Contoh Manajemen Risiko beserta Pengertian dan Tujuannya Lengkap
Penerapan manajemen risiko dapat eningkatkan ketahanan terhadap perubahan lingkungan bisnis atau faktor eksternal lainnya. Yuk, pelajari selengkapnya di sini!
Prinsip Manajemen Risiko
Manajemen risiko melibatkan prinsip-prinsip mendasar yang memerlukan perhatian yang baik.
Beberapa prinsip tersebut melibatkan perumusan tujuan dengan jelas, menciptakan kesatuan arah, menggalakkan partisipasi aktif, memastikan komunikasi yang efektif.
Selain itu juga melakukan pengukuran dan evaluasi yang teliti, serta melakukan pemantauan dan tinjauan ulang secara terus-menerus.
1. Perumusan Tujuan
Dalam proses manajemen risiko, perumusan tujuan yang tepat adalah langkah krusial.
Tujuan yang jelas membantu mengarahkan upaya organisasi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko dengan fokus yang jelas.
2. Kesatuan Arah

Advertisement
Kesatuan arah juga menjadi prinsip yang penting, di mana seluruh organisasi harus bergerak sejalan dalam menghadapi risiko dan menerapkan strategi manajemen risiko yang konsisten.
3. Partisipasi
Partisipasi aktif dari berbagai pihak, baik dari tingkat manajerial hingga tingkat operasional, adalah landasan lain dari manajemen risiko yang efektif.
Dengan melibatkan seluruh stakeholder, organisasi dapat mengumpulkan wawasan yang beragam untuk mengidentifikasi risiko secara lebih holistik.
4. Komunikasi
Komunikasi yang efektif juga menjadi kunci, memastikan bahwa informasi mengenai risiko dapat disampaikan dengan jelas dan tepat waktu kepada semua pihak terkait.
5. Pengukuran dan Evaluasi
Pengukuran dan evaluasi risiko yang cermat adalah prinsip lain yang tidak boleh diabaikan. Ini melibatkan penggunaan metriks dan indikator yang sesuai untuk mengukur dampak dan probabilitas risiko.
6. Pemantauan dan Tinjauan Ulang
Terakhir, pemantauan dan tinjauan ulang secara berkala memastikan bahwa manajemen risiko tetap relevan dan efektif menghadapi perubahan kondisi dan lingkungan organisasi.
Bentuk Manajemen Risiko
Ada berbagai bentuk manajemen risiko yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Risiko Sifat Usaha: Berkaitan dengan risiko yang timbul dari karakteristik dan sifat operasional dari suatu bisnis atau usaha.
Ini mencakup risiko terkait produk, pasar, dan operasional yang mungkin mempengaruhi hasil usaha.
b. Risiko Geografis: Merujuk pada risiko yang muncul akibat lokasi geografis suatu bisnis.
Faktor seperti bencana alam, perubahan iklim, atau kondisi lingkungan setempat dapat menjadi sumber risiko yang perlu dikelola.
c. Risiko Politik: Terkait dengan ketidakpastian yang timbul dari perubahan dalam kebijakan politik, regulasi, atau kondisi politik di suatu negara atau wilayah.
Hal ini dapat memengaruhi operasional dan stabilitas bisnis secara keseluruhan.