhatian umum, tanpa ancaman maupun kekerasan.

2. Kontravensi

Kontravensi merupakan sebuah proses sosial yang ditandai dengan adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan.

Namun tidak sampai menimbulkan konflik sosial. Bentuk proses sosial satu ini berada antara persaingan dan konflik.

3. Pertikaian

Pertikaian jadi proses sosial yang terjadi saat individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dan menempuh cara kekerasan hingga ancaman. Perselisihan yang terjadi pun bersifat terbuka.

4. Konflik

Configure merupakan asal kata konflik yang diserap dari bahasa Latin, yang punya arti saling memukul.

Konflik dapat diartikan sebagai sebuah proses sosial di mana dua orang atau kelompok berupaya untuk menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.

Informasi di atas mengakhiri sudah apa yang bisa Mamikos sajikan pada artikel ini terkait macam-macam bentuk interaksi sosial beserta contohnya.

Mamikos harap apa yang sudah Mamikos tulis pada artikel kali ini dapat memberikan manfaat untuk kamu semua yang membacanya hingga selesai.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta