Rangkuman Materi Narrative Text Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya
Rangkuman Materi Narrative Text Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka dan Penjelasannya – Narrative text atau teks narasi dalam bahasa Inggris akan dipelajari oleh siswa di kelas 11 SMA.
Ada beberapa hal yang nantinya akan dipelajari dalam materi narrative text kelas 11 SMA seperti definisi, ciri, jenis, dan struktur teks.
Oleh karena itu, di artikel ini memuat rangkuman materi narrative text kelas 11 SMA yang lengkap dan mudah untuk dipelajari.
Definisi Narrative Text (The Definition of Narrative Text)
Daftar Isi
Daftar Isi
Narrative text adalah satu dari berbagai jenis teks dalam bahasa Inggris yang dibuat untuk menyampaikan cerita pada pembaca.
Narrative text ditulis dalam bentuk narasi dan menggambarkan rangkaian peristiwa yang terjadi. Selain itu teks ini menggunakan deskripsi karakter, latar, dan konflik yang dialami oleh tokoh utama.
Berbeda dari jenis teks bahasa Inggris lainnya, cerita dalam Narrative text menunjukkan unsur-unsur imajinatif. Misalnya tokoh-tokoh yang memiliki kekuatan super, kejadian-kejadian ajaib, atau dunia yang berbeda dari dunia nyata.
Meskipun demikian, teks naratif juga bisa didasarkan pada peristiwa nyata atau sejarah yang diceritakan kembali dengan gaya yang lebih menarik dan menggugah emosi pembaca.
Sedangkan tujuan dari narrative text adalah untuk menghibur pembaca dengan uraian atau narasi alur cerita yang menarik.
Namun, cerita dari teks narasi juga bisa saja mengandung pelajaran, nasihat, maupun pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis melalui karakter dan peristiwa yang dialami.
Ciri-ciri Narrative Text (Characteristics of Narrative Text)
Agar dapat membedakannya dari jenis teks lain, materi narrative text kelas 11 SMA selanjutnya yang akan Mamikos bahas adalah ciri-cirinya.
Nah, apa saja ciri-ciri narrative text? Seperti apa contoh penggunaannya?
1. Menggunakan Simple Past Tense
Simple past tense adalah bentuk kata kerja atau tense yang biasa digunakan untuk menggambarkan peristiwa maupun tindakan yang sudah terjadi di masa lalu.
Dalam narrative text, simple past tense digunakan karena cerita yang disampaikan biasanya mengisahkan sesuatu yang sudah berlalu dan membuat alur cerita menjadi jelas dan runtut.
Kata kerja yang digunakan dalam materi narrative text kelas 11 SMA adalah seperti walked, found, saw, was, dan went, yang memberikan gambaran bahwa kejadian tersebut sudah terjadi dan selesai.
Contoh kalimat:
“The prince rode his horse through the forest and rescued the princess.”
(Pangeran itu mengendarai kudanya melalui hutan dan menyelamatkan sang putri.)
2. Menggunakan Keterangan Waktu (Adverb of Time)
Ciri narrative text selanjutnya adalah pada penggunaan adverb of time yang merupakan kata atau frasa yang digunakan untuk menunjukkan kapan suatu tindakan atau peristiwa terjadi.
Selain bentuk kata kerja lampau yang digunakan, keterangan waktu juga penting untuk membantu pembaca memahami urutan waktu dan membuat cerita lebih hidup serta dinamis.
Seperti halnya penggunaan keterangan waktu seperti yesterday, last night, a long time ago, atau once upon a time digunakan untuk menetapkan kerangka waktu dari cerita dan menjelaskan kapan cerita tersebut berlangsung.
Contoh kalimat:
“Long ago, in a distant kingdom, there lived a wise old king.”
(Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang raja tua yang bijaksana.)
3. Menggunakan Kata Sifat (Adjective)
Penambagan deskripsi melalui kata sifat atau adjective bertujuan agar penulis dapat menciptakan gambaran yang lebih jelas dan hidup bagi pembaca.
Kata sifat seperti brave, beautiful, old, atau dark di dalam narrative text membantu memberikan nuansa pada cerita yang membuat karakter dan latar menjadi lebih hidup. Adjective juga dapat membangun mood atau suasana tertentu dalam cerita.
Contoh kalimat:
“The beautiful princess lived in a grand castle surrounded by lush gardens.”
(Putri yang cantik itu tinggal di sebuah kastil megah yang dikelilingi oleh taman-taman yang rimbun.)
4. Menggunakan Frasa Benda (Noun Phrase)
Noun phrase adalah gabungan kata benda dengan kata sifat penentu seperti the, a, an, atau kata lainnya yang memberikan informasi lebih rinci tentang benda tersebut.
Apabila digunakan dalam narrative text, maka frasa benda tersebut akan menambah deskripsi dan membuat penulis untuk menggambarkan karakter, objek, atau tempat dengan lebih rinci dan jelas.
Contoh kalimat:
“She found an old, mysterious book hidden in the dark corner of the library.”
(Dia menemukan sebuah buku tua yang misterius tersembunyi di sudut gelap perpustakaan.)
5. Menggunakan Konjungsi (Conjunction)
Konjungsi seperti and, but, because, then, dan so digunakan untuk mengurutkan peristiwa dan menjelaskan sebab-akibat dalam narrative text. Penggunaan konjungsi ini penting, lho, untuk menjaga alur cerita agar tetap jelas dan mudah diikuti oleh pembaca.
Contoh kalimat:
“The knight fought bravely and finally defeated the dragon, but he was too late to save the village.”
(Ksatria itu bertarung dengan gagah berani dan akhirnya mengalahkan naga, tetapi dia terlambat untuk menyelamatkan desa.)
Jenis-jenis Narrative Text (Types of Narrative Text)
Jenis-jenis narrative text menjadi bukti bahwa cerita narasi mengandung berbagai cara bagaimana cerita dapat disampaikan dengan masing-masing dengan karakteristik dan tujuan yang unik.
1. Fairy Tale (Dongeng)
Fairy tale adalah salah satu jenis narrative text yang biasanya diceritakan dengan elemen-elemen magis. Misalnya dengan memunculkan tokoh-tokoh fantastis seperti penyihir, peri, monster, dan lainnya.
Biasanya fairy tale atau dongeng ini mengandung pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis dan memiliki akhir yang bahagia.
Contoh fairy tale:
- Cinderella
- Snow White and the Seven Dwarfs
- Beauty and the Beast”
2. Mystery (Misteri)
Selanjutnya ada cerita misteri atau mystery yang lebih berfokus pada pengungkapan rahasia terkait kejahatan atau teka-teki. Tokoh utamanya juga merupakan detektif atau seseorang yang berusaha memecahkan misteri tersebut.
Contoh mystery:
- The Hound of the Baskervilles (Arthur Conan Doyle)
- Gone Girl (Gillian Flynn)
- The Girl with the Dragon Tattoo (Stieg Larsson)
3. Science Fiction (Fiksi Ilmiah)
Science fiction merupakan cerita yang memiliki latar masa depan atau dunia alternatif di mana sains dan teknologi sudah maju dan berperan penting dalam kehidupan masyarakatnya.
Contoh science fiction:
- 1984 (George Orwell)
- The War of the Worlds (H.G. Wells)
- Dune (Frank Herbert)
4. Romance (Romansa)
Fokus dari cerita romance tentu saja berupa hubungan percintaan antara dua karakter utama. Konflik yang muncul pun biasanya berasal dari tantangan yang dihadapi oleh pasangan tersebut dalam upaya untuk bersama.
Contoh romance:
- Pride and Prejudice (Jane Austen)
- The Notebook (Nicholas Sparks)
- Romeo and Juliet (William Shakespeare)
5. Horror Story (Cerita Horor)
Horror story adalah cerita yang dibuat untuk untuk menakut-nakuti pembaca dengan elemen supranatural. Sama seperti judulnya, cerita horor memasukkan unsur-unsur hantu atau makhluk mengerikan dengan situasi yang membuat takut pembaca.
Contoh horror story:
- Dracula (Bram Stoker)
- The Shining (Stephen King)
- Frankenstein (Mary Shelley)
6. Adventure Story (Cerita Petualangan)
Adventure story adalah cerita yang berfokus pada aksi, eksplorasi, dan petualangan yang dialami oleh tokoh utama. Seperti halnya kisah perjalanan ke tempat-tempat eksotis, menghadapi bahaya, atau bertahan dalam situasi ekstrem.
Contoh adventure story:
- Treasure Island (Robert Louis Stevenson)
- Around the World in Eighty Days (Jules Verne)
- The Adventures of Huckleberry Finn (Mark Twain)
7. Fable (Fabel)
Hewan, tumbuhan, atau benda-benda yang berbicara dan berperilaku seperti manusia menjadi tokoh utama dalam fable yang dimaksudkan untuk mengajarkan pelajaran moral dan nasihat kehidupan.
Contoh fable:
- The Tortoise and the Hare (Aesop)
- The Fox and the Grapes (Aesop)
- Si Kancil
8. Folklore (Cerita Rakyat)
Jenis narrative text yang terakhir adalah cerita rakyat atau disebut juga sebagai folklore yang berasal dari tradisi atau adat istiadat lisan budaya maupun masyarakat. Adat dan tradisi tersebut menjelaskan asal-usul suatu tempat, fenomena alam, atau memuat pesan moral tertentu.
Ciri khas dari cerita ini adalah bahwa folklore diwariskan dari generasi ke generasi sebagai pengikat bahkan acuan berperilaku dengan berbagai akibat yang terjadi.
Contoh folklore:
- Legenda Danau Toba (Indonesia)
- The Legend of Sleepy Hollow (Washington Irving)
- Si Malin Kundang (Indonesia)
Struktur Narrative Text (Generic Structure of Narrative Text)
Seperti halnya jenis teks lain, narrative text juga memiliki bagian-bagian yang disebut dengan struktur atau generic structure.
Orientation (Orientasi/Pengenalan)
Struktur narrative text yang pertama adalah orientasi yang berfungsi untuk memperkenalkan tokoh-tokoh utama dalam cerita, latar tempat di mana cerita berlangsung, serta latar waktu kapan cerita terjadi.
Contoh:
“In a distant kingdom, there was a brave knight named Arthur. He lived in a grand castle surrounded by vast forests and mountains.”
(Di sebuah kerajaan yang jauh, ada seorang ksatria pemberani bernama Arthur. Dia tinggal di sebuah kastil megah yang dikelilingi oleh hutan dan pegunungan yang luas.)
Complication (Masalah/Konflik)
Bagian komplikasi atau complication adalah inti dari narrative text di mana konflik atau masalah mulai muncul.
Cerita mulai berkembang dengan munculnya permasalahan yang harus dihadapi oleh tokoh utama. Masalah ini bisa berupa konflik internal dalam diri tokoh utama, konflik antara tokoh utama dengan tokoh lain, atau bahkan konflik dengan alam atau keadaan.
Misalnya, seorang tokoh yang harus menyelamatkan desanya dari ancaman bajak laut, atau seorang pangeran yang berjuang untuk mempertahankan mahkotanya.
Contoh:
“One day, a ferocious dragon began terrorizing the kingdom, burning villages and capturing the princess. The king pleaded with Arthur to rescue his daughter.”
(Suatu hari, seekor naga ganas mulai meneror kerajaan, membakar desa-desa dan menculik putri raja. Raja memohon kepada Arthur untuk menyelamatkan putrinya.)
Climax (Puncak Konflik)
Klimaks dapat disebut sebagai puncak dari konflik dalam cerita. Tokoh utama akan menghadapi tantangan paling besar atau situasi paling sulit di hidupnya. Klimaks ini biasanya adalah bagian yang paling mendebarkan dan menegangkan dalam cerita.
Tokoh utama biasanya mengambil keputusan penting atau melakukan tindakan yang menentukan arah cerita ke depannya.
Contoh:
“Arthur ventured into the dragon’s lair, armed only with his sword. As he faced the mighty beast, the dragon unleashed a torrent of fire, but Arthur dodged and struck the dragon’s weak spot.”
(Arthur memberanikan diri masuk ke sarang naga hanya bersenjatakan pedangnya. Saat dia berhadapan dengan binatang buas itu, naga tersebut menyemburkan api yang dahsyat, tetapi Arthur berhasil menghindar dan menyerang titik lemah naga tersebut.)
Resolution (Penyelesaian)
Konflik atau masalah yang dihadapi tokoh utama mulai terpecahkan di bagian ini. Resolusi menjelaskan bagaimana masalah yang muncul dalam komplikasi hingga klimaks akhirnya diselesaikan dan memberikan kepuasan kepada pembaca.
Contoh:
“With a final blow, Arthur defeated the dragon and freed the princess. The kingdom was safe once again, and the people rejoiced.”
(Dengan pukulan terakhir, Arthur mengalahkan naga tersebut dan membebaskan sang putri. Kerajaan kembali aman, dan rakyat bersukacita.)
Re-orientation (Penutup)
Re-orientasi atau penutup adalah bagian yang sebenarnya tidak wajib untuk ada dalam narrative text. Bagian berisi refleksi dari tokoh utama atau pelajaran yang dipetik dari pengalaman yang telah terjadi.
Misalnya, tokoh utama yang pada akhirnya menyadari pentingnya persahabatan atau keberanian setelah melewati konflik yang sulit.
“Arthur returned to the castle as a hero, and the king rewarded him with a place of honor in the court. The story of Arthur’s bravery was told for generations, reminding everyone that true courage comes from within.”
(Arthur kembali ke kastil sebagai pahlawan dan raja memberinya tempat kehormatan di istana. Kisah keberanian Arthur diceritakan selama beberapa generasi yang mengingatkan semua orang bahwa keberanian sejati berasal dari dalam diri.)
Penutup
Sampai sini dulu ya, rangkuman materi narrative text kelas 11 SMA yang dapat Mamikos berikan. Semoga kamu bisa membuat contoh narrative text sendiri setelah belajar melalui artikel ini.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: