Rangkuman Materi Hereditas pada Manusia Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka

Rangkuman Materi Hereditas pada Manusia Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka — Mempelajari rangkuman materi akan membantu proses belajarmu lebih efisien.

Supaya kamu bisa mempelajari materi hereditas pada manusia kelas 12 SMA kurikulum merdeka dengan lebih mudah dan efisien, Mamikos sudah menyusun rangkuman ini untukmu.

Dengan begitu, kamu bisa belajar langsung ke inti-inti pembahasan tanpa membuang waktumu untuk belajar hal yang tak perlu. Simak rangkuman berikut, ya!

Materi Hereditas pada Manusia Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka

canva.con/@sciencephotolibrary

Materi hereditas pada manusia kelas 12 SMA kurikulum merdeka yang akan kita pelajari pertama kali yaitu mengenai pengertian hereditas manusia.

Jika pada pola-pola hereditas kita akan lebih belajar pada pola pewarisan sifat yang terjadi pada makhluk hidup secara luas, kali ini kita akan mempelajari mengenai pewarisan sifat yang khusus terjadi pada manusia.

Hereditas pada manusia ialah suatu proses panjang pewarisan sifat genetik yang dibawa oleh orang tua dan diturunkan kepada anak melalui materi genetik yang dikenal dengan sebutan DNA.

Hereditas yang terjadi pada manusia umumnya digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu pewarisan autosomal dan pewarisan gonosom.

Pewarisan Autosomal

Materi hereditas pada manusia kelas 12 SMA kurikulum merdeka yang akan kita bahas berikutnya adalah pewarisan sifat autosomal. Apa sih yang disebut dengan pewarisan autosomal?

Pewarisan sifat autosomal yaitu sifat genetik yang diturunkan melalui kromosom autosom (kromosom selain kromosom seks, yaitu kromosom 1-22).

Jadi, tipe pewarisan ini tidak mengenal perbedaan jenis kelamin, manusia pada umumnya baik laki-laki atau pun perempuan akan mengalami tipe pewarisan sifat ini yang berasal dari gen orangtuanya.

Sifat autosomal dapat berupa dominan atau resesif tergantung pada ekspresi gen yang diturunkan oleh orangtua mereka.

Variasi Sifat

Materi hereditas pada manusia kelas 12 SMA kurikulum merdeka berikutnya akan membahas mengenai variasi sifat yang akan kita temukan yang termasuk ke dalam pewarisan autosomal. Di antaranya adalah:

A. Golongan Darah

Manusia mengenal beberapa sistem golongan darah. Yang wajib kamu ketahui sebagai siswa kelas 12 SMA adalah 2 jenis sistem golongan darah berikut ini:

1. Sistem ABO

Penggolongan darah pada sistem ABO didasarkan pada antigen di sel darah merah. Antigen-antigen ini akan diwariskan oleh seri alel ganda dengan simbol I.

Huruf I ini bersumber dari kata isoaglutinin sejenis antigen yang artinya membagi golongan darah menjadi 4 jenis.

Gen IA dominan terhadap IO. Gen IB dominan terhadap IO, IA dan IB sama-sama dominan terhadap IO sehingga genotipe IAIB menunjukkan golongan darah AB.

  1. Golongan darah A, apabila alel dalam kromosomnya IA  bergenotipe IAIA atau bisa juga IAIO
  2. Golongan darah B memiliki alel dalam kromosom IB dengan genotipe IBIB atau IBIO
  3. Golongan darah AB memiliki alel dalam kromosom IAIB dengan genotipe IAIB
  4. Golongan darah O memiliki alel dalam kromosom IO dengan genotipe IOIO

2. Sistem Rhesus

Golongan darah pada manusia dibedakan menjadi Rh+ yaitu apabila di dalam darah terkandung antigen Rh dan golongan darah Rh- apabila tidak memiliki antigen Rh.

  1. Golongan darah Rhesus Positif (Rh+) alel dalam kromosom Rh+ dan Rh- dengan genotipe Rh+ Rh+ atau Rh+ Rh-.
  2. Golongan darah Rhesus Negatif (Rh-) alel dalam kromosom Rh- dengan genotipe Rh- Rh-.

B. Tipe Cuping Telinga

Salah satu kromosom yang akan diturunkan dari orangtua ke anak dan termasuk pewarisan autosomal yaitu tipe cuping telinga. Cuping telinga manusia pada umumnya bisa kita bedakan menjadi dua tipe yaitu:

1. Cuping Telinga Bebas (Detached Earlobe)

Cuping telinga tergantung yang tidak melekat ke sisi kepala.

2. Cuping Telinga Melekat (Attached Earlobe)

Cuping telinga melekat langsung ke sisi kepala tanpa ada sedikitpun bagian telingan yang menggantung.

Gen cuping telinga mengikuti pola pewarisan Mendelian, di mana ada alel dominan dan resesif.

Pewarisan Genetik Tipe Cuping Telinga

  • Alel dominan (E) membawa sifat cuping telinga bebas.
  • Alel resesif (e) membawa sifat cuping telinga yang melekat ke sisi kepala.

Berikut adalah genotipe dan fenotipe yang dihasilkan:

  1. EE (homozigot dominan)

Orang dengan genotipe ini memiliki cuping telinga bebas, karena alel dominan E.

  1. Ee (heterozigot)

Orang dengan tipe kromosom ini memiliki cuping telinga bebas, karena alel dominan E akan menutupi ekspresi alel resesifnya e.

  1. ee (homozigot resesif)

Orang dengan genotipe ini memiliki cuping telinga melekat akibat tidak adanya alel dominan E yang akan menutupi ekspresi alel resesif e.

C. Tipe Rambut

Jika kita amati, tipe rambut manusia sangat beraneka ragam. Keberagaman ini ternyata juga berhubungan dengan pewarisan sifat autosomal. Penjelasan lengkapnya menurut Teori Mendel adalah sebagai berikut!

Pola Pewarisan Bentuk Rambut

Bentuk rambut pada manusia dikendalikan oleh sepasang alel, yaitu H dan h:

  • Alel dominan (H) mengkodekan rambut keriting.
  • Alel resesif (h) mengkodekan rambut lurus.

Berikut adalah kombinasi genotipe yang menentukan fenotipe (bentuk rambut) seseorang:

  1. HH (homozigot dominan) akan menghasilkan sifat rambut keriting karena adanya dua alel dominan H.
  2. Hh (heterozigot) akan menghasilkan rambut bergelombang karena alel dominan H menggabungkan sifat dengan alel resesif h sehingga menghasilkan bentuk rambut yang menengah antara lurus dan keriting.
  3. hh (homozigot resesif) akan menghasilkan rambut lurus karena tidak ada alel dominan sehingga sifat resesif h yang akan muncul.

Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Autosom

Materi hereditas pada manusia kelas 12 SMA kurikulum merdeka yang selanjutnya akan kita pelajari yaitu mengenai kelainan atau penyakit yang diturunkan melalui autosom. Di antaranya yaitu:

1. Albino

Albino merupakan jenis kelainan pada tubuh manusia akibat ketidakmampuan tubuh dalam menghasilkan pigmen melanin. Oleh sebab itu, penderita kelainan ini warna rambut serta kulitnya tidak berpigmen (putih).

Albino ditentukan oleh gen autosom yang sifatnya resesif dengan simbol a sebagai gen yang menjadi penyebab albino dan simbol A yang menandakan suatu gen normal.

Jadi, apabila seseorang memiliki genotip aa, maka orang itu nantinya akan menderita albino. Orang bergenotipe Aa merupakan orang normal tapi berpotensi sebagai pembawa gen albino.

Orang yang bergenotipe AA merupakan orang normal yang sama sekali tidak membawa gen albino.

2. Brakidaktili

Brakidaktili ialah kelainan genetik yang menyebabkan jari-jari tangan serta kaki berukuran pendek.

Kelainan brakidaktili ditandai dengan gen dominan yang memiliki simbol B serta dalam keadaan homozigot bersifat letal.

Orang yang memiliki gen homozigot akan dilahirkan tanpa jari tangan dan jari kaki dengan kerusakan lain pada rangka sehingga akan menyebabkan kematian.

Orang yang heterozigot biasanya akan memiliki dua ruas jari karena ruas jari tengah berukuran pendek dan tumbuh melekat dengan ruas jari lainnya. Orang normal akan ditandai dengan genotip bb.

3. Gangguan Mental (Phenylketonuria)

Penderita Phenylketonuria biasanya akan mengalami keterbelakangan mental dan semakin dewasa penderitanya akan mengalami gangguan jiwa.

Kelainan ini diakibatkan tubuh tidak mampu memproduksi enzim yang mengubah asam amino fenilalanin menjadi asam amino tirosin. Oleh sebab itu, kadar asam amino fenilalanin dalam darah akan meningkat.

Kadar asam amino fenilalanin yang tinggi sebagian akan dikeluarkan dalam bentuk urin sedangkan sebagian lagi akan merusak sistem saraf manusia.

Kelainan Phenylketonuria ditentukan oleh gen resesif pada autosom. Penderita kelainan ini akan mempunyai genotipe ff, sedangkan orang normal akan bergenotipe Ff atau FF.

4. Talasemia

Kasus talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak ditemukan kasusnya di Italia dan Indonesia.

Menurut data dari website resmi kementerian kesehatan, sebanyak 6 hingga 10 orang dari tiap 100 orang Indonesia bisa menjadi carrier gen penyakit talasemia.

Pewarisan Gonosom

Materi hereditas pada manusia kelas 12 SMA kurikulum merdeka selanjutnya akan membahas pewarisan sifat yang berasal dari kromosom seks.

Seperti yang kita tahu, manusia memiliki 23 pasang kromosom, 22 di antaranya termasuk autosom sedangkan 1 pasangnya merupakan gonosom. Gonosom pada manusia dibedakan menjadi dua jenis yaitu X serta Y.

Determinasi Seks

Bagaimana perbedaan kromosom laki-laki dan perempuan? Berikut penjelasannya supaya kamu tidak bingung lagi!

Tadi, Mamikos sudah menyebutkan bahwa pada manusia gonosomnya dibedakan menjadi X dan Y. Lalu, kromosom pastilah berpasangan. Penentuan jenis kelamin manusia ditentukan oleh sepasang kromosom gonosom ini.

Apabila ovum (X) bertemu dengan sperma (X) maka akan menghasilkan individu baru dengan kromosom (XX), sedangkan bila ovum (X) bertemu dengan sperma (Y) maka akan mengahsilkan indivodu baru berkromosom (XY).

  1. Orang berkromosom XX berjenis kelamin perempuan.
  2. Orang berkromosom XY berjenis kelamin laki-laki.

Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Gonosom

Materi hereditas pada manusia kelas 12 SMA kurikulum merdeka yang akan Mamikos bahas selanjutnya yaitu mengenai kelainan atau penyakit yang diturunkan melalui gonosom.

1. Hemofilia

Hemofilia merupakan salah satu penyakit genetik yang ditandai dengan sukar membekunya darah jika terjadi luka. Hemofilia disebabkan akibat kurangnya faktor pembeku pada darah.

Luka sekecil apapun yang dialami oleh penderita hemofilia pada akhirnya akan menyebabkan kematian karena penderitanya akan kehabisan darah.

Penyakit ini disebabkan oleh gen h yang bersifat resesif yang terpaut pada kromosom X. Penderita hemofilia biasanya merupakan laki-laki yang memiliki genotip XhY.

Penyakit ini jarang ditemukan pada wanita karena gen h penyebab hemophilia bersifat letal sehingga jika dalam keadaan homozigot resesif bisa meninggal sebelum dilahirkan atau saat masih bayi.

2. Buta Warna

Buta warna merupakan kelainan pada mata di mana seseorang kehilangan kemampuan untuk dapat membedakan warna. Buta warna dibagi menjadi dua jenis yaitu parsial dan total.

Penderita yang memiliki buta warna total tidak bisa membedakan warna sama sekali, sedangkan buta warna parsial tidak bisa membedakan warna merah serta hijau.

Kelainan buta warna dikendalikan oleh gen c yang sifatnya resesif sehingga perempuan yang bergenotipe XcXc akan meninggal ketika dia masih dalam kandungan atau saat bayi.

Oleh sebab itu, penderita buta warna kebanyakan adalah laki-laki dengan genotip XcY, sedangkan laki-laki normal bergenotipe XCY. Perempuan dengan genotip XCXc merupakan perempuan normal tetapi pembawa buta warna (carrier).

3. Hypertrichosis

Jika pada 2 kelainan tapi kita membahas mengenai penyakit yang melekat pada kromosom X, sekarang kita akan melihat contoh kelainan yang melekat pada kromosom Y.

Salah satu contohnya yaitu hypertrichosis yang berupa kelainan tumbuhnya rambut pada tepi daun telinga. Kelainan ini diakibatkan gen h yang sifatnya resesif yang ada di kromosom Y.

Penutup

Itu dia rangkuman materi hereditas pada manusia kelas 12 SMA kurikulum merdeka yang akan kamu temukan saat mempelajari ilmu biologi di kelas 12 SMA.

Selain hereditas manusia, kamu juga bisa mempelajari materi terkait seperti pola-pola hereditas dan materi evolusi.

Semoga rangkuman di atas membantumu dalam memahami pewarisan sifat yang diturunkan orangtua ke anak-anaknya, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta