Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Tidak Bocor

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Tidak Bocor – Beberapa orang mengatakan agar tidak boros, cara mengatur keuangan rumah tangga adalah dengan memangkas biaya gaya hidup.

Hal ini memang betul, tapi bagaimanapun juga, gaya hidup juga dibutuhkan.

Oleh karena itu, selain pengeluaran yang sifatnya wajib, biaya untuk gaya hidup juga perlu disiapkan. Yuk, simak ulasan tentang cara mengatur keuangan rumah tangga yang tepat di bawah ini!

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Canva/@valiantsin-suprunovich

Hal yang harus dipertimbangkan adalah dengan membatasi biaya gaya hidup agar tidak boros. Karena kamu juga harus memperhitungkan biaya lainnya agar semua jenis pengeluaran bisa teratur.

Dengan begitu kamu bisa menjalani hidup dengan nyaman tanpa merasa kekurangan ataupun boros. Berikut ini ialah tips cara mengatur keuangan rumah tangga yang bisa kamu terapkan.

1. Rincikan Pemasukan dan Pengeluaran

Pertama-tama yang perlu kamu lakukan ialah dengan menghitung pemasukan kamu dan pasanganmu selama sebulan.

Tergantung kesepakatan, apabila kedua pasangan bekerja, biasanya uang dari suami dan istri dijadikan satu menjadi uang keluarga.

Setelah itu, kamu bisa menghitung juga berapa pengeluaran rutin untuk rumah tangga, seperti tagihan listrik, air, belanja bulanan dan tagihan lainnya yang harus rumah tanggamu keluarkan setiap bulannya.

Jika kamu punya cicilan kendaraan, peralatan rumah, ataupun cicilan rumah, semua itu perlu dihitung juga dan dijadikan sebagai pengeluaran rutin bulanan.

Dengan begitu, kamu dapat mengetahui berapa kisaran pengeluaran rumah tangga dan sisa uang bersih setiap bulannya.

Perhatikan betul bahwa pengeluaran kamu tidak boleh lebih besar dari pemasukan.

Semisalkan iya, kamu perlu diskusi lebih lanjut dengan pasanganmu dan memotong kebutuhan-kebutuhan yang tidak terlalu diperlukan.

2. Hilangkan Pengeluaran untuk Kebutuhan Tidak Penting

Buatlah rincian rutin pengeluaran bulanan, dengan begitu kamu bisa melihat dari bulan-bulan sebelumnya dan menentukan pengeluaran mana yang penting dan pengeluaran mana yang tidak penting.

Dari situ, kamu juga bisa mencoret atau menghindari berbagai pengeluaran tidak penting untuk menghemat pengeluaran.

Dari cara mengatur keuangan rumah tangga tersebut kamu bisa membuat rencana keuangan yang realistis.

Uang lebih tersebut bisa kamu alokasikan ke tempat lain, seperti asuransi, investasi, dan rencana-rencana keuangan lainnya.

3. Tidak Menunda Membayar Kewajiban

Pastikan membayar kewajiban seperti cicilan mobil, cicilan rumah, atau yang lainnya sebelum uang bulanan habis.

Jadikanlah biaya bulanan ini menjadi biaya bulanan wajib, sebab kewajiban atau utang itu bisa menimbulkan konsekuensi yang cukup berat jika kamu tunda-tunda.

Sangat tidak disarankan untuk melakukan cicilan bulanan, karena hal ini hanya akan memberatkan uang bulanan kamu.

Jika memang sangat butuh, sebisa mungkin mencari cicilan dengan bunga terendah dan cicilan yang paling sebentar.

Dengan begitu, kamu akan cepat untuk melunasi hutang tersebut dan berfikir untuk memikirkan hal yang lainnya seperti biaya sekolah anak, tabungan, investasi keluarga atau investasi untuk masa depan anak.

4. Mengalokasikan Pengeluaran dengan Persentase yang Tepat

Selanjutnya kamu bisa alokasikan pengeluaranmu untuk dana lain apabila kamu sudah tidak memiliki tanggungan hutang, dsb.

Hal ini sangat perlu dilakukan untuk menjamin kelangsungan rumah tangga yang baik di kemudian harinya. Berikut ialah persentase pengeluaran yang perlu kamu sisihkan setiap bulannya.

a. Pengeluaran darurat sebesar 15%

Apa itu pengeluaran darurat? Ini adalah cadangan uang yang dikeluarkan hanya untuk keadaan darurat. Misalnya, ketika ada anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan banyak uang.

Kamu bisa menggunakan uang ini. 15 persen ini bisa kamu alokasikan ke berbagai media, contohnya kamu bisa menyetor uang darurat untuk investasi atau langsung membeli asuransi kesehatan.

Fungsi pengeluaran darurat ini untuk sebagaimana bisa mungkin agar uang bisa dicairkan secara cepat dalam keadaan yang genting atau darurat.

Karena tidak ada yang tahu kapan musibah akan terjadi, maka dari itu kamu perlu sisihkan beberapa persen dari penghasilanmu untuk pengeluaran ini di masa kemudian.

b. Tabungan atau investasi sebesar 10%

Sisihkan 10% dari pendapatanmu untuk disisihkan sebagai tabungan, bisa dalam bentuk cash atau di dalam rekening tertentu.

Fungsi dari tabungan ini bersifat jangka pendek, misalnya menabung untuk membeli barang elektronik tertentu.

Namun jika kamu alokasikan untuk investasi, kamu memikirkan untuk jangka panjang seperti investasi emas, saham, dsb.

c. Pengeluaran sosial sebesar 5%

Kamu perlu menyisihkan 10% dari pendapatanmu untuk pengeluaran sosial, karena manusia sebagai makhluk sosial, kamu tidak akan luput untuk berinteraksi dengan orang disekitarmu.

Yang dimaksud pengeluaran sosial ini ialah pengeluaran yang digunakan untuk menyumbangkan pendapatanmu kepada orang lain.

Misalnya, untuk acara kematian tetangga atau saudara, uang iuran RT, resepsi pernikahan kerabat atau tetangga, dan juga untuk bersedekah.

Apabila uang ini tidak digunakan pada bulan tersebut, kamu dapat menyimpannya untuk bulan-bulan berikutnya. Namun, sedekah ialah hal yang  perlu dilakukan setiap bulannya.

d. Gaya hidup sebesar 5%

Fungsi mengalokasikan pengeluaran untuk gaya hidup ialah agar kamu tidak boros setiap bulannya, biasanya pengeluaran untuk gaya hidup yang berlebihan akan membuat pengeluaranmu membengkak.

Maka dari itu, perlu adanya pengaturan dan mengalokasikan dana tertentu untuk gaya hidup sebesar 5%.

Pengeluaran gaya hidup disini bisa berupa pakaian, jam tangan, ataupun liburan. Apabila pengeluaran ini tidak habis dalam satu bulan, kamu bisa alokasikan untuk bulan berikutnya.

5. Mengalokasikan Dana untuk Pendidikan Anak

Kini setelah kamu mengetahui cara mengelola keuangan keluarga agar tidak terjadi pemborosan, kamu juga perlu mengetahui cara mempersiapkan masa depan anak.

Salah satunya adalah pengalokasian dana untuk pendidikan anak yang memadai.

Biaya pendidikan sekolah hingga kuliah setiap tahunnya terus meningkat, terutama jika kamu ingin memasukkan anak ke lembaga pendidikan terbaik.

Belum lagi apabila anak mengikuti berbagai kursus atau bimbingan untuk membantu meningkatkan potensi anak. Semua itu tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Berikut ialah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan masa depan atau biaya pendidikan terbaik untuk anak.

a. Menentukan banyaknya biaya yang diperlukan untuk pendidikan anak dari mulai Pendidikan Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.

Banyak pilihan pendidikan dari mulai yang biayanya rendah dan tinggi, kamu bisa melakukan survey untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan.

Setelah itu, kamu bisa alokasikan biaya pendidikan anak yang terbaik karena pada dasarnya, anak adalah rezeki.

Apabila kamu memberikan pendidikan terbaik untuk anak, rezeki akan datang dengan sendirinya melalui jerih payah orang tua.

b. Estimasikan kenaikan biaya pendidikan sehingga kamu bisa menemukan estimasi biaya total untuk setiap jenjang pendidikannya.

c. Tentukan alat simpanan atau investasi keuangan untuk merealisasikan estimasi biaya pendidikan anak tersebut.

Pilihlah tabungan atau investasi yang terbaik, karena hal ini bisa jadi menentukan masa depan anakmu.

Demikian artikel mengenai cara mengatur keuangan rumah tangga. Semoga bermanfaat bagi kamu yang ingin mengatur pengeluaran rumah tangga agar lebih tertata dan tidak boros.

Jangan lupa share ke teman-teman kamu jika artikel ini bermanfaat, dan jangan lupa untuk membaca artikel bermanfaat lainnya di situs kami.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah