16 Macam-macam Jaringan pada Hewan beserta Fungsi dan Gambarnya Lengkap
16 Macam-macam Jaringan pada Hewan beserta Fungsi dan Gambarnya Lengkap – Apakah kamu memiliki hewan peliharaan di rumah?
Sebagai makhluk hidup, hewan juga memiliki berbagai jaringan yang kompleks di dalam tubuhnya.
Setidaknya ada 16 macam-macam jaringan pada hewan yang menarik sekali untuk dipelajari. Semuanya dibahas tuntas dalam artikel ini. Baca hingga akhir, ya!
16 Macam-macam Jaringan pada Hewan yang Perlu Diketahui
Daftar Isi
- 16 Macam-macam Jaringan pada Hewan yang Perlu Diketahui
- Jaringan Epitel, Jenis, dan Fungsinya
- Jenis Jaringan Epitel
- 1. Epitel pipih selapis
- 2. Epitel pipih berlapis
- 3. Epitel batang selapis
- 4. Epitel batang berlapis
- 5. Epitel kubus selapis
- 6. Epitel kubus berlapis
- 7. Epitel transisi
- Jaringan Pengikat, Jenis, dan Fungsinya
- 8. Jaringan Pengikat Sebenarnya
- 9. Jaringan Rangka atau Tulang
- 10. Jaringan Darah dan Limfa
- Jaringan Otot, Jenis, dan Fungsinya
- Jenis Jaringan Otot
- 11. Otot Polos
- 12. Otot Lurik
- 13. Otot Jantung
- Jaringan Saraf, Jenis, dan Fungsinya
- Jenis Jaringan Saraf
- 14. Saraf Sensorik
- 15. Saraf Motorik
- 16. Saraf Penghubung
- Demikianlah Macam-macam Jaringan pada Hewan beserta Fungsi dan Gambarnya Lengkap
Daftar Isi
- 16 Macam-macam Jaringan pada Hewan yang Perlu Diketahui
- Jaringan Epitel, Jenis, dan Fungsinya
- Jenis Jaringan Epitel
- 1. Epitel pipih selapis
- 2. Epitel pipih berlapis
- 3. Epitel batang selapis
- 4. Epitel batang berlapis
- 5. Epitel kubus selapis
- 6. Epitel kubus berlapis
- 7. Epitel transisi
- Jaringan Pengikat, Jenis, dan Fungsinya
- 8. Jaringan Pengikat Sebenarnya
- 9. Jaringan Rangka atau Tulang
- 10. Jaringan Darah dan Limfa
- Jaringan Otot, Jenis, dan Fungsinya
- Jenis Jaringan Otot
- 11. Otot Polos
- 12. Otot Lurik
- 13. Otot Jantung
- Jaringan Saraf, Jenis, dan Fungsinya
- Jenis Jaringan Saraf
- 14. Saraf Sensorik
- 15. Saraf Motorik
- 16. Saraf Penghubung
- Demikianlah Macam-macam Jaringan pada Hewan beserta Fungsi dan Gambarnya Lengkap
Jaringan pada hewan memiliki fungsinya masing-masing dan saling mendukung untuk bisa menjalankan kehidupan. Selain itu, setiap jenisnya juga terbagi menjadi bagian-bagian kecil dengan fungsi yang lebih spesifik.
Semakin dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam, kamu akan semakin dibuat takjub dengan betapa hal terkecil saja memiliki fungsi yang amat spesifik.
Berikut ini 4 kategori jaringan epitel dengan detail masing-masing jenisnya.
Jaringan Epitel, Jenis, dan Fungsinya
Jaringan pertama yang ada pada tubuh hewan adalah jaringan epitel.
Jaringan ini merupakan pelapis antara tubuh hewan dengan dunia luar, pelapis rongga dalam tubuh, dan juga pelapis di antara masing-masing organ.
Jaringan epitel pelindung tubuh dengan lingkungan luar disebut dengan epitelium.
Sementara, jaringan epitel yang melapisi dan melindungi rongga dalam tubuh disebut dengan mesotelium. Lalu, jaringan epitel pelapis antar organ diberi nama endotelium.
Jenis Jaringan Epitel
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel terbagi menjadi 3 jenis utama, yaitu epitel pipih, batang, dan kubus.
Epitel pipih ditandai dengan bentuknya yang tipis dengan letak nukleus bulat di posisi tengah. Epitel batang atau silinder ditandai dengan bentuknya yang seperti batang dan nukleus bulat di dasar sel.
Sementara, epitel kubus tersusun oleh sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat ukuran besar pada posisi tengah.
Berdasarkan jumlah lapisannya, 3 jenis jaringan epitel tadi terbagi lagi menjadi 7 jenis unit kecil, yaitu:
1. Epitel pipih selapis
Epitel pipih selapis ditandai dengan inti sel bulat di tengah, sel-sel yang rapat, dan sitoplasma sangat jernih.
Epitel ini mudah ditemukan di kapsula bowman ginjal, lapisan pembuluh darah dan limfa, sel ekskresi kecil berbagai kelenjar, ruang pada jantung, dan alveolus serta paru-paru.
Epitel pipih selapis menjalankan tugas untuk melapisi dalam rongga dan saluran, sebagai tempat infiltrasi zat, dan difusi zat.
2. Epitel pipih berlapis
Berbeda dengan epitel pipih selapis yang melindungi bagian dalam tubuh, epitel pipih berlapis melapisi bagian luar tubuh dan juga menghasilkan mukus.
Epitel ini dapat ditemukan pada rongga mulut, rongga hidung, kulit, laring, vagina, esofagus, saluran anus, dan epidermis.
3. Epitel batang selapis
Epitel batang selapis ditandai dengan sitoplasma jernih, selnya memiliki bentuk seperti batang, dan inti sel berbentuk bulat mendekati dasar.
Fungsi dasarnya adalah sekresi, absorpsi, memproduksi mukus, dan lubrikasi saluran. Mudah ditemukan pada saluran rahim, pencernaan, kantong empedu, lambung, usus, dan pernapasan atas.
4. Epitel batang berlapis
Epitel ini terbentuk dari susunan lapisan sel yang banyak dengan bentuk seperti batang. Fungsinya adalah untuk melindungi, sebagai saluran sekresi pada kelenjar susu dan ludah, dan penghasil mukus.
Dapat ditemukan dengan mudah pada lapisan konjungtiva, faring, kelopak mata, laring, dan uretra.
5. Epitel kubus selapis
Epitel ini tersusun atas sel dengan bentuk menyerupai kubus. Fungsinya adalah untuk melindungi, absorbsi, dan untuk memproduksi mukus.
Mudah ditemukan pada retina mata, nefron ginjal, kelenjar air liur, dan permukaan ovari.
6. Epitel kubus berlapis
Epitel ini mudah ditemukan pada area testis, kelenjar ludah, folikel ovarium, dan kelenjar keringat.
Epitel kubus berlapis ini menjalankan fungsi seperti sebagai penghasil mukus, pelindung gerakan, dan sebagai pelindung pada umumnya.
7. Epitel transisi
Epitel transisi merupakan jenis epitel yang unik karena mampu mengalami perubahan bentuk, memiliki banyak lapisan, dan memiliki fungsi untuk menahan bila ada tekanan dan peregangan.
Mudah ditemui pada kandung kemih, ureter, dan pernapasan.
Itulah jaringan epitel lengkap dengan ciri-ciri, letak, dan juga fungsinya masing-masing.
Jaringan epitel penting sekali keberadaannya untuk melindungi, melapisi, dan menjaga tubuh, rongga tubuh, dan juga organ dalam agar terhindar dari kerusakan.
Jaringan epitel baru satu jaringan yang ada pada tubuh hewan. Macam-macam jaringan pada hewan selanjutnya adalah jaringan pengikat yang akan dibahas lebih dalam berikut jenis dan fungsinya.
Jaringan Pengikat, Jenis, dan Fungsinya
Jaringan pengikat atau jaringan ikat adalah sebuah jaringan yang telah berkembang dari mesenkim. Jaringan ini awalnya merupakan lapisan tengah embrio atau mesoderm.
Jaringan ini bisa ditemukan dalam tubuh hewan dan manusia yang bertugas untuk menyokong sistem kehidupan dalam tubuh makhluk hidup. Maka dari itu, tak jarang juga disebut dengan jaringan penyambung.
8. Jaringan Pengikat Sebenarnya
Jaringan ini merupakan jaringan yang ditemukan dan berada pada seluruh bagian hewan, tepatnya ada di bawah kulit tubuh hewan.
Jaringan ikat memiliki tugas sebagai penghubung antar organ dan juga sebagai pengisi ruang antar jaringan terdekat.
Jaringan ikat sebenarnya memiliki susunan yang berbeda-beda sehingga dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Jaringan ikat longgar
Terbentuk dari substansi dasar atau matriks dengan kandungan banyak macam sel pembentuk seperti sel cagak, sel lemak, firoblas, dan makrorag.
2. Jaringan ikat padat
Terbagi menjadi 2, yaitu jaringan ikat kolagen dan jaringan ikat elastis. Jaringan ikat kolagen mengandung banyak kolagen padat seperti pada tendon.
Sementara, jaringan ikat elastis mengandung banyak serabut elastis. Dapat ditemukan pada ligamen pengikat tulang di area persendian, dinding trakea, paru-paru, dan pita suara.
3. Jaringan lemak
Jaringan ini mengandung banyak sel lemak penyimpan lemak cadangan. Jaringan lemak menjalankan tugas untuk melindungi organ yang lunak seperti ginjal, dan jantung.
Selain itu, jaringan lemak juga bisa ditemukan pada kulit yang berfungsi untuk mencegah kehilangan panas tubuh.
9. Jaringan Rangka atau Tulang
Jenis jaringan pengikat selanjutnya adalah jaringan rangka atau tulang. Fungsi utamanya adalah sebagai penyokong tubuh. Seperti yang diketahui bahwa tulang memang berfungsi untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri.
Untuk bisa menjalankan fungsinya maka wajar bila substansi tulang mengandung matriks yang keras.
Jaringan tulang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tulang rawan dan tulang keras seperti dalam penjelasan berikut ini:
1. Tulang rawan
Tulang rawan terbentuk dari matriks yang mengandung sel kondroblas. Tulang rawan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Tulang rawan hialin, merupakan tulang rawan yang matriksnya semi transparan dengan kandungan kondroitin sulfat. Dapat ditemukan pada hidung, tulang rusuk, tulang pipa, saluran pernapasan, dan rangka embrio.
Tulang rawan elastik, merupakan tulang rawan dengan matriks keruh dengan kandungan sebut elastis berwarna kuning.
Tulang rawan ini lentur dan bisa kembali ke bentuk semula. Salah satu contohnya adalah daun telinga.
Tulang rawan fibrosa, merupakan tulang rawan yang tersusun dari matriks dengan kandungan serabut kolagen padat dan bisa merenggang lebih dari hialin.
Contohnya adalah sambungan tulang kemaluan atau simfisis pubis dan diskus pada ruas-ruas tulang belakang.
2. Tulang keras
Tulang keras disebut dengan nama demikian karena memang terbentuk dari 79% matriks dengan banyak garam anorganik seperti kalsium sulfat. Sementara 30% nya adalah organik seperti kolagen dalam bentuk serabut.
Dalam tulang rawan terdapat sel pembentuknya yaitu osteoblas. Sel itu mampu melakukan sekresi garam fosfat, karbonat, dan bahan organik. Sel osteoblas yang mengeras akan berubah menjadi osteosit.
Karena matriks yang berbeda-beda, tulang rawan pun terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Tulang kompak, tersusun dari matriks padat dengan sel-sel pembentuk yang disebut sistem Havers.
Sistem ini berisikan saraf, pembuluh darah, dan pembuluh limfa. Saluran Havers memiliki penyambung bernama saluran Volkman.
Sistem Havers dikelilingi lapisan tulang lamela. Lamela pada sistem Havers mengandung osteosit atau sel-sel tulang penghuni rongga dengan susunan yang konsentris.
Tulang spons, tersusun dari matriks longgar dengan isi sumsum merah penghasil sel darah.
10. Jaringan Darah dan Limfa
Jaringan darah termasuk jaringan pengikat karena memang mendukung atau menyokong jaringan-jaringan lainnya.
Jaringan ini tersusun dari sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit, dan keping darah dalam cairan bernama plasma.
Plasma merupakan air dengan berbagai zat seperti glukosa, asam amino, dan lemak yang dibawa dari usus ke hati, zat urea yang dibawa dari hati ke ginjal, dan yang dibawa dari kelenjar buntu ke organ target.
Eritrosit merupakan agen distribusi oksigen dari paru-paru ke berbagai jaringan. Sementara leukosit menjalankan fungsi sebagai pembunuh penyakit. Keping darah bertugas untuk membekukan darah.
Limfa atau kelenjar getah bening memiliki banyak kandungan plasma namun konsentrasinya berbeda. Limfa tak memiliki sel darah merah namun mempunyai limfosit.
Itulah penjelasan mengenai jaringan pengikat yang ternyata masing-masing jenisnya pun terbagi lagi menjadi unit penting. Tiap unit pun memiliki fungsi unik masing-masing.
Itu baru setengah dari macam-macam jaringan pada hewan. Masih ada dua jaringan lagi dengan jenis-jenisnya yang belum dibahas, yaitu jaringan otot dan jaringan saraf.
Baca terus untuk semakin memperdalam pengetahuanmu akan macam-macam jaringan pada hewan, ya!
Jaringan Otot, Jenis, dan Fungsinya
Satu jenis jaringan lagi dari macam-macam jaringan pada hewan yang penting adalah jaringan otot.
Jaringan ini tersusun dari lapisan embrional yang bisa melakukan kontraksi. Hal ini dikarenakan adanya kandungan miofibril elemen kontraktil.
Jaringan otot merupakan 40% bagian dari tubuh hewan dan juga manusia. Dikarenakan kemampuannya yang bisa berkontraksi, jaringan otot menjadi alat penggerak.
Sebagian besar pergerakan terjadi karena memang adanya kontraksi otot pada rangka. Otot-otot organ berkontraksi sesuai fungsinya seperti untuk menggiling dan memompa darah.
Jenis Jaringan Otot
Lebih detail lagi, jaringan otot pun terbagi-bagi lagi jenisnya. Berikut ini jenis-jenis jaringan otot:
11. Otot Polos
Tersusun dari sel yang bentuknya seperti kumparan dan inti sel satu di tengahnya.
Otot ini melakukan tugasnya di luar kesadaran dan terjadi terus menerus. Gerakannya lambat dan itu sebabnya tidak akan pernah kelelahan.
Contoh dari otot ini adalah otot yang ada pada paru-paru dan otot pada saluran pencernaan. Mereka tetap bekerja tanpa harus kita sadar untuk melakukannya.
12. Otot Lurik
Jenis jaringan otot selanjutnya adalah otot lurik. Otot itu juga bekerja di bawah kesadaran seperti otot polos. Sel-selnya berbentuk lurik karena terdiri dari serabut-serabut otot.
Letaknya yang menempel pada rangka membuatnya juga mendapat nama lain, yaitu otot rangka. Salah satu contoh dari otot rangka adalah otot pada lengan atas, yaitu bisep dan trisep.
13. Otot Jantung
Otot jantung juga bekerja di luar kesadaran. Otak sudah mengaturnya untuk terus bekerja. Karena dinamakan otot jantung, sudah pasti letaknya pun ada dalam organ jantung.
Sel-sel dari otot jantung memiliki cabang-cabang yang kemudian menyambung dengan cabang lainnya juga dan begitu seterusnya. Satu sel otot jantung memiliki satu inti yang ada di tengah.
Jaringan Saraf, Jenis, dan Fungsinya
Jenis macam-macam jaringan pada hewan yang terakhir adalah jaringan saraf. Jaringan ini merupakan penerima rangsangan. Selain itu, jaringan saraf juga menjalankan fungsi lain seperti menjadi pengatur jaringan otot.
Sel-sel pembentuk saraf dinamakan dengan neuron. Neuron amatlah sensitif dengan apa yang terjadi pada tubuh manusia di area yang dikontrolnya.
Saraf memiliki iritabilitas, sebuah kemampuan untuk melakukan reaksi terhadap sebuah perubahan. Selain itu saraf juga memiliki konduktivitas, kemampuan untuk menghantarkan impuls-impuls saraf.
Jenis Jaringan Saraf
Berdasarkan fungsinya yang masing-masing berbeda, jaringan saraf dalam tubuh hewan dibekali oleh 3 jenis saraf, yaitu:
14. Saraf Sensorik
Saraf sensorik merupakan jaringan saraf yang memiliki tugas untuk mendistribusikan rangsangan yang telah diterima reseptor ke sumsum tulang belakang.
15. Saraf Motorik
Saraf motorik merupakan jaringan saraf dengan fungsi mendistribusikan impuls saraf pusat menuju efektor.
16. Saraf Penghubung
Saraf penghubung merupakan jaringan saraf yang tugasnya adalah untuk menyambungkan masing-masing saraf dengan saraf lainnya.
Itulah jaringan saraf, jaringan terakhir yang mengakhiri pembahasan macam-macam jaringan pada hewan.
Demikianlah Macam-macam Jaringan pada Hewan beserta Fungsi dan Gambarnya Lengkap
Tubuh hewan sebagai makhluk hidup ternyata memang terbentuk dari berbagai sistem dan salah satunya adalah jaringan. Ada beberapa macam jaringan pada tubuh hewan yang dikelompokan menjadi 4 kategori.
Jaringan pertama adalah epitel yang memiliki fungsi untuk melindungi tubuh hewan bagian luar, melindungi rongga dalam tubuh, dan juga melindungi organ dalam tubuh.
Jaringan ini terdiri dari 7 jenis yaitu epitel pipih selapis, pipih berlapis, batang selapis, batang berlapis, kubus selapis, kubus berlapis, dan transisi.
Jaringan kedua, yaitu jaringan pengikat yang memiliki fungsi untuk menyokong tubuh hewan. Jaringan ini memiliki 3 jenis, yaitu jaringan ikat sebenarnya, jaringan tulang atau rangka, dan jaringan darah dan limfa.
Jaringan ketiga, yaitu jaringan otot yang menjalankan fungsi seperti bergerak, bernapas, dan pencernaan. Jaringan ini terdiri dari 3 jenis seperti otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
Jaringan terakhir dalam tubuh hewan, yaitu jaringan saraf yang menjalankan fungsi seperti mengontrol kerja jaringan otot, menerima rangsangan, dan mengantarkan rangsangan.
Jaringan ini terdiri dari 3 jenis, yaitu saraf motorik, saraf sensorik, dan saraf penghubung.
Semoga pembahasan mengenai macam-macam jaringan pada hewan semakin memperdalam ilmu pengetahuan alammu, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: