Memahami Perbedaan Sifat Senyawa Kimia Organik dan Anorganik Beserta Ciri-cirinya
Memahami Perbedaan Sifat Senyawa Kimia Organik dan Anorganik
Beserta Ciri-cirinya – Pelajaran kimia memang kadang sudah membuat sakit
kepala.
Tapi, jangan khawatir. Karena hari ini Mamikos akan
membantumu memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik beserta
ciri-ciri dan contohnya.
Yang pasti, materi tentang perbedaan sifat senyawa kimia
organik dan anorganik dari Mamikos ini mudah dipahami dan enggak bakal bikin
sakit kepala!
Definisi Senyawa Organik
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum kita membahas tentang perbedaan sifat senyawa kimia
organik dan anorganik ini, kamu harus paham dulu tentang senyawa organik dan
anorganik itu sendiri.
Senyawa organik
adalah senyawa yang tersusun dari karbon dan hidrogen. Senyawa jenis ini adalah
yang paling sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
Selain dalam
kehidupan sehari-hari, dalam tubuhmu sendiri juga terdapat banyak senyawa
organik loh!
Definisi Senyawa Anorganik
Selanjutnya adalah
senyawa anorganik. Kebalikan dari senyawa organik, senyawa ini tersusun dari
materi yang tidak hidup, alias materi anorganik.
Senyawa anorganik juga banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Nanti Mamikos akan memberikan beberapa contohnya setelah kita membahas tentang perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik, ya.
Ciri-ciri Senyawa Kimia
Setelah kamu
memahami definisi dari senyawa organik dan anorganik, sekarang mari kita
memahami tentang ciri-ciri senyawa kimia secara keseluruhan.
1. Unsur Pembentuk
Ciri-ciri dari
senyawa kimia yang pertama adalah unsur pembentuknya yang bisa terdiri dari dua
atau lebih unsur.
Kemudian, unsur-unsur tersebut terjalin oleh karena reaksi kimia, hingga terciptalah suatu senyawa kimia.
2. Komposisi
Ciri-ciri dari
senyawa kimia yang kedua adalah perbandingan komposisi unsur pembentuk senyawa
yang tetap.
3. Kehilangan Sifat Zat Asal
Nah, ketika suatu
unsur atau zat bersatu dan membentuk senyawa kimia, maka sifat asal zat atau
unsur tersebut akan hilang.
Sifat yang berlaku
nantinya adalah sifat-sifat senyawa kimia, bukan lagi sifat unsur atau zat
asalnya.
4. Tidak Terurai Secara Fisika
Dan ciri dari
senyawa kimia adalah tidak bisa terurai secara fisika. Walau begitu, senyawa
kimia bisa terurai secara kimia.
Contoh
sederhananya adalah proses detoks yang mungkin pernah kamu lakukan untuk
mengeluarkan zat kimia berbahaya dari dalam tubuh.
Ciri-ciri Senyawa Kimia Organik
Sekarang, mari
kita memahami ciri-ciri senyawa kimia organik sebelum masuk ke pembahasan
mengenai perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik nanti.
1. Rantai Karbon
Ciri-ciri senyawa
kimia organik yang pertama adalah memiliki rantai karbon yang terdiri dari atom
karbon yang saling terikat secara kovalen.
Ikatan ini membuat
seluruh atom yang berkaitan menjadi lebih kuat dan stabil hingga membentuk
senyawa organik.
2. Berat Molekul
Ciri-ciri senyawa
organik yang kedua adalah memiliki berat molekul.
Hal ini
dikarenakan senyawa kimia organik memiliki bentuk yang kompleks sehingga
molekul yang menyusunnya memiliki berat.
3. Dapat dan Mudah Terbakar
Ciri yang ketiga
dari senyawa kimia organik adalah dapat dan mudah terbakar.
Akan tetapi, jika
suatu senyawa organik memiliki jumlah karbon yang banyak, maka senyawa organik
tersebut akan semakin sulit untuk terbakar senyawa.
4. Tidak Dapat Larut Dalam Air
Dan, ciri yang
terakhir adalah tidak dapat terlarut dalam air.
Hal ini
dikarenakan senyawa kimia organik tidak bisa bereaksi dengan senyawa polar
seperti air.
Akan tetapi,
senyawa kimia organik bisa bereaksi dan larut dalam senyawa non-polar.
Ciri-ciri Senyawa Kimia Anorganik
Sekarang, mari
kita memahami ciri-ciri senyawa kimia anorganik sebelum masuk ke pembahasan
mengenai perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik nanti.
1. Mudah Larut
Ciri senyawa kimia
anorganik yang pertama adalah mudah larut. Selain larut di air, senyawa
anorganik juga mudah meleleh atau cair.
Hal ini
dikarenakan senyawa anorganik mempunyai titik leleh atau didih yang cukup
tinggi.
2. Tidak Mudah Terbakar
Nah, oleh karena
senyawa kimia anorganik memiliki titik leleh atau didih yang cukup tinggi, maka
senyawa ini tidak mudah terbakar.
Untuk bisa
membakarnya secara keseluruhan, kamu membutuhkan suhu yang tinggi.
3. Berat Molekul
Ciri yang terakhir
bagi senyawa kimia anorganik adalah berat molekulnya yang kurang dari 1.000
gram.
Hal tersebut
menyebabkan senyawa kimia anorganik cepat bereaksi dalam proses isomerisasi.
Perbedaan Sifat Senyawa Kimia Organik dan Anorganik
Nah, dari
penjelasan di atas, pasti kamu sudah mulai memahami perbedaan sifat senyawa
kimia organik dan anorganik kan?
Jika kamu masih kurang
memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik ini, coba simak ringkasannya
berikut.
1. Asal
Untuk memahami
perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik ini, hal pertama yang perlu
kamu ketahui adalah asal kedua senyawa tersebut.
Senyawa kimia organik
berasal dari makhluk hidup, sementara senyawa anorganik
berasal dari benda mati atau sumber daya alam.
2. Sifat
Kedua, hal yang
harus kamu ketahui untuk memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan
anorganik adalah sifatnya.
Senyawa kimia organik
bersifat dapat dan mudah terbakar, sementara itu senyawa
anorganik sulit atau tidak mudah terbakar.
3. Struktur
Ketiga, hal yang
harus kamu ketahui untuk memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan
anorganik adalah strukturnya.
Senyawa kimia organik
memiliki struktur yang kompleks, sementara senyawa anorganik
memiliki struktur yang jauh lebih sederhana.
4. Unsur
Keempat, hal yang
harus kamu ketahui untuk memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan
anorganik adalah unsurnya.
Senyawa kimia organik
terdiri dari unsur atom karbon dan hidrogen,
sementara itu senyawa anorganik terdiri dari unsur atom oksigen dan lainnya.
5. Pelarut
Kelima, hal yang
harus kamu ketahui untuk memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan
anorganik adalah pelarutnya.
Senyawa kimia organik
dapat terlarut dalam pelarut organik (non-polar),
sementara senyawa anorganik dapat terlarut dalam pelarut polar.
6. Wujud
Keenam, hal yang
harus kamu ketahui untuk memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan
anorganik adalah wujudnya.
Senyawa kimia organik
pada umumnya berwujud gas, sementara itu senyawa
anorganik pada umumnya berwujud kristal.
7. Warna
Dan yang terakhir,
hal yang harus kamu ketahui untuk memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik
dan anorganik adalah warnanya.
Senyawa kimia organik
cenderung tidak berwarna, sementara itu senyawa
anorganik biasanya lebih berwarna.
Contoh Senyawa Kimia Organik dan Anorganik
Setelah akhirnya
kamu memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik ini, pasti
kamu juga ingin tahu beberapa contohnya kan?
Berikut Mamikos berikan beberapa contoh senyawa kimia organik dan anorganik yang mungkin pernah kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
1. Senyawa Kimia Organik
Beberapa contoh senyawa kimia organik yang mungkin pernah kamu temui adalah:
- Gula
- Alkohol
- Urea
- Lemak
- Etanol
- Plastik
- Protein
- Akrilik
- Enzim
- Hormon
- Keratin
- Metana
- Benzena
- Selulosa
- Nukleotida
- Karbohidrat
- Asam Nukleat
- DNA dan RNA
- Karbon tetraklorida
- Garam asam lemak
2. Senyawa Kimia Anorganik
Beberapa contoh senyawa kimia anorganik yang mungkin pernah kamu temui adalah:
- Tembaga
- Timah
- Soda kue
- Garam dapur
- Asam klorida
- Kuningan
- Arsenik
- Amonia
- Teflon
- Silika
- Kaca
- Air
- Intan
- Grafit
- Sianat
- Tiosinanat
- Karbida
- Karbonat
Penutup
Apakah sekarang
kamu sudah memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik beserta
ciri-cirinya?
Pastinya sekarang
kamu sudah jauh lebih percaya diri untuk menghadapi ujian atau kuis pelajaran
kimia di sekolah ya.
Semoga artikel tentang memahami perbedaan sifat senyawa kimia organik dan anorganik ini benar-benar membantumu!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: