Mengapa Manusia Bisa Tergelincir ke Tempat yang Serendah-Rendahnya? Berikut Jawabannya

Mengapa Manusia Bisa Tergelincir ke Tempat yang Serendah-Rendahnya? Berikut Jawabannya – Kita sering mendengar jika manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dibuat dengan segala kesempurnaannya. 

Namun, di satu sisi manusia juga bisa tergelincir pada tempat yang serendah-rendahnya. Apa yang dimaksud dengan hal itu? Dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi? 

Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak bersama penjelasan berikut ini.📚✍️🔍

Mengenai Kesempurnaan dan Kelemahan Manusia 

Mengenai hal ini kita dapat belajar dari Al-Qur’an surat At-Tin yang terdiri dari 8 ayat. Surat tersebut termasuk ke dalam surat Makkiyah atau surat yang diturunkan saat Rasulullah SAW berada pada periode Mekkah dan sebelum hijriah. 

Dari surat At-Tin kita dapat mempelajari bagaimana manusia dibentuk sebaik-baiknya dan memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain. Tetapi, walaupun manusia adalah makhluk yang sempurna, tetapi manusia juga bisa terjerumus ke tempat yang paling rendah.

Pada surat At-Tin ayat ke 4, memiliki arti “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Dalam hal ini kita bisa melihat jika Allah telah menciptakan atau membuat manusia dalam bentuk yang begitu sempurna. Allah SWT juga membekali manusia dengan akal dan juga berbagai sifat unggul. Dengan berbagai kelebihan itulah Allah SWT memberikan amanat kepada manusia sebagai pemimpin di bumi yang bertugas melestarikan bumi. 

Lalu, di ayat selanjutnya surah At-Tin ayat ke 5 dijelaskan “Kemudian, Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.”

Keadaan ini mampu terjadi pada manusia jika manusia sendiri berbuat durhaka pada Allah serta tidak menaati utusan Allah. Kemudian, manusia akan dikembalikan ke neraka, yaitu tempat yang paling rendah.

Tubuh manusia yang sempurna dengan dilengkapi akal tetapi bersikap durhaka, tidak akan mampu menyelamatkan manusia dari azab Allah SWT.

Mengutip dari laman NU Online, diterangkan pula jika terdapat ragam tafsir lainnya mengenai ayat 5 berkaitan dengan “asfala safilin”, di mana terdapat dua alternatif penafsiran. 

Pertama, yaitu berupa pengembalian pada umur paling lemah, dalam hal ini berupa pikun dan juga lemah akal setelah pikiran yang kuat di masa muda. Keadaan seperti itu tidak akan dicatat lagi amal kebaikannya. Kedua, adalah dikembalikan pada suatu tempat yang paling rendah, yaitu neraka.

Penutup 

Demikian, penjelasan mengapa manusia bisa berada pada tempat yang serendah-rendahnya karena sikap durhaka, hingga penafsiran keadaan manusia pada kondisi yang lemah. 

Temukan, pembahasan informatif lainnya yang bisa kamu lihat di blog Mamikos, seperti artikel mengenai Mengapa Keberadaan Malaikat Sangat Penting bagi Kehidupan Manusia?. Semoga bermanfaat.🙂✨

Referensi: 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta