Materi Teori Kinetik Gas SMA Kelas 11 dan Penjelasannya

Materi Teori Kinetik Gas SMA Kelas 11 dan Penjelasannya – Teori kinetik gas merupakan bagian penting dalam pembelajaran fisika di tingkat sekolah menengah atas (SMA) kelas 11.

Teori ini adalah salah satu teori dalam ilmu fisika yang digunakan untuk menjelaskan perilaku gas. 

Nah, pada artikel kali ini, Mamikos akan merangkumkan materi teori kinetik gas SMA kelas 11 untuk kamu. Yuk, kita simak bersama!

Apa itu Teori Kinetik Gas?

canva.com/@gettyimages/resimone

Pada poin pertama materi teori kinetik gas SMA kelas 11 ini, Mamikos akan mengajak kamu memahami lebih dahulu tentang pengertian teori kinetik gas.

Teori kinetik gas merupakan konsep dasar yang menjadi landasan untuk memahami fenomena terkait gas. 

Teori kinetik gas didasarkan pada asumsi bahwa gas terdiri dari partikel-partikel kecil, seperti atom atau molekul, yang bergerak secara acak. 

Partikel-partikel ini memiliki energi kinetik (energi gerak) yang dapat diukur.

Teori kinetik gas membantu menjelaskan berbagai sifat gas, seperti tekanan, volume, suhu, dan jumlah gas (n), berdasarkan pergerakan partikel-partikel gas. 

Misalnya, tekanan gas dapat dijelaskan sebagai hasil dari tumbukan berulang antara partikel-partikel gas dengan dinding wadah.

Apa itu Gas Ideal?

Nah, setelah memahami pengertian teori kinetik gas, pada poin kedua materi teori kinetik gas SMA kelas 11 ini Mamikos akan menerangkan tentang gas ideal.

Gas ideal merupakan prinsip utama dalam teori kinetik gas. Contoh yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari adalah ban kempes.

Salah satu penyebab ban kempes adalah adanya penyusutan karena pengaruh dari suhu. Ketika suhu di dalam ban naik, tekanannya juga akan naik.

Karena peningkatan tekanan itulah volume udara di dalam ban jadi semakin berkurang.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ada baiknya kamu tidak meletakkan sepeda di bawah sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang lama.

Gas ideal memiliki beberapa sifat utama yang menjelaskan perilakunya di bawah kondisi tertentu, antara lain:

  1. Partikel gas ideal dianggap sebagai titik tanpa volume dan tidak memiliki interaksi tarik-menarik satu sama lain (tidak ada gaya tarik-menarik antara partikel gas).
  2. Partikel-partikel gas ideal bergerak secara acak dan berkecepatan tinggi.
  3. Tumbukan antara partikel-partikel gas ideal dianggap elastis (tidak ada kehilangan energi kinetik selama tumbukan).
  4. Volume partikel gas ideal diabaikan dibandingkan dengan volume total gas dalam sistem.
  5. Tidak ada daya tarik atau tekanan di antara partikel-partikel gas ideal.

Persamaan Umum Gas Ideal

Selanjutnya pada materi teori kinetik gas SMA kelas 11, Mamikos akan menjelaskan tentang persamaan umum gas ideal.

Persamaan Umum Gas Ideal, juga dikenal sebagai Persamaan Gas Ideal atau Persamaan Gas Umum, adalah persamaan yang menghubungkan tekanan (P), volume (V), jumlah gas dalam mol (n), suhu (T), dan tetapan gas (R) dalam suatu sistem gas. 

Persamaan ini digunakan untuk menggambarkan perilaku gas ideal dalam berbagai kondisi. 

Persamaan Umum Gas Ideal dinyatakan sebagai berikut:

a.

b.   

c. 

d. 

e. 

f. 

Keterangan:
P  = tekanan gas (Pa);
Mr = massa molekul relatif (kg/mol);
V = volume gas (m3);
Na = bilangan Avogadro;
m = massa 1 partikel gas (kg);
R = tetapan gas ideal;
k = konstanta Boltzman;
N = jumlah partikel gas;
n = jumlah mol (mol);
ρ = massa jenis gas (kg/m3);
T = suhu gas (K).

Hukum-hukum Gas Ideal

Setelah memahami pengertian persamaan umum gas ideal, pada poin keempat materi teori kinetik gas SMA kelas 11 ini Mamikos akan membahas tentang hukum-hukum yang berlaku pada gas ideal.

Hukum-hukum gas ideal adalah serangkaian hukum fisika yang menggambarkan perilaku gas ideal dalam berbagai kondisi. 

Hukum-hukum ini berlaku pada gas ideal, yang merupakan gas yang mematuhi persamaan gas ideal dan berperilaku sesuai dengan asumsi-asumsi dasar gas ideal, seperti tidak adanya tarikan atau tekanan antarpartikel gas. 

Berikut adalah empat hukum gas ideal yang paling umum:

1. Hukum Boyle

Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu tetap, tekanan gas (P) berbanding terbalik dengan volume gas (V), asalkan jumlah gas (n) dan suhu (T) tetap konstan. 

Jadi, jika tekanan gas meningkat, maka volumenya akan berkurang, dan sebaliknya, pada suhu dan jumlah gas yang sama.

Secara matematis, Hukum Boyle bisa ditulis dengan cara sebagai berikut:

PV = konstan

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2);
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).

2. Hukum Charles

Hukum Charles menyatakan bahwa pada tekanan konstan, volume gas (V) berbanding lurus dengan suhu gas (T), asalkan jumlah gas (n) tetap konstan. 

Ini berarti bahwa ketika suhu gas meningkat, volumenya juga akan meningkat, dan sebaliknya, pada tekanan dan jumlah gas yang sama.

Secara matematis, hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

 = konstan

Keterangan:
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K);
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).

3. Hukum Gay-Lussac

Hukum Gay-Lussac adalah salah satu hukum dasar dalam ilmu fisika yang menggambarkan hubungan antara tekanan dan suhu gas pada volume tetap.

Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa tekanan suatu gas berbanding lurus dengan suhu absolutnya (dalam kelvin) pada volume tetap.

Secara matematis, hukum ini dapat dirumuskan sebagai:

 = konstan

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2);
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K).

4.  Hukum Boyle-Gay Lussac

Hukum Boyle-Gay Lussac adalah dua hukum terpisah yang menggambarkan hubungan antara tekanan dan volume gas pada suhu tetap serta tekanan dan suhu gas pada volume tetap. 

Secara matematis, hukum ini bisa ditulis dengan cara berikut:

 = konstan

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);

T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2);
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); serta
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).

Faktor dan Rumus Teori Kinetik Gas

Setelah tahu dan memahami hukum-hukum gas ideal, berikutnya pada materi teori kinetik gas SMA kelas 11 Mamikos akan menjelaskan faktor dan rumus teori kinetik gas.

Teori kinetik gas adalah kerangka kerja konseptual yang digunakan untuk menjelaskan perilaku gas berdasarkan gerakan partikel-partikel gas yang konstituen. 

Teori ini memandang gas sebagai kumpulan partikel yang bergerak secara acak dan mengikuti prinsip-prinsip fisika klasik. 

Terdapat beberapa faktor kunci dan rumus dalam teori kinetik gas, antara lain:

1. Gerakan Acak Partikel Gas

Teori Kinetik Gas mendasarkan pemahamannya pada asumsi bahwa partikel-partikel gas (atom atau molekul) bergerak secara acak dan terus-menerus dalam berbagai arah.

Gerakan ini mencakup perubahan arah dan kecepatan yang disebabkan oleh tumbukan dengan partikel lain dan dengan dinding wadah.

2. Suhu dan Energi Kinetik

Suhu suatu gas dalam teori kinetik dihubungkan dengan rata-rata energi kinetik partikel-partikel gasnya. 

Semakin tinggi suhu, semakin besar energi kinetik rata-rata partikel gas. 

Hubungan antara suhu (T) dan energi kinetik rata-rata (KE) dapat dijelaskan dengan rumus berikut:

KE = (3/2) kT

Di mana k adalah tetapan Boltzmann, dan (3/2)k adalah faktor konversi untuk menghubungkan suhu dalam kelvin ke energi kinetik dalam joule.

3. Tekanan Gas

Tekanan gas dalam teori kinetik disebabkan oleh tumbukan berulang antara partikel-partikel gas dengan dinding wadah. 

Tekanan (P) gas dihubungkan dengan frekuensi tumbukan dan gaya tumbukan menggunakan rumus:

P = (1/3)ρv²

Di mana ρ adalah kerapatan partikel gas, dan v adalah kecepatan rata-rata partikel gas.

4. Rumus Kecepatan Rata-rata

Kecepatan rata-rata partikel gas dalam teori kinetik dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

Di mana v adalah kecepatan rata-rata, k adalah tetapan Boltzmann, T adalah suhu dalam kelvin, dan m adalah massa molar partikel gas.

Contoh Soal Teori Kinetik Gas

Sekarang, untuk mengukur pengetahuanmu terhadap materi teori kinetik gas SMA kelas 11 yang sudah Mamikos rangkum di atas, mari kita mengerjakan beberapa latihan soal di bawah ini.

Soal 1 Materi Teori Kinetik Gas SMA Kelas 11

Di dalam sebuah wadah, terdapat 3 liter gas dengan suhu 27℃ dan bertekanan 3 atm.

Hitunglah besar suhu gas jika tekanan ditambah 3 atm pada kondisi isokhorik!

Pembahasan

Diketahui:
V = 3 liter
T= 27℃ = 300°K
P1 = 3 atm
P2 = (3+3) atm = 6 atm

Besaran suhu setelah adanya kondisi isokhorik:

T2 = 600°K = 327℃

Soal 2 Materi Teori Kinetik Gas SMA Kelas 11

Sebuah tabung memiliki volume 0,6 m3 berisi 4 mol helium pada 24℃, dengan helium sebagai gas ideal.

Hitunglah energi kinetik gas heliumnya! (R = 8.314 J/molK)

Pembahasan

Diketahui:
V = 0,6 m3
n = 4 mol
T = 24℃ = 297°K

Energi kinetik gasnya adalah:

       

     

      

Penutup

Demikian materi teori kinetik gas SMA kelas 11 yang berhasil Mamikos rangkum untuk kamu.

Semoga pembahasan kali ini bisa memberikan kamu pengetahuan baru, terutama pada materi teori kinetik gas.

Jangan lupa kunjungi website Mamikos untuk mendapatkan informasi seru lainnya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta