5 Macam Konflik Sosial dalam Masyarakat Beserta Contohnya Lengkap, Apa Saja ?
5 Macam-macam Konflik Sosial dalam Masyarakat Beserta Contohnya – Macam-macam konflik sosial dalam masyarakat biasa terjadi karena adanya kepentingan masing-masing antar individu atau kelompok. Misalnya, perebutan kekuasaan sampai pemilihan pemimpin juga bisa menghadirkan masalah berkepanjangan.
Bukan hanya itu saja, penyebab munculnya masalah ini cukup banyak. Misalnya perbedaan pola pikir antar manusia, ada orang yang membuang sampah pada tempatnya, karena berpikir lingkungan harus dijaga. Namun ada yang beranggapan sebaliknya.
Jenis konflik sosial tidak sebatas seperti yang disampaikan di atas. Masih banyak lagi macam konflik sosial lainnya. Ulasan berikutnya akan menjelaskan secara detail.
Macam-macam Konflik Sosial dalam Masyarakat
Daftar Isi
Daftar Isi
Di dalam ilmu interaksi sosial akan ditemukan bahwa konflik di masyarakat sendiri terdiri dari banyak hal, misalnya saja, perubahan status sosial dan mereka sulit menerimanya, sampai persaingan untuk meraih tujuan tertentu.
Masih banyak lagi konflik sosial yang dibagi ke berbagai macam. Walaupun ada proses positif dari adanya masalah ini, namun lebih baik dihindari, atau lebih tepatnya diminimalisir, dengan memahami macam dan contoh dari konflik sosial.
Harus dipahami Indonesia menganut azas Bhineka Tunggal Ika. Jika, terjadi perpecahan atau pertikaian tanpa henti sama saja menyimpang dan tidak sesuai cita-cita para pahlawan.
Coba simak pembahasan mengenai macam-macam konflik sosial yang sering terjadi di masyarakat di bawah ini. Dilengkapi dengan contoh agar kamu sendiri paham dan perlahan bisa mulai menghindarinya
1. Berdasarkan Posisi Pelaku
Berbagai macam konflik sosial dalam masyarakat yang pertama adalah berdasarkan posisi pelaku. Dalam hal ini akan di bagi menjadi 2 bagian yaitu vertikal dan horizontal, keduanya mempunyai perbedaan, apa saja itu?
Dimulai dulu dari horizontal. Masalah terjadi di antara tokoh dengan status sosial yang sama. Bisa antar warga, suku, ras, golongan, komunitas, dan masih banyak lagi dengan penyebab beragam.
Contoh paling mudah untuk memahaminya adalah perseteruan sepak bola, misalnya antara Jogja – Solo, Jakarta – Bandung, Malang – Surabaya dan masih banyak lagi. Kedudukan mereka sama yaitu supporter tim.
Biasanya gesekan terjadi akibat slah satu tim kalah, atau memang ada oknum tertentu sehingga menyulut emosi. Bentrok diantaranya juga seperti mendarah daging, sejak dulu sampai sekarang masih sulit diredam.
Macam-macam konflik sosial dalam masyarakat berdasarkan perliaku yang kedua adalah secara vertikal, di mana gesekan terjadi antara dua orang dengan kedudukan berbeda. Misalnya saja polisi dengan mahasiswa.
Perselisihan terjadi pada saat demo, ada yang membuat panas semakin terbakar sehingga salah satu melakukan kesalahan dan muncul pertikaian. Keadaan tersebut memang sering terlihat baik di jalanan atau televisi.
Bisa juga pertikaian antara pimpinan dengan bawahan di tempat kerja. Kondisi tersebut menimbulkan efek jangka panjang, mulai dari persepsi publik sampai bagaimana keduanya sulit untuk mencapai kata damai.
2. Konflik Sosial Berdasarkan Sifat
Macam-macam konflik sosial dalam masyarakat berikutnya adalah berdasar pada sifat pelaku. Pada jenis ini dibedakan pula menjadi dua bagian yaitu tertutup dan terbuka, apa saja perbedaannya?
Terbuka, seperti namanya perselisihan orang ini diketahui oleh semua lapisan masyarakat. Jadi, bukan hanya mereka yang sedang konflik saja.
Contoh mudahnya adalah selebritis, saat mereka terkena kasus perceraian, semuanya diumbar, membuat khalayak ramai tahu mengapa masalahnya sampai bisa berpisah dan lainnya.
Ada juga masalah rumah tangga, kemudian tetangga tahu lalu menyebarkannya, sehingga seluruh desa mengetahui. Berikutnya, merupakan kebalikan dari terbuka yaitu tertutup.
Konflik tertutup hanya diketahui oleh orang yang berkonflik saja. Masih dari kalangan artis, di mana kasus perceraian tersebut seluruh masyarakat tahu.
Tetapi, konflik utama, alasan, serta jalanya sudah ditutup secara rapat. Bahkan, ketika wartawan menanyakan sesuatu mereka tetap diam saja. Hal ini disebut juga sebagai perselisihan tertutup.
3. Konflik Sosial Berdasarkan Waktu
Macam-macam konflik sosial dalam masyarakat berikutnya adalah didasarkan pada waktu. Dibedakan kembali menjadi dua yaitu berkelanjutan dan spontan, apa perbedaan diantara ke-duanya?
Masalah spontan, artinya konflik itu terjadi begitu saja tanpa ada rekayasa. Misalnya, dalam sebuah rapat organisasi, ada seseorang menyampaikan pendapat kemudian di sanggah orang lain, dia tersulut emosi dan marah.
Keduanya terlibat dalam sebuah pertengkaran hebat waktu itu juga, inilah artinya spontan. Jadi, terjadi saat ini juga tanpa ada kata settingan seperti sinetron biasanya, akan segera reda dengan berdamai.
Tetapi, ada juga yang sampai panjang dan berlarut-larut, ini termasuk jenis berkepanjangan. Di mana, konflik yang terjadi belum juga terselesaikan meski sudah berlangsung bertahun-tahun. Contohnya Belanda yang enggan mengakui kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 Agustus 1945.
4. Macam-macam Konflik Sosial Berdasarkan Tujuan Organisasi
Macam-macam konflik sosial dalam masyarakat juga bisa terjadi dalam organisasi, dibedakan menjadi dua yaitu disfungsional dan fungsional. Apa saja perbedaan yang bisa didapatkan dari keduanya? Simak penjelasannya di bawah ini
Fungsional terjadi dengan motif demi mendukung tercapainya sebuah tujuan. Apa keinginan organisasi tersebut. Misalnya, terjadi persaingan antar komunitas atau geng mana yang lebih jago atau kuat.
Sementara itu, untuk disfungsionalnya sendiri adalah menghambat terciptanya tujuan tersebut. Contohnya saja, ada dua calon kandidat terkuat, keduanya menyebabkan adanya perpecahan di antara mereka, sehingga ada dua kubu sama kuat
Berbagai macam konflik sosial yang ada di masyarakat dari segi organisasi ini sering terjadi di tubuh partai, hingga akhirnya harus bercerai mendirikan partai sendiri-sendiri. Sebagai bentuk tandingan siapa yang benar.
Perselisihan yang terjadi di organisasi ini terkadang lebih mengerikan apalagi jika sudah menyangkut politik balas budi, hal tersebut akan menjadi semakin sulit untuk dikendalikan hingga ujungnya pecah.
Tidak heran bila perselisihan organisasi ini biasanya berlangsung lama. Hingga tidak ada ujung dalam terus konflik tanpa henti, bisa pula mencapai puluhan tahun, cukup lama sekali bukan?
5. Konflik Sosial dalam Masyarakat Berdasarkan Pengendaliannya
Macam-macam konflik sosial dalam masyarakat terakhir adalah berdasarkan bagaimana cara pengendaliannya. Dibedakan menjadi 4. Semuanya mempunyai karakteristik masing-masing yang perlu diketahui.
- Terkendali
Dalam masalah ini, semua kasus masih bisa ditangani tanpa harus memunculkan berbagai masalah. Perselisihan juga masih bisa terjaga sehingga, tidak perlu banyak orang terseret di dalannya.
Contohnya adalah kasus BLBI dengan Tomy Soeharto di mana konfliknya tetap adem dan tidak ada perselisihan serius, sehingga situasi politik serta keadaan negara secara keseluruhan aman.
- Tidak Terkendali
Selanjutnya tidak terkendali. Semua kondisi yang terjadi pada konflik sulit dikontrol. Contohnya adalah konflik antara pendemo dengan aparat. Ketika mereka melakukan demonstrasi dan tersulut api karena sebuah tindakan atau percakapan lain.
- Sistematis
Perselisihan jenis sistematis membutuhkan aktor intelektual yang benar-benar mengetahui tujuan dari terciptanya konflik. Umumnya, sebagai contoh, perselisihan ini terjadi antar partai, tetapi menggunakan otak agar bisa berpikir jernih untuk menang.
Contoh lainnya adalah misalnya saat persaingan tender, perusahaan harus bersaing dengan optimal agar menang.
- Non Sistematis
Selanjutnya, non sistematis. Pertikaian yang terjadi tanpa perencanaan sama sekali. Hal tersebut dapat dilihat dari, gesekan antar individu, misalnya saja tidak sengaja menyenggol motor dan terjatuh.
Gesekan antara individu memang sering terjadi. Oleh karena itu, perlu dipahami dulu bagaimana macam-macam konflik sosial dalam masyarakat agar kamu mengerti bagaimana cara menekan hingga menguranginya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: