Mengapa Bangsa Eropa Berhasrat Memonopoli Perdagangan Rempah-Rempah? Ini Alasannya yang Benar

Mengapa Bangsa Eropa Berhasrat Memonopoli Perdagangan Rempah-Rempah? Ini Alasannya yang Benar — Seperti yang sudah diketahui bersama, Bangsa Eropa sempat datang dan menjajah Indonesia selama ratusan tahun.

Tujuan utama mereka adalah memonopoli rempah-rempah. Apakah kamu tahu alasan mengapa Bangsa Eropa berhasrat memonopoli perdagangan rempah-rempah?

Penjelasan Mengapa Bangsa Eropa Ingin Memonopoli Perdagangan

freepik.com

Pada kesempatan kali ini, kamu akan mengetahui secara lengkap alasan yang benar mengapa Bangsa Eropa begitu ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Meskipun, mungkin hal ini sudah dibahas dalam mata pelajaran IPS atau sejarah di sekolah, namun kamu bisa menyimak penjelasannya berikut ini.

Alasan Bangsa Eropa Berhasrat Memonopoli Perdagangan Rempah-Rempah

Beberapa ahli sejarah telah melakukan penelitian untuk mengungkap alasan bahasa Eropa pergi jauh-jauh ke Asia Tenggara hanya untuk monopoli rempah-rempah. Mari ulas jawaban selengkapnya hanya di sini.

Prof. Dr. Abdullah Idi, M. Ed menulis sebuah buku berjudul Politik Entitas Hindia Belanda pada 2019. Dalam buku tersebut diungkapkan bahwa Bangsa Eropa membutuhkan rempah-rempah untuk berbagai hal.

Misalnya untuk menghangatkan tubuh di kala musim dingin, obat-obatan, serta penyedap di masakan. Sayangnya, rempah-rempah yang mereka butuhkan tidak tersedia di daratan Eropa.

Selama ini, Bangsa Eropa mendapatkan rempah-rempah dengan cara membeli dari para pedagang Asia Barat. Perdagangan rempah-rempah tersebut sudah melalui beberapa perantara. Tak heran jika harga jualnya sangat mahal ketika sudah sampai di Eropa.

Mahalnya harga rempah-rempah tersebut mendorong sebagian Bangsa Eropa untuk melakukan pelayaran ke Asia. Tujuannya adalah menemukan rempah-rempah dari sumbernya secara langsung. Tentu dengan harapan agar mendapatkan harga yang lebih murah.

Adapun Bangsa Eropa yang melakukan pelayaran hingga ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia antara lain:

  • Portugis
  • Spanyol
  • Inggris
  • Belanda

Untuk mengetahui usaha bangsa-bangsa Eropa tersebut berlayar hingga ke Indonesia dan memonopoli perdagangan, simak penjelasan di bawah ini.

Perjalanan Bangsa Eropa Memonopoli Perdagangan Rempah-Rempah

Dari penjelasan di atas, tentu kamu sudah bisa memahami alasan mengapa Bangsa Eropa berhasrat memonopoli perdagangan rempah-rempah. Sekarang kamu bisa menyimak bagaimana perjalanan yang mereka tempuh untuk bisa melakukan monopoli perdagangan.

1. Portugis

Sala satu Bangsa Eropa pertama yang berhasil berlayar dan melabuhkan kapalnya di Indonesia adalah Portugis atau Portugal. Armada laut Portugis berhasil mendarat di wilayah Kepulauan Maluku pada tahun 1512.

Misi utama yang mereka bawa ada dua, yaitu melakukan perdagangan rempah-rempah serta menyebarkan agama Katolik yang mereka anut.

Armada laut Portugis yang pertama kali mencapai wilayah Maluku ini dipimpin oleh De Abreu.

Sebelum sampai di kepulauan Maluku, pasukan De Abreu ini sempat singgah terlebih di wilayah Gresik. Selanjutnya, mereka melanjutkan pelayaran kembali hingga ke Pulau Banda yang masuk ke dalam wilayah Maluku.

Setibanya di Banda, orang-orang Portugis langsung melancarkan misi utama mereka, yaitu melakukan perdagangan.

Mereka membeli aneka rempah-rempah dari para petani lokal di pulau tersebut. Adapun rempah-rempah yang dibeli oleh Bangsa Portugis antara lain:

  • Pala
  • Cengkih
  • Fuli

Didatangi pembeli baru, orang-orang Ternate yang berdagang rempah di Banda justru merasa tidak senang. Mereka merasa tertekan jika harus menjual rempah-rempah ke orang-orang Portugis.

Hal ini tentu tak terjadi tanpa alasan. Orang-orang Ternate merasa kurang senang karena sikap orang-orang Portugis yang kerap menimbulkan kekacauan, perlawanan, gemar memeras, dan bermusuhan.

2. Spanyol

Sembilan tahun setelah kedatangan orang-orang Portugis, lebih tepatnya pada 1521, Bangsa Spanyol mulai masuk wilayah Nusantara. Mereka mengambil jalur yang berbeda dengan Bangsa Portugis.

Dua kapal Spanyol melalui jalur Filipina, masuk ke Kalimantan sebelah Utara, lalu menuju ke wilayah Tidore, Jailolo, dan Bacan. Kedatangan mereka untuk pertama kalinya disambut dengan baik oleh masyarakat lokal.

Tak lama ada di Indonesia, kapal Spanyol tersebut kembali lagi ke daerah asalnya membawa rempah-rempah. Sebagian pasukan Spanyol tak kembali ke asal dan memilih untuk tetap tinggal di wilayah Tidore.

Keberadaan mereka tercium oleh orang-orang Portugis yang sudah terlebih dahulu tinggal. Orang Portugis menganggap orang Spanyol sebagai saingan dagang dan mereka tidak senang karena itu.

Akhirnya, orang-orang Portugis melakukan penyerangan terhadap orang-orang Spanyol. Upaya ini dilakukan oleh orang Portugis agar mereka menjadi satu-satunya Bangsa Eropa yang memonopoli perdagangan rempah-rempah.

3. Belanda

Bangsa Belanda tak mau kalah dengan Bangsa Eropa lainnya. Belanda pun mulai melakukan ekspedisi mencari rempah-rempah.

Kapal pertama Belanda masuk ke wilayah Indonesia pada 1596. Sejak kedatangan Belanda tersebut, Portugis mulai terdesak dan akhirnya menyingkir ke Timor Timur.

Menyingkirnya Portugis membuat Belanda leluasa melakukan penjelajahan di Indonesia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah.

Beberapa waktu kemudian, Belanda mendirikan sebuah organisasi dagang bernama Verenigde Oost-Indische Company (VOC) pada 1602.

Organisasi ini berdiri untuk memonopoli perdagangan rempah di Indonesia sekaligus menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda.

Kehadiran VOC pun turut meramaikan kompetisi dagang dengan sesama Bangsa Eropa.

VOC terus melakukan pemantauan terhadap penanaman dan perdagangan rempah di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas produksi supaya jumlah rempah tidak berlebih.

Keterbatasan rempah tetap dijaga oleh Belanda supaya haranya di Eropa tetap tinggi. Hal ini dilakukan supaya Belanda mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari usaha tersebut. Pemantauan perdagangan dilakukan untuk memastikan petani hanya menjual hasil rempah ke VOC.

Berikut adalah beberapa aturan yang ditetapkan oleh VOC dalam memonopoli perdagangan rempah di Indonesia.

  1. Panen yang dihasilkan oleh petani dikenakan pajak hasil bumi.
  2. VOC membuat aturan mengenai areal dan jumlah tanaman rempah yang boleh ditanam oleh para petani.
  3. VOC mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan menggunakan perahu. Siapapun yang melanggar akan langsung ditindak secara tegas.

Sayangnya, VOC harus runtuh dan dibubarkan pada 1799. Keruntuhan VOC ini terjadi karena permasalahan pelik yang terdapat di internal kongsi dagang tersebut. Berikut adalah beberapa penyebab keruntuhan VOC.

  1. Korupsi akut yang dilakukan oleh pejabat tinggi dan para pegawai tingkat rendah.
  2. Pejabat VOC saling menjatuhkan sama lain.
  3. Perdagangan ilegal dan penyelundupan semakin masif.
  4. Utang yang semakin besar dan sudah tidak bisa terbayar lagi.
  5. Tingginya biaya operasional melebihi kemampuan VOC.
  6. Keuntungan dan pendapatan yang masuk semakin sedikit setelah hak istimewa VOC tidak diberlakukan lagi.

VOC juga perlahan runtuh karena tidak kuat menghadapi persaingan dengan East India Company/EIC (Inggris) dan Compagnie des Indes/CDI (Perancis).

4. Inggris

Bangsa Eropa terakhir yang melakukan perdagangan rempah-rempah di wilayah Nusantara adalah Inggris. Jalur yang diambil Aceh juga berbeda dengan Portugis dan Belanda. Inggris masuk ke Nusantara dari bagian barat, yaitu Aceh.

Pendaratan pertama Inggris di wilayah Aceh terjadi pada 1602. Tujuan utama Inggris adalah mencari wilayah yang menghasilkan banyak rempah-rempah.

Sayangnya, waktu Inggris datang di 1602, Belanda sudah mendirikan VOC. Seperti yang sudah diketahui, VOC menguasai perdagangan rempah hampir 200 tahun lamanya. Tak heran jika Inggris tersingkir dan hanya singgah sesaat di Nusantara.

Hasrat monopoli perdagangan tersebut kemudian berubah menjadi penjajahan atau kolonialisme.

Sampai di sini, kamu tentu sudah bisa memahami mengapa Bangsa Eropa berhasrat memonopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah Nusantara.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta